Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan
Agama Islam
Dosen Pengampu: Dr. H. Burhanuddin T.R., M.Pd.
Disusun Oleh
Kelompok 1
6B PGSD
Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.
Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa
istiqomah hingga akhir zaman.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam yang berjudul Meraih Keberkahan
Hidup. Dalam makalah ini kami menguraikan mengenai pengertian berkah, kunci
meraih keberkahan, dan faktor yang menghambat keberkahan.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki kekurangan, karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dan membangun, sehingga
makalah ini bermanfaat guna menjadi acuan bagi penulis dan pembaca agar dapat
lebih baik lagi dimasa yang akan datang, Aamiin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Kajian.............................................................................................1
D. Manfaat Kajian............................................................................................2
E. Sistematika Kajian.......................................................................................2
A. Pengertian Berkah.......................................................................................3
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seseorang yang menjalani hidup di dunia sudah tentu menginginkan
adanya keberkahan dan kebahagiaan. Tetapi sebagian orang mencari
kebahagiaan dengan cara bekerja keras untuk mengumpulkan harta serta
beranggapan bahwa kebahagiaan bisa didapat dengan banyaknya harta,
kedudukan atau bahkan popularitas. Tidak heran berbagai cara dilakukan oleh
manusia untuk mendapatkan kekayaan.
Harta belum tentu menjamin kebahagiaan seseorang untuk menjadikan
hidupnya menjadi berkah. Seseorang yang memiliki sedikit harta, akan tetapi
karena harta itu penuh dengan keberkahan maka ia bisa terhindar dari
berbagai marabahaya, penyakit dan tenteram hidupnya. Dan sebaliknya,
seseorang yang hartanya banyak tetapi Allah SWT tidak memberkahinya
maka hartanya tersebut bisa saja menjadi sumber bencana, penyakit atau
bahkan mungkin ia tidak dapat memanfaatkan harta tersebut dengan sebaik
mungkin.
Seluruh kebaikan dan keberkahan berasalnya dari Allah SWT, karena
itu kita harus mensyukuri nikmat atau rezeki yang diberikan oleh Allah
kepada kita agar dapat meraih keberkahan dalam hidup.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan berkah ?
2. Apa saja kunci untuk menggapai keberkahan ?
3. Faktor apa saja yang dapat menghambat keberkahan ?
C. Tujuan Kajian
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan yang akan dicapai adalah :
1
3. Mengetahui kunci menggapai keberkahan dalam perspektif Al-
Qur’an.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menghambat keberkahan.
D. Manfaat Kajian
Manfaat yang didapat dari kajian ini adalah :
E. Sistematika Kajian
Makalah ini terdiri atas tiga bab dengan asumsi dasar yang memiliki
keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Adapun sistematika kajian ini
sebagai berikut :
Bab pertama, sebagaimana lazimnya dimulai dengan pendahuluan
yang menjadi suatu pengantar kepada masalah yang akan dikaji. Biasanya di
dalamnya terdapat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan kajian,
manfaat kajian, dan sistematika kajian.
Bab kedua, terdapat penjelasan mengenai pengertian berkah, kunci
untuk menggapai keberkahan dan faktor yang dapat menghalangi keberkahan.
Bab ketiga, merupakan bab terakhir yang memuat tentang
kesimpulan dari pembahasan yang telah dibuat serta terdapat daftar rujukan.
2
BAB II
MERAIH
KEBERKAHAN HIDUP
A. Pengertian Berkah
Secara harfiah, berkah berarti an nama’ waz ziyadah yakni tumbuh dan
berkembang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179) berkah
adalah “Karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan
manusia”.
Allah SWT berfirman dalam (Q.S al-A'raaf /7:96) yang artinya:
“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka barokah dari langit dan bumi, tapi
mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.”(Q.S Al-A’raaf : 96).
3
B. Kunci Menggapai Keberkahan
Menurut Kusaeri, A. (2017) kunci menggapai keberkahan antara lain :
4
menjadi petunjuk (yang lengkap) bagi orang-orang yang menyembah
(Allah)”. (Q.S Al-Anbiya/21:106)
Al-Qur’an adalah ilmu pengetahuan yang maha luas mulai dari
penciptaan manusia, bumi dan langit serta makhluk lain ciptaan-Nya.
Al-Qur’an merupakan kebenaran dari Allah yang diturunkan melalui Rasullah
sebagai penuntun hidup hamba-Nya sepanjang masa. Landasan hidup didunia
hanya pada alQuran dan hadist, jadikanlah Al-quran dan hadist sebagai
pedoman hidup untuk mencapai keberkahan, serta memperoleh perlindungan
dari Allah. (Hamdy,Iqbal. 2006: 50)
5
Allah berfirman dalam (Q.S Ali’Imran/3:130) yang artinya“Wahai
orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat
ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (Q.S
Ali’Imran/3:130)
Muamalah adalah salah satu ajaran yang mengantar bagaimana manusia
untuk memperhatikan sekaligus menghormati hak-hak yang dimiliki orang
lain. Secara garis besar fikih muamalah merupakan bentuk ajaran islam yang
mengusung kesejahteraan manusia pada umumnya. Perilaku jujur dalam
bermuamalah dapat membantu seseorang mendapatkan keberkahan dalam
hidup karena ia senantiasa menghargai hak-hak yang di miliki orang lain.
6
Allah berfirman dalam (Q.S Al-Fatihah/1:5) yang artinya“Hanya
kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami
mohon pertolongan”. (Q.S Al-Fatihah/1:5)
Allah berfirman dalam (Q.S An-Nisa/4:48) yang artinya“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik),
dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia
kehendaki. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia
telah berbuat dosa yang besar”. (Q.S An-Nisa/4:48)
Allah berfirman dalam (Q.S Al-Jinn/72:6) yang artinya“Dan
sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang
meminta perlindungan kepada laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin)
menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat” (Q.S Al-Jinn/72:6)
Meminta ataupun menyembah kepada selain Allah adalah perbuatan
syirik yang tidak akan diampuni oleh Allah dan merupakan dosa yang sangat
besar. Untuk menjauhi syirik manusia harus senantiasa beriman dan bertakwa
kepada Allah dan menjauhi segala larangannya termasuk syirik, karena hanya
kepada Allah tempat meminta dan memohon perlindungan.
7
Infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta
pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan
ajaran Islam sedangkan bersedekah mempunyai arti memberi kepada orang lain
dengan sukarela atau tanpa paksaan dari siapapun, bersedekah dan berinfaq
tidak dibatasi oleh waktu dan jumlah, bersedekah tidak hanya mengeluarkan
harta atupun menyumbangkan harta, sedekah dapat mencakup segala amal,
ataupun perbuatan baik.
8
Allah berfirman dalam (Q.S An-Nisa’/4:147) yang artinya“Allah tidak
akan menyiksamu jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha
Mensyukuri, Maha Mengetahui”. (Q.S An-Nisa’/4:147)
9
sebagian yang lain; sedang Allah pelindung bagi orang-orang yang
bertakwa” (QS. Al-Jasiyah/45:19)
Orang bertakwa adalah orang yang takut kepada Allah dan
melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Dia
akan membalasnya dengan aneka kebaikan pada mereka dari arah mana saja
berupa rezeki. Orang yang bertaqwa dapat menjaga jiwa dan perbuatannya
dari dosa dan menjauhi maksiat.
10
terdapap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan
terhadap Allah tidak akan beruntung”. (Q.S An-Nahl/16:116)
11
kikir). Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.”
(Q.S. At-Taubah/9:67)
Allah berfirman dalam (Q.S Ali’Imran/3:92) yang artinya“Kamu tidak
akan memperoleh kebajikan sebelum kamu menginfakkan sebagian harta
yang kamu cintai” (Q.S Ali’Imran/3:92)
Allah berfirman dalam (Q.S Al-Baqarah/2:268) yang artinya“Setan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu
berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengetahui”. (Q.S Al-Baqarah/2:268)
Menginfakan harta dijalan Allah diumpakan seperti memberi pinjaman
(utang) kepdada Allah, dan sudah jelas bahwa pengembalian pinjaman adalah
sangat penting. Oleh karena itu balasan atau pahalanya sudah pasti akan
didapat oleh mereka yang menginfakkan hartanya dijalan Allah.
12
Allah berfirman dalam (QS. Al-‘Adiyat/100:6) yang artinya“Sungguh
manusia itu sangat ingkar, (tidak bersyukur) kepada Tuhannya”“Allah-lah
yang menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat padanya; (dan
menjadikan) siang terang benderang. Sungguh, Allah benar-benar memiliki
karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak
bersyukur. (QS. Al-‘Adiyat/100:6)
Allah berfirman dalam (Q.S Ibrahim/14:27) yang artinya“Dan (inglah
juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur
pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (Q.S
Ibrahim/14:27)
Allah berfirman dalam (QS. Ghafir/40:61) yang artinya“Allah-lah yang
menjadikan malam untukmu agar kamu beristirahat padanya; (dan
menjadikan) siang terang benderang. Sungguh, Allah benar-benar memiliki
karunia yang dilimpahkan kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak
bersyukur”. (QS. Ghafir/40:61)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra. berkata bahwa Rasulullah saw berkata :
“Barangsiapa yang menghadapi kelaparan (kemiskinan) dan dia
menampakkan-nya kepada manusia, maka kelaparannya tidak akan
dijauhkan dan barangsiapa yang ditimpa kelaparan (kemiskinan), lalu ia
adukan keadaannya dihadapan Allah (dan memohon) kepada-Nya maka
Allah cepai mengaruniakan rezeki kepadanya”. (Hr. Tirmidzi)
Siapa yang meminta minta kepada orang lain, dia tidak akan terlepas
dari kemiskinan dan kelaparan dan keperluannya tidak akan terpenuhi. Dan
sekiranya dia meminta kepada Allah maka keperluannya akan terpenuhi cepat
ataupun lambat.
13
BAB III
SIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan.
Besar harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis menyadari makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih
baik lagi dimasa yang akan datang.
14
DAFTAR RUJUKAN
15