PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem
reproduksi. Yang termasuk mikronutrien adalah vitamin (baik yang larut air maupun
larut lemak) dan mineral. Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral
dan mikromineral.
2.2 Vitamin
Vitamin merupakan substansi organik yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh
dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibedakan
menjadi 2 macam yaitu vitamin yang larut dalam air (B dan C) serta vitamin yang
larut dalam lemak (A, D, E, K).
Vitamin yang Larut dalam Air:
1. Vitamin B1
Vitamin B1 (tiamin) membantu dalam:
Meningkatkan sirkulasi darah
Pembentukan darah
Pencernaan dan pemanfaatan karbohidrat
Fungsi otak dan kewaspadaan
Kekurangan vitamin B1 dapat mengakibatkan:
Kehilangan nafsu makan
Kelelahans
Masalah Jantung dan perut
Nyeri tubuh
Vitamin B1 diperoleh dari: Hati, susu kedelai, sereal, kacang hijau, bayam,
jagung, jeruk, kacang-kacangan, sereal gandum (beras dan gandum).
2. Vitamin B2
Vitamin B2 (riboflavin) membantu dalam:
Burning eyes
Masalah kulit
Kelesuan
3. Vitamin B3
Gangguan perut
Kelelahan
Masalah kulit
4. Vitamin B5
5. Vitamin B6 (Pyridoxin)
6. Vitamin B7 (Biotin)
9. Vitamin C
Vitamin C membantu dalam:
Penyembuhan luka
Gusi berdarah
Nyeri sendi
Kudis
Kerusakan gigi
Buah citrus (jeruk, anggur), stroberi, kiwi, persik, pepaya, sayuran berdaun
hijau tua, kubis, brokoli, paprika, tauge, tomat.
1. Vitamin A
Wortel, ubi jalar, labu, sayuran berdaun hijau gelap (seperti brokoli, bayam,
Chyesim, kailan), buah berwarna kuning dan oranye (melon, pepaya,
mangga), paprika merah, hati, ikan berlemak (sarden, salmon, tuna dan
mackerel), susu, kuning telur, keju.
2. Vitamin D
Perbaikan tulang
Rakhitis
Tulang lunak
Kerusakan gigi
Kelemahan otot
3. Vitamin E
Kekebalan tubuh
Anemia
Kulit kering
Kecukupan Vitamin Larut Air yang Dianjurkan untuk Orang Indonesia, 2012
(Anak- anak)
Vitam
Kelomp TB BB Vitam Vitam Vitam Vitam Fol Pantote Bioti Choli Vitam
in B12
ok in B1 in B2 in B3 in B6 at nat (mg) n ne in C
(cm) (kg) (µg)
Umur (mg) (mg) (mg) (mg) (µg) ((µg) (mg) (mg)
Bayi/Anak
0 - <6 61 6 0.3 0.3 3 0.1 0.4 65 1.7 5 125 40
bln
6 - <12 71 9 0.4 0.4 4 0.3 0.5 80 1.8 6 150 50
bln
1 - 3 th 91 13 0.6 0.7 6 0.5 0.9 160 2 8 200 40
4 - 6 th 112 19 0.8 1 9 0.6 1.2 200 2 12 250 45
7 - 8 th 130 27 0.9 1.1 10 1 1.2 300 3 12 375 45
Laki-laki
A. Mineral
1. Mineral Mikro
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh ,namun
mempunyai peranann esensial untuk kehidupan,kesehatan,dan reproduksi.
Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi
mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut. Widya Karya Gizi Nasional tahun
1998 telah menetapkan Angka Kecukupan Rata-rata Sehari untuk mineral mikro
besi(Fe),seng(Zn),iodium(I),dan selenium(Se). Di AS selain itu ditetapkan juga angka
antarbatas sementara yang dianggap aman dan cukup untuk dikonsumsi bagi mineral
mikro tembaga(Cu),mangan(Mn),fluor(F),Khrom(Cr),dan molibden(Me). Sedangkan
kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen(As), nikel(Ni), silicon (Si),dan
baron(Bo) masih dalam penelitian.
a. Besi(Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat didalam tubuh
manusia dan hewan yaitu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa. Besi
mempunyai beberapa fungsi esensial didalam tubuh :
- Sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh
- Sebagai alat angkut elektron didalam sel
- Sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim didalam jaringan tubuh
Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi-hem seperti terdapat dalam
hemoglobin dan mioglobin makanan hewani,dan besi non-hem dalam makanan
nabati. Besi hem diabsorpsi ke dalam sel mukosa sebagai kompleks porfirin utuh.
Agar dapat di absorpsi ,besi non-hem didalam usus halus harus berada dalam bentuk
terlarut. Taraf absorpsi besi diatur oleh mukosa saluran cerna yang ditentukan oleh
kebutuhan tubuh.
Fungsi Besi
- Bayi : 3-5 mg
- Balita : 8-9 mg
- Anak sekolah : 10 mg
- Remaja laki-laki : 14-17 mg
- Remaja perempuan : 14-25 mg
- Dewasa laki-laki : 13 mg
- Dewasa perempuan :14-26 mg
- Ibu hamil : +20 mg
- Ibu menyusui : +2 mg
Anemia gizi
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam
pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan
absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, proteiin, peridoksin (vit.B6) yang
berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul hemoglobin,vit.C
yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi dari transferin ke dalam jaringan
tubuh,dan vit.E mempengaruhi stabilitas membran sel darah merah. Sebagaian
anemia gizi adalah anemia gizi besi.penyebab anemia gizi besi terutama karena
makanan yang dimakan kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-
hem.Disamping itu pada wanita karena kehilangan darah karena haid dan persalinan.
Cara mengevaluasi status besi
Indikator paling umum digunakan untuk mengetahui kekurangan besi adalah
pengukuran jumlah dan ukuran sel darah meah dan nilai hemoglobin darah.Nilai
hemoglobin yang rendah menggambarkan kekurangan besi yang sudah lanjut dan
mungkin disebabkan oleh kekurangan protein atau vit.B6.Indikator paling peka
adalah mengukur nilai feritin dalam serum darah.Nilai ini menggambarkan
persediaan besi di dalam tubuh.Nilai yang rendah mengambarkan simpanan besi yang
rendah. Protoporfitin adalah ikatan pendahulu (precurser) hem, yaitu bagian dari
hemoglobin yang mengandung besi. Kenaikan nilai protoporfin di dalam sel darah
merah menyatakan bahwa sintesis hem berkurang karena kekurangan besi. Kenaikan
jumlah transferin yang tidak jenuh (protein alat transpor besi) yang terlihat dari
kenaikan kemampuan mengikat besi menunjukkan menurunnya simpanan besi di
dalam tubuh.Nilai jenuh transferin kurang dari 16 % menunukkan kurangnya
persediaan besi di dalam tubuh.Bila di samping nilai hemoglobin, dua dari ketiga
indikator di atas rendah dari normal, maka baru dikatakan bahwa seseorang menderita
anemia kurang besi.
Akibat Kelebihan Besi
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh
suplemen besi.Gejalannya adlah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat,
sakit kepala, menigau, dan pingsan.
b. Seng (Zn)
Bahwa seng esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih dari seratus
tahun yang lalu.Peranannya dalam pertumbuhan normal pada hewan telah
didemonstrasikan melakukan penelitian metabolisme seng pada manusia. Tubuh
mengandung 2-2,5 tersebar gr seng yang tersebar hampir disemua sel. Sebagian
besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot dan tulang. Jaringan yng
banyak mengandung seng adalah bagian- bagian mata, kelenjar prostat, spermatozoa,
kulit, rambut dan kuku.Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan ion
intraseluler. Seng di dalam plasma hanya merupakan 0,1 % dari seluruh seng di
dalam tubuh yang mempunyai masa pergantian yang cepat.
Absorpsi dan Metabolisme
Absorpsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesin didalam sel dinding
saluran cerna. Bila dikonsumsi seng tinggi,di dalam sel dinding saluran cerna
sebagian diubah menjadi metalotinein sebagai simpanan, sehingga absorpsi
berkurang. Metalotionein di dalam hati mengikat seng hingga dibutuhkan oleh tubuh.
Metalotionein diduga mempunya peranan dalam mengatur kandungan seng didalam
cairan intraseluler. Distribusi seng antara cairan ekstraseluler, jaringan dan organ
dipengaruhi oleh keseimbangan hormon dan situasi stres.Hati memegang peranan
penting dalam redistribusi ini.
Faktor-faktor yang Mengatur Absorpsi Seng
Absorpsi seng dipengaruhi oleh status seng tubuh.Bila lebih banyak seng
dibutuhkan, lebih banyak pula jumlah seng yang diabsorpsi.Begitu pula jenis
makanan mempengaruhi absorpsi. Sebagian seng menggunakan alat
transportransfering, yang merupakan alat transpor besi.Bila perbandingan antara besi
dengan seng lebih dari 2 : 1, transfering yang tersedia untuk berkurang, sehingga
menghambat absorpsi seng.
Ekskresi Seng
Seng dikeluarkan tubuh melalui feses. Disamping itu seng dikeluarkan
melalui urin, dan jaringan tubuh yang dibuang, seperti jaringan kulit, sel dinding
usus, cairan haid dan mani.
Fungsi Seng
Seng memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh.Sebagai bagian
dari enzim atau sebagai kofaktor pada kegiatan lebih dari dua ratus enzim, seng
berperan dalam berbagai aspek metabolisme. Peranan penting lain adalah sebagai
bagian integral enzim DNA polimerase dan RNA polimerase yang diperlukan dalam
sintesis DNA dan RNA. Dengan demikian, seng berperan dalam pembentukan kulit,
metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka.Seng juga berperan dalam
pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan sperma.Seng berperan
dalam fungsi kekebalan, yaitu dalam fungsi sel –T dan dalam pembentukan antibodi
oleh sel-B. Seng tampaknya berperan dalam metabolisme tulang, transpor oksigen,
dan pemunahan radikal bebas, pembentukan struktur dan fungsi membran serta
proses penggumpalan darah.
- Bayi : 3-5 mg
- 1-9 tahun : 8-9 mg
- 10-> 60 tahun : 15 mg (baik pria maupun wanita)
- Ibu hamil : + 5 mg
- Ibu menyusui : + 10 mg
Sumber Seng
Sumber paling baik adalah sumber protein, hewani terutama daging, hati,
kerang dan telur.Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang
baik, namun mempunyai kletersediaan biologik yang rendah.
Akibat Kekurangan Seng
c. Iodium ( I )
Iodium ada didalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit yaitu sebanyak kurang
lebih0,00004 % dari berat badan atau 15-23 mg yang digunakan untuk mensintesis
hormon tiroksin, tetraiodotironin, dan triodotironin. Hormon ini diperlukan untuk
pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental hewan.
Fungsi Iodium
Fungsi utama hormon tiroksin triiodotironin dan tetraiodotironin adlah
mengatur pertumbuhan dan perkembangan.Hormon tiroid mengontrol
kecepatan pelepasan energi dari zat gizi yang menghasilkan energi.Tiroksin
dapat merangsang metabolisme sampai 30 %.Iodium berperan dalam
perubahan karotin menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis protein dan
absorpsi karbohidrat dari saluran cerna.
Angka Kecukupan Iodium yang Dianjurkan
- Bayi : 50-70 µg
- Balita dan anak sekolah : 70-120 µg
- Remaja dan dewasa : 150 µg
- Ibu hamil : + 25 µg
- Ibu menyusui : + 50 µg
Sumber Iodium
e. Mangan ( Ma )
Tubuh hanya mengandung 10-20 mg mangan yang terutama berada
didalam tulang dan kelenjar.
Fungsi Mangan
Mangan berperan sebagai konfaktor berbagai enzim yang membantu
bermacam metabolisme.Enzim-enzim lain berkaitan dengan mangan juga
berperan dalam sisntesis uterus, pembentukan jaringann ikat dan tulang serta
pencegahan peroksidasi lipidal oleh radial bebas akibat kekurangan mangan.
Akibat Kekurangan Mangan
Fungsi Krom
Kekurangan krom karena makanan jarang terjad, oleh karena itu AKG
untuk krom belum ditentukan.Amerika serikat menetapkan jumlah yang aman
untuk dikonsumsi oleh orang dewasa adalah sebanyak 50-200 ug sehari.
Sumber
Perempuan
10 - 12 th 145 36 1200 1250 162 20 12.9
2. Mineral Makro
a. Kalsium
Manfaat Kalsium (Ca)
- Untuk pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot ;
- Bayi : 300-400 mg
- Anak-anak : 500 mg
Remaja : 600-700 mg
b. Phospor (P)
Manfaat Phospor (P) :
- Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi;
- Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain dalam tubuh.
Angka Kecukupan Fosfor yang dianjurkan.
Kecukupan fosfor rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan
sebagai berikut (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1993):
- Bayi : 200-250 mg
- Anak-anak : 250-400 mg
- Remaja dan dewasa : 400-500 mg
- Ibu hamil dan menyusui : +200 – +300 mg
Akibat kekurangan Phospor (P):
Menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah
dan kurang nafsu makan.
Sumber Phospor :
Menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah
dan kurang nafsu makan.
c. Magnesium ( Mg )
Manfaat Magnesium :
- Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam metabolisme zat
gizi di dalam tubuh.
- Membantu pada transmisi syaraf, pembekuan darah, relaksasi otot dan
mencegah kerusakan gigi.
Angka kecukupan Magnesium :
Kecukupan Mg rata-rata sehari untuk Indonesia ditetapkan sekitar 4,5 mg/kg
berat badan (Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI 1998). Ini berarti kecukupan untuk
orang dewasa laki-laki adalah 280 mg/hari dan untuk wanita dewasa 250 mg/hari.
Akibat Kekurangan Magnesium :
Terjadi pada komplikasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi.
Sumber Magnesium:
Terdapat pada Sayuran Hijau, Daging, Kacang-kacangan, dan Susu.
d. Belerang (S)
Manfaat Sulfur (S):
- Sebagai bagian zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino, enzim
dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh.
Akibat kekurangan Sulfur ( S ) : Mengganggu pertumbuhan
Sumber Sulfur : Makanan sumber protein
e. Sodium atau Natrium ( Na )
Manfaat Sodium atau Natrium (Na):
- Menjaga keseimbangan cairan, asam basa, transmisi syaraf, kontraksi
otot, dll
Perkiraan kebutuhan Na :
Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Na yang dibutuhkan tubuh.
Taksiran kebutuhan Na sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 500mg.
Kecukupan gizi yang dianjurkan: 2 g NaCl per hari untuk orang dewasa sama dengan
kira-kira 5 g garam dapur.
Akibat kekurangan sodium :
- Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan. Dapat terjadi
pada kondisi diare, muntah, keringat yang berlebihan;
Kelebihan : dapat menyebabkan terjadinya edema dan hipertensi.
Sumber Na : Garam dapur, MSG kecap, makanan yang diawetkan dengan garam
dapur.
f. Kalium ( K )
Manfaat Kalium ( K ) :
- Kalium bersama Na adalah dalam pemeliharaan keseimbangan cairan
dan elektrolit, asam basa, transmisi syaraf, dan relaksasi otot.
Perkiraan Kebutuhan Kalium :
Kebutuhan minuman akan kalium sebanyak 2000 mg sehari.
Akibat Kekurangan Kalium :
- Kekurangan terjadi jika diare kronis, muntah pada
penggunaan obat pencahar, deuretik.
Sumber Kalium (K): Terdapat pada makanan mentah atau segar, terutama
sayur-sayuran, buah, dan kacang- kacangan.
g. Klor ( Cl )
Manfaat Klor (Cl):
- Memelihara keseimbangan asam basa dalam tubuh;
- Berperan sebagai komponen asam klorida dalam lambung;
- Memudahkan transfer karbondioksida dari darah ke paru-paru.
Perkiraan kebutuhan Klor: Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir
sebanyak 750 mg.
Akibat kekurangan Klor: Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti gangguan
pencernaan, kelelahan serta hilangnya rambut dan gigi.
Sumber Klor: Diperoleh dari garam dapur, daging, susu dan telur.
Kelompok yang paling mudah mengalami kekurangan zat gizi mikro adalah
ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak berusia di bawah 5 tahun.Hal ini disebabkan
karena mereka membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang lebih besar
dibandingkan dengan kelompok lainnnya.Di samping itu, kelompok ini juga sangat
mudah mengalami akibat yang merugikan dari kekurangan zat gizi mikro. Bagi ibu
hamil, kekurangan zat gizi mikro dapat meningkatkan resiko kematian ibu saat
melahirkan, melahirkan bayi berat badan kurang (low birth weight) Bagi ibu
menyusui, status zat gizi mikronya akan menentukan kesehatan, pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang disusuinya, terutama pada usia 6 bulan pertama setelah
bayi lahir. Sedangkan bagi anak-anak kecil, kekurangan zat gizi mikro dapat
meningkatkan resiko kematian yang disebabkan karena penyakit menular dan dapat
menyebabkan gangguan fisik dan perkembangan mental anak.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Begitu banyak zat gizi mikro dalam menunjang upaya tetap aktif, kreatif, dan
produktif sehingga kehadirannya perlu diperhatikan dalam gizi.
Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem
reproduksi.
Yang termasuk zat gizi mikro adalah vitamin (baik yang larut air maupun
larut lemak) dan mineral.Mineral dibagi menjadi dua kelompok yaitu makromineral
dan mikromineral. Makromineral adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak
minimal 100 mg per hari (contoh: kalsium, fosfor), sedangkan mikromineral (trace
elements) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg
per hari (contoh: seng, besi).
b. Saran
Penulis sadar masih ada kekurangan dari makalah ini, untuk itu kami
mengharapkan saran yang membangun dari dosen maupun dari pembaca.
Daftar Pustaka