mengharuskan anak untuk tinggal dirumah sakit untuk menjalani terapi dan
kesembuhan dan perjalan penyakit anak selama dirawat di rumah sakit (Posted,
2009). Perasaan tersebut dapat timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan
belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan nyaman, perasaan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 1/27
apabila anak mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit maka besar
Reaksi terhadap penyakit atau masalah diri yang dialami anak seperti perpisahan,
tidak mengenal lingkungan atau lingkungan yang asing, hilangnya kasih sayang,
body image maka akan bereaksi seperti regresi yaitu hilangnya control, agresi,
menarik diri, tingkah laku protes, serta lebih peka dan pasif seperti menolak
komitmen dalam mengatasi hal tersebut baik secara individual maupun secara
hospitalisasi (Hawari,2006).
Ketakutan dan kecemasan anak sangat dipengaruhi oleh peran perawat, dalam
hal ini perawat harus dapat memberikan pelayanan keperawatan , dan mampu
anak. Selain itu perawat dapat memberikan kenyamanan dan dukungan pada anak
anak atau dengan menolong orang tua/anak dalam memahami pengobatan dan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 2/27
psikologis berupa dukungan atau motivasi maka, sebagai konselor, perawat dapat
memberikan konseling keperawatan ketika anak dan orang tuanya membutuhkan,
dengan cara mendengarkan segala keluhan, melakukan sentuhan, dan hadir secara
fisik, perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan orang tua anak
Wong (2001) mengatakan bahwa populasi anak yang dirawat di rumah sakit
rumah sakit saat ini mengalami masalah yang lebih serius dan kompleks
Tenriawaru Bone bahwa peran perawat masih kurang dalam pencegahan dampak
melakukan pendekatan terhadap orang tua maupun anak, sehingga timbul keluhan
dan ketidakpuasan selama anak dirawat. Dan kurangnya pelatihan khusus perawat
anak sehingga perawat tidak bisa memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan si anak.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 3/27
Bone.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 4/27
1. Anak
(0-1 tahun) usia bermain/oddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5), usia
sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berada
antara anak satu dengan yang lain mengingat latar belakang anak berbeda.
Ciri fisik adalah semua anak tidak mungkin pertumbuhan fisik yang sama
dapat dipengaruhi oleh latar belakang anak. Perkembangan konsep diri ini
sudah ada sejak bayi, akan tetapi belum terbentuk secara sempurna dan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 5/27
anak. Demikian juga pola koping yang dimiliki anak hamper sama dengan
konsep diri yang dimiliki anak. Bahwa pola koping pada anak juga sudah
terbentuk mulai bayi, hal ini dapat kita lihat pada saat bayi anak
seperti bagaimana anak lapar, tidak sesuai dengan keinginannya, dan lain
perkembangan yang terbentuk mulai bayi. Pada masa bayi perilaku social
pada anak sudah dapat dilihat seperti bagaimana anak mau diajak orang
sesuai dengan lingkungan yang ada, seperti bagaimana anak sudah mau
yang terjadi di setiap tahap masa kanak- kanak dan masa remaja. Lebih
jauh, anak juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa,
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 6/27
memerlukan curah jantung lebih tinggi, pertukaran gas yang lebih besar
dan asupan cairan serta asupan kalori yang lebih tinggi per kilogram berat
badan dibandingkan orang dewasa. Kerentanan terhadap ketidak
seimbangan cairan pada anak adalah akibat jumlah dan distribusi cairan
tubuh. Tubuh anak terdiri dari 70-75% cairan, dibandingkan dengan 57-
60% cairan pada orang dewasa. Pada anak-anak, sebagian besar cairan ini
berada di kompartemen cairan ekstrasel dan oleh karena itu cairan ini
lebih dapat diakses. Oleh karena itu kehilangan cairan yang relatif sedang
Aspek tumbuh kembang pada anak dewasa ini adalah salah satu aspek
yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut
merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan
tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai tingkat
bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah
1) Pertumbuhan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 7/27
dan hal tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi, yaitu bertemunya sel
teratur. Pada usia dua tahun, besar kepala kurang dari seperempat
2) Perkembangan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 8/27
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur, dapat
tersebut adalah:
yang unik. Prinsip dan pandangan ini mengandung arti bahwa tidak boleh
inilah yang harus dijadikan ukuran, bukan hanya bentuk fisiknya saja
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 9/27
10
kebutuhan psikologis, sosial, dan spiritual. Hal tersebut dapat terlihat pada
tahap usia tumbuh kembang anak. Pada saat yang bersamaan perlu
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 10/27
11
masyarakat.
yang sesuai dengan fungsi yang ada dalam masyarakat atau suatu pola
luar dan bersifat stabil.Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 11/27
12
dan orang tua. Beberapa peran penting seorang perawat anak, yaitu:
moral yang diyakini dengan menekankan pada hak pasien untuk mendapat
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 12/27
13
2. Hospitalisasi
Selama proses tersebut, anak dan orang tua dapat mengalami berbagai
Berbagai perasaan yang sering muncul pada anak, yaitu cemas, marah,
sedih, takut, dan rasa bersalah (Wong, 2000). Perasaan tersebut dapat
timbul karena menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah dialami
menjadi stres pula, dan stres orang tua akan membuat tingkat stres anak
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 13/27
14
faktor, baik faktor dari petugas (perawat, dokter, dan tenaga kesehatan
lainnya), lingkungan baru, maupun lingkungan keluarga yang
fisiklogis anak akan merasakan perubahan perilaku dari orang tua yang
menurunnya respon imun. Hal ini telah dibuktikan oleh Robert Ader
system imun (Subowo, 1992). Pasien anak akan merasa nyaman selama
perawatan dengan adanya dukungan social keluarga, lingkungan
pengamatan penulis, pasien anak yang dirawat di rumah sakit masih sering
(Nursalam, 2005)
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 14/27
15
perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri. Berikut ini reaksi
anak terhadap sakit dan dirawat di rumah sakit sesuai dengan tahapan
perkembangan anak.\
muncul pada anak usia ini adalah menangis, marah, dan banyak
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 15/27
16
tahap protes, putus asa, dan pengingkaran (denial ). Pada tahap protes,
orang tua atau menolak perhatian yang diberikan orang lain. Pada
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 16/27
17
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 17/27
18
atau rasa nyeri akan ditunjukkan dengan ekspresi baik secara verbal
perawatan atau tindakan yang dilakukan padanya atau anak tidak mau
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 18/27
19
pemeriksaan yang kadang kala menyakitkan bagi si anak. Oleh karena itu,
tersebut.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 19/27
20
3) Mencegah atau mengurangi cedera (injury ) dan nyeri (dampak
psikologis)
yang sangat berarti dalam kehidupan anak. Apabila ini terjadi pada
saat anak dalam proses tumbuh kembang maka kemungkinan
kondisi anak.
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 20/27
21
a) Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2005). Populasi dari penelitian ini adalah perawat yang ada
penelitian ini adalah 30 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 21/27
22
diminta untuk mengisi kuisioner dan diberi kesempatan bertanya jika ada hal
Semua data yang terkumpul, maka analisa data akan dilakukan melalui
beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing, yaitu mengecek nama
dan keleng kapan identitas serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi
sesuai petunjuk, tahap kedua coding yaitu memberi kode atau angka tertentu
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 22/27
23
mengecek kembali data yang telah dientry untuk mengetahui ada kesalahan
atau tidak
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
1. Desain Penelitian
2. Populasi dan Sampel
4. Pertimangan Etik
5. Instrumen Penelitian
6. Pengumpulan Data
7. Analisa Data
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 23/27
24
DAFTAR PUSTAKA
Bafford, Dkk, (2006), Teori & Praktek Keperawatan, Pendekatan Integral Pada
Asuhan Pasien, Jakarta EGC
Hidayat, A.A 2005, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Edisi 1, Salemba Medika,
Jakarta
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 24/27
25
Wong and Whaley’s, 2001, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja, Remaja
Rosda Karya, Bandung Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 25/27
26
PROPOSAL
OLEH :
JEFRI
0914 201 020
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 26/27
27
Halaman
SAMPUL ............................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
F. Kerangka Konseptual .................................................................................... 21
G. Metode Penelitian.......................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
iii
http://slide pdf.c om/re a de r/full/pe ra n-pe rawa t-da la m-me nga ta si-da mpa k-hospita lisa si-pa da -a na k 27/27