Anda di halaman 1dari 9

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

Tulang dan otot adalah hal yang utama dalam sistem gerak pada manusia karena tulang
adalah merupakan alat gerak pasif sedangkan otot adalah merupakann alat gerak aktif.
Dengan demikian maka manusia dapat beraktifitas seperti berlari, bersepeda, dll.
Rangka adalah sekumpulan dari tulang yang tersusun atau terangkai secara utuh sehingga
membentuk suatu postur tubuh manusia.
A. Rangka Tubuh Manusia
a. Fungsi Rangka
Fungsi rangka bagi tubuh manusia sangatlah penting. Berikut adalah fungsi rangka
manusia :
1. Untuk membentuk tulang.
2. Untuk menegakkan berdirinya tubuh.
3. Sebagai tempat untuk melekatnya otot.
4. Melindungi organ tubuh yang sangat vital, sebagai contoh organ jantung, mata, telinga dan
paru-paru, dll.
5. Sebagai tempat produksi sel darah merah dan sel darah putih.
b. Macam-Macam Tulang
1. Tulang berdasarkan bentuknya;
2. Tulang berdasarkan letaknya;
3. Tulang berdasarkan Jenisnya.
Berikut ulasan masing-masing jenis tuang tersebut:
1. Tulang berdasarkan bentuknya

Macam-macam tulang jika berdasarkan bentuknya di bagi menjadi 3 yaitu :


- Tulang pipa. Mempunyai bentuk yang bulat panjang yang mana ke-2 ujungnya mempunyai
bonggol yang tersusun atas tulang spons. Pada bagian tengah tulang ini adalah sumsum
kuning dan lemak. Contoh dari tulang pipa adalah tulang paha dan tulang betis.
- Tulang pipih. Pada tulang pipih di dalamnya seperti spons karena berongga-rongga. Tulang
pipih dalamnya berisi sumsum merah sebagi tempat untuk memproduksi sel darah merah.
Sebagai contoh dari tulang pipih adalah tulang rusuk dan tulang dada.
- Tulang pendek. Pada tulang pendek mempunyai bentuk yang bulat pendek yang di
dalamnya berisi sumsum merah. Sebagai contoh ruas tulang belakang.
2. Tulang berdasarkan letaknya
Penggolongan tulang manusia berdasarkan letaknya dibagi menjadi 3 macam tulang
yaitu:
- Tulang tengkorak. Pada tulang tengkorak memiliki bentuk yang pipih, yang saling berkaitan
dan juga membentuk rongga. Bagian-bagian tulang tengkorak antara lain: 
a). 1 tulang dahi, 
b). 2 tulang ubun-ubun, 
c). 1 tulang kepala belakang, 
d). 2 tulang baji, 
e). 2 tulang pelipis, 
f). 2 tulang tapis, 
g). 2 tulang pipi, 
h). 2 tulang rahang atas, 
i). 2 tulang rahang bawah, 
j). 2 tulang langit-langit, 
k). 2 tulang hidung dan 
l). 2 tulang air mata.
- Tulang badan. Pada tulang badan terdiri dari :
a). Kelompok tulang belakang
 7 ruas tulang leher
 12 ruas tulang punggung
 5 ruas tulang pinggang
 5 ruas tulang kelangkang
 4 ruas tulang ekor.
b). Kelompok tulang dada. Pada kelompok ini terdiri dari atas bagian hulu, bagian badan dan
bagian taju pedang.
c). Kelompok tulang rusuk. Pada kelompok tulang rusuk terdiri dari 3 jenis tulang yaitu:
 Tulan rusuk sejati yang berjumlah 7 pasang yang melekat pada punggung dan tulang dada.
 Tulang rusuk palsu yang berjumlah 3 pasang, pada bagian belakang melekat di tulang
punggung, sedangkan pada bagian depan melekat pada tulang rusuk di atasnya.
 Tulang rusuk melayang yang mempunyai jumlah 2 pasang yang mana bagian belakang
melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang.
d). Kelompok gelang bahu. Pada kelompok tulang badan ini tersusun dari 2 tulang selangka,
2 tulang belikat.
e). Kelompok tulang panggul. Kelompok tulang ini  terdiri dari dari 2 kelompok tulang usus
dan 2 tulang kemaluan.
- Tulang anggota gerak. Pada tulang anggota gerak tersusun dari anggota gerak atas yaitu
tangan dan anggota gerak bawah yaitu kaki.
 Anggota gerak atas terdiri 2 tulang lengan atas, 2 tulang hasta, 2 tulang pengumpil, 2x8
tulang pergelangan tangan, 2x5 tulang telapak tangan dan 2x14 tulang ruas-ruas jari
tangan.
 Anggota gerak bawah yang terdiri dari 2 tulang kering 2 tulang betis, 2 tulang paha, 2
tulang tempurung lutut, 2x7 tulang pergelangan kaki, 2x5 tulang telapak kaki dan 2x14
tulang ruas jari kaki.

3. Tulang Berdasarkan Jenisnya


Berdasarkan jenisnya rangka tubuh, tulang dibedakan menjadi 2 yaitu tulang keras dan
tulang rawan.
- Tulang keras. Pada tulang keras tersusun atas sel-sel tulang (osteosit) yang membentuk
lingkaran. Pada tengah-tengah sel tulang terdapat saluran havers yang mana dalam saluran
havers terdapat pembuluh kapiler yang mempunyai fungsi untuk mengangkut sari makanan
dan oksigen pada sel tulang. Pada tulang keras banyak terkandung kalsium (zat kapur) dan
sedikit  mengandung zat perekat. Pada sel tulang keras yang telah mati yang membentuk
rongga bekas sel tulan dikenal dengan sebutan lakuna. Untuk setiap lakuna berkaitan antara
satu dengan yang lainnya melalui saluran-saluran kecil yang disebut juga sebagai kanalikuli.
Untuk kesehatan dan juga pertumbuhan sel tulang keras dibutuhkan vitamin D.
- Tulang rawan. Tulang rawan atau sering juga disebut sebagai kartilago tersusun atas sel-sel
tulang rawan (kondrosit). Pada tulang rawan banyak terkandung perekat (kolagen) tetapi
sedikit zat kapur, berkebalikan dengan tulang keras. Sehingga dengan demikian pada tulan
rawan mempunyai sifat yang lentur. Sebagian besar tulang pada tubuh kita berasal dari tulang
rawan. Kemudian tulang rawan mengalami penulangan (osifikasi) menjadi tulang keras. Pada
tulang telinga, ruas tulang belakang, hidung dan pada bagian persendian tidak mengalami
proses osifikasi, namun tetap menjadi tulang rawan.
B. Persendian
Hubungan antara tulang dinamakan artikulasi yang akan menimbulkan
persendian. Macam-macam persendian berdasarkan sifat gerakannya dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Sendi mati adalah merupakan hubungan antar tulang yang tidak bisa untuk digerakkan,
dan sebagai contohnya adalah tulang tengkorak.

b. Sendi kaku adalah merupakan hubungan antar tulang yang bisa untuk digerakkan secara
terbatas, sebagai contoh adalah sendi antar tulang belakang.
c. Sendi gerak adalah merupakan hubungan antar tulang yang bisa untuk digerakkan secara
leluasa.

Macam-macam sendi gerak dapat dibedakan menjadi 4 yaitu: 


a. Sendi engsel adalah merupakan hubungan antara 2 buah tulang  dimana yang salah satu
tulangnya hanya bisa digerakkan cuma satu arah saja, sebagai contoh dari sendi engsel
yaitu sendi siku.
b. Sendi pelana adalah merupakan hubungan antara 2 buah tulang yang memungkinkan
terjadinya gerak ke dua arah, sebagai contoh sendi pelana adalah hubungan antara telapak
tangan dengan ruas jari tangan.
c. Sendi peluru adalah merupakan hubungan antara 2 buah yang memungkinkan terjadinya
gerakan ke segala arah, sebagai contoh sendi peluru adalah hubungan antara tulang  lengan
atas dengan gelang bahu.
d. Sendi putar adalah merupakan hubungan antara 2 tulang yang memungkinkan tulang yang
satu dapat bergerak memutar pada tulang lainnya, sebagai contoh sendi peluru adalah
hubungan antar tulang atlas dengan tulang pemutar yang menyebabkan kepala bisa
berputar.

C. Otot Manusia
Sel-sel otot akan membentuk serabut otot, kemudian serabut otot akan membentuk
berkas otot, dan dari berksas otot inilah apabila bergabung akan menjadi otot. Pembagian otot
berdasarkan bentuk dan cara kerjanya dibagi menjadi 3 jenis antara lain otot polos, otot lurik
dan otot jantung.

a. Otot polos. Pada otot polos tersusun atas sel-sel otot polos, mempunyai bentuk gelondong,
setiap selnya berinti satu dan letaknya di tengah, bekerjanya di luar kesadaran, reaksi
terhadap rangsangan lambat. Otot polos banyak menyusun organ-organ tubuh, misalnya
saja pada dinding usus, dinding lambung, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan dan
saluran pencernaan.
b. Otot lurik. Pada otot lurik tersusun oleh sel lurik yang berbentuk silinder yang
mempunyai bagian gelap dan terang berselang-seling. Sel berinti banyak dan mempunyai
letak di tepi, bekerja atas kesadaran, reaksi terhadap rangsang cepat. Otot lurik terdapat
pada otot rangka. Pada bagian ujung terdapat urat otot atau dikenal dengan nama tendon.
Untuk tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut sebagai origo,
sedangkan tendon yang menempel pada tulang yang bergerak dinamakan insersi. Otot ada
yang memiliki 2 tendon dan ada yang memiliki 3 tendon. Otot yang memiliki 2 tendon
disebut otot bisep. Sedangkan otot yang memiliki 3 tendon dinamakan trisep.
c. Otot jantung. Pada otot jantung tersusun oleh sel otot lurik, yang mempunyai bentuk
silindris dan bercabang, selnya mempunyai inti banyak dan letaknya di tengah, bekerja di
luar kesadaran, gerakannya teratur dan cepat.
Suatu otot dikatakan kerja apabila otot tersebut berkontraksi dan mengerut jika otot
tersebut mendapatkan rangsangan dari urat saraf. Pada waktu otot beristirahat, maka otot
akan mengendor atau mengalami relaksasi.  Otot pada kondisi kontraksi maka otot akan
menjadi lebih pendek, akan menggembung dan juga akan mengeras. Dalam melakukan kerja,
suatu otot akan melakukan kerja yang mana dua otot bisa saling membantu (sinergis) dan
dapat juga saling berlawanan (antagonis). Contoh otot sinergis adalah pronator teres dan
pronator kuadratus pada lengan bawah saat kita menelungkup dan menengadah telapak
tangan. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan otot trisep ppada lengan atas saat
membengkokkan dan meluruskan lengan bawah. Dalam gerak ini, bisep sebagai fleksor
(membengkokkan) dan trisep sebagai ekstensor (meluruskan).
D. Gangguan Pada Sistem Gerak
Penyebab gangguan/ kelainan tulang antara lain karena kelainan sejak lahir, kekurangan
vitamin dan keceakaan. Berikut contoh kelainan pada sistem gerak antara lain:
1. Rickets
Adalah suatu kelainan tulang yang terjadi disebabkan karena penderita kekurangan zat
kapur, fospor dan juga kekurangan vitamin D. Pada kelainan sistem gerak ini dapat terlihat
kaki seperti bentuk huruf O atau huruf X.

2. Osteoporosis
Adalah keadaan dimana penghancuran/ pengeroposan tulang lebih cepat dari pada
proses pembetukannya. Penyebab osteoprosis adalah karena kekeurangan kalsium.
Gangguan sistem gerak ini mudah terjadi pada orang yang usianya lebih lanjut.
3. Patah Tulang (fraktura)
Retak atau patah tulang bisa terjadi karena adanya benturan atau tekanan yang terlalu
keras atau bisa juga karena kecelakaan. Pertanyaannya adalah apakah tulang yang patah bisa
sembuh kembali? jawabnya bisa, karena tulang memiliki kamampuan membentuk jaringan
baru untuk memperbaiki jaringan yag rusak, terutama bagi penderita patah tulang pada usia
muda.
4. Arthritis
Adalah merupakan peradangan yang terjadi pada sendi yang disebabkan oleh karena
sering mengangkat atau membawa beban yang terlalu berat, ataupun disebabkan karena
infeksi mikroorganisme.
5. Lepas Sendi
Gangguan pada sistem gerak yang selanjutnya adalah lepas sendi. Sendi dapat terlepas
dari tempatnya sehingga ligamen akan menjadi putus/ sobek. Penyebab lepas sendi adalah
karena kecelakaan ataupun olahraga yang terlalu berat.
6. Kebiasaan posisi duduk
Posisi duduk seseorang yang salah bisa mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang
menglami kelainan. Contoh : 1). skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang melengkung
ke samping sehingga tubuh ikut melegung ke samping. 2). kifosis adalah kelainan pada
tulang belakang melengkung ke belakang, sehingga tubuh membungkuk, 3). lordosis adalalah
merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan sehingga
bagian perut maju.

Anda mungkin juga menyukai