LAPORAN TUTORIAL
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Modul II
KELOMPOK 2
Nama : Taya
NIM : J11116033
2. Lesi putih terjadi akibat infeksi Candida. Di mulut terdapat beberapa jenis Candida,
yaitu Candida albicans termasuk jenis yang umum ditemui. Candida albicans
dilaporkan 45% terdapat pada neonatus, 45-65% pada anak sehat, 30-45% pada orang
dewasa sehat, 50-65% pada pemakai gigi tiruan, 9-88% pada penderita leukimia akut
dengan kemoterapi, dan 95% pada penderita HIV, serta 20-75% kandidiasis mulut
dilaporkan tanpa masalah. 2
Pada penderita tidak terkontrol gejala yang timbul salah satunya dapat berupa dry
mouth.1 Sekitar sepertiga pasien diabetes mempunyai keluhan xerostomia yang mana
hal ini berkaitan dengan menurunnya aliran saliva dan meningkatnya glukosa saliva.
Xerostomia merupakan faktor predisposisi berkembangnya infeksi rongga mulut.
Mukosa yang kering dan rusak sehingga lebih mudah timbulnya infeksi oportunistik
oleh Candida albican.3
6. Pemeriksaan ekstraoral pada pasien terlihat normal, hanya saja pasien selalu merasa
haus. Sedangkan pemeriksaan intraoral tampak lesi putih pada lidah.2
7. Pemeriksaan penunjang yang dapat diberikan pada pasien adalah pemeriksaan kadar
glukosa darah. Berdasarkan temuan lesi mulut, serta gejala yang dialami pasien yaitu
selalu merakan haus dan tidak pernah memeriksakan diri ke dokter maka disarankan
untuk melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah. Sehingga dapat diketahui apakah
pasien menderita DM atau tidak sehingga dapat ditentukan perawatan apa yang akan
diberikan.2
Pemeriksaan penunjang lainnya adalah dengan melakukan pemeriksaan laboratorium
seperti pemeriksaan sitologi dan kultur jaringan, serta biopsi pada kasus kronis. 4
8. Adanya keterkaitan antara keberadaan lesi mulut dengan kondisi sistemik perlu
dipahami.
Kandidiasis mulut merupakan infeksi tunggal pada mukosa mulut yang bersifat
oportunistik, disebabkan oleh kandida sebagai salah satu mikroflora normal mulut
yang mengalami pertumbuhan lebih. Beberapa faktor predisposisi dapat
mengkonversi Candida albicans dari flora normal mulut menjadi organisme patogen,
meliputi faktor lokal seperti gigi tiruan, merokok, steroid inhalasi, steroid topikal,
hiperkeratosis, ketidakseimbangan mikrofloran, kuantitas dan kualitas saliva, dan
faktor sistemik seperti penyakit imunosupresif, obat-obat imunosupresif kemoterapi,
dan penyakit imunokompromais. 2
Salah satu penyakit imunokompromais sebagai predisposisi kandidiasis mulut adalah
Diabetes mellitus (DM). Diabetes Mellitus menjadikan penderitanya rentan terhadap
infeksi seperti candida. Selain itu, kandidiasis mulut sering dijumpai pada penderita
DM sebagai dampak dari adanya penurunan sekresi saliva. Diabetes mellitus
merupakan gangguan metabolisme disebabkan banyak faktor dengan ditandai
hiperglikemia akibat gangguan metabolisme karbohidrat lemak, dan protein. 2
9. Perwatan lesi mulut diawali dengan pembersihan mulut dengan berkumur larutan
perhidrol 3% dan pengusapan dengan kasa basah. Plak putih di lidah sebagian
terangkat dan meninggalkan area kemerahan. Kandidiasis mulut dirawat dengan
pemberian antijamur topical dan instruksi pemeliharaan kebersihan mulut dengan
berkumur larutan perhidrol 3% dan menyikat lidah. 2
Perawatan kandidiasis rongga mulut memerlukan identifikasi yang tepat, baik faktor
predisposisi maupun kondisi sistemik yang menyebabkan kandidiasis. Nystatin dapat
diberikan sebagai obat topical pada perwatan kandidiasis, diberikan dengan cara
dikumurkan selama2 menit kemudian menelannya, setelah itu pasien dilarang untuk
makan dan minum selama 20 menit. Terapi dapat diberikan setelah 7-14 hari dan
dilanjutkan hingga 2-3 hari setelah tanda klinis kandida ini hilang serta pemeliharaan
oral hygiene. Jika terdapat kondisi sistemik, pemberian topikal kadang tidak begitu
berefek sehingga diperlukan pemberian secara sistemik. Fluconazole dapat diberikan
sebagai terapi kandida secara sistemik dengan dosis sehari sekali. 5
DAFTAR PUSTAKA
1. Noormaniah FD, dan Tetrawindu AH. Manifestasi penyakit sistemik pada rongga
mulut. Universitas Mataram.
www.academia.edu/.../MANIFESTASI_PENYAKIT_SISTEMIK_PADA_RONGGA
_... [di akses pada 30 Agustus 2017]
2. Satrya A.E.P., dkk. Kandidiasis mulut sebagai indikator penyakit sistemik
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2012;19(2):162-4.
3. Boel, Trelia. "Manifestasi Rontgenografi Diabetes Mellitus di Rongga Mulut."
Journal of Dentistry Indonesia 10.1 (2003): 12-3.
4. Laskaris G. Atlas saku penyakit mulut. Ed 2. Jakarta: EGC; 2012. H18
5. Hidayat W, dkk. Profil kandidiasis oral di bagian ilmu penyakit mulut Rumah Sakit
Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Periode 2010-2014. Staff Ilmu Penyakit Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.