INFEKSI PADA
RONGGA MULUT
KARENA PENYAKIT
MODUL 2
SISTEMIK
ANDI NADWA TENRI SAPADA T (J111 16 004)
01 Kelainan Endokrin
02 Kelainan Darah
03 Defisiensi Nutrisi
04 Kelainan Ginjal
05 Hepar
06 Gastro Intestisial
02
Menyebabkan
Terjadi pada
sudut bibir 1 3 kemerahan dan
pecah-pecah
Dapat
disebabkan
karena infeksi
2 4
Menyebabkan
rasa ketidak-
Angular Chelitis nyamanan
C. albicans
3
Stomatitis Uremia
5 4 3 2 1
ENVIRONMENT
(lingkungan fisik, biologis, sosial ekonomi) AGEN
(unsur hidup/mikroorganisme, unsur mati,
fisiologis, psikis, dll.)
PENYAKIT /
HASIL DIAGNOSA
Diagnosa yang dapat
detegakkan sesuai kasus
tersebut yaitu
Kandidiasis
Penderita diabetes mellitus
dengan gula darah tidak
Ditandai pula dengan terkontrol menunjukkan
pasien selalu merasa haus peningkatan kerentanan
Hal ini disebabkan karena dan tidak pernah berobat terhadap infeksi bakteri,
adanya kolerasi antara ke dokter jamur dan virus.
Timbulnya lesi putih dan rasa infeksi pada rongga mulut
terbakar pada lidah dan penyakit sistemik,
penyakit sistemik yang
dimaksud yaitu Diabetes
Melitus.
Kandidiasis
Gambaran Klinis
Sering pada
01 Bercak putih
seperti krim 03 Dapat diseset 05 mukosa pipi,
palatum mole,
07 Sensasi
terbakar
lidah dan bibir
02 Sedikit
menonjol 04
Terlokalisasi
atau 06 Xerostomia 08 Gangguan
pengecapan
menyeluruh
Kandidiasis
INGAT!!!
Glukosa merupakan media yang baik
untuk pertumbuhan/berkembangnya
mikroorganisme termasuk candida
albicans.
KORELASI ANTARA DIABETES MELIT
05
US DAN KANDIDIASIS
Kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) dapat
menekan respons imun host dan menyebabkan
penyembuhan luka yang tidak baik serta infeksi berulang
RAL
A O
STR
EK Pemeriksaan ekstra oral ini Ditandai dengan
bertujuan untuk melihat Misalnya pembengkakan dimuka ketidaknyamanan pasien, berat
penampakan secara umum dan di leher dengan cara palpasi badan menurun, penurunan
dari pasien. respon imun
T RA
IN AL
OR • Pemeriksaan intra oral merupakan pemeriksaan yang dilakukan dalam rongga mulut. Pemeriksaan intra oral
berkaitan dengan dan jaringan sekitar (jaringan lunak maupun jaringan keras.
• Ditandai adanya lesi putih pada lidah akibat mikroorganisme.
• Permeriksaan secara radiografis juga memperlihatkan adanya resoprsi tulang alveolar yang cukup besar pada
penderita DM dibandingan dengan penderita non DM.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PADA
PENDERITA
PADA
DM LESI
Pemeriksaan gula
darah baik gula Mengkultur bakteri
darah puasa yang ada pada lesi
maupun gula untuk mengetahui
darah sewaktu bakteri penyebab lesi CAT:
Pemeriksaan penunjang
lainnya adalah dengan
melakukan pemeriksaan
laboratorium seperti
pemeriksaan sitologi
serta biopsi pada kasus
kronis
PERAWATAN YA
NG DIBERIKAN
PERAWATAN
• Lesi adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh penyakit atau trauma. Terjadinya
lesi dapat membuat atau menimbulkan gangguan fungsi pada daerah yang terkena lesi.
Salah satu penyebab lesi yaitu karena infeksi.
• Infeksi pada rongga mulut merupakan manifestasi dari penyakit sistemik.
• Kandidiasis merupakan infeksi yang terjadi karena adanya jamur kandida albikan, namun
juga dapat disebabkan faktor predisposisi yaitu lokal dan sistemik, lokal seperti oral higien
yang buruk dan sistemik seperti seperti diabetes melitus .
• Pada penderita diabetes melitus, terjadi kerusakan organ pankreas kelainam sekreau
insulin yang menyebabkan gangguang mekanisme sistem imunoregulasi. Gejala yang
ditimbulkan kemudian mengakibatkan terganggunya lingkungan flora normal dalam
rongga mulut yang mengakibatkan mudah terkena infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ireland R. Kamus Kedokteran Gigi, Jakarta: EGC ; 2014.
2. Noormaniah FD, dan Tetrawindu AH. Manifestasi penyakit sistemik pada rongga mulut. Universitas Mataram.
www.academia.edu/.../MANIFESTASI_PENYAKIT_SISTEMIK_PADA_RONGGA_... [di akses pada 30 Agustus 2017]
3. Satrya A.E.P, dkk. Kandidiasis mulut sebagai indikator penyakit sistemik
Majalah Kedokteran Gigi Indonesia 2012 ; 19(2) : 162-4.
4. Saskia TI, Mutiara H. Infeksi jamur pada penderita diabetes melitus. Majority Nov 2015 ; 4(8) : 73.
5. A.O. Lewis Michael, Richard C.K. Jordan. Peyakit mulut diagnosa dan terapi. Jakarta : ECG ; 2012. P.58.
6. Sari B, Idham H, Pahrur R. Hubungan Pengetahuan dengan status kebersihan gigi dan mulut pada penderita diabetes mellitus di
puskesmas rawang jambi. Jurnal Kedokteran Gigi 1 Jun 2017; 4(1) : 14.
7. Laskaris G.Atlas saku penyakit mulut. Jakarta : ECG ; 2012.
8. Hernawati S. Hubungan kadar glukosa darah dengan pertumbuhan candida albicans pada penderita diabetes mellitus. Indonesian
Journal of Dentistry 2007; 14(2) : 123 – 5.
9. Leepel AL, Rahmat H, Ria P, dkk. Efek penambahan glukosa pada saburoud dextrose broth terhadap pertumbuhan candida albicans.
Indonesian Journal of Dentistry 2009; 16 (1): 59.
10. Bakar A. Kedokteran gigi klinis.Ed 2 th.Yogyakarta : Quantum sinergis Media ; 2002. Pp. 4,7,24
11. Ermawati T. Periodontitis dan diabetes mellitus. Jurnal Kedokteran Gigi Unej 2012; 9(3) : 153.
12. Fatimah RF. Diabetes mellitus tipe 2. Jurnal Majority Feb 2015; 4(5) : 96 – 8.
13. Greenberg GM. Buket’s oral medicine diagnose and treatment. 11 th ed. Hamilton : Decker Inc ; 2008.
14. Anjar N. 2008. Easy Pediatric. Available from URL :http://easypediatrics.com/oral-candidiasis.html. Accessed : oktober 28 2010
15. Utama Hendra. Penatalaksanaan diabetes mellitus terpadu. Jakarta : Fakultas kedokteran gigi universitas Indonesia ; 1995. P. 122.
16. Peter F. Fedi, R.Arthur, John Gray L. Silabus Periodonti. Jakarta : EGC ; 2004. P. 23.
17. Michael AOL, Richard CKJ. Penyakit mulut diagnosis & Terapi. Ed 2 th. Jakarta :EGC ; 2015.p.66
THANK
YOU!
SESI TANYA JAWAB
MADE BY
KELOMPOK 2