Anda di halaman 1dari 18

SISTEM

RUJUKAN
KELOMPOK 7
MASITA FAJRIANI J011171031 EVAYANTI AKE J011171336
ASTRID DWI SATTI J011171032 CHANIFAH TRIAN M J011171524
SHAFIRA NURUL K. J011171033 AL FIKRIYANI AZIS J011171525
ZIZI AYNUN M J011171034 RAHMADYTA SYAFITRI J011171526
NURUL AHSRUL J011171301 NUR AZIZAH NAHLA J011171527
R. PUTRA SANJAYA J011171332 FADHILAH AULIAH A J011171528
RIZKA SASMITA J011171333 AHMAD DZAKI YUNUS J011171547
NILAM CAHYANI J011171334 IMBA MILKA MURIB J011171701
NI’MATULLAH JAYA J011171335 ALYA KHAERUNNISA J011171541

Seorang pasien datang ke puskesmas ingin mendapatkan pengobatan.
Keluhan pasien pipi kiri bagian belakang bengkak. Pasien diperiksa oleh
dokter gigi puskesmas. Dokter gigi memutuskan untuk merujuk pasien ke
rumah sakit. Pertimbangan dokter gigi tersebut adalah merupakan
indikasi rujukan, pertimbangan kasus dan keterbatasan sarana dan
prasarana yang ada di puskesmas dan juga memikirkan hal-hal yang
menjadi pertimbangan rujukan medis. Pasies menyatakan syarat dan
pertimbangan serta hal yang harus dipersiapkan pada rujukan.
DEFINISI

Rujukan adalah pelimpahan


wewenang dan tanggungjawab
atas kasus penyakit atau
Rujukan masalah kesehatan yang
diselenggarakan secara timbal
balik
KLASIFIKASI ▹ Rujukan upaya ▹ Rujukan upaya
RUJUKAN kesehatan perorangan kesehatan masyarakat

a. Rujukan kasus a. Rujukan sarana dan


b. Rujukan spesimen logistik
c. Rujukan ilmu b. Rujukan tenaga
pengetahuan c. Rujukan
operasional
 Rujukan Kasus
Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik,
pengobatan, tindakan operasional dan lain-
INDIKASI lain.
RUJUKAN  Rujukan Spesimen
Rujukan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium klinik yang lebih lengkap.

 Rujukan IPTEK
Rujukan IPTEK untuk  mendatangkan
tenaga yang lebih kompeten untuk
melakukan tindakan, memberi pelayanan,
ahli pengetahuan dan teknologi dalam
meningkatkan kualitas pelayanan.
PRINSIP
SISTEM Prinsip sistem
RUJUKAN rujukan

Rujukan Rujukan
horizontal vertikal
Bagi Kalangan Kesehatan
 memperjelas jenjang karir
MANFAAT 01
membantu
 peningkatan pengetahuan
dan keterampilan
Bagi pemerintah :
 meringankan beban tugas
 penghematan dana
 memperjelas sistem 02
pelayanan kesehatan
 memudahkan pekerjaan
administrasi, terutama pada
 Bagi Masyarakat
aspek perencanaan.
03  meringankan biaya
pengobatan
 mempermudah
mendapatkan pelayanan
MACAM
PELIMPAHAN
WEWENANG

Cross referral
01
Interval referral
Contoh : Pemasangan ortho 03 Contoh :Pasien yang pindah daerah

Split referral

02
Collateral referral
Contoh : Pencabutan M3 di 04 Contoh :Celah bibir pada anak yang
melibatkan dokter anak, dokter
dokter bedah mulut bedah mulut, dokter protesa, dan
lain-lain dalam pengerjaannya
PERTIMBANGAN
RUJUKAN

1 Sudah terindikasi medis bahwa keadaan pasien tidak dapat diatasi

Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis/subspesialis yang tidak


2 tersedia di fasilitas pelayanan semula

Pasien atau keluarganya menyadari bahwa rujukan dilaksanakan karena


3 alasan medis

Rujukan dilakukan ke rumah sakit yang setara atau sesuai dengan


4 jaringan pelayanannya
KEUNTUNGAN ▹ Pertolongan yang diberikan lebih cepat, murah, dan
lebih memberikan rasa aman bagi pasien dan
keluarganya
▹ Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga
medis di daerah
▹ Masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati
pelayanan kesehatan dari tenaga ahli serta fasilitas
dari jenjang yang lebih tinggi
SYARAT  Di buat oleh yang kompetensi  Adanya Tenaga kesehatan yang
RUJUKAN dan wewenang untuk merujuk
dan mengetahui tujuan rujukan
kompeten dan mempunyai
kewenangan melaksanakan
dan mengetahui kondisi serta pelayanan medis dan rujukan
kebutuhan objek yang dirujuk. medis yang dibutuhkan.
 Rujukan dan rujukan balik  Adanya pencatatan/kartu/dokumen
mengacu pada standar rujukan tertentu.
pelayanan medis Daerah.  Adanya pengertian timbal balik
 Adanya unit yang mempunyai antara pengirim dan penerima
tanggungjawab dalam rujukan, rujukan.
baik yang merujuk atau yang  Adanya pengertian petugas tentang
menerima rujukan. sistem rujukan.
1. Pada kasus non- emergensi proses rujukan mengikuti prosedur rutin yang
PROSEDUR ditetapkan yaitu

KLINIS - menerima pasien di puskesmas


- melakukan anamnesa
RUJUKAN - Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik untuk menentukan
diagnosa pada pasien
2. Pasien yang datang dalam keadaan emergensi segera dilakukan pertolongan
kedaruratan medik untuk menstabilkan kondisi pasien
3. Menyimpulkan kasus bahwa pasien memenuhi syarat untuk dirujuk
4. Mempersiapkan rujukan untuk pasien dengan memberikan pasien dan atau
keluarganya penjelasan dan informed consent sebagai bagian dari prosedur
operasional
5. Dilakukan rencana dan pelaksanaan rujukan serta tindakan yang mungkin akan
dilakukan di faskes rujukan yang akan dituju
6. Dijelaskan hal-hal yang mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan
oleh pasien/keluarga
LANJUTAN 7. Putusan akhir rencana rujukan ada pada pasien dan atau keluarganya
untuk dirujuk, kesepakatan akhir dinyatakan dengan pembubuhan tanda
tangan dua belah pihak dalam format informed consent sesuai prosedur
8. Atas persetujuan rujukan pasien/keluarga, puskesmas berwenang
mempersiapkan rujukan dengan memberikan tindakan pra rujukan
sesuai kondisi pasien sebelum dirujuk
9. Puskesmas menghubungi kembali unit pelayanan di faskes rujuan
rujukan,a untuk memastikan sekali lagi bahwa pasien dapat diterima di
faskes rujukan atau tidak.
1. Dilakukan sejalan dengan prosedur teknis pada pasien
2. Melengkapi rekam medis pasien, setelah tindakan untuk menstabilkan kondisi pasien
PROSEDUR pra-rujukan
ADMINISTRATIF 3. Setelah puskesmas memberikan penjelasan secara lengkap dan keputusan akhir telah
RUJUKAN diambil setuju ataupun menolak untuk dirujuk, tetap harus melengkapi informed consent
sesuai format prosedur untuk tanda tangan kedua belah pihak, pihak puskesmas dan
pasien/keluarga
4. Selanjutnya format informed consent yang telah ditanda-tangani disimpan dalam
rekam medis pasien yang bersangkutan, bila telah digunakan perangkat TIK/ICT format
informed consent dapat dilengkapi dengan foto, rekaman pembicaraan proses
pengambilan keputusan dan lainnya
5. Selanjutnya apabila pasien sudah setuju untuk dirujuk, maka puskesmas harus
membuat surat rujukan pasien rangkap 2, lembar pertama dikirim ke faskes rujukan
bersama pasien, lembar kedua disimpan sebagai arsip bersama rekam medis pasien yang
akan dirujuk
6. Puskesmas harus mencatat pasien pada buku register rujukan pasien
7. Administrasi pengiriman pasien harus diselesaikan ketika pasien akan segera dirujuk.
1. Menerima rujukan pasien dan membuat tanda terima pasien;
PROSEDUR
2. Mencatat kasus-kasus rujukan dan membuat laporan penerimaan
PENERIMA
rujukan;
RUJUKAN
3. Mendiagnosis dan melakukan tindakan medis yang diperlukan, serta
melaksanakan perawatan disertai catatan medik sesuai ketentuan;
4. Memberikan informasi medis kepada pihak sarana pelayanan pengirim
rujukan;
5. Membuat surat rujukan kepada sarana pelayanan kesehatan lebih tinggi
dan mengirim tembusannya kepada sarana kesehatan pengirim pertama;
dan
6. Membuat rujukan balik kepada fasilitas pelayanan perujuk bila sudah
tidak memerlukan pelayanan medis spesialistik atau subspesialistik dan
setelah kondisi pasien
SKEMA SISTEM
RUJUKAN
Thanks!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai