Anda di halaman 1dari 5

Jangka Sorong dan Mikrometer Sekrup

A. Jangka Sorong

Cara membaca jangka sorong adalah dengan menjumlahkan nilai pada skala utama dengan skala
noniusnya, langkah-langkahnya akan dijelaskan pada artikel ini.

Ketika kita menginjak SMP pastinya kita telah dajarkan mengenai beberapa alat ukur. Terdapat
bermacam-macam alat ukur untuk mengukur panjang sebuah benda dan salah satunya adalah jangka
sorong.

Akan tetapi, jangka sorong juga merupakan alat ukur yang memiliki berbagai macam kegunaan.
Pasalnya, tak hanya mengukur panjang benda, jangka sorong juga mampu mengukur diameter sebuah
benda dengan lebih akurat menggunakan rahang atasnya, bahkan kedalaman sekalipun dengan
menggunakan tangkai ukur.

Namun, tak jarang sebagian orang tidak tahu cara menggunakan jangka sorong atau bahkan tidak tahu
cara membaca skalanya. Oleh karena itu, kali ini akan kita bahas mengenai bagaimana cara
menggunakan jangka sorong serta cara membaca skalanya. Dan tak lupa juga berbagai contoh soal agar
kalian dapat lebih memahami bagaimana cara menggunakan jangka sorong.

Pada dasarnya, jangka sorong merupakan sebuah alat ukur yang memiliki berbagai kegunaan. Berbagai
kegunaan tersebut antara lain mengukur panjang, kedalaman, bahkan diameter dalam sebuah benda.

Kelebihannya, jangka sorong memiliki tingkat akurasi pengukuran yang lebih tinggi dibandingkan dengan
mistar. Ralat pembacaan dari jangka sorong memiliki nilai ± 0.05 mm yang mana 10x lebih akurat
dibandingkan dengan mistar yang hanya memiliki ralat ± 0.5 mm. Oleh karena itu, jangka sorong
seringkali digunakan oleh orang yang berkecimpung pada bidang teknik (engineering) dan ilmu sains.

1. Bagian Jangka Sorong

Seperti yang kita ketahui, jangka sorong terdiri dari beberapa bagian yang perlu kita pahami dulu. Tiap
bagian dari jangka sorong memiliki fungsinya masing-
masing. Berikut adalah bagian-bagian dari jangka sorong
beserta fungsinya masing-masing :

Keterangan :

 Rahang atas jangka sorong untuk mengukur diameter benda.


 Pengunci rahang untuk mengunci agar rahang tidak bergerak.
 Skala utama untuk pembacaan nilai ukur.
 Tangkai jangka sorong untuk mengukur kedalaman benda.
 Rahang bawah untuk mengukur panjang benda dari luar.
 Skala nonius untuk pembacaan nilai ukur.
 Roda penggerak untuk menggerakkan rahang secara pelan.

Penggunaan dan cara membaca jangka sorong

Setelah mengetahui bagian-bagian dari jangka sorong beserta fungsinya, kita akan mempelajari
bagaimana cara menggunakan jangka sorong sendiri.

 Pada umumnya, untuk menggunakan jangka sorong sendiri adalah kita perlu membuka
pengunci rahangnya agar rahang dapat digunakan.
 Kemudian untuk mengukur panjang benda dapat kita gunakan rahang bawah jangka sorong
dengan menaruh benda diantara rahang jangka sorong sampai kedua rahang jangka sorong
menyentuh benda.
 Lalu langkah yang terakhir adalah kunci rahang menggunakan pengunci dan baca skala yang
tertera pada jangka sorong.

Sebagian orang mungkin bingung bagaimana cara membaca skala jangka sorong. Namun tidak usah
khawatir, berikut adalah cara pembacaan skala dari jangka sorong :

 Pada jangka sorong terdapat dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama bernilai
cm dan skala nonius bernilai 1/10 mm.
 Lihat angka nol pada skala nonius, garis pada skala utama yang berada tepat di belakang nol
pada skala nonius adalah nilai ukur skala utamanya.
 Setelah mendapat nilai ukur skala utama, kita perlu membaca nilai ukur skala nonius dengan
cara menentukan garis yang berhimpitan antara skala utama dengan skala nonius. Garis yang
berhimpitan pada skala nonius merupakan nilai ukur skala noniusnya.
 Jumlahkan hasil nilai ukur skala utama dengan skala noniusnya agar kita mendapatkan hasil
pengukuran panjang benda.

Untuk lebih mudah memahaminya, gambar diatas merupakan


contoh skala pengukuran menggunakan jangka sorong.

Contoh Soal

Untuk lebih jelas mengenai pembacaan jangka sorong, kita akan membahas beberapa soal mengenai
jangka sorong.
Gambar di samping merupakan skala pengukuran dari alat ukur jangka sorong. Tentukanlah hasil
pengukurannya dalam centimeter!

Jawaban :

Skala Utama = 10 cm

Skala Nonius = 0.2 mm = 0.02 cm

Hasil Pengukuran = 10 + 0.02 = 10.02 cm

B. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat
kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17
karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk
mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop.

Meskipun mengandung kata “mikro”, alat ini tidak tepat digunakan untuk menghitung benda dengan
skala mikrometer. Kata “mikro” pada alat ini diambil dari Bahasa Yunani micros yang berarti “kecil”,
bukan skala mikro yang berarti 10-6.

1. Bagian-bagian Micrometer Sekrup


 Poros Tetap (Anvil)

Bagian poros yang tidak bergerak. Objek yang ingin diukur ditempelkan di bagian ini dan bagian poros
geser didekatkan untuk menjepit objek tersebut.

 Poros Geser (Spindle)

Poros bergerak berbentuk komponen silindris yang digerakkan oleh thimble.

 Pengunci (Lock Nut)

Bagian yang dapat digunakan untuk mengunci pergerakan poros geser.

 Sleeve

Bagian statis berbentuk lingkaran yang merupakan tempat ditulisnya skala pengukuran. Terdapat dua
skala, yaitu skala utama dan skala nonius.

 Thimble

Bagian yang dapat digerakkan oleh tangan penggunanya.

 Ratchet

Bagian yang dapat membantu menggerakkan poros geser dengan pergerakan lebih perlahan dibanding
menggerakkan thimble.

 Rangka (Frame)
Komponen berbentuk C yang menyatukan poros tetap dan komponen-komponen lain mikrometer
sekrup. Rangka mikrometer sekrup dibuat tebal agar kokoh dan mampu menjaga objek pengukuran
tidak bergerak, bergesar, atau berubah bentuk.

Prinsip kerja mikrometer sekrup adalah menggunakan suatu sekrup untuk memperbesar jarak yang
terlalu kecil untuk diukur secara langsung menjadi putaran suatu sekrup lain yang lebih besar dan dapat
dilihat skalanya.

Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah:

 Objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap.
 Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh poros tetap dan poros geser.
 Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih presisi dengan
menggerakkan poros geser secara perlahan.
 Setelah yakin bahwa objek benar-benar terjepit diantara kedua poros, hasil pengukuran dapat
dibaca di skala utama dan skala nonius.

Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Pembacaan mikrometer sekrup dilakukan pada dua bagian, yaitu di skala utama dan di skala nonius atau
Vernier. Skala utama dapat dibaca di bagian sleeve dan skala nonius dapat dibaca di bagian thimble.

 Untuk skala utama, dapat dilihat bahwa posisi thimble telah melewati angka “5” di bagian
atas, dan pada bagian bawah garis horizontal telah melewati 1 strip. 0.5mm. Artinya, pada
bagian ini didapat hasil pengukuran 5 + 0.5 mm = 5.5 mm.
Pengukuran juga dapat dilakukan dengan prinsip bahwa
setiap 1 strip menandakan jarak 0.5mm. Dikarenakan
terlewati 5 strip di atas garis horizontal dan 6 strip di bawah
garis horizontal, maka total jarak adalah (5+6) x 0.5mm =
5.5mm
 Pada bagian kedua, terlihat garis horizontal di skala utama berhimpit dengan angka 28 di
skala nonius. Artinya, pada skala nonius didapatkan tambahan panjang 0.28mm
 Maka, hasil akhir pengukuran mikrometer sekrup pada contoh ini adalah 5.5 + 0.28 =
5.78mm. Hasil ini memiliki ketelitian sebesar 0.01 mm

Fungsi Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup pada umumnya digunakan untuk mengukur diameter atau ketebalan suatu benda
yang ukurannya kecil. Seperti dijelaskan sebelumnya, alat ini memiliki kepresisian 10x lipat dari jangka
sorong sehingga dapat mengukur benda yang lebih kecil tepatnya pada ketelitian 0,01 mm.

Alat ini untuk mengukur panjang benda kurang umum digunakan, karena umumnya panjang benda
masih dapat diukur dengan baik di tingkat kepresisian 1 mm dan 0,1 mm, dimana masing-masing tingkat
kepresisian dimiliki oleh penggaris dan jangka sorong.
Contoh soal :

Jika pada suatu pengukuran didapatkan gambar skala utama dan skala nonius sebagai berikut, berapa
panjang dari benda yang diukur?

Jawaban

Skala utama = 4 mm

Skala nonius = 0,30 mm

Maka, hasil pengukuran = Skala utama + skala nonius = 4 +0,3 = 4,30 mm

Anda mungkin juga menyukai