NIM : P17124019035
Kelas : 2A Kebidanan
3. DISMATUR Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk
masa kehamilan. Disebabkan oleh mengalami gangguan pertumbuhan janin (IUGR) dan
BBLR. Dismatur ini dapat juga neonatus kurang bulan - sesuai masa kehamilan (NKB -
SMK). Neonatus cukup bulan - kecil masa kehamilan (NCB - KMK) dan Neonatus lebih
bulan - kecil masa kehamilan (NLB - KMK).
Diagnosis Bayi Dismatur :
a. Sebelum bayi lahir
Pada Anamnese sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus
dan lahir mati
Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan
Pergerakan janin yang pertama (quickening) lebih lambat, gerakan janin lebih lambat
walaupun kehamilan nya sudah agak lanjut.
Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya.
Sering dijumpai kehamilan dengan oligahidramnion atau bisa pula dengan
hidramnion, hiperemesis gravidarum dan pada hamil lanjut dengan toksemia
gravidarum atau perdarahan antepartum.
b. Setelah Bayi Lahir
Bayi dengan retardasi pertumbuhan intra uterine secara klasik tampak
seperti bayi yang kelaparan. Tanda-tanda bayi ini adalah tengkorak kepala keras,
gerakan bayi terbatas verniks kaseosa sedikit atau tidak ada, kulit tipis, berlipat-lipat
mudah diangkat.
Bayi dismatur yang lahir kurang berat badan
Bayi small for date sama dengan bayi retardasi pertumbuhan intrauterine.
Bayi dismatur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya, karena itu
sangat peka terhadap pertumbuhan pernafasan, infeksi, trauma kelahiran, hipotermi
dan sebagainya. (Varney, Helen, 2009 Buku Saku Bidan)
Perawatan Bayi Dismatur :
a. Pemberian minum early feeding : minum sesudah berumur 2 jam untuk mencegah
penurunan BB, hipglikemia, dan hiperbilirubinemia.
b. Perlindungan terhadap infeksi
Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine serta menemukan
gangguan pertumbuhan misalnya dengan pemeriksaan ultrasonografi.
Memeriksa kadar gula darah dengan dextrostik atau di laboratorium. Bila terbuka
adanya hipoglikemia harus segera diatasi.
Pemeriksaan hematokrit dan mengobati hiperviskositasnya.
c. Perawatan bayi dengan metode kangguru
Dengan mengenakan popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian, bayi
diletakkan diantara payudara ibu dan ditutup baju ibu yang berfungsi sebagai kantung
kanguru. Posisi bayi tegak ketika ibu berdiri atau duduk dan tengkurap atau miring
ketika ibu berbaring. (Perinasia, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Depkes RI
dan Health Service Program – USAID, 2008).