Anda di halaman 1dari 40

1

MODUL PANDUAN
PRAKTIKUM ASUHAN
NEONATUS BAYI
BALITA DAN ANAK PRA
SEKOLAH

OLEH :
DEVI AZRIANI, SST, M.KEB
DRA. ELINA, S.KP, M.KES
ENDAH DIAN M, SST, M.KEB
2

KATA PENGANTAR

Mata kuliah asuhan kebidanan neonatus, bayi balita dan anak pra sekolah adalah
salah satu mata kuliah yang terdapat dalam kurikulum diploma III Kebidanan. Asuhan pada
neonatus bayi dan balita serta anak pra sekolah adalah salah satu dari bagian kompetensi
yang harus di miliki oleh seorang bidan Oleh karena itu, mata kuliah ini merupakan mata
kuliah yang wajib diberikan kepada mahasiswa diploma III kebidanan. Mata kuliah ini
ditempatkan pada semester III, dengan beban 3 SKS yang terdiri dari 2 SKS teori dan 1 SKS
praktkik. Modul ini diharapkan dapat mahasiswa dalammenguasai materi dan kompetensi
yang harus dicapai.
Modul pembelajaran ini secara berkala akan direvisi sesuai dengan kurikulum yang
berlaku dan kondisi perkembangan. Penyusunan buku panduan ini membutuhkan waktu dan
pemikiran yang mendalam, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak akan sangat
bermanfaatguna penyempurnaan dimasa mendatang. Apresiasi dan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyusunan
dan penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat.

Jakarta, Juli 2020


Tim Penyusun Modul
3

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Mempersiapan Alat :
- Stetoskop
- Meja pemeriksaan
- Jam tangan
- Timbangan bayi
- Alat untuk mengukur panjang badan
- Metlyn
- Senter/ lampu sorot
- Thermometer
- Sarung tangan
- Alat tulis & Buku catatan
- Baju bayi
2 Mengucapkan salam
3 Memperkenalkan diri
4 Menjelaskan prosedur pemeriksaan dan minta persetujuan
orang tua
5 Mencuci Tangan dan memakai handscoon
6 Memastikan pencahayaan yang baik dan dalam keadaan
hangat
4

7 Melihat keadaan umum :


Ukuran secara keseluruhan
Jenis kelamin
Menangis kuat
Warna kulit dan bibir
Mengukur suhu badan, pernafasan, nadi
Menimbang berat badan
Mengukur panjang badan
8 Memeriksa kepala
Raba sepanjang garis sutura dan fontanel, lihat molase, raba
fontanel anterior apakah cekung/cembung , periksa adanya trauma
kelahiran seperti capput succedaneum, chepal haemathom,
perhatikan cacat kongenital seperti hidrochepalus, anenchepali,
mikrochepahli . Ukur lingkar kepala
9 Melihat Wajah
Perhatikan bentuk wajah simetris atau tidak, perhatikan kelainan
wajah seperti sindrown down, lihat apakah ada kelainan akibat
trauma lahir seperti laserasi.
10 Memeriksa Mata
Goyangkan kepala secara perlahan sehingga mata bayi terbuka,
memastikan kedua mata simetris, periksa jumlah, posisi, periksa
adanya strabismus, tanda-tanda infeksi,warna sclera, konjungtiva.
11 Memeriksa Telinga
Melihat posisi telinga dalam hubungannya dengan letak mata,
memeriksa adakah tulang rawan telinga, memastikan adanya lubang
telinga , menilai gangguan pendengaran dengan membunyikan bel
atau suara, apakah ada reflek kejut.
12 Memeriksa Hidung
Meliputi bentuk dan lebar hidung, lihat pola pernafasan, apakah
melalui hidung atau mulut, apakah ada gerakan cuping hidung saat
bernafas, apakah ada sekret mukopurulent, berdarah, cair,
13 Memeriksa Mulut
Perhatikan mulut bayi, bibir harus simetris, palatum, periksa adanya
palatoschisis, labioscisis, labiopalatoschisis, lihat lidah meliputi
warna,gerak apakah sering keluar masuk. Refleks hisap, dinilai
dengan mengamati bayi pada waktu menyusui
14 Memeriksa Leher
5

Leher bayi biasanya pendek, apakah ada keterbatasan pergerakan,


periksa apakah ada trauma lahir, palpasi leher dengan
menggerakkan jari ke sekeliling leher untuk mengidentifikasi adanya
pembengkakan, pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis.
15 Memeriksa Bahu, Lengan dan Tangan
Raba seluruh klavikula menggunakan jari telunjuk untuk memastikan
keutuhannya, terutama pada bayi yang lahir dengan presentasi
bokong atau distosia bahu
Meluruskan kedua lengan kebawah apakah lengan sama panjang,
memeriksa gerakan lengan apakah bebas bergerak dan ada gerakan
sepontan, hitung jumlah jari apakah ada sindaktil atau polidaktil,
telapak tangan harus dapat terbuka.
16 Memeriksa Dada
Periksa kesimetrisan gerakan dada saat bernafas, memeriksa
payudara meliputi pembesaran, putting susu, areola, pengeluaran
susu atau cairan lain, perhatikan pola pernafasan, auskultasi dengan
stetoskop, frekuensi denyut jantung, bunyi nafas, identifikasi hernia
diagrfragmatika
Ukur lingkar dada
17 Memeriksa Perut,
Lihat gerakan saat bernafas, bergerak secara bersamaam dengan
gerakan dada. Jika perut cekung kemungkinan terdapat hernia
diaghfragmatika, periksa pakah perut kembung atau tidak, inspeksi
tali pusat, identifikasi perdarahan tali pusat
18 Memeriksa Kelamin Laki-laki,
Panjang penis (normal 3-4 cm, lebar 1-1,3 cm), posisi lubang uretra.
Apakah ada hipospadia atau epispadia, palpasi skrotum perlahan
untuk memastikan terdapat 2 testis
Memeriksa Kelamin perempuan
Lihat apakah labia minora tertutup labia mayora, rentangkan kedua
labia mayora untuk memastikan adanya klitoris, orifisium uretra.
19 Memeriksa Tungkai dan Kaki,
Kaji kesimetrisan, ukuan bentuk dan posturnya. Periksa panjang
kedua kaki dengan meluruskan keduanya dan membandingkannya
Kedua tungkai harus bisa bergerak bebas. Apakah ada kelainan posisi
kaki , apakah ada edema kaki, hitung jumlah jari
20 Memeriksa tulang belakang ,
6

Posisi bayi tengkurap, satu tangan menyangga kepala bayi, jari


tangan yang lain menelusuri sepanjang tulang belakang untuk
mengkaji kolumna vetebrata, mencari adanya kelainan seperti
skoliosis, meningokel, spina bífida,Secara perlahan buka lipatan
bokong pastikan adanya spingter ani, apakah ada atresia ani, patikan
keluar mekoneum dalam waktu 24 jam.
21 Memeriksa Kulit
Perhatikan kondisi kulit bayi, periksa adanya ruam, bercak, dan tanda
lahir, periksa apakah ada pembengkakan, vernik caseosa, lihat
lanugo.
22 Memeriksa Sistem Syaraf
Reflek Moro
Reflek Rooting
Reflek Sucking
Graps Reflek
Walking Reflek
Tonick Nick Reflek
23 Merapikan kembali pakaian bayi, membereskan alat
24 Mencuci tangan
24 Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada orang tua bayi
26 Mendokumentasikan hasil temuan

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
7

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH / KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Memberitahukan kepada ibu atau keluarga mengenai prosedur yang
akan dilakukan (informed consent)
2 Menyiapkan alat :
- Timbangan
- Pengukur panjang badan / tinggi badan
- Metlin
- Buku catatan & Ballapoint, KMS
3 Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, lalu
mengeringkan dengan meggunakan tissue
Mengukur Berat Badan
4 Atur skala timbangan pada titik nol
5 Lepas pakaian yang tebal pada bayi dan anak saat pengukuran.
Apabila perlu, cukup pakaian dalam saja
6 Tidurkan bayi pada meja timbangan.
ü Apabila menggunakan timbangan dacin, masukkan anak dalam
gendongan, lalu kaitkan gendongan ke timbangan. Sedangkan
apabila dengan berdiri, ajak anak untuk berdiri diatas timbangan
8

injak tanpa dipegangi.


ü Ketika menimbang berat badan bayi, tempatkan tangan petugas
diatas tubuh bayi (tidak menempel) untuk mencegah bayi jatuh
saat ditimbang.

ü Apabila anak tidak mau ditimbang, ibu disarankan untuk


menimbang berat badannya lebih dulu, kemudian anak digendong
oleh ibu dan ditimbang. Selisih antara berat badan ibu bersama
anak dan berat badan ibu sendiri menjadi berat badan anak. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat rumus berikut :
BB anak = (Berat badan ibu dan anak) – BB ibu
7 Tentukan hasil timbangan sesuai dengan jarum penunjuk pada
timbangan.
8 Tentukan posisi berat badan anak sesuai dengan standar yang berlaku,
yaitu apakah status gizi anak normal, kurang atau buruk. Untuk
menentukan berat badan ini juga dapat dilakukan dengan melihat
pada kurva KMS, apakah berada berat badan anak berada pada kurva
berwarna hijau, kuning atau merah
Mengukur Tinggi Badan
9 Usia kurang dari 2 tahun : Usia 2 tahun atau lebih :
Siapkan papan atau meja Posisi berdiri tegak, sehingga
pengukur. Apabila tidak ada, tumit rapat sedangkan bokong,
dapat digunakan pita pengukur punggung dan bagian belakang
(meteran) kepala berada dalam satu garis
8ertical dan menempel pada alat
pengukur.
10 Baringkan anak telentang tanpa Tentukan bagian atas kepala dan
bantal (supinasi), luruskan lutut bagian kaki menggunakan
sampai menempel pada meja sebilah papan dengan posisi
(posisi ekstensi) horizontal dengan bagian kaki,
lalu ukur sesuai dengan skala
yang tertera
11 Luruskan bagian puncak kepala
dan bagian bawah kaki (telapak
kaki tegak lurus dengan meja
pengukur) lalu ukur sesuai
dengan skala yang tertera.
9

12 Apabila tidak ada papan


pengukur, hal ini dapat dilakukan
dengan cara memberi tanda pada
tempat tidur (tempat tidur harus
rata/datar) berupa garis atau titik
pada bagian puncak kepala dan
bagian tumit kaki bayi. Lalu ukur
jarak antara kedua tanda tersebut
dengan pita pengukur. Untuk
lebih jelasnya.
Pengukuran lingkar kepala :
13 Siapkan pita pengukur (metlin)
14 Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra
orbita bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior
(occipitofrontalis). Baca hasil pengukuran.
15 Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala
Pengukuran lingkar lengan atas
16 Tentukan lokasi lengan yang diukur yaitu pada lengan bagian kiri
(pertengahan pangkal lengan dan siku). Pemilihan lengan kiri tersebut
dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif
dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil.
17 Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas (dapat digunakan
pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat
pengukuran.
18 Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada
pita pengukur
19 Catat hasil pada KMS
Pengukuran lingkar dada :
20 Siapkan pita pengukur
21 Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada sejajar dengan putting
22 Catat hasil pengukuran pada KMS
23 Membereskan semua peralatan yang sudah digunakan.
23 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkan dengan menggunakan tissue.
24 Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
10

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PEMERIKSAAN REFLEK PADA BAYI

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Ruangan harus dalam keadaan tenang dan hangat
2 Beritahu ibu prosedur dan tujuan pemeriksaan (informed consent)
3 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkan dengan menggunakan tissue.
4 Letakan bayi pada tempat tidur yang hangat dengan posisi terlentang
5 Reflek Menghisap Dan Membuka Mulut (Rooting Reflek)
- Sentuh bibir, pipi atau sudut mulut bayi dengan putting.
- Bayi akan menoleh kearah stimulus, membuka mulutnya, memasukkan
putting dan menghisap
6 Reflek menelan
- Beri bayi minum
- Menelan biasanya menyertai menghisap dan mendapat cairan
7 Reflek mengenggam
- Tempatkan jari atau pensil pada telapak tangan
- Jari- jari bayi menggenggam jari-jari pemeriksa atau pensil, jari-jari
kaki menekuk ke bawah
11

8 Reflek galbellar
- Ketuk dahi, batang hidung, atau maxilla bayi baru lahir yang matanya
terbuka
- Bayi baru lahir akan mengejapkan mata pada 4 sampai 5 ketukan
pertama
9 Leher tonik atau Fencing
- Pada waktu bayi jatuh tertidur atau dalam keadaan tidur, dengan cepat
putar kepala kearah satu sisi
- Jika bayi menghadap ke sisi kiri, lengan dan kaki pada sisi itu akan
lurus, sedangkan lengan dan tungkainya akan berada dalam posisi
fleksi (putar kepala kea rah kanan dan ekstremitas akan mengambil
postur yang berlawanan )
10 Reflek Moro
• Gendong bayi dalam posisi setengah duduk
• biarkan kepala dan badan jatuh ke belakang dengan sudut
sedikitnya 30 derajat
• Tempatkan bayi pada permukaan yang rata, hentakan permukaan
untuk mengejutkan bayi Abduksi dan ektensi simetris lengan ,
• Jari-jari mengembang seperti kipas dan membentuk huruf C
dengan ibu jari dan jari telunjuk, mungkin terlihat sedikit tremor,
lengan teraduksi dalam gerakan memeluk dan kembali dalam
posisi fleksi dan gerakan rileks
• Tungkai dapat mengikuti pola respon yang sama
• Untuk bayi premature, tidak memeluk sempurna, tetapi
sebaliknya lengan jatuh kebelakang karena lemah
11 Reflek melangkah atau berjalan
• Pegang bayi secara vertical, biarkan salah satu kaki menyentuh
permukaan meja
• Bayi akan melakukan seperti berjalan
• Kaki akan bergantian fleksi dan ekstensi
• Bayi aterm akan berjalan dengan telapak kakinya, dan bayi
premature akan berjalan dengan ujung jari kakinya.
12 Reflek babinsky
• Pada telapak kaki, dimulai pada tumit, gores sisi lateral telapak
kaki kearah atas.
• Gerakkan jari sepanjang telapak kaki
• Semua jari kaki hiperekstensi dengan ibu jari dorsifleksi, dicatat
12

sebagai tandan positif


13 Pakaikan kembali pakaian bayi
15 Bereskan kembali alat – alat yang telah digunakan
16 Catat hasil pemeriksaan dalam buku asuhan
17 Berikan kembali bayi dan jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
13

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

MEMANDIKAN BAYI

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Memberitahukan kepada keluarga mengenai tindakan dan prosedur
yang akan dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan untuk memandikan bayi
• Bak mandi
• Perlengkapan bayi (pakaian, popok, minyak telon, bedak jika
perlu)
• Air hangat
• Cutton buds
• Handuk bersih
• Sabun mandi bayi
• Shampoo bayi
• Kapas cebok, kapas mata, kasa
• Waslap 2 buah
• Meja mandi, perlak
• Popok atau handuk bersih untuk alas mandi
• Tempat sampah
• Ember tertutup untuk tempat pakaian kotor
• Handscoon
3 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkan dengan menggunakan tissue.
14

4 Memastikan ruangan dalam keadaan hangat dan tidak ada hembusan


angina
5 Menyiapkan air hangat di dalam bak mandi, dan mengecek
kehangatan mengggunakan punggung tangan atau siku .
6 Menggunakan handscoon
7 Meletakkan bayi pada selembar handuk, periksa apakah bayi BAK
atau BAB, jika bayi BAB kita bersihkan dahulu dengan
menggunakan kapas basah
8 Membersihkan mata bayi,dengan kapas basah membersihkan lubang
hidung dengan cutton buds yang telah dibasahi air hangat,
membersihkan telinga bayi dengan cutton buds yang telah diberi
baby oil, membersihkan lidah bayi dengan waslap basah yang
lembut, membersihkan muka bayi, dengan cara membasahi washlap
dengan air dan diusapkan di muka bayi dan tidak memberikan sabun.
9 Membersihkan kepala bayi, dengan cara basahi kembali washlap
dengan air kemudian berikan shampo
10 Melepaskan pakaian bayi seluruhnya
11 Membasahi leher, dada dan ekstremitas, punggung dan daerah
bagian bawah (genitalia) menggunakan waslap yang dibasahi
kemudian membersihkan seluruh tubuh bayi dengan sabun
12 Membilas rambut dan badan bayi dengan waslap yang dibasahi
dengan air bersih.
13 Mengangkat bayi ke dalam bak mandi bayi dengan cara telapak
tangan kiri diletakkan di bawah punggung dan jari – jari memegang
leher dan ketiak kirinya dan tangan kanan memegang pantatnya,
bilas seluruh tubuh bayi
14 Setelah bersih, letakkan bayi di atas handuk, keringkan bayi dengan
handuk yang kering.
15 Memakaikan pakaian yang bersih dan kering
16 Memberikan bayi ke ibunya untuk disusui
17 Membereskan alat –alat
18 Membersihkan handscoon dalam larutan klorin dan lepaskan secara
terbalik.
19 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkan dengan menggunakan tissue.

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
15

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :
MERAWAT TALI PUSAT

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Memberitahukan kepada keluarga prosedur yang akan dilakukan
2 Menyiapkan alat dan bahan untuk perawatan tali pusat
• Air DTT
• Sabun
• Betadine
3 Mencuci tangan
4 Cuci tali pusat dengan air bersih dan sabun, bilas dan keringkan
5 Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara
6 Lipatlah popok dibawah sisa tali pusat
7 Jika tali pusat terkena kotoran tinja, cuci dengan sabun dan air bersih,
kemudian dikeringkan sampai benar-benar kering
8 Jika tali pusat infeksi, bersihkan dengan air hangat dan keringkan,
kemudian olesi dengan betadine 2,5% 4 kali sehari. Rujuk bila
bengkak dan merah meluas < 1cm atau tali pusat bernanah dan
berbau atau sekitar tali pusat merah dan keras
9 Membereskan alat –alat
10 Mencuci tangan

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
16

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI BCG

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada ibu bayi mengenai
prosedur yang akan dilakukan (informed consent).
2. Menyiapkan alat :
§ Spuit dispossible 5 cc
§ Alat suntik ADS
§ Vaksin BCG dan pelarutnya dalam termos es
§ Kapas DTT dalam tempatnya
§ Bengkok
§ Handscoon
§ Safety Box
§ Buku KIA
§ Larutan klorin dalam tempatnya
§ Tempat sampah
3. Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkan dengan menggunakan tissue.
4. Menggunakan handscoon.
5. Mengamati VVM dan masa kadaluarsa yang tertera pada vial vaksin.
6. Menggoyang vial atau ampul vaksin, memastikan semua bubuk
berada pada dasar vial
7. Membaca label pada botol pelarut, memastikan berasal dari pabrik
yang sama dengan vaksin dan tidak kadaluarsa.
8. Membuka tutup metal pada vaksin dan pelarut dengan
menggunakan pengait jika vaksin berbentuk vial.
9. Menghisap pelarut dengan menggunakan spuit 5 cc. Memastikan
seluruhnya terhisap.
17

10. Memasukkan pelarut ke dalam vial vaksin BCG lalu dikocok sehingga
campuran menjadi homogen.
11. Memasukkan spuit yang digunakan untuk melarutkan vaksin ke
dalam safety box.
12. Mengambil spuit ADS kemudian menghisap vaksin dari vial sebanyak
0,05 cc untuk bayi dan 0,1 cc untuk anak
13. Mengatur posisi bayi miring di atas pangkuan ibu dan lepas baju bayi
dari lengan dan bahu. Ibu memegang bayi dekat dengan tubuhnya,
menyangga kepala bayi dan memegang lengan dekat dengan tubuh.
14. Membersihkan area penyuntikan dengan kapas DTT.
15. Memegang lengan bayi dengan tangan kiri dan tangan kanan
memegang syringe dengan lubang jarum menghadap ke depan.
16. Memegang lengan sehingga permukaan kulit mendatar dengan
menggunakan ibu jari kiri dan jari telunjuk, letakkan syringe dan
jarum dengan posisi hampir datar dengan kulit bayi
17. Memasukkan ujung jarum di bawah permukaan kulit, cukup
masukan bevel (lubang di ujung jarum). Untuk memegang jarum
dengan posisi yang tepat, letakkan ibu jari kiri anda pada ujung
bawah alat suntik dekat jarum, tetapi jangan menyentuh jarum.
18. Memegang ujung penyedot antara jari telunjuk dan jari tengah
tangan kanan anda. Tekan penyedot dengan ibu jari tangan anda
Menyuntikan 0,05 ml vaksin dan memastikan semua vaksin sudah
masuk kedalam kulit, Lihat apakah muncul gelembung
19. Mencabut jarum suntik bila vaksin sudah habis.
20. Masukkan alat suntik bekas pakai ke safety box
21. Bereskan semua peralatan yang sudah digunakan.
22. Bersihkan sarung tangan dalam larutan clorin dan lepaskan secara
terbalik.
23. Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkan dengan menggunakan tissue.
24. Menjelaskan reaksi yang timbul setelah penyuntikan dan cara
mengatasi reaksi tersebut
25. Dokumentasikan dan beritahukan hasil pada ibu bayi dan kapan
kunjungan ulang

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP.
18

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI DPT-HB-HIb

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada ibu bayi mengenai prosedur
yang akan dilakukan (informed consent).
2. Menyiapkan alat :
ü Handscoon bersih 1 pasang (untuk melindungi petugas)
ü Vaksin DPT-HB-Hib
ü Kapas DTT
ü Bak Injeksi
ü Auto Disable Syringe (ADS)
ü Bengkok
ü Safety Box
ü Tempat sampah
ü Larutan clorin dalam tempatnya
3. Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkan dengan menggunakan tissue
4. Memakai handscoon.
5. Mengamati Vaksin Vial Monitor (VVM) dan masa kadaluarsa yang tertera
pada vial vaksin.
Jika VVM dalam kondisi C dan D maka jangan digunakan, ambil vaksin yang
VVMnya dalam kondisi A atau B dan belum kadaluarsa.
6. Membuka tutup metal pada vaksin dengan menggunakan pengait.
7. Menghisap vaksin dari vial dengan menggunakan spuit sebanyak 0,5 ml
8. Meminta ibu untuk menggendong bayi diatas pangkuan ibu dengan posisi
menghadap kedepan, seluruh kaki telanjang. Ibu sebaiknya memegang kaki
bayi
9. Bersihkan kulit dengan kapas DTT, tunggu hingga kering
19

10. Menentukan lokasi penyuntikan yaitu di paha anterolateral, pegang paha


bayi dengan ibu jari dan jari telunjuk, suntikan jarum dengan sudut 90°
(intramuskuler), aspirasi, jika tidak ada darah suntikkan pelan-pelan untuk
mengurangi rasa sakit.
11. Mencabut jarum dengan cepat dan tekan bekas suntikan dengan kapas
kering, jangan melakukan pemijatan pada daerah bekas suntikan
12. Masukkan alat suntik kedalam safety box tanpa ditutup kembali (no
recapping)
13. Membereskan semua peralatan yang sudah digunakan.
14. Membersihkan sarung tangan dalam larutan klorin dan lepaskan secara
terbalik.
15. Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkan dengan menggunakan tissue.
16. Memberikan kepada ibu bayi reaksi yang mungkin timbul setelah penyuntikan
(efek samping) dan cara mengatasinya. Serta kapan jadwal imunisasi
selanjutnya
17. Mendokumentasikan (waktu, nama, vaksin, dosis, cara pemberian dan reaksi
pasien) dan memberitahukan kepada ibu bayi waktu kunjungan ulang
imunisasi selanjutnya

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
20

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada ibu bayi mengenai
prosedur yang akan dilakukan & Melakukan inform konsent
2 Menyiapkan alat-alat secara ergonomis :
§ Sarung tangan bersih 1 pasang (untuk melindungi petugas)
§ Vaksin campak dan pelarutnya
§ Termos vaksin/ cooler box
§ Kapas DTT
§ Bak Instrumen
§ Gergaji ampul
§ Spuit 5 cc
§ Auto Disable Syringe (ADS)
§ Bengkok
§ Safety Box
§ Tempat sampah
3 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir
4 Menggunakan sarung tangan
5 Membuka tutup metal pada vaksin dengan menggunakan pengait
6 Menghisap pelarut dengan menggunakan spuit 5 cc Pastikan
seluruhnya terhisap
7 Memasukkan pelarut ke dalam vial vaksin campak, kocok hingga
21

campuran menjadi homogen


8 Masukan semprit dan jarum pencampur ke dalam safety box setelah
dighunakan
9 Menghisap vaksin dari vial dengan menggunakan spuit sebanyak 0,5
ml
10 Mengatur posisi bayi
- Bayi dipangku ibunya di sisi sebelah kiri
- Tangan kanan bayi melingkar ke badan ibu
- Tangan kiri ibu merangkul bayi, menyangga kepala,
bahu, dan memegang sisi luar tangan kiri bayi
- Tangan kanan ibu memegang kaki bayi dengan kuat
11 Menyiapkan bagian yang akan diinjeksi musculus deltoideus (1/3
bagian lateral lengan kiri atas)
12 Membersihkan daerah yang akan diinjeksi dengan kapas DTT dari
tengah ke luar, secara melingkar sekitar 5 cm. Tunggu hingga kering.
13 Mengangkat kulit daerah suntikan dengan ibu jari dan telunjuk
14 Menusukkan jarum ke dalam kulit dengan sudut 45° (injeksi
subkutan dalam)
15 Melakukan aspirasi kemudian mendorong pangkal piston dengan ibu
jari tangan kanan dan memasukkan vaksin secara perlahan
16 Menarik jarum suntik dengan cepat setelah semua vaksin masuk
17 Menekan daerah suntikan dengan kapas DTT
18 Merapikan alat-alat dan membuang spuit ke dalam safety box
19 Mengevaluasi keadaan tubuh bayi dan merapikan pakaian bayi
20 Membersihkan sarung tangan dalam larutan clorin dan lepaskan
secara terbalik, masukan dalam ember berisi larutan klorin
21 Memberikan penjelasan kepada orang tua sehubungan dengan hasil
imunisasi, efek samping dan cara mengantisipasinya serta
memberitahu jadwal imunisasi selanjutnya
22 Mendokumentasikan (waktu, nama, vaksin, dosis, cara pemberian
dan reaksi pasien)

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
22

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket

1. Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada ibu bayi mengenai


prosedur yang akan dilakukan & Melakukan inform konsent
2 Menyiapkan alat-alat secara ergonomis :
§ Vaksin Polio dalam termos es / cooler box
§ Pipet (dropper)
§ Pengait (Pinset atau klem)
§ Bengkok
§ Sarung tangan
§ Buku KIA/KMS
§ Tempat sampah
3 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir
4 Menggunakan sarung tangan
5 Menggunakan sarung tangan dan membuka tutup metal pada vaksin
dengan pengait dan memasang dropper
6 Mengatur posisi ibu dalam menggendong bayi dengan meminta ibu
untuk memegang bayi dengan kepala disanggah dan ditengadahkan
ke belakang
7 Membuka mulut bayi secara berhati-hati dengan ibu jari pada dagu
23

(untuk bayi kecil) atau menekan pipi bayi dengan jari-jari anda

8 Meneteskan 2 tetes vaksin dari alat tetes ke dalam lidah jangan


sampai alat tetes (dropper) menyentuh bayi. Cara meneteskan vaksin
dengan menekan dropper bukan menekan vial vaksin

9 Bereskan semua peralatan yang sudah digunakan

10 Mencuci tangan setelah melakukan tindakan


11 Menjelaskan reaksi yang timbul setelah pemberian imunisasi tersebut
dan cara mengatasi reaksi tersebut

12 Dokumentasikan dan beritahukan hasil pada ibu bayi dan kunjungan


ulang

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
24

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0 / HB 0 (UNIJECT)

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada ibu bayi mengenai
prosedur yang akan dilakukan dan Melakukan informed consent
2 Menyiapkan alat, bahan habis pakai dan obat-obatan secara
ergonomis:
• Vaksin Hepatitis B0 (HB0) / Uniject
• Termos vaksin/cooler box
• Bengkok
• Bak instrumen
• Sarung tangan
• Safety Box
• Kapas DTT
• Buku KIA/KMS
• Tempat sampah
• Larutan clorin dalam tempatnya
• Set cuci tangan: sabun cuci tangan dan tisu hand towel
3 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkannya dengan tisu
4 Menggunakan sarung tangan
5 Mengatur posisi bayi
Bayi dapat di baringkan di atas kasur, atau didudukkan di pangkuan
25

ibunya kemudian lengan kanan bayi dilipat diketiak, ibu, tangan kiri
ibu menopang kepala bayi, tangan kanan ibu memegang erat tangan
kiri bayi bersamaan dengan kaki kanan bayi
6 Mengambil Uniject dari dalam termos vaksin/cooler box dan periksa:
• Label jenis vaksin untuk memastikan bahwa Uniject tersebut
memang benar berisi vaksin hepatitis B.
• Tanggal kadaluarsa.
• Perubahan warna pada indikator Pemaparan Panas Vaksin (VVM)
yang menempel pada pembungkus vaksin
7 Membuka kantong aluminium/ plastik uniject dari bagian ujung atau
sudut kemudian keluarkan uniject
8 Memegang uniject pada bagian leher dan bagian tutup jarum,
bersamaan dengan itu aktifkan uniject dengan cara mendorong tutup
jarum ke arah leher dengan tekanan dan gerakan cepat (aktivasi)
9 Memastikan uniject telah aktif dan siap digunakan.
10 Membuka tutup jarum dan buang ke dalam tempat yang telah
disediakan, Jarum yang sudah dibuka tidak boleh menyentuh benda
lain, untuk menjaga kesterilannya.
11 Mengambil kapas DTT kemudian melakukan desinfeksi pada lokasi
penyuntikan
12 Memegang uniject pada bagian leher dan menusukkan jarum pada
1/3 paha bayi bagian luar (antero lateral) secara intra muskuler.
Tidak perlu diaspirasi
13 Memijat reservoir dengan kuat untuk menyuntikkan vaksin Hepatitis
B. Saat menyuntikkan vaksin pastikan seluruh isi vaksin tidak ada
yang tersisa di dalam reservoir
14 Membuang uniject yang telah dipakai ke dalam wadah alat suntik
bekas yang tersedia (safety box). Jangan memasang kembali tutup
jarum
15 Merapikan kembali peralatan yang telah digunakan
16 Membersihkan sarung tangan dalam larutan klorin, lepaskan secara
terbalik dan rendam di dalam wadah berisi larutan klorin
17 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir dan
mengeringkannya dengan tisu
18 Menjelaskan reaksi yang timbul setelah penyuntikan dan cara
mengatasi reaksi tersebut
19 Memberitahukan waktu untuk kunjungan ulang
20 Melakukan pendokumentasian

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
26

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PENGISIAN KMS

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
tidak sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak
dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan
berurutan (jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam
mengerjakan langkah demi langkah belum dilaksanakan
secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai
dengan urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Menyiapkan alat-alat :
§ KMS
§ Alat penimbang berat badan
§ Alat pengukur panjang badan
§ Buku catatan
2 Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada ibu bayi
mengenai kegiatan yang akan dilakukan
3 Memilih KMS sesuai jenis kelamin
4 Mengisi identitas anak dan orang tua pada muka halaman KMS
5 Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak balita pada
KMS
4 Cantumkan tanggal, bulan, tahun lahir balita pada kolom
27

NOL
5 Cantumkan bulan penimbangan sesuai dengan hasil setiap kali
balita ditimbang
6 Ukur berat badan dan panjang / tinggi badan anak
7 Tulis berat badan di bawah kolom bulan penimbangan
8 Letakkan titik berat badan pada titik temu garis tegak (umur)
dan garis datar (berat badan)
9 Hubungkan (plot) ttitik berat badan hasil penimbangan
10 Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
11 Menentukan status pertumbuhan anak
Naik (N) : grafik BB mengikuti garis pertumbuhan atau
kenaikan BB sama dengan KBM (kenaikan BB minimal) atau
lebih
Tidak Naik (T) : grafik Bb mendatar atau menurun (memotong
garis pertumbuhan dibawahnya atau kenaikan BB kurang dari
KBM
12 Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi
13 Mengisi catatan pemberian kapsul vitamin A
14 Mengisi kolom pemberian ASI Ekslusif
15 Beri tindak lanjut sesuai hasil penimbangan dan jelaskan pada
ibu balita

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
28

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PENGISIAN FORMULIR MTBS DAN MTBM

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Menyiapkan alat
• Formulir
• Bagan / alogaritma MTBS
2 Mempersilahkan pasien untuk duduk
3 Mengisi tgl kunjungan, identitas pasien, jenis kelamin, umur
4 Menimbang dan mengukur tinggi badan
5 Mengukur suhu tubuh pasien
6 Menanyakan kepada ibu bayinya / anak sakit apa ?
7 Menanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang
Menilai dan membuat klasifikasi penyakit serta tindakan
dengan cara melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
8 Menanyakan kepada orang tua/wali secara berurutan, dimulai
dengan memeriksa tanda-tanda bahaya umum seperti:
§ Apakah anak bisa minum/menyusu?
29

§ Apakah anak selalu memuntahkan semuanya?


§ Apakah anak menderita kejang?
9 Melihat/memeriksa (lihat dan dengar' atau
'lihat dan raba'.) apakah anak tampak letargis/tidak sadar?
10 Menanyakan keluhan utama lain:
§ Apakah anak menderita batuk atau sukar bernafas?
§ Apakah anak menderita diare?
§ Apakah anak demam?
§ Apakah anak mempunyai masalah telinga?
§ Memeriksa status gizi
§ Memeriksa anemia
§ Memeriksa status imunisasi
§ Memeriksa pemberian vitamin A
§ Menilai masalah/keluhan-keluhan lain
11 Mengklasifikasi keluhan/penyakit anak

12 Melakukan langkah-langkah tindakan/ pengobatan yang telah


ditetapkan dalam penilaian/ klasifikasi
13 Tindakan yang dilakukan antara lain:
§ Mengajari ibu cara pemberian obat oral di rumah;
§ Mengajari ibu cara mengobati infeksi lokal di rumah;
§ Menjelaskan kepada ibu tentang aturan-aturan perawatan anak
sakit di rumah, misal aturan penanganan diare di rumah;
§ Memberikan konseling bagi ibu, misal: anjuran pemberian
makanan selama anak sakit maupun dalam keadaan sehat;
§ Menasihati ibu kapan harus kembali kepada petugas kesehatan,
dan lain-lain.
Bayi Muda berusia kurang dari 2 bulan, Manajemen Terpadu
Bayi Muda (MTBM).
15 Penilaian dan klasifikasi bayi muda di dalam MTBM terdiri dari Menilai
dan mengklasifikasikan untuk kemungkinan penyakit sangat berat
atau infeksi bakteri;
§ Menilai dan mengklasifikasikan diare;
§ Memeriksa dan mengklasifikasikan ikterus;
§ Memeriksa dan mengklasifikasikan kemungkinan berat badan
rendah dan atau masalah pemberian Air Susu Ibu (ASI).
§ Memeriksa status penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi;
30

§ Memeriksa masalah dan keluhan lain.


§ Memeriksa masalah / keluhan ibu
16 Melakukan tindakan
17 Memberitahu keluarga pasien kapan harus kunjungan ulang
18 Mendokumentasikan seluruh hasil dan tindakan yang telah dilakukan

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
31

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PENENTUAN STATUS GIZI PADA BALITA

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Menyiapkan alat-alat :
§ KMS
§ Alat penimbang berat badan
§ Alat pengukur panjang badan
§ Tabel penentuan status gizi pada balita
§ Buku catatan
Tentukan Umur Balita
2 Tentukan tanggal, hari dan tahun pada waktu balita ditimbang
3 Kurangi dengan tanggal, hari, bulan dan tahun balita pada
waktu lahir
4 Penghitungan umur dalam bulan penuh, kelebihan hari
dibulatkan menjadi nol (0)
Prosedur Penimbangan dengan Menggunakan Dacin
5 Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti penyangga kaki
tiga atau pelana rumah/ kosen/ dahan pohon yang kuat.
32

6 Atur posisi batang dacin sejajar dengan mata penimbang


7 Pastikan bandul geser berada pada angka NOL dan posisi paku
tegak lurus
8 Pasang sarung/ celana/ kotak timbang yang kosong pada dacin
9 Seimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik berisikan
pasir/ batu di ujung batang dacin, sampai kedua jarum tegak
lurus
10 Masukkan balita ke dalam sarung timbang dengan pakaian
seminimal mungkin dan geser bandul sampai paku tegak lurus
11 Baca berat badan balita dengan melihat angka di ujung bandul
geser
12 Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/ buku bantu
dalam kg dan ons
13 Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari
sarung/ celana/ kotak timbang
Prosedur Pengukuran Panjang Badan Dengan Papan
Pengukur (untuk balita berumur kurang dari 2 tahun)
14 Pilih meja atau tempat yang datar dan rata. Siapkan alat ukur
panjang badan
15 Telentangkan balita di atas papan pengukur dengan posisi
kepala menempel pada bagian papan yang datar dan tegak
lurus (papan yang tidak dapat bergerak)
16 Pastikan puncak kepala menempel pada bagian papan yang
statis
17 Posisikan bagian belakang kepala, punggung, pantat dan tumit
menempel secara tepat pada papan
18 Geser bagian papan yang bergerak sampai seluruh bagian kedua
telapak kaki menempel pada bagian papan yang dapat digeser
(dengan cara menekan bagian lutut dan mata kaki).
19 Baca dan catat panjang badan balita dari angka kecil ke angka
besar
Dengan Microtoise (untuk balita berumur lebih dari 2
tahun)
20 Letakkan microtoise di lantai yang rata dan menempel pada
dinding yang tegak lurus.
21 Tarik pita meteran tegak lurus ke atas sampai angka pada
33

jendela angka nol


22 Paku/ tempelkan ujung pita meteran pada dinding
23 Tarik kepala microtoise ke atas sampai ke paku
24 Posisikan balita berdiri tegak lurus di bawah microtoise
membelakangi dinding posisi kepala balita berada di bawah alat
geser microtoise, pandangan lurus ke depan.
25 Posisikan balita tegak bebas, bagian belakang kepala, tulang
belikat, pantat dan tumit menempel di dinding.
26 Posisikan kedua lutut dan tumit rapat.
27 Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala balita.
28 Baca angka pada jendela baca dan mata pembaca harus sejajar
dengan garis merah.
29 Angka yang dibaca adalah yang berada pada garis merah dari
angka kecil ke arah angka besar.
30 Catat hasil pengukuran tinggi badan balita pada kartu status.
31 Prosedur pengkategorian status gizi menurut WHO-
NCHS
• Gunakan hasil pengukuran berat badan dan umur
• Lihat di tabel baku rujukan status gizi WHO-2005
• Penting : tabel untuk balita perempuan berbeda dengan
balita laki-laki
32 Langkah Menggunakan Gravik Z Score WHO 2005:
Pilih grafik WHO sesuai jenis kelamin, umur, dan ukuran yang
akan dinilai:
• Panjang Badan/Umur (PB/U) atau Tinggi Badan/Umur (TB/U)
• Berat Badan/Umur (BB/U)
• Berat Badan/Panjang Badan (BB/PB) atau Berat
Badan/Tinggi Badan (BB/TB)

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
34

PENUNTUN BELAJAR
9898989898PENUNTUN BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI VITAMIN K PADA BBL

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada ibu bayi mengenai
prosedur yang akan dilakukan & Melakukan inform konsent
2 Menyiapkan alat-alat secara ergonomis :
§ Sediaan vitamin K 1 (phitomenadhione) 10 mg/1 ml
§ Spuit 1 ml
§ Kapas DTT
§ Sarung tangan
§ Larutan clorin dalam tempatnya
§ bengkok
§ Safety box
§ Buku catatan
3 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir
4 Menggunakan sarung tangan
5 Masukkan vitamin K1 1 mg ke dalam semprit sekali pakai steril 1 ml
6 Letakan bayi dengan posisi terlentang dan buka paha sebelah kiri
35

bayi
7 Lakukan desinfeksi pada bagian tubuh bayi yang akan diberikan
suntikan .
8 pegang bagian otot yang akan disuntik dengan menggunakan ibu
jari dan jari telunjuk
9 Dengan satu gerakan cepat, masukkan jarum tegak lurus melalui
kulit atau dengan disuntikkan secara intramuscular di Muskulus
Kuadriseps pada bagian antero lateral paha di bagian paha kiri bayi
10 Tarik tuas semprit perlahan untuk meyakinkan bahwa ujung jarum
tidak menusuk dalam vena
11 Bila dijumpai darah cabut jarum tanpa menyuntikkan obat
12 Pasang jarum steril yang baru ke semprit pilih tempat penyuntikkan
yang lain, ulangi prosedur diatas
13 Bila tidak dijumpai darah, suntikan obat dengan tekanan kuat
dalam waktu 3-6 detik
14 Bila telah selesai, tarik jarum dengan sekali gerakan halus dan
tekan dengan bola kasa steril kering
15 Buang spuit yang telah dipakai tersebut ke dalam wadah alat suntik
bekas yang telah tersedia (safety box). Jangan memasang kembali
tutup jarum.
16 Bereskan semua peralatan yang sudah digunakan
17 Bersihkan sarung tangan dalam larutan clorin dan lepaskan secara
terbalik, masukan dalam ember berisi larutan klorin
18 Cuci tangan setelah melakukan tindakan
19 Menjelaskan reaksi yang timbul setelah penyuntikan dan cara
mengatasi reaksi tersebut
20 Dokumentasikan dan Catat tempat penyuntikan untuk
memudahkan identifikasi

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
36

PENUNTUN BELAJAR PENUNTUN BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR MENGAJARKAN TEKNIK MENYUSUI PADA IBU

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
1 Menyapa dan memperkenalkan diri kepada pasien
2 Menjelaskan kepada ibu tentang tujuan tindakan yang akan dilakukan
3 Mempersiapkan peralatan
• kursi yang menyangga punggung
• kursi penompang kaki,
• bantal besar
• selimut
4 Menganjurkan ibu untuk mengenakan pakaian dan bra yang
memudahkan dalam menyusui
5 Memberitahukan ibu untuk duduk santai di kursi yang menyangga
punggung, lebih baik punggung dari bantal untuk sandaran ke kursi
6 Mengatur posisi duduk ibu dengan santai dan usahakan kaki tidak
menggantung
7 Mencuci tangan di bawah air mengalir
37

8 Menyangga payudara kiri dengan tangan kiri dan bersihkan puting susu
dan areola dengan kapas dan air DTT
9 Mengoleskan sedikit ASI pada putting dan areola
10 Mengatur posisi bayi
• Tubuh bayi miring menghadap ibu & perut menempel pada perut ibu
• Kepala bayi berada pada siku ibu sedangkan leher dan punggung bayi
disangga oleh lengan ibu dan tangan ibu yang lain memegang bokong
bayi
• Mulut bayi berada di depan puting ibu
• Telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus.
• Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan
jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu
dan areolanya
11 Menyentuh pipi & sisi mulut bayi (beri rangsangan) untuk membuka
mulut
12 Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting &
sebagian besar lingkaran/daerah gelap sekitar puting susu ke
dalam mulut bayi Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu
untuk tidak memegang atau menyangga payudara lagi
13 Mengecek apakah perlekatan sudah benar
• Dagu menempel ke payudara ibu
• Mulut terbuka lebar
• Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke
dalam mulut bayi
• Bibir bayi terlipat keluar
• Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi
menelan
• Ibu tidak kesakitan Bayi tenang
14 Memberikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke
payudara lainnya. Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang
belum kosong tadi
15 Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari kelingking dimasukkan ke
mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke bawah
16 Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan sedikit
ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan sendirinya
17 Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi :
Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
38

punggung ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila tidak


bersendawa tunggu 10 – 15 menit) atau bayi ditengkurapkan
dipangkuan sambil mengusap punggung bayi sampai bersendawa

18 Mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir


19 Mendokumentasikan seluruh tindakan yang telah dilakukan

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:
39

PENUNTUN
PENUNTUN BELAJAR
BELAJAR

Tanggal Praktikum :
Nama Mahasiswa :
Nama Pembimbing :

PROSEDUR PEMBUATAN MPASI BAYI

Nilailah setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :

1 Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau tidak
sesuai urutan (jika harus berurutan ) atau tidak dikerjakan
2 Mampu : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar dan berurutan
(jika harus berurutan) tetapi kemajuan dalam mengerjakan
langkah demi langkah belum dilaksanakan secara efisien
3 Mahir : Langkah atau tugas dikerjakan dengan benar sesuai dengan
urutan (jika harus berurutan)

KASUS
LANGKAH/KEGIATAN
1 2 3 Ket
Persiapan perlengkapan dan bahan
1 Menyiapkan perlengkapan dan bahan secara ergonomis :
§ Baby food maker (Alat pembuat makanan bayi yang terdiri dari
mangkok+tutup, sendok, saringan, perasan jeruk, parutan, stik
kayu penumbuk)
§ Bahan makanan (makanan yang mengandung Karbohidrat, protein
hewani, protein nabati, sayur, buah-buahan)
§ Lemak tambahan (ASI, minyak kelapa, santan, unsalted butter,
butter)
§ Bumbu aromatik (bawang merah, bawang putih, salam, sereh, dll)
§ Perlengkapan makan bayi (mangkok, sendok, gelas, alas makan
bayi/celemek bayi)

Pemberian MPASI Bayi usia 6 bulan (MENU TUNGGAL)


1 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir
2 Menyiapkan bahan makanan tunggal (1 jenis bahan makanan)
3 Memasak bahan makanan dengan cara dikukus atau direbus (jika
perlu)
4 Menghaluskan bahan makanan dengan menggunakan saringan,
parutan atau stik kayu penumbuk
40

5 Atur kekentalan makanan dengan menggunakan ASI atau air mineral


sampai dengan tekstur yang diinginkan
6 Makanan siap untuk disajikan dan diberikan untuk bayi
Pemberian MPASI Bayi usia 6 bulan ++ (MENU 4 BINTANG)
1 Mencuci tangan menggunakan sabun dibawah air mengalir
2 Menyiapkan bahan makanan 4 bintang (karbo, prohe, prona,
sayuran) yang telah dicuci atau dibersihkan
3 Memasak bahan makanan dengan cara direbus, dikukus, atau
digoreng
4 Menambahkan bumbu aromatik (jika perlu)
5 Menghaluskan bahan makanan dengan menggunakan saringan,
parutan atau stik kayu penumbuk
6 Mengatur kekentalan makanan dengan menggunakan ASI atau air
mineral sampai dengan tekstur yang diinginkan
7 Menambahkan lemak tambahan (jika perlu)
8 Makanan siap disajikan dan diberikan untuk bayi

Jakarta,
Dosen Pembimbing

NIP:

Anda mungkin juga menyukai