NIM : P17124019035
Kelas : 2A Kebidanan
A. Persalinan Normal
1. Pengertian
Menurut WHO adalah persalinan yang dimulai secara
spontan,beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
proses persalinan,bayi lahir secara spontan dalam presentasi belakang
kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan setelah persalinan
ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat.
2. Tahap Persalinan
a. Kala I : dimulai dari pembukaan 1-10, pada primipara berlangsung
selama 10 jam dan multipara 7 jam. Dibagi menjadi 2 fase yaitu :
1) Fase laten : berlangsung selama kurang lebih 8 jam, dari
pembukaan 1-3.
2) Fase aktif : terjadi dari pembukaan 4-10, dibagi menjadi 3 fase
yaitu:
b. Penatalaksanaan
1) Keadaan umum penderita harus segera diperbaiki. Gizi
selama kehamilan harus diperbaiki.
b. Penatalaksanaan
Dilakukan pengobatan simptomatis untuk mengurangi tonus
otot, nyeri dan mengurangi ketakutan. Denyut jantung janin
harus terus dievaluasi. Bila dengan cara tersebut tidak berhasil,
persalinan harus diakhiri dengan section caesarea.
b. Penatalaksanaan
Untuk mengurangi rasa takut, cemas dan tonus otot: berikan
obat-obatan anti sakit dan penenang (sedative dan analgetika)
seperti morfin, peidin dan valium. Apabila persalinan
berlangsung lama dan berlarut-larut, selesaikanlah partus
menggunakan hasil pemeriksaan dan evaluasi, dengan ekstraksi
vakum, forceps atau section caesarea.
2. Presentasi dahi
Presentasi dahi adalah posisi kepala antara fleksi dan defleksi,
sehingga dahi merupakan bagian teredah. Posisi ini biasanya akan
berubah menjadi letak muka atau belakang kepala.
a. Faktor Resiko
1) Panggul sempit
2) Janin besar
3) Multiparitas
4) Kelainan janin
5) Kematian janin intrauterine
b. Penatalaksanaan
Presentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin yang
normal,tidak akan dapat lahir spontan per vaginam, sehingga
harus dilahirkandengan seksio sesarea. Jika janin kecil dan
panggul yang luas dengan presentasi dahi akan lebih mungkin
lahir secara normal.
4. Presentasi Muka
Keadaan dimana kepala dalam kedudukan defleksi
maksimal,sehingga oksiput tertekan pada punggung dan muka yang
merupakan terendah menghadap ke bawah.
a. Penatalaksanaan
Bila pembukaan lengkap
1) Lahirkan dengan persalinan spontan pervaginam
2) Bila kemajuan persalinan lembut lakukan oksitosin drip
3) Bila pembukaan belum lengkap
4) Tidak didapatkan tanda obstruksi, lakukkan oksitosin
drip.Lakukan evaluasi persalinan sama dengan persalinan
vertek.
5. Letak lintang
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang
didalam uterus dengan sumbu panjang anak tegak lurus atau hampir
tegak lurus pada sumbu panjang ibu. ( Sastrawinata, 2004: 145).
a. Penatalaksanaan
Pada permulaan persalinan masih diusahakan mengubah letak
lintang janin menjadi presentasi kepala asalkan pembukaan
masih kurang dari 4 cm dan ketuban belum pecah atau utuh,
umur kehamilan 36 sampai 38 minggu, bagian terendah belum
masuk atau masih dapat dikeluarkan dari PAP, dan bayi dapat
lahir pervagina. Pada seseorang primigravida bila versi luar tidak
berhasil, sebaiknya segera dilakukan seksio sesaria.
6. Distosia Bahu
Merupakan kegawat daruratan obstetric karena terbatasnya
waktu persalinan, terjadi trauma janin, dan kompikasi pada ibunya,
kejadiannya sulit diperkirakan setelah kepala lahir, kepala seperti
kura-kura dan persalinan bahu mengalami kesulitan (Manuaba,
2001).
a. Penanganan
1) Hindari 4 P
Panic
Pulling (pada kepala)
Pushing (pada Fundus)
Pivoting (Memutar kepala secara tajam, dengan kogsigis
sebagai tumpuan)
2) ALARMER
A : Ask for help (Minta pertolongan)
L : Lift/hyperflexi of the legs (Mc Robert’s maneuver)
A : Anterior shoulder disimpaction
a. Suprapubic pressure (Massanti)
b. Rotate to ablique (Rubin)
R : Rotation of the posterior shoulder
a. Rubin maneuver
b. Wood’s screw maneuver (Memutar bahu
posterior menjadi anterior)
M : Manual removal of the posterior arm
E : Episiotomi
R : Roll woman over onto “all fours” Membebaskan
bahu posterior dan lbh mudah memutarnya ke anterior
7. Letak sungsang
Presentasi majemuk adalah terjadinya prolaps satu atau lebih
ekstremitas pada presentasi kepala ataupun bokong. Kepala
memasuki panggul bersamaan dengan kaki dan/atau tangan.
Presentasi majemuk juga dapat terjadi manakala bokong memasuki
panggul bersamaan dengan tangan.
a. Penatalaksanaan
2) Manual Aid
3) Prosedur Mueller
4) Prosedur lovset
5) Prosedur mauriceau
8. Presentasi bokong
Adalah letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong, kaki,
atau kombinasi keduanya.
a. Penatalaksanaan
Prosedur Melahirkan Lengan di Atas Kepala atau di Belakang
Leher (maneuver louset)
1) Pegang janin pada pinggulnya