Bab 12.
VALIDASI KUALIFIKASI
Webinar Pembekalan bagi Industri di Bidang OT
dalam rangka Percepatan Penerapan Sertifikasi
CPOTB
Jakarta, 18 – 20 Mei 2020
Widiastuti Adiputra
1
5/17/2020
UMUM
Kualifikasi dan validasi yang diterapkan pada fasilitas, peralatan, sarana
penunjang, dan proses yang digunakan dalam pembuatan produk.
PRINSIP
Pendekatan manajemen risiko mutu diterapkan sepanjang siklus hidup
produk. keputusan mengenai cakupan dan luas kualifikasi-validasi dan
didokumentasikan
Data pendukung kualifikasi dan studi validasi yang diperoleh dari pihak ke tiga
dapat digunakan, dengan syarat telah dijustifikasi dan ada jaminan
pengendalian telah dilakukan saat mengambil alih data tersebut
2
5/17/2020
3
5/17/2020
4
5/17/2020
KUALIFIKASI
10
5
5/17/2020
Tahapan Engineering
Tahapan GMP
11
12
6
5/17/2020
13
7
5/17/2020
15
8
5/17/2020
17
18
9
5/17/2020
VALIDASI PROSES
19
VALIDASI PROSES
DEFINISI
• Process validation: The collection and evaluation of data, from the process
design stage through commercial production, which establishes scientific
evidence that a process is capable of consistently delivering quality
products (FDA Guidance for Industry Process Validation: General Principles
and Practices )
• Validasi Proses : Tindakan pembuktian yang didokumentasikan bahwa
proses yang dilaksanakan dalam batas parameter yang ditetapkan dapat
secara efektif dan berulang menghasilkan produk jadi yang memenuhi
spesifikasi dan atribut mutu yang ditetapkan sebelumnya (CPOTB 2020)
20
10
5/17/2020
VALIDASI PROSES
•Berlaku untuk pembuatan semua bentuk sediaan produk.
•Mencakup
• validasi awal dari proses baru,
• validasi bila terjadi perubahan proses,
• transfer lokasi pembuatan, dan
• verifikasi proses on-going.
21
VALIDASI PROSES
Validasi Proses diterapkan
o untuk memberikan panduan mengenai informasi dan data yang diperlukan dalam pengajuan
izin ke regulator (persyaratan CPOTB untuk validasi proses berlanjut sepanjang siklus hidup
produk)
o memastikan proses pembuatan skala komersial tervalidasi dan
o agar proses produksi skala komersial rutin selalu dalam keadaan terkendali terjaga
dengan menautkan pengembangan produk dan proses
11
5/17/2020
23
24
12
5/17/2020
25
26
13
5/17/2020
o Proses pembuatan telah lama dibuat dan pengendalian produk yang ditransfer
ke lokasi lain harus sesuai dengan Izin Edar dan memenuhi standar Izin Edar.
27
Didokumentasikan secara jelas dalam RIV dan disetujui oleh Kepala Pemastian
Mutu
28
14
5/17/2020
30
15
5/17/2020
32
16
5/17/2020
PENDEKATAN HIBRIDA
Hibrida dari pendekatan tradisional dan verifikasi proses kontinu
dapat digunakan
• bilamana sudah diperoleh pengetahuan dan pemahaman yang substansial mengenai
produk dan proses yang diperoleh dari pengalaman pembuatan dan data riwayat bets.
34
17
5/17/2020
Luas dan frekuensi verifikasi proses on-going dikaji secara berkala. Persyaratan dapat
dimodifikasi pada tahapan mana pun di sepanjang siklus hidup produk, dengan
mempertimbangkan tingkat pemahaman proses dan kinerja proses terkini.
35
Verifikasi proses on-going hendaklah digunakan sepanjang siklus hidup produk untuk
mendukung status validasi produk sebagaimana didokumentasikan dalam Pengkajian Mutu
Produk.
Perubahan bertahap dari waktu ke waktu dipertimbangkan dan kebutuhan untuk tindakan
tambahan apa pun hendaklah dinilai, misal pengambilan sampel yang lebih banyak.
36
18
5/17/2020
PROSES VALIDASI
VERIFIKASI
TRANSPORTASI
38
19
5/17/2020
KETENTUAN
Produk jadi, produk ruahan, dan sampel diangkut dari lokasi pabrik sesuai kondisi yang
ditentukan dalam Izin Edar, label yang disetujui, atau yang dapat dijustifikasi oleh IOT.
Verifikasi transportasi menjadi tantangan karena melibatkan banyak faktor variabel. Meskipun
demikian, jalur transportasi hendaklah ditetapkan dengan jelas. Variasi musim dan variasi lain
hendaklah juga dipertimbangkan saat verifikasi transportasi.
Penilaian risiko dilakukan untuk mempertimbangkan dampak variabel dalam proses
transportasi selain kondisi yang terus dikendalikan atau dipantau, misal penundaan
transportasi, kegagalan perangkat pemantau, kerentanan produk dan faktor lain yang relevan.
Karena kondisi variabel yang diperkirakan selama transportasi, dilakukan pemantauan dan
pencatatan terus-menerus kondisi lingkungan kritis di mana produk tersebut berada, kecuali
dijustifikasi lain.
39
VALIDASI PENGEMASAN
40
20
5/17/2020
KETENTUAN
Variasi pada parameter proses dari peralatan terutama selama proses
pengemasan primer mungkin berdampak signifikan terhadap integritas dan fungsi
kemasan yang benar, misal strip, blister, dan saset. peralatan pengemas primer
dan sekunder untuk produk jadi dan produk ruahan hendaklah dikualifikasi.
41
KUALIFIKASI SARANA
PENUNJANG
42
21
5/17/2020
KETENTUAN
Mutu uap air, air, udara, gas, dan lain-lain hendaklah dikonfirmasikan setelah
instalasi dengan menggunakan ketentuan kualifikasi.
Periode dan luas kualifikasi hendaklah merefleksikan variasi musim, jika ada, dan
tujuan penggunaan sarana penunjang.
43
VALIDASI METODE
ANALISIS
44
22
5/17/2020
KETENTUAN
Semua metode analisis yang digunakan dalam kualifikasi, validasi, atau
pembersihan divalidasi dengan batas deteksi dan kuantifikasi yang tepat, jika
perlu.
45
VALIDASI PEMBERSIHAN
46
23
5/17/2020
KETENTUAN
Validasi pembersihan
• Dilakukan untuk mengonfirmasi efektivitas prosedur pembersihan peralatan yang kontak dengan
produk.
• Bahan simulasi dapat digunakan dengan justifikasi ilmiah yang sesuai.
• Bila peralatan sejenis dikelompokkan bersama, dibutuhkan justifikasi untuk menentukan peralatan
yang akan divalidasi.
Pemeriksaan kebersihan secara visual merupakan bagian penting dari kriteria keberterimaan
dalam validasi pembersihan.
Pembersihan berulang dan uji ulang sampai diperoleh hasil residu yang memenuhi syarat tidak
dianggap sebagai pendekatan yang dapat diterima
47
KETENTUAN
Penyelesaian program validasi pembersihan memerlukan waktu; dan pelaksanaan validasi melalui verifikasi
pembersihan setelah setiap bets produksi diperlukan untuk beberapa produk, misal OT untuk uji klinik. Hendaklah
tersedia cukup data hasil verifikasi untuk mendukung kesimpulan bahwa peralatan tersebut bersih dan dapat
digunakan lebih lanjut.
Validasi hendaklah mempertimbangkan tingkat otomatisasi pada proses pembersihan. Jika proses otomatis digunakan,
rentang operasi normal yang ditetapkan dari sarana penunjang dan peralatan hendaklah divalidasi.
Untuk semua proses pembersihan, penilaian dilakukan untuk menentukan faktor-faktor variabel yang memengaruhi
efektivitas dan kinerja pembersihan, misal operator, tingkat kerincian prosedur pembersihan seperti waktu pembilasan
dll. Jika faktor variabel telah diidentifikasi, situasi terburuk digunakan sebagai dasar untuk studi validasi pembersihan.
Risiko yang ditimbulkan oleh kontaminasi mikroba dipertimbangkan selama penyusunan protokol validasi pembersihan
48
24
5/17/2020
KETENTUAN
BATASAN RESIDU DAN KRITERIA KEBERTERIMAAN
• Batasan residu produk sebelumnya hendaklah didasarkan pada evaluasi
toksikologi.*
• Justifikasi untuk batasan yang dipilih didokumentasikan dalam penilaian
risiko yang mencakup semua referensi pendukung.
• Ditetapkan batas keberterimaan untuk sisa bahan pembersih yang
digunakan.
• Kriteria keberterimaan mempertimbangkan potensi efek kumulatif dari
beberapa peralatan dalam rangkaian peralatan proses (equipment train).
*EMA Guideline on setting health based exposure limits for use in risk identification in the manufacture
of different medicinal products in shared facilities
49
KETENTUAN
Jika tidak mungkin untuk menguji residu produk tertentu, parameter lain yang reprensentatif dapat
dipilih, misal total karbon organik (Total Organic Carbon/TOC) dan konduktivitas.
• Pengaruh waktu antara pembuatan dan pembersihan dan waktu antara pembersihan dan
penggunaan diperhitungkan untuk menentukan waktu tunggu kotor (dirty hold time) dan waktu
tunggu bersih (clean hold time) untuk proses pembersihan.
Jika pembuatan secara kampanye dilakukan, dampak kemudahan pembersihan ini pada akhir kampanye
dipertimbangkan dan durasi maksimum kampanye (dalam waktu dan/atau jumlah bets) menjadi dasar
untuk pelaksanaan validasi pembersihan.
50
25
5/17/2020
KETENTUAN
Pendekatan kondisi terburuk (WORST CASE
APPROACH)
• Menggunakan produk sebagai model validasi pembersihan,
hendaklah dibuat rasional ilmiah bagi pemilihan produk tersebut
dan dilakukan penilaian dampak penambahan produk baru di
pabrik tersebut.
• Kriteria untuk menentukan kondisi terburuk dapat meliputi :
• kelarutan, kemudahan pembersihan, toksisitas, dan potensi
51
KETENTUAN
PENGAMBILAN SAMPEL
• Dilakukan dengan cara usap dan/atau bilas atau dengan cara
lain tergantung pada peralatan produksi.
• Bahan dan metode pengambilan sampel tidak boleh
memengaruhi hasil.
• Perolehan kembali sampel yang diambil dibuktikan dapat
dicapai dari semua bahan yang kontak produk dengan semua
metode pengambilan sampel yang digunakan.
52
26
5/17/2020
KETENTUAN
Untuk membuktikan bahwa metode pembersihan telah tervalidasi, prosedur pembersihan
hendaklah diulang beberapa kali berdasarkan penilaian risiko dan memenuhi kriteria
keberterimaan.
Bila proses pembersihan tidak efektif atau tidak sesuai untuk beberapa peralatan,
digunakan peralatan yang terdedikasi atau tindakan lain yang sesuai untuk tiap produk
seperti disebutkan pada Bab 3 Bangunan-Fasilitas, Bab 4 Peralatan dan Bab 5 Produksi.
53
PENGENDALIAN
PERUBAHAN
54
27
5/17/2020
tersedia protap yang merinci langkah yang diambil bila ada usul perubahan terhadap bahan awal, komponen produk,
peralatan, proses, bangunan- fasilitas, ragam produk, proses produksi atau metode pengujian, ukuran bets, design space,
atau perubahan apa pun pada siklus hidup produk yang mungkin berpengaruh pada mutu atau reprodusibilitas.
Bila design space digunakan, dampak perubahan pada design space hendaklah dipertimbangkan terhadap design
space yang terdaftar dalam Izin Edar dan keperluan tindak lanjut sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.
Manajemen risiko mutu digunakan untuk mengevaluasi perubahan yang direncanakan, untuk menentukan
dampak potensial terhadap mutu produk, SMIOT, dokumentasi, validasi, status pemenuhan peraturan
pemerintah yang berlaku, kalibrasi, perawatan dan pada sistem lain untuk menghindarkan akibat yang tidak
diinginkan dan untuk merencanakan proses validasi, verifikasi, atau upaya rekualifikasi yang diperlukan
Perubahan diotorisasi dan disetujui oleh personel yang bertanggung jawab atau personel fungsional terkait
sesuai dengan yang tercantum pada SMIOT
Data pendukung, misal salinan dokumen, dikaji untuk memastikan bahwa dampak perubahan telah
dipertimbangkan sebelum disetujui.
Setelah implementasi, dan bila sesuai, hendaklah dilakukan evaluasi efektivitas dari perubahan yang dilakukan untuk
mengonfirmasi bahwa perubahan tersebut telah berhasil.
55
28