Lutfiana Ulfa
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
ltfianaulfa@gmail.com
ABSTRAK
ISPA adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri termasuk
nasofaringitis atau common cold, faringitis akut, uvulitis akut, rhinitis,
nasofaringitis kronis, sinusitis. Di Indonesia, kejadian ISPA tertinggi berada pada
Provinsi Nusa Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa
Tenggara Barat (28,3%), dan Jawa Timur (28,3%). Sedangkan di Provinsi Jawa
Tengah masih tergolong tinggi dibandingkan dengan provinsi lain, yaitu sebanyak
15,7% (Riskesdas, 2013). Penyakit ISPA pada anak terbilang cukup sering
ditemukan. Pasalnya, penyebab ISPA pada anak ini sering menyerang pada sistem
kekebalan tubuh mereka yang lemah. ISPA adalah kondisi yang tidak begitu
berbahaya, namun jika tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi. Penyakit
ISPA adalah kondisi yang umumnya disebabkan oleh serangan langsung ke
saluran pernapasan bagian atas melalui mata, mulut dan hidung. Penyebab ISPA
adalah virus atau bakteri. Virus utama penyebab ISPA adalah rhinovirus dan
coronavirus. Virus lain yang juga menjadi penyebab ISPA adalah virus
parainfluenza, respiratory syncytial virus, dan adenovirus. Jika terkena infeksi
virus tersebut, maka akan berisiko mengalami pilek serta pneumonia. Risiko
pneumonia lebih tinggi terjadi pada bayi dan anak-anak. Virus penyebab ISPA
dapat hidup selama berjam-jam pada objek seperti mainan atau tas tangan.
Penularan virus penyebab ISPA dapat terjadi melalui kontak dengan orang yang
terinfeksi atau melalui barang-barang kepunyaan mereka dapat menjadi penyebab
utama penyebaran virus. Selain itu, virus penyebab ISPA sering menyebar dari
orang ke orang melalui bersin atau batuk.