IDENTITAS PASIEN No.MR: 78.39.20 Nama: Ny.MT Ruangan : kelas III interne wanita Alamat : jln. Belakang Pasar Raya Jenis kelamin: wanita Umur : 57 tahun Agama : islam
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merasakan : sejak 5 hari lalu pusing dan pernah berobat ke poli jantung, pasien merasakan mual dan muntal dan pasien mengalami DM sejak 17 tahun lalu, pasien minum obat teratur (glikuidon 1x1 tablet)
1 Korelasi terapi Tidak adak obat tanpa indikasi medis obat dengan Furosemid, captopril, amlodipin, HCT, Diltiazem penyakit dikombinasikan untuk menurunkan tekanan darah Glikuidon digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pasien Domperidome digunakan untuk antiemetic Mertigo digunakan untuk mengatasi vertigo dan pusing . 2 Apakah obat 1. Kombinasi obat hipertensi yang diberikan belum tepat, yang diberikan sebaiknya diantara kombinasi obat terdapat obat golongan telah sesuai ARB, karena sesuai dengan rekomendasi dari JNC 7, bagi pasien yang mengalami hipertensi dengan komplikasi DM, sebaiknya diberikan obat gol ARB karena terbukti menurunkan nilai makroalbuminuria. 2. Pada hari ke2 dan ke3 pengobatan, obat-obat seperti captopril dan amlodipin dinaikan dosisnya untuk dapat menghasilkan penurunan tekanan darah pasien yang lebih signifikan, namun walaupun dosis yang diberikan masih termasuk regimen yang diperbolehkan. Namun, berdasarkan JNC 7, bagi pasien hipertensi dengan CKD sebaiknya bila obat yang diberikan belum memberikan penurunan tekanan darah sesuai yang diinginkan, sebaiknya dinaikkan dosis Dari obat Diuretik loop henle, yaitu Furosemid. 3 Regimen dosis Dalam kasus ini, semua regimen dosis dan frekuensi pemberian obat sudah tepat terkecuali untuk obat captopril yang dinaikan pada dosisnya pada tanggal 11 juli. Dimana berdasarkan buku farmakologi dan toksikologi hal 357, dosis terapi yang diperbolehkan untuk obat captopril adalah 25-100mg/hari, sedangkan pada tanggal 11 juli hingga 18 juli, captopril diberikan 3x50 mg, yaitu 150 mg/hari 4 Indikasi tanpa Dari data lab yang diperoleh pasien pada tanggal 9 juli, terlihat bahwa obat nilai kolesterol, LDL, dan trigliserida pasien diatas normal, dan nilai HDL berada dibawah normal. Dari data ini pasien seharusnya memperoleh obat untuk menormalkan kembali nilai-nilai tersebut, karena apabila tidak, dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi lain seperti stroke, dan arterosklerosis. Obat-obat yang bisa diberikan diantaranya Gimfibrozil, ataupun Simvastatin. KESIMPULAN 1. Untuk kasus pertama, keluhan utama pasien hingga masuk ke rumah sakit adalah rasa pusing yang berputar. Keluhan ini teratasi dengan pemberian domperidome pada pasien. Drug problem terjadi padi kasus pertama diantaranya pemberian obat yang kurang tepat, overdosis pada obat tertentu, dan adanya indikasi tanpa pemberian obat. Hal yang harus diperhatikan pada kasus ini adalah, pemberian obat untuk mengatasi suatu masalah penyakit harus mempertimbangkan masalah (penyakit) lain nya yang diderita pasien.