Anda di halaman 1dari 5

Mata Kuliah : Pendidikan Agama Islam

Kelompok 8

Nama Anggota :

- Syafira Nurulita (18037076)


- Faisal Nanugraha (19331042)
- Farhan Afif (

SYARIAH (PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPNYA)

A. Pengertian Syariah

Syariah [arab: ‫ ]الشريعة‬secara bahasa artinya jalan yang dilewati untuk menuju sumber air. (Lisan Al-
Arab, 8/175).

Secara bahasa, kata syariat juga digunakan untuk menyebut madzhab atau ajaran agama. (Tafsir Al-
Qurthubi, 16/163).

Atau dengan kata lebih ringkas, syariat berarti aturan dan undang-undang.

Aturan disebut syariat, karena sangat jelas, dan mengumpulkan banyak hal. (Al-Misbah Al-Munir,
1/310). Ada juga yang mengatakan, aturan ini disebut syariah, karena dia menjadi sumber yang
didatangi banyak orang untuk mengambilnya.

Namun, dalam perkembangannya, istilah syariat lebih akrab untuk menyebut aturan islam.

Secara istilah, syariat islam adalah semua aturan yang Allah turunkan untuk para hamba-Nya, baik
terkait masalah aqidah, ibadah, muamalah, adab, maupun akhlak. Baik terkait hubungan makhluk
dengan Allah, maupun hubungan antar-sesama makhluk. (Tarikh Tasyri’ Al-Islami, Manna’ Qathan,
hlm. 13).

Bentuk interaksi habum minallahi seperti sholat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya.

Sedangkan bentuk interaksi hablum minannas seperti berbagi kepada orang yang membutuhkan.

Allah berfirman,

‫يع ٍة م َِن اأْل َ ْم ِر َفا َّت ِبعْ َها‬ َ ‫ُث َّم َج َع ْل َنا‬
َ ‫ك َعلَى َش ِر‬

“Kemudian Aku jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu),
Maka ikutilah syariat itu…” (QS. Al-Jatsiyah: 18)

Makna ayat,
“Aku jadikan kamu berada di atas manhaj (jalan hidup) yang jelas dalam urusan agama, yang akan
mengantarkanmu menuju kebenaran.” (Tafsir Al-Qurthubi, 16/163).

Rincian Syariat Para Nabi Berbeda-beda

Allah tegaskan dalam Al-Quran,

‫لِ ُك ٍّل َج َع ْل َنا ِم ْن ُك ْم شِ رْ َع ًة َو ِم ْن َهاجً ا‬

Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. (QS. Al-Maidah:
48)

Rincian syariat yang Allah turunkan, berbeda-beda antara satu umat dengan umat lainnya,
disesuaikan dengan perbedaan waktu dan keadaan masing-masing umat. Dan semua syariat ini
adalah adil ketika dia diturunkan. Meskipun demikian, bagian prinsip dalam syariat, tidak berbeda
antara satu umat satu nabi dengan umat nabi lainnya.

B. Keistimewaan Syariah Islam

1. Bersumber dari Sang Pencipta, Tuhan semesta alam. Sehingga mutlak benar

Langit, bumi dan semesta adalah milik Allah SWT begitu juga dengan aturan yang ada di dalamnya.
Syariat mengambil sumber dari kalamuallah yang mustahil dihadirkan untuk merugikan hambanya.
Hukum yang dihadirkan oleh Allah SWT tentunya terhindari kesalahan manusia. Sifatnya mutlak dan
tidak mudah goyah hanya karena perubahan waktu dan zaman.

2. Terjaga dari perubahan, karena Allah menjaga sumbernya

Syariat dijaga oleh Allah SWT dan dijamin bahwa di dalamnya tidak ada perubahan. Pengertian
syariat sendiri bersifat tidak kaku karena para perawi dan ulama yang memufakatkan memiliki dasar
keilmuan yang tinggi tentang islam sebelum membentuk tafsiran sebuah dalil.

3. Mencakup semua aspek kehidupan

Ketentuan yang terdapat dalam syariah bersifat universal, tak hanya bagi kaum muslimin. Jika
syariah diterapkan, tak memungkiri bahwa kehidupan akan tenteram dan terhindar dari segala
bentuk permusuhan.

4. Menjadi keputusan adil untuk setiap kasus sengketa manusia

Hukum dalam syariat islam semuanya mengajarkan kebaikan, mendatangkan syafaat dan pahala,
juga sebagai peredam segala bentuk sengketa yang sering terjadi dalam kehidupan sosial.

5. Layak diterapkan di setiap zaman dan tempat.

Dikarenakan isinya masih tetap sama namun tetap bisa fleksibel dengan dinamika kehidupan.
Keterangan di atas, terlepas dari pro-kontra manusia terhadap aturan yang Allah turunkan. Dan
dalam hidup pasti ada aturan. Bisa jadi sejalan, bisa jadi berbenturan. Antara syariat Allah dan
syariat hawa nafsu manusia.

Orang yang saat ini tidak sedang mengikuti syariat Allah, berarti dia sedang mengikuti syariat hawa
nafsunya. Karena hidup tidak akan pernah lepas dari aturan dan syariat, an semua akan
dipertanggung jawabkan. Tinggal satu pertanyaan, kemanakah kita hendak memilih?

C. Ruang Lingkup Syariah

Ruang lingkup syariat yang sesungguhnya yaitu mencakup keseluruhan ajaran islam, baik yang
berkaitan dengan akidah, ibadah, ataupun akhlak dan termasuk diantaranya adalah muamalah yang
mengatur tentang peraturan atau system kehidupan manusia.

Syariah dalam arti ini sering disebut dengan fikih akbar, yakni ketetapan hukum yang dihasilkan dari
pemahaman seorang muslim yang memenuhi syariah tertentu tentang al-Qur’an dan sunah.

- Fikih Ibadah, meliputi aturan puasa, zakat, haji dan sebagainya yang ditujukan untuk
mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
- Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan yang lainnya  
dalam hal tukar-menukar harta (jual beli dan yang searti), diantaranya : dagang, pinjam-
meminjam, sewa-menyewa, kerja sama dagang, dll.
- Munakahat, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lain dalam
hubungan berkeluarga (nikah, dan yang berhubungan dengannya), diantaranya :
perkawinan, perceraian, pengaturan nafkah dll.
- Jinayat, yaitu pengaturan yang menyangkut pidana, diantaranya qishash, diyat, kifarat,
pembunuhan zina, minuman keras, murtad, khianat dalam berjuang, kesaksian dan lain-lain.
- Siyasah, yaitu menyangkut masalah-masalah kemasyarakatan (politik) di antaranya ukhuwah
(persaudaraan), musyawarah (permufakatan), tasamuh (toleransi), takaful ijtima (tanggung
jawab sosial), zhi'amah (kepemimpinan) dan perang.
- Dan aturan lain yang bertujuan untuk mengatur subjek hukum baik secara indiviual maupun
secara komunal.

D. Tujuan Syariah
Tujuan syari’ah adalah sebagai jalan atau jembatan untuk semua manusia dalam berpijak
dan berpedoman. Selain itu ia menjadi media berpola hidup di dunia agar sampai ke kampung tujuan
terakhir (akhirat) dan tidak sesat. Dengan kata lain agar manusia dapat membawa dirinya di atas
jalur syari’at sehingga pada gilirannya dia akan hidup teratur, tertib dan tentram dalam menjalin
hubungannya baik dengan Khalik (pencipta) yang disebut hablum minallah, hubungan dengan
sesama manusia yang disebut hablum minannas, serta hubungan dengan alam lingkungan lainnya
yang disebut hablum minal alam. Hubungan yang baik ini akan mempunyai nilai ibadah, dan tentu
dengan menjalankan ibadah yang baik berupa ibadah langsung (mahdzah) ini akan membuahkan
predikat baik dari Allah dan pada akhirnya akan hasanah fi dunya dan hasanah fil akhirat sehingga
dia selamat di dunia dan di akhirat itulah yang menjadi tujuan semua manusia yang beriman.
E. Contoh Syariah Islam

1) Habluminallah
Manusia diciptakan oleh Allah untuk mengabdi kepada-Nya. Allah memerintahkan manusia
untuk menyembah hanya kepada Allah, dan beribadah kepada-Nya. Ibadah dalam kaitan
yang diperintahkan oleh Allah ada banyak, baik itu sholat, membaca al-qur’an, haji dan
sebagainya
2) Hubungan dengan dirinya sendiri
Hal ini berkaitan dengan segala aktivitas dan tingkah laku setiap individu harus berdasarkan
islam, mulai dari berpakaian, cara bersikap dan sebagainya. Adapun akhlak pada diri sendiri
diantaranya mencakup hal-hal berikut:

Berakhlak terhadap jasmani.

 Menjaga kebersihan dirinya


 Menjaga makan minumnya.

Berakhlak terhadap akalnya.

 Memenuhi akalnya dengan ilmu


 Penguasaan ilmu.

Berakhlak terhadap jiwa.

 Bertaubat
 Memperbanyak ibadah

3) Habluminannas
Allah memerintahkan manusia untuk saling menyayangi dan berbuat baik satu dengan yang
lainya. Allah mengatur masalah hubungan yang baik sesama manusia antara lain tentang :

 Mendahulukan kepentingan orang lain yang lebih penting


 Berbuat baik adalah merupakan sebaik-baik amalan

Anda mungkin juga menyukai