Contoh Studi Kasus - 2 Target PDF
Contoh Studi Kasus - 2 Target PDF
TUJUAN:
Merumuskan skenario pengembangan lahan permukiman di
Kawasan Perkotaan Bandar Kedungmulyo
Keyword:
Interchange Jalan TOL; permukiman; cellular automata
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PENDAHULUAN | STUDI TERDAHULU YANG MENDASARI
Perumusan
Dasar Skenario
penelitian Perumusan model
pengembangan
permukiman
Peruge, dkk memperhatikan:
Septanaya (2012) 1. Rencana Tata
(2012) Ruang yang ada,
Model Perubahan 2. Target yang
Firmansyah Penggunaan Lahan
Faktor yang berkembang pada
Menggunakan
(2011) mempengaruhi
Cellular Automata-
saat itu.
adalah geografis
Munibah (2009) Markov Chain di
Adanya visualisasi (spasial), aspasial
Kawasan
perkembangan (global), dan non
Mamminasata
Faktor utama adalah permukiman yang geografis (aspasial)
jumlah penduduk, berbeda-beda akibat
yang berhubungan faktor yang
linier terhadap luas mempengaruhinya
pertanian dan
permukiman
Halaman - 3
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
METODE | ALUR PENELITIAN
Skenario Pengembangan
Lahan Permukiman
Teknik Analisis
Cellular Automata Output:
✓ 4 Peta Skenario
Pengembangan
Lahan Permukiman
Prediksi Perkembangan
Lahan Permukiman
Output:
Teknik Analisis
✓ Peta Prediksi Perkembangan
Cellular Automata
Lahan Permukiman
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan Halaman - 4
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
DATA | GAMBARAN UMUM
Rawan Bencana
Jenis Permukiman yang masih Gempa
tradisional dengan pola
memusat (mengelompok) Didukung oleh Sarana
dan
Prasarana Kawasan
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PROSES | RUMUSAN VARIABEL PENGARUH
Analisis Delphi
Merupakan metode sistematis dalam mengumpulkan pendapat dari
sekelompok pakar melalui serangkaian kuesioner, dimana ada feedback dan melalui
putaran (Sudjana, 2000)
Input
3 Aspek dengan 16 Proses
Variabel Awal yang
Tahap I 15 Var
Konsensus
Iterasi I Kuesioner
Tahap II
Variabel
5Baru
Var Belum
1 Var
Konsensus
Output
Variabel-Variabel
Perkembangan Kuesioner
Lahan 1 Var
Konsensus
Tahap III
Iterasi II
Permukiman
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
HASIL | RUMUSAN VARIABEL PENGARUH
Halaman - 7
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PROSES | MENGHITUNG TARGET KEBUTUHAN LAHAN PERMUKIMAN
Halaman - 8
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PROSES | MENGHITUNG GROWTH POTENTIAL PERMUKIMAN
Masing-masing
dari 15
Variabel
dianalisis jarak Variabel Rawan Bencana Masing-
masing
jangkauan
variabel
menggunakan ditentukan
tools Euclidean besar bobot
Distance pada pengaruhnya
software Arc-
GIS
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PROSES | RUMUSAN PERHITUNGAN PREDIKSI PERKEMBANGAN PERMUKIMAN (CELLULAR AUTOMATA)
Halaman - 10
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
HASIL| PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERMUKIMAN BERDASARKAN VARIABEL2NYA
Sawah
6.84 16.65
15.28
Tanah Ladang
Kebun
18.23
79.19 Semak Belukar
19.23 Permukiman
Lain-lain
Rata-Rata perkembangan
permukiman tiap Desa
78,37%
Halaman - 11
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
HASIL | KOMPARASI LUASAN PERKEMBANGAN LAHAN
Halaman - 12
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
SASARAN II | PERUMUSAN SKENARIO PENGEMBANGAN LAHAN PERMUKIMAN
Halaman - 13
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
SKENARIO 1 | BERDASARKAN TINJAUAN SEMPADAN KAWASAN
Permen No 5 2008
Buffer Jalan
Lebar minimal garis sempadan kereta api adalah 20 meter untuk
Kereta Api
jalan kereta api lurus dan 23 meter untuk jalan belokan/lengkungan
Halaman - 14
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
SKENARIO 1 | BERDASARKAN TINJAUAN SEMPADAN KAWASAN
Rata-Rata
perkembangan
permukiman tiap
Desa 79,20%
Overlay
Peta Prediksi menggunakan
tools update
Perkembangan
Lahan Permukiman
Peta Constraint
Variabel Daerah
Sempadan
Halaman - 15
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
SKENARIO 2 | BERDASARKAN RENCANA PENGEMBANGAN INDUSTRI
Rata-Rata
perkembangan
permukiman
tiap Desa
tools buffer 121,19%
Halaman - 16
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
SKENARIO 3 | BERDASARKAN ARAHAN LP2B KAWASAN
amanat UU No. 41
Tahun 2009 tentang
Penetapan Kawasan
Pertanian Pangan
Berkelanjutan
Rata-Rata
Constraint Variabel perkembangan
LP2B Kawasan tiap Desa
72,85%
Halaman - 17
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
SKENARIO 4 | GABUNGAN VARIABEL CONSTRAINT
Rata-Rata
Peta Constraint
perkembangan tiap
Variabel Daerah
Sempadan Desa 122,05%
Peta Constraint
Variabel Industri
dan Sempadannya
Peta Constraint
Perlindungan
LP2B Kawasan
Overlay menggunakan
tools update
Peta Gabungan
Constraint Variabel
Halaman - 18
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
HASIL | KOMPARASI LUASAN (HA) LAHAN PERMUKIMAN
250
200
150
100
50
0
Bandar Banjars Barong Gonda Karang Kayen Mojoka Pucang Tinggar
Kedun ari Sawah ng Dagan mbang Simo
gmulyo an Manis gan
Skenario 1 (Ha) 2.22 9.6 129.55 79.85 0.79 90.42 7.36 96.91 7.29
Skenario 2 (Ha) 0.85 1.66 217.13 23.94 43.59 39.71 92.9 2.37 1.98
Skenario 3 (Ha) 8.12 18.79 76.84 80.63 2.99 100.2 5.07 116.45 15.11
Gabungan (Ha) 53.58 1.66 97.31 39.25 149.77 15.05 46.76 15.73 4.38
Δ Luas Rata-Rata (Ha) 16.19 7.93 130.21 55.92 49.29 61.35 38.02 57.87 7.19
Halaman - 19
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
HASIL | REKAPITULASI PERKEMBANGAN DAN SKENARIO PERMUKIMAN
Skenario 1 Skenario 2
Skenario 3 Skenario 4
Prediksi
Perkembangan
Halaman - 20
Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Sekian dan Terimakasih
Analisisi Kebutuhan
Analisis kebutuhan lahan 2017-2038 di Kabupaten Karanganyar
Kebutuhan Lahan
Target Kebutahan Lahan
Terbangun 2017- Target 2038 Cellsize 20x20
RTRW
2032
Industri 78,92 Ha Diasumsikan
pertumbuhan statis
Permukiman Buruh Permenperin Nomor 35 Tahun 2010
maka 2012,803
Industri 74,74 Ha Permen PU Nomor 41/PRT/ 2007
2012,803 Ha Ha/15(jumlah 70448 cell
Permen Perumahan Rakyat RI Nomor 10 Tahun 2012
tahun)*21 (tahun
Permukiman Penduduk RP4D Kabupaten (Keputusan Menteri Negara Perkim Nomor 09/KPTS/M/IX/1999 )
prediksi) =2817,9242
1859,143 Ha SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
Ha / 28179242 m2
No Karakterisik Kelas KESESUAIAN BOBOT
Lahan S1 (1) S2 (2) S3 (3) N (4)
Fisik Lingkungan
1 Topografi/ Daratan Bergelombang Berbukit - 0,171
morfologi
2. Mendekati lokasi permukiman 5. Mendekati Kawasan Pariwisata 8.Mendekati keterjangkauan jaringan listrik
PROSES 3 Sungai
tepi muka air tertinggi)
Pedoman RI 38 2011, Permen No 5 2008,
PERMEN PUPR No 28 th 2015, RTRW Kab Sempadan Sungai : 5730 Ha
Karanganyar 2008-2029
- Sempadan sungai tidak bertanggul
A. Menkonversi data peta jangkauan (Distance of spatial dengan kedalaman 3-20 m adalah
minimal 15m
Factor) masing-masing faktor menjadi nilai fuzzy. - Garis sempadan sungai besar tidak
bertanggul paling sedikit berjarak 100 m
- Garis sempadan sungai kecil tidak
Fuzzy yang digunakan monotically decreasing
bertanggul paling sedikit berjarak 50 m
4 Hutan PP RI NOMOR 45 TAHUN 2004 tentang
Lindung, perlindungan hutan, Peraturan Daerah Hutan Lindung : 6766 Ha
B. Melakukan overlay untuk memperoleh Suitability Maps Hutan Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 Hutan Produksi : 145 Ha
Produksi, Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah KSA/KPA : 337 Ha
Kawasan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009 – 2029,
Suaka Alam RTRW Kabupaten Karanganyar 2008-2029
/ Kawasan (30% dari luas kawasan)
Pelestarian
Alam
5 Jalan TOL Pedoman S-01-2004 B (Batas terluar dawasja
sebesar 20 meter dari as jalan) Sempadan Jalan Tol : 62 Ha
6 Jalan Arteri Pedoman S-01-2004 B (Batas terluar dawasja
sebesar 20 meter dari as jalan) Sempadan jalan Arteri : 365 Ha
7 Jalan Kereta Permen No 5 2008 (Lebar minimal garis
Api sempadan kereta api adalah 20 meter untuk Sempadan rel : 42 Ha
jalan kereta api lurus)
8 Jaringan Permen No 5 2008 (Sempadan SUTT 20m,
C. Menentukan Zona Constraint untuk membuat listrik SUTET 20m, SUTM 2.5m, SUTR 1.5m) Sempadan SUTT, SUTET, SUTM : 209
Ha
Peta Transisi (Transition Potential with Zoning) 9 Kawasan BPBP Kabupaten Karanganyar dalam upaya
rawan perlindungan kawasan rawan bencana alam Rawan banjir : 821 Ha
Bencana Rawan longsor : 2806 Ha
Constraint
PROSES
D. Membentuk
Neighborhood Filter
20000
Luas
10000
Matrix 0
Sawah Hutan
Lindun
Hutan
Produk
KSA/KP
A
Perkeb
unan/K
Sawah
Tadah
Semak
Sempa Tanah Tegala Waduk Lahan Padang
Belukar
dan Kosong n/Lada Terban Rumpu
g si ebun Hujan Sungai /Gund ng gun t
2768.8
ul
Luas 2017 28261.4 6764.96 145.438 336.997 6641.5 989.588 2769.22 412.273 10.607 10663.4 223.064 22935.3 108.925
Luas 2038 25846.7 6764.96 145.438 336.997 6582.44 990.08 412.04 8.76 10375.2 223.064 25714.7 93.56
11%
S1
53% S2
36%
Kelas Kesesuaian
LP2B
Estimasi Penurunan LP2B
2500.00
2000.00
1500.00
1000.00
500.00
0.00
Tawangman Karangpanda
Jatipuro Jatiyoso Jumapolo Jumantono Matesih Ngargoyoso Karanganyar Tasikmadu Jaten Colomadu Gondangrejo Kebakkramat Mojogedang Kerjo Jenawi
gu n
Rencana LP2B 1599.69 929.73 2403.80 2720.82 1307.73 781.98 662.38 1625.45 1666.02 1333.59 650.85 392.00 725.98 2038.18 2807.83 1145.22 333.60
LP2B 2017 1581.15 922.66 2373.18 2590.63 1259.68 751.74 613.14 1521.31 1398.85 1304.91 623.02 324.04 657.66 2005.85 2727.29 1120.55 333.45
LP2B 2038 1581.151623 922.658189 2373.17733 2581.954693 1259.684569 751.742698 613.142495 1462.393496 1232.956866 1118.885197 480.794371 304.031963 586.962765 1685.439379 2663.338371 1089.052712 333.447274
Menentukan kesesuaian LP2B
Pengganti Berdasarkan proyeksi
pertumbuhan lahan tahun 2038
2 S2 (Cukup 483,582.166
Sesuai) 9,171,655.184 (Kec
Gondang rejo)
3 S3 (Sesuai 517,572.920
Marjinal) 9,152,327.010 (Kec
Tawangmangu)
Sekian dan Terimakasih