Anda di halaman 1dari 17

URBANESHA

www.urbanesha.com

Pengantar : Scenario Planning


URGEOS2020 berbasis Pemodelan land use dalam
mengusulkan rencana tata ruang
Urban Geographic Exploration, Observation and
Simulation Webinar Series

Planning 4.0 with Urban Gatot Subroto, M.Ars


Modeling Software Gatot.subroto@podomorouniversity.ac.id

Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota


Podomoro University

Materi PDF dapat diakses di www.urbanesha.com/class URGEOS2020 | www.urbanesha.com


LATAR BELAKANG

CATATAN SAAT INI :


❑ seringkali rencana merupakan sebuah keluaran
tunggal, tidak menawarkan alternatif kepada
pengambil keputusan

❑ rencana pola ruang diusulkan oleh perencana,


diadopsi oleh perencana, diputuskan oleh perencana

PERENCANA ❑ Perencana mengalami kesulitan untuk dapat melihat STAKEHOLDERS


kondisi dimasa depan ketika perencanaan yang
akan diusulkan

❑ Tidak seharusnya stakeholder mendapat peran pasif


dalam setiap diskusi / sosialisasi yang dilakukan
oleh perencana

SKENARIO
PERENCANAAN
KONSEP

APA ITU SCENARIO PLANNING ?

❑ “Scenario planning, also called scenario thinking or scenario analysis, is a strategic


planning method that some organizations use to make flexible long-term plans. It is
in large part an adaptation and generalization of classic methods used by military
intelligence.” (Wikipedia)

❑ “An internally consistent view of what the future might turn out to be” (Michael
Porter 1985)

❑ “A tool [for] ordering one’s perceptions about alternative future environments in


which one’s decision might be played out right” (Peter Schawrtz, 1991)

❑ “That part of strategic planning which relates to the tools and technologies for
managing the uncertainties of the future” (Gill Ringland, 1998)

❑ “A diciplined method for imaging possible futures in which organizational decisions


may be played out” (Paul Shoemaker, 1995)
KONSEP

Perbedaan antara Scenarios, Forecast, Visions

Sumber : Lindgren M., dan Bandhold H. (2003) Scenario planning, the link
between future and strategy
KONSEP

7 KRITERIA SKENARIO YANG BAIK

❑ Decision making power, perlunya suatu skenario yang memberikan


pandangan

❑ Plausibility, pengembangan skenario perlu mempertimbangkan batasan


dimana dapat secara nyata dicapai

❑ Alternatives, skenario yang dikembangkan adalah memungkinkan

❑ Consistency, konsistensi terhadap logika kedalam

❑ Differentiation, secara struktur dan kualitas berbeda

❑ Memorability, skenario harus dapat mudah diingat dan dibedakan


bahkan ketika selesai presentasi.

❑ Challenge, skenario yang dikembangkan tersebut benar-benar


dibutuhkan untuk kebijakan di masa depan
KONSEP

RAGAM MODEL SKENARIO

Sumber : Lindgren M., dan Bandhold H. (2003) Scenario planning, the link
between future and strategy
TEORI

Dukungan Teori Scenario Planning terkait proses perencanaan wilayah dan kota

❑ Pengembangan metode untuk mengkaji dampak perencanaan spasial dan kebijakan di masa
depan adalah sangat penting bagi perencana wilayah dan kota (Al-Ahmadi dkk, 2009)

❑ Dalam menetapkan rencana, perencana tidak hanya memutuskan berdasarkan skenario


tunggal saja, melainkan multi-skenario yang dievaluasi dengan tujuan untuk mendapatkan
kemungkinan terbaik di masa depan (Adhvaryu, 2010)

❑ Selain itu, penggunaan multi-skenario dibutuhkan oleh perencana dalam memformulasikan


pembangunan berkelanjutan (Itami, 1994)

❑ Analisis skenario sangat cocok untuk studi jangka panjang yang berhubungan dengan
kemungkinan pembangunan dan ketidakpastian (Koomen dkk., 2008).

❑ Skenario juga mampu menggambarkan beberapa pandangan alternatif masa depan serta
memberikan gambaran penuh terhadap suatu potensi perubahan land use (Koomen dkk,
2008)

❑ Penerapan skenario tidaklah mudah dilakukan dan kompleks dimana proses perubahan land
use juga disebabkan oleh interaksi faktor-faktor pendorongnya terkait ruang dan waktu
(Constanza dkk, 1997; Barredo dkk, 2003; Lambin dan Geist, 2001)
MEMILAH SKENARIO

• KEBIJAKAN • RENC. RTH (OPEN SPACE)


• JALUR EVAKUASI • RENC. PUSAT
PERBELANJAAN • RENC. JARINGAN
• RENC. PENGEMBANGAN
• KERENTANAN • RENC. INDUSTRI JALAN
REAL-ESTATE • KAWASAN
SOSIAL
• BAHAYA • RENC. PERKANTORAN • RENC. FAS. PENDIDIKAN
• BENCANA RUTE/TRAYEK
• RENC. PENGEMBANGAN • RENC. FAS. KESEHATAN
• POPULASI ANGKUTAN UMUM
PERMUKIMAN
• ZONASI LONGSOR
• AKSESIBILITAS • RENC. • ZONASI BANJIR
• RENC. BANDAR
PELABUHAN
UDARA
• RENC. TERMINAL

1 2

Banyaknya skenario yang diusulkan, maka perlu Skenario-skenario yang dinilai cukup layak untuk
dilakukan evaluasi dan LanduseSim dapat melakukan dipertimbangkan dalam perencanaan, dapat juga
pendekatan untuk evaluasi skenario tersebut melalui diseminasikan kepada stakeholder untuk membantu
proses simulasi memilih skenario yang tepat

Halaman - 8
SUSUNAN SKENARIO

Setiap skenario perencanaan yang diusulkan, meliputi kondisi eksisting dan tambahan rencana yang akan
datang. Skenario disini adalah paket rencana pengembangan, dengan semakin banyak skenario perencanaan
maka perencanaan yang dihasilkan akan lebih optimal.

Rencana Jaringan Jalan


Rencana jaringan jalan, dapat terdiri dari rencana jaringan jalan tol, jaringan
jalan arteri, jaringan jalan kolektor, hingga jaringan jalan lokal/lingkungan

Rencana Pusat-pusat permukiman


Rencana pusat-pusat permukiman terdiri dari rencana usulan pusat-pusat hunian
baru, baik dari bentuk cluster, apartemen, hingga perumahan penduduk.
Skenario 1
Rencana CBD, Industrial
Rencana pusat-pusat permukiman terdiri dari rencana usulan pusat-pusat hunian
baru, baik dari bentuk cluster, apartemen, hingga perumahan penduduk.

Rencana Simpul Transportasi


Simpul transportasi dapat juga meliputi rencana pembangunan pelabuhan,
bandara, terminal penumpang, dll

Kebijakan zoning regulation terkait konservasi, dll


Dengan adanya kebijakan tertentu seperti rencana penetapan lahan konservasi,
pertanian abadi, dsb dapat mempengaruhi dinamika pola ruang yang dihasilkan

Target konsumsi lahan


Merupakan besarnya ekspansi lahan yang dibutuhkan untuk kurun waktu
perencanaan
PROSES SIMULASI SKENARIO

Dalam penetapan rencana pola ruang, idealnya perlu dilakukan pengusulan rencana struktur ruang sebelum
menetapkan rencana pola ruang, dikarenakan rencana pola ruang merupakan terjemahan dari implementasi
rencana struktur. Struktur ruang disini adalah penetapan infrastruktur apa yang perlu direalisasikan dalam
kurun waktu perencanaan, 10 hingga 20 tahun kedepan. Struktur ruang meliputi infrastruktur, pusat-pusat
permukiman dan juga penetapan hirarki kota termasuk CBD (Central Business District). Sedangkan skenario
berupa pola ruang adalah seperti penetapan zona-zona yang tidak boleh dirubah (Rencana RTH yang sudah
ada), batasan-batasan zona lainnya terkait pencegahan dampak lingkungan terhadap pengembangan yang
dilakukan.

Skenario 1 Simulasi S-1


Skenario
Struktur dan Evaluasi
Skenario 2 Simulasi S-2
Pola Ruang Simulasi

Skenario 3 Simulasi S-3

FEED-BACK

Skenario : Berisi paket pengembangan Evaluasi Simulasi : Tahapan


infrastruktur dan pola ruang yang akan yang dilakukan dengan
direalisasikan, termasuk penetapan mempertimbangkan hasil
pusat-pusat permukiman, dll yang simulasi dengan kemungkinan
semuanya berbasis eksisting dan masa dampak dan konsep
depan. pengembangan kota yang
diinginkan
PROSES SIMULASI SKENARIO

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
PROSES SIMULASI SKENARIO

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
RAGAM SOFTWARE IMPLEMENTASI SKENARIO BERBASIS LAND USE MODELLING

• Dalam melakukan scenario planning berbasis pemodelan land use dapat menggunakan
beberapa software berikut;

• IDRISI (Clark Labs) → terbatas 1 land use yang dapat simulasikan ketika digunakan
untuk target oriented (perencanaan)

• LandChange Modeller (Clark Labs) → Ekstensi ArcGIS, terbatas 1 land use yang
dapat simulasikan ketika digunakan untuk target oriented (perencanaan)

• CLUE-S (Verburg) → Simulasi Multi-Land Use, membutuhkan aplikasi GIS untuk


persiapan data (QGIS, ArcGIS), terbatas pada ukuran grid raster (kedetailan) yang
dibatasi dan neighborhood process effect yang tidak dapat dirubah

• Metronamica (Reserach Institute for Knowledge System) → Simulasi Multi-land


use, GUI yang baik, resolusi raster terbatas, dirancang untuk perencanaan, sedikit
ketergantungan dengan aplikasi GIS lain, neighborhood process effect yang tidak dapat
dirubah

• LanduseSim → Simulasi Multi-Landuse, GUI sederhana, membutuhkan aplikasi GIS


untuk persiapan data (QGIS, ArcGIS), ukuran raster sangat fleksibel, dirancang untuk
perencanaan, neigborhood process effect dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan, dapat
pula untuk menghasilkan land use baru dalam proses simulasi (lainnya tidak bisa), dan
output peta adalah runtut.
IMPLEMENTASI SKENARIO | PREDIKSI DENGAN PERENCANAAN

Waterfront Development
Pel. Teluk
Lamong

CBD

Tol Gate

DryPort

Pola Ruang Eksisting


Rencana yang diakomodasi
RTH dan Bozem
Asumsi prediksi pola ruang
Simulasi menggunakan dasar rekayasa (unsur perencanaan) yang kemudian dilihat seperti apa dinamika yang
terjadi di masa depan

Sumber : Bappeprov Jatim (2014) Rencana Rinci Kawasan Teluk Lamong di Kota Surabaya dan Gresik.

Halaman - 14
IMPLEMENTASI SKENARIO | PREDIKSI DENGAN PERENCANAAN

Tahun Tahun Tahun


2004 2009 2013

Skenario-1 Skenario-2 Skenario-3 Skenario-4

Y 2034 Y 2034 Y 2034 Y 2034


KESIMPULAN

❑ Scenario planning melalui land


use modeling, dapat membantu
perencana untuk mendapatkan
visual dinamika spasial yang
terjadi di masa yang akan datang

❑ Scenario Planning, sangat perlu


diterapkan oleh perencana agar
dapat meningkatkan keterlibatan
stakeholder lain, seperti memberi
masukan, menganalisis,
mengevaluasi, dan menentukan
Sumber : http://www.westcountryrivers.co.uk/
pilihan

❑ Scenario planning melalui land use modeling dapat digunakan untuk


menyusun program subtantif perencanaan dalam rangka meminimalisir
dampak yang akan terjadi di masa depan (seperti konversi lahan,
dinamika areal perbatasan, dsb)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai