Anda di halaman 1dari 2

5.

Apa yang kemungkinan terjadi pada pasien

Berdasarkan skenario kemungkinan pasien mengalami syok. Syok merupakan suatu sindrom
klinik yang terjadi jika sirkulasi darah arteri tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan
metabolism jaringan. Perfusi jaringan yang adekuat tergantung pada 3 faktor utama, yaitu
curah jantung, volume darah, dan pembuluh darah. Jika salah satu dari ketiga faktor penentu
ini kacau dan faktor lain tidak dapat melakukan kompensasi maka akan terjadi syok. Pada
syok juga terjadi hipoperfusi jaringan yang menyebabkan gangguan nutrisi dan metabolisme
sel sehingga seringkali menyebabkan kematian pada pasien.

Berdasarkan komponen sistim sirkulasi, terdapat 3 jenis syok yaitu syok hipovolemik,
kardiogenik dan distributif.

1. Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik merupakan syok yang paling sering dijumpai pada anak, terjadi
akibat kehilangan cairan tubuh yang berlebihan. Penyebab tersering syok hipovolemik
pada anak adalah muntah, diare, glikosuria, kebocoran plasma (misalnya pada demam
berdarah dengue), sepsis, trauma, luka bakar, perdarahan saluran cerna, perdarahan
intrakranial.
2. Syok Kardiogenik
Syok kardiogenik terjadi akibat kegagalan pompa jantung, yang dapat diakibatkan
akibat preload, afterload atau kontraktilitas miokardium. Curah jantung juga menurun
pada disritmia. Gangguan preload dapat terjadi akibat pneumotoraks, efusi
perikardium, hemoperikardium atau penumoperikardium. Gangguan afterload dapat
terjadi akibat kelainan obstruktif congenital, emboli, peningkatan resistensi vaskular
sistemik (misalnya pada pheochromocytoma).
3. Syok Distributif
Syok distributif terjadi akibat berbagai sebab seperti blok syaraf otonom pada
anesthesia (syok neurogenik), anafilaksis dan sepsis. Penurunan resistensi vaskular
sistemik secara mendadak akan berakibat penumpukan darah dalam pembuluh darah
perifer dan penurunan tekanan vena sentral. Pada syok septik, keadaan ini diperberat
dengan adanya peningkatan permeabilitas kapiler sehingga volume intravaskular
berkurang.

Syok distributif merupakan entuk syok septic, syok neurogenik, syok anafilaktik yang
menyebabkan penurunan tajam pada resistensi vaskuler perifer.
Berdasar skenario kemungkinan pasien mengalami syok anafilaktik. Syok anafilaktik
merupakan salah satu manifestasi klinis dari anafilaksis dan merupakan bagian dari syok
distributif yang ditandai oleh adanya hipotensi yang nyata akibat vasodilatasi mendadak pada
pembuluh darah dan disertai kolaps pada sirkulasi darah yang menyebabkan terjadinya
sinkop dan kematian pada beberapa pasien.

Reaksi anafilaksis dapat dilihat dalam bentuk obstruksi respirasi sampai dengan kolaps
pembuluh darah. Gejala pada kulit berupa gatal-gatal, urtikaria, angioedema pada bibir, muka
atau ekstrimitas. Penderita juga biasanya mengeluh adanya rasa gatal dan lakrimasi pada
mata. Sedangkan gejala pada sistem saraf pusat dapat berupa gelisah dan kejang.

DAPUS

Rengganis I, Sundaru H, Renjatan Anafilaktik, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :
Interna Publishing. 2009.

Anda mungkin juga menyukai