Pengaruh pengereman dari lalulintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap bekerja
pada jarak 1.80 m di atas permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan
tergantung panjang total jembatan (L t) sebagai berikut :
Gaya rem, HTB = 250 kN untuk Lt ≤ 80 m
Gaya rem, HTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN untuk 80 < Lt < 180
m Gaya rem, HTB = 500 kN untuk Lt ≥ 180 m
1.2
Beban garis merata tambahan arah horizontal pada permukaan lantai jembatan akibat angin yang meniup
35
EW w w
1.764
kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus : T = 0.0012*C *(V )2 kN/m dengan,
CW = Koefisin seret =
VW = Kecepatan angin rencana = m/det
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 = kN/m
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi 2 m di atas lantai jembatan.
h= 2 m Jarak antara roda kendaraan. x= 1.75 m
Transfer beban angin ke lantai jembatan. QEW = [ 1/2*h / x * 1.008 kN/m
TEW] = Panjang balok. L= 30.00 m
Gaya gempa vertikal pada balok prategangn dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke bawah minimal sebesar
0.10'g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50% koefisien gempa horisontal statik ekivalen.
Koefisien beban gempa horisontal : Kh = C * S
Kh = Koefisien beban gempa horisontal,
C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah setempat.
S = Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa (daktitas) dari struktur.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus : T = 2 * π * √ [Wt / (g *
Kp)] Wt= Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
Kp = Kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkan satuan satuan
lendutan. g = percepatan grafitasi bumi 9.81 g = m/det2
Gaya gempa vertikal rencana : TEQ = KW * Wt
Wt = Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan = PMB + PMA
Berat sendiri QMB = 27.17 kN/m Beban mati tambahan QMA = 2.48825 kN/m
Panjang bentang balok L= 30.00 m
Wt = (QMS + QMA) * L = 889.86 kN
Momen inersia balok prategangn lxc = 0.31084 m
4
Kode Q P M
No Jenis Beban Keterangan
beban (kN/m) (kN) (kNm)
1 Berat balok prategangn balok 11.99 - - Beban merata, Qbalok
2 Berat plat plat 9.25 - - Beban merata, Qplat
3 Berat sendiri MS 27.17 - - Beban merata, QMS
4 Mati tambahan MA 2.48825 - - Beban merata, QMA
5 Lajur "D" TD 14.8 113.96 - Beban merata, QMA dan terpusat, PTD
6 Gaya rem TB - - 129.62182 Beban merata,MTB
7 Angin EW 1.008 - - Beban merata,QTB
8 Gempa EQ 2.9661979 - - Beban merata,QEQ
Jarak Momen pada balok pratategang akibat beban KOMB.I KOMB.II KOMB.III KOMB.IV
Berat Berat sen Mati tamb Lajur "D" Rem Angin Gempa MS+MA+ MS+MA+ MS+MA+ MS+MA+
X balok MS MA TD TB EW EQ TD+TB TD+EW TD+TB+EW EQ
(m) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1.25 215.53 488.28 44.71 337.16 5.40 18.11 53.30 875.55 888.26 893.66 586.29
2.50 412.31 934.10 85.53 651.20 10.80 34.65 101.96 1681.63 1705.48 1716.28 1121.59
3.75 590.36 1337.46 122.47 942.11 16.20 49.61 145.99 2418.24 2451.65 2467.85 1605.92
5.00 749.66 1698.36 155.52 1209.90 21.60 63.00 185.39 3085.38 3126.77 3148.38 2039.26
6.25 890.22 2016.80 184.67 1454.56 27.00 74.81 220.15 3683.04 3730.85 3757.85 2421.62
7.50 1012.04 2292.78 209.95 1676.10 32.41 85.05 250.27 4211.23 4263.88 4296.28 2753.00
8.75 1115.12 2526.31 231.33 1874.51 37.81 93.71 275.76 4669.96 4725.86 4763.67 3033.40
10.00 1199.46 2717.37 248.83 2049.80 43.21 100.80 296.62 5059.21 5116.80 5160.01 3262.82
11.25 1265.05 2865.98 262.43 2201.96 48.61 106.31 312.84 5378.98 5436.69 5485.30 3441.25
12.50 1311.91 2972.13 272.15 2331.00 54.01 110.25 324.43 5629.29 5685.53 5739.54 3568.71
13.75 1340.02 3035.82 277.98 2436.91 59.41 112.61 331.38 5810.12 5863.32 5922.73 3645.18
15.00 1349.39 3057.04 279.93 2519.70 64.81 113.40 333.70 5921.48 5970.07 6034.88 3670.67
4.7.2. GAYA GESER PADA BALOK PRATEGANG
Jarak Momen pada balok pratategang akibat beban KOMB.I KOMB.II KOMB.III KOMB.IV
Berat Berat sen Mati tamb Lajur "D" Rem Angin Gempa MS+MA+ MS+MA+ MS+MA+ MS+MA+
X balok MS MA TD TB EW EQ TD+TB TD+EW TD+TB+EW EQ
(m) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
0.00 179.92 407.61 37.32 278.98 4.32 15.12 44.49 728.23 739.03 743.35 489.42
1.25 164.93 373.64 34.21 260.48 4.32 13.86 40.79 672.65 682.19 686.51 448.64
2.50 149.93 339.67 31.10 241.98 4.32 12.60 37.08 617.08 625.35 629.68 407.85
3.75 134.94 305.70 27.99 223.48 4.32 11.34 33.37 561.50 568.52 572.84 367.07
5.00 119.95 271.74 24.88 204.98 4.32 10.08 29.66 505.92 511.68 516.00 326.28
6.25 104.95 237.77 21.77 186.48 4.32 8.82 25.95 450.34 454.84 459.16 285.50
7.50 89.96 203.80 18.66 167.98 4.32 7.56 22.25 394.77 398.00 402.33 244.71
8.75 74.97 169.84 15.55 149.48 4.32 6.30 18.54 339.19 341.17 345.49 203.93
10.00 59.97 135.87 12.44 130.98 4.32 5.04 14.83 283.61 284.33 288.65 163.14
11.25 44.98 101.90 9.33 112.48 4.32 3.78 11.12 228.03 227.49 231.81 122.36
12.50 29.99 67.93 6.22 93.98 4.32 2.52 7.42 172.46 170.65 174.98 81.57
13.75 14.99 33.97 3.11 75.48 4.32 1.26 3.71 116.88 113.82 118.14 40.79
15.00 0.00 0.00 0.00 56.98 4.32 0.00 0.00 61.30 56.98 61.30 0.00
Diagram Momen Balok Prategang
18000
16000
14000
12000
Axis Title
10000
8000
KOMB_1
6000 KOMB_2 KOMB_3 KOMB_4
4000
2000
0
013456891011131415
700
Axis Title
600
KOMB.I
400
500 KOMB.II
300 KOMB.III
KOMB.IV
200
100
-
0 1 3 4 5 6 8 9 10 11 13 14 15
5.1. KONDISI AWAL (SAAT TRANSFER)
Mutu beton, K - Kuat tekan beton, fc' = 0.83 * K * 100 41500 kPa
500 = 33200
Kuat tekan beton pada kondisi awal (saat transfer) fci' = 0.80 * fc' 0.47038 kPa
3 3
= Section properties, Wa = 0.1563611 m Wb = 0.2017117 m A m
2
Digunakan kabel terdiri dari beberapa kawat baja untaian "Stands cable" standar VSL, dengan data sbb :
Jenis strands Uncoated 7 wire super strands ASTM A-416 GRADE 270
Tegangan lebih strand fpy = 1.68E+06 kPa
Kuat tarik strand fpu = 1.86E+06 kPa
Diameter nominal strands 0.0127 m (=1/2")
Luas tampang nominal satu strands Ast = 0.00010 2
m
Beban putus minimal satu strands Pbs = 183.7 kN (100% UTS)
Jumlah kawat untaian (strands cable) 15 Kawat untaian / tendon
Diameter selubung ideal 82.5 mm
Luas tampang strands 0.00148 2
m
Beban putus satu tendon Pb1 = 2756 kN (100% UTS)
Modulus elastis strands Es = 1.93E+08 kPa
Tipe dongkrak VSL 19
5869.1899
Gaya prategang awal : Pt1 = kN
2756
Beban putus satu tendon : Pb1 =
183.7 kN
Beban putus minimal satu strand : Pbs = kN
Gaya prategang saat jacking : Pj = Pt1 / 0.85 persamaan (1)
Pj = 0.80 * Pb1 * nt persamaan
(2) Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh jumlah tendon yang diperlukan :
nt = Pt1 / (0.85*0.80*Pb1) = 3.132 tendon
Diambil jumlah tendon, nt = 5 tendon
Posisi tendon :
ns1 = 3 Tendon 15 strands / tendon = 45 Strands dg. Selubung tendon = 82.5 mm
ns2= 1 Tendon 15 strands / tendon = 15 Strands dg. Selubung tendon = 82.5 mm
ns3 = 1 Tendon 15 strands / tendon = 15 Strands dg. Selubung tendon = 82.5 mm
ns3= 5 Tendon Jumlah strands ns 75 strands
=
Persentase tegangan leleh yang timbul pada baja )% Jacking Force)
: po = Pt1 / (0.85 * ns * Pbs) =50.117% % < 80 % (OK)
Gaya prategang yang terjadi akibat jacking : Pj = po * ns * Pbs =6904.9293 kN
Diperkirakan kehilangan tegangan (loss of presteress) = 30%
Gaya prategang akhir setelah kehilangan tegangan (loss of prestress) sebesar 30% :
Peff = 70% * Pj = 4833.4505 kN
5.3. PEMBESIAN BALOK PRATEGANG
Tulang arah memanjang digunakan besi diameter D - 12 mm
2
2
As = π / 4 *D = 113.09734 mm = 0.0001131 2
m
Luas tampang bagian bawah : A bawah = 0.18775
2
Luas tulangan bagian bawah : A bawah = 0,5% * A bawah = 0.0009388 m
Jumlah tulangan = As bawah / ( π/4 *D2 ) 8.3003724 m2
= buah
Digunakan : 10 12 OK
D
Luas tampang bagian atas : A atas = 0.089125 2
m
Luas tulangan bagian atas : A atas = 0,5% * A atas = 0.0004456
2
m
Jumlah tulangan = A s atas / ( π/4 *D2 ) = 3.9401901
buah
Digunakan : 6 D 12 OK
D
5.4 POSISI TENDON
X Y X Y X Y X Y X Y
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
-0.25 -0.017 10.00 0.452 21.00 0.427
0.00 0.000 11.00 0.473 22.00 0.398
1.00 0.066 12.00 0.488 23.00 0.364
2.00 0.127 13.00 0.500 24.00 0.326
3.00 0.183 14.00 0.506 25.00 0.283
4.00 0.235 15.00 0.509 26.00 0.235
5.00 0.283 16.00 0.506 27.00 0.183
6.00 0.326 17.00 0.500 28.00 0.127
7.00 0.364 18.00 0.488 29.00 0.066
8.00 0.398 19.00 0.473 30.00 0.000
9.00 0.427 20.00 0.452 0.25 0.017
Xo = 28.00 m L/2 + xo = 43 m αAB = 2*(es + eo)/(L/2 + xo) = 0.030
eo = 0.127 m es + eo = 0.635 m αBC = 2*(es + eo)/(L/2 + xo) = 0.030
1.000
0.800
Axis Title
Z1
Z2
0.600
Z3
Z4
0.400
Z5
0.200
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Sudut lintasan tendon dari ujung ke tengan : α AB 0.030 rad α BC = 0.030 rad
= Perubahan sudut total lintasan tendon, α = α AB + α BC = 0.059 rad
Dari Table 6.6 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien gesek μ= 0.2
Dari Table 6.7 (NAASRA Bridge Design Specification) diperoleh : Koefisien wobble β= 0.012
Gaya prategang akibat jacking setelah memperhitungkan loss of prestress akibat gesekan
angkur. Po = 6697.7814 kN
Jarak titik berat tendon baja terhadap titik berat tampang balok es 0.50868 m
=
Momen inersia tampung balok beton lx 0.1409316 m4
=
Luas tampang balok beton A = 0.47038 m2
Modulus elastis balok beton Ebalok = 35669973 kPa
Modulus elastis baja prategang (strand) Es = 193000000 kPa
Jumlah total strands ns = 75
Luas tampang nominal satu strands 0.00010 2
Ast = m
Beban putusan satu strands Pbs= 183.7 kN
Momen akibat berat sendiri balok Mbalok= 1484.33 kNm
Luas tampang tendon baja prategang At= ns * Ast 0.00740 m2
=
Modulus ratio antara baja prategang dengan balok beton n = Es / 5.411
Ebalok =
Jari -jari inersia penampang balok beton i = √ ( lx / A) = 0.547 m
2 2
Ke = At / A *(1 + es / i ) = 0.0293286
Tegangan baja prategang sebelum loss of prestress (ditengah bentang) : σpi = ns * Pbs/At = 1861196 kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastik dengan memperhitungkan pengaruh berat sendiri :
∆σpe' = σpi * n * Ke / (1 + n*Ke) = 254901 kPa
Tegangan beton pada level bajanya oleh pengaruh gaya prategang Pt :
σbt = ∆σpe / n - M balok *es / lx = 41753 kPa
Kehilangan tegangan pada baja oleh regangan elastis tanpa pengaruh berat sendiri :
∆σpe = 1/2 * n *σbt = 112956 kPa
Loss of prestress akibat pemendekan elastis : ∆Pe = ∆σ pe * At = 836.16 kN
5.4.4. KEHILANGAN TEGANGAN AKIBAT PENGANGKURAN (ANCHORING)
8000
Gaya (Kn) Loss of prestress % UTS
6905 6698
7000 6303 Pj 6904.93 Anchorage friction 50.12%
6000 5467
4758
Po 6697.78 Jack friction 48.61%
5000
4000 Px 6302.82 Elatic shortening 45.75%
3000 5466.66 Relaxation of tendon 39.68%
Pi
2000
1000 Peff 4758.17 Peff 34.54%
0 Loss of prestress = 31.09%
Menurut Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan ( Bridge Design Code ), tegangan beton sesaat setelah penyaluran
gaya prategang ( sebelum terjadi kehilangan sebagai fungsi waktu ) tidak boleh melampaui nilai berikut :
1 ) Tegangan serat tekan terluar harus ≤ 0.60 * fci' dengan fci' = 0.80 fc'
2 ) Tegangan serat serat terluar harus ≤ 0.50 * √ fci' dengan fci' = 0.80 fc'
Tegangan beton pada kondisi beban layanan (setelah memperhitungkan semua kehilangan tegangan ) tidak boleh melebihi
nilai sebagai berikut :
1) Tegangan serat tekan terluar akibat pengaruh prategang, beban mati, dan beban hidup ≤ 0.45 * fc'
2) Tegangan serat tarik terluar yang pada awalnya mengalami tekan, ≤ 0.50 *√ fc'
6.1. KEADAAN AWAL (SAAT TRANSFER)
Mutu beton balok prategang, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
fci' = 0.80 *fc'= 33200
Tegangan ijin beton, - 0.6 * fci'= -19920 kPa
Pt1 = kN Wa 3 2
0.1563611 m A= 0.47038 m
M balok = 5869.1899 = 3
0.2017117 m es = 0.50868 m
1484.33 kNm Wb
=
Tegangan di serat atas, fca = - Pt1 / A + Pt1 * es/ Wa - Mbalok/ -2877 kPa
Wa = -19920 kPa
Tegangan di serat bawah, fcb= - Pt1 / A - Pt1 * es/ Wb + Mbalok/
Wb =
< -0.8*fc' Aman
6.2. KEADAAN SETELAH LOSS OF PRESTRESS
Mutu beton balok prategang, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 kPa
= Tegangan ijin beton, - 41500 kPa
0.45* fc'= -18675
Peff = kN Wa 0.1563611 m3 2
A = 0.47038 m
4758.17 = 0.2017117 m
4
M balok = es = 0.50868 m
1484.33 kNm Wb
=
Tegangan di serat atas, fca = - Peff / A + Peff * es/ Wa - Mbalok/ -4129 kPa
Wa = -14756 kPa
Tegangan di serat bawah, fcb= - Peff / A - Peff * es/ Wb + Mbalok/
Wb =
< -0.45*fc' Aman
6.3. KEADAAN SETELAH PLAT LANTAI SELESAI DICOR (BETON
MUDA)
Mutu beton balok prategang, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 kPa
= Tegangan ijin beton, - 41500 kPa
0.45* fc'= -18675
M balok = 1484.33 kNm M plat kNm
P eff = M balok +plat = 4758.2 = 1040.63
m
3
A=
0.47038 m2
kN Wa = 0.15636
Tegangan di serat atas,2524.95 m
3
es =
0.50868
m
Wb 0.20171
Tegangan di serat bawah, kNm fca = - Peff / A + Peff * es/ Wa - Mbalok+plat / Wa = -10784 kPa
=
fcb= - Peff / A - Peff * es/ Wb + Mbalok+plat / Wb = -9597 kPa
< -0.45*fc' Aman
6.4. KEADAAN SETELAH PLAT DAN BALOK MENJADI KOMPOSIT
Mutu beton balok prategang, K - 500 Kuat tekan beton, fc' = 0.83*K *100 = 41500 kPa
Tegangan ijin beton, - 0.45* fc'= -18675 kPa
M balok = kNm Ac 0.73314 m2
M plat = 1484.33 =
3
0.4186774 m Eksentrisitas tendon untuk penampang komposit
P eff = kNm 1040.625 W ac 0.5730467 m3 0.868 m
: e's = es + (ybc - yb) =
=4758.1687 0.2939221 3
M balok +plat m
kN2524.95 W' ac
= =
kNm Wbc
=
Tegangan beton di serat atas plat : fca = - Peff / Ac + Peff * e's/ Wac - Mbalok+plat -2661 kPa
/ Wac = -3693 kPa
Tegangan beton di serat atas balok : f'ca = - Peff / Ac + Peff * e's/ W'ac - Mbalok+plat -11944 kPa
/ W'ac = Tegangan beton di serat bawah balok : fba = - Peff / Ac - Peff * e's/ Wbc +
Mbalok+plat / Wbc=
< -0.45*fc' Aman
7. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BALOK KOMPOSIT
Gaya internal yang timbul akibat susut (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan :
Ps = Aplat * Ebalok * ∆εsu * n * [( 1 - e-cf)/cf]
2
Aplat = luas penampang plat, Aplat = Beff * ho = 0.26277 m
Ebalok= modulus elastis balok, E balok = 3.57E+07 kPa
e = bilangan natural, e = 2.7183
n = Eplat / Ebalok n = 0.7102
Residual creep (menurut NAASRA Bridge Design Specification) dinyatakan dengan persamaan :
σcr = ( 1 - e-ct ) * ( σ2 - σ1 )
σ1 = tegangan pada balok setelah plat lantai selesai dicor (beton muda)
σ2 = tegangan balok setelah plat lantai dan balok menjadi komposit.
cf = the residual creep factor = kb * kc * kd * ke * ( 1 - ktn ) 1.4954046
=
e = bilangan natural = 2.7183 = 0.7758444
σ2 σ1 σ1
(kPa) (kPa) (kPa)
Tegangan beton di serat atas plat fca -2661 fca = -2065
=
Tegangan beton di serat bawah plat f'ca -3693 f'ca = -2865
=
Tegangan beton diserat atas balok f'ca -3693 fa = -10784 f'ca = 5502
=
Tegangan beton diserat bawah balok fcb -11944 fb = -9597 fcb = -1821
=
Ac= 0.73314 m2
Wac= 0.41868 3
m
W'ac= 0.57305
3
Wbc= 0.29392 m
3
m
Tegangan beton di serat atas plat fac = - Peff / Ac + Peff * e's / 3370
Wac = 714 7.5. T
Tegangan beton di serat atas balok f'ac = - Peff / Ac + Peff * e's / -20535
2519.7
W'ac =
0.41868 E
Tegangan beton di serat bawah balok fab= - Peff / Ac - Peff * e's /
Wbc = 0.57305
0.29392
kPa
GANGAN AKIBAT BEBAN LAJUR "D" (TD) kPa
kPa
Momen balok akibat beban lajur "D"
MTD = kNm
3
Wac = m
3
W'ac = m
3
Wbc = m
3
Ac = m
2
0.41868 m Beff = 1.314 m
W
3
yac = 0.73314 = ac 0.57305 m h= 1.60 m
ybc = 0.742 m W'ac 0.29392 m3 0.675
h'4 = m
1.058 =
m Wbc
=
MOMEN AKIBAT TEMPERATUR
Lebar Tebal Luas Temperatur ∆T = Gaya Lengan terhadap titik Momen
No b h At atas bawah (∆Ta+∆Tb)/2 Pt berat penampang Zi Mpt
(m) (m) 2
(m ) ∆Ta(⁰C) ∆Tb(⁰C) (⁰C) (kN) balok komposit (m) (kNm)
0 1.31 0.2 0.2628 15 10 12.5 1288.77 z0 = γac-h0/2 0.64 827.952
1 0.45 0.07 0.0315 10 9.3 9.65 119.27 z0 = γac-h0-h1/2 0.51 60.522
2 0.55 0.055 0.0303 9.3 8 8.65 102.67 z0 = γac-h0-h1-h2/2 0.44 45.681
3 0.185 0.075 0.0139 8 6.8 7.4 40.29 z0 = γac-h0-h1-h2-h3/3 0.39 15.810
4 0.18 0.675 0.1215 8 0 4 190.69 z0 = γac-h0-h1-h2-h'4/2 0.08 15.243
∑Pt = 1741.69 kN ∑Mpt = 965.209
Eksentrisitas, ep = ∑Mpt / ∑Pt = 0.554 m
Tegangan yang terjadi akibat perbedaan tempratur :
Tegangan beton di serat atas plat : fca = - Ebalok * β * ∆T1 + ∑Pt /Ac + ∑Pt * ep/ Wac = -224 kPa
Tegangan beton di serat atas balok : f'ca = - Ebalok * β * ∆T1 + ∑Pt /Ac + ∑Pt * ep/ W'ac = 274 kPa
Tegangan beton di serat bawah balok : fcb= ∑Pt /Ac - ∑Pt * ep/ Wbc = -908 kPa
8. KONTROL TEGANGAN TERHADAP KOMBINASI PEMBEBANAN
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 1 Tegangan ijin tekan : Fc' = -4.5 * fc' -18675 kPa
= 102 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' =
Berat sen Mati tamb Susut - rang Prategang Lajur "D" Rem Tempratur Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -7302 -669 -817 3370 -6018 -155 - - - -11591 < Fc' (AMAN)
f'ac -5335 -488 -1049 714 -4397 -113 - - - -10669 < Fc' (AMAN)
f"ac -5335 -488 2085 714 -4397 -113 - - - -7535 < Fc' (AMAN)
fbc 10401 952 -691 -20535 8573 221 - - - -1079 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton diserat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistem sambungan segmental aman (OK)
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 1 Tegangan ijin tekan : Fc' = -4.5 * fc' -18675 kPa
= 102 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' =
Berat sen Mati tamb Susut - rang Prategang Lajur "D" Rem Tempratur Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -7302 -669 -817 3370 -6018 -155 -224 - - -11815 < Fc' (AMAN)
f'ac -5335 -488 -1049 714 -4397 -113 274 - - -10395 < Fc' (AMAN)
f"ac -5335 -488 2085 714 -4397 -113 274 - - -7261 < Fc' (AMAN)
fbc 10401 952 -691 -20535 8573 221 -908 - - -1987 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton diserat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistem sambungan segmental aman (OK)
8.3. KONTROL TEGANGAN TERHADAP KOMBINASI - 3
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 1 Tegangan ijin tekan : Fc' = -4.5 * fc' -18675 kPa
= 101.85774 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' =
Berat sen Mati tamb Susut - rang Prategang Lajur "D" Rem Tempratur Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -7302 -669 -817 3370 -6018 -155 - -271 - -11862 < Fc' (AMAN)
f'ac -5335 -488 -1049 714 -4397 -113 - -198 - -10867 < Fc' (AMAN)
f"ac -5335 -488 2085 714 -4397 -113 - -198 - -7733 < Fc' (AMAN)
fbc 10401 952 -691 -20535 8573 221 - 386 - -693 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton diserat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistem sambungan segmental aman (OK)
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 1 Tegangan ijin tekan : Fc' = -4.5 * fc' -18675 kPa
= 102 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' =
Berat sen Mati tamb Susut - rang Prategang Lajur "D" Rem Tempratur Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -7302 -669 -817 3370 -6018 -155 -224 -271 - -12085 < Fc' (AMAN)
f'ac -5335 -488 -1049 714 -4397 -113 274 -198 - -10593 < Fc' (AMAN)
f"ac -5335 -488 2085 714 -4397 -113 274 -198 - -7459 < Fc' (AMAN)
fbc 10401 952 -691 -20535 8573 221 -908 386 - -1602 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton diserat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistem sambungan segmental aman (OK)
8.5. KONTROL TEGANGAN TERHADADP KOMBINASI - 5
Tegangan ijin beton untuk KOMBINASI - 1 Tegangan ijin tekan : Fc' = -4.5 * fc' =
-18675 kPa
Tegangan ijin tarik : Fc = 0.50 * √ fc' = 101.85774 kPa
Berat sen Mati tamb Susut - rang Prategang Lajur "D" Rem Tempratur Angin Gempa TEGANGAN
Teg Keterangan
MS MA SR PR TD TB ET EW EQ KOMB
fac -7302 -669 -817 3370 - - - - -797 -6215 < Fc' (AMAN)
f'ac -5335 -488 -1049 714 - - - - -582 -6741 < Fc' (AMAN)
f"ac -5335 -488 2085 714 - - - - -582 -3607 < Fc' (AMAN)
fbc 10401 952 -691 -20535 - - - - 1135 -8737 < Fc' (AMAN)
Tegangan beton diserat bawah balok : fbc < 0 (tekan) maka sistem sambungan segmental aman (OK)
Kesimpulan :
Untuk berbagai kombinasi beban tidak terjadi tegangan tarik pada balok prategangan, sehingga sistim sambungan segmental
pada balok cukup menggunakan resin (epoxy ) tanpa angkur.
KOMBINASI - III Pers (1) Pers (2) Pers (3) Pers (4) Pers (5) Pers (6) Pers (7) Pers (8) Pers (9)
X Momen M Geser V e α Px Py Vr fv fa y as
(m) (kNm) (kN) (m) (rad) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0.0 0.0 743.35 0.00000 0.06772 4747 322 421 1440.39 -10093 -0.139 0.036
1.3 893.7 686.51 0.08125 0.06209 4749 295 391 1337.45 -13344 -0.099 0.072
2.5 1716.3 629.68 0.15543 0.05646 4751 269 361 1234.61 -16354 -0.075 0.127
3.8 2467.9 572.84 0.22255 0.05082 4752 242 331 1131.85 -19122 -0.059 0.206
5.0 3148.4 516.00 0.28260 0.04519 4753 215 301 1029.17 -21650 -0.047 0.318
6.3 3757.9 459.16 0.33559 0.03954 4754 188 271 926.57 -23937 -0.039 0.480
7.5 4296.3 402.33 0.38151 0.03390 4755 161 241 824.02 -25984 -0.032 0.714
8.8 4763.7 345.49 0.42037 0.02825 4756 134 211 721.53 -27791 -0.026 1.065
10.0 5160.0 288.65 0.45216 0.02260 4757 108 181 619.08 -29358 -0.021 1.614
11.3 5485.3 231.81 0.47689 0.01695 4757 81 151 516.66 -30685 -0.017 2.531
12.5 5739.5 174.98 0.49455 0.01130 4758 54 121 414.28 -31774 -0.013 4.221
13.8 5922.7 118.14 0.50515 0.00565 4758 27 91 311.91 -32622 -0.010 7.849
15.0 6034.9 61.30 0.50868 0.00000 4758 0 61 209.55 -33232 -0.006 18.046
9.2.2. TINJAUAN GESER DIBAWAH GARIS NETRAL
KOMBINASI - III Pers (1) Pers (2) Pers (3) Pers (4) Pers (5) Pers (6) Pers (7) Pers (8) Pers (9)
X Momen M Geser V e α Px Py Vr fv fb y as
(m) (kNm) (kN) (m) (rad) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0.0 0.0 743.35 0.00000 0.06772 4747 322 421 1440 -10093 -0.1390 0.036
1.3 893.7 686.51 0.08125 0.06209 4749 295 391 1337 -12614 -0.1045 0.065
2.5 1716.3 629.68 0.15543 0.05646 4751 269 361 1235 -14948 -0.0819 0.106
3.8 2467.9 572.84 0.22255 0.05082 4752 242 331 1132 -17094 -0.0658 0.164
5.0 3148.4 516.00 0.28260 0.04519 4753 215 301 1029 -19054 -0.0538 0.247
6.3 3757.9 459.16 0.33559 0.03954 4754 188 271 927 -20828 -0.0444 0.363
7.5 4296.3 402.33 0.38151 0.03390 4755 161 241 824 -22415 -0.0367 0.532
8.8 4763.7 345.49 0.42037 0.02825 4756 134 211 722 -23816 -0.0303 0.782
10.0 5160.0 288.65 0.45216 0.02260 4757 108 181 619 -25031 -0.0247 1.174
11.3 5485.3 231.81 0.47689 0.01695 4757 81 151 517 -26060 -0.0198 1.826
12.5 5739.5 174.98 0.49455 0.01130 4758 54 121 414 -26904 -0.0154 3.027
13.8 5922.7 118.14 0.50515 0.00565 4758 27 91 312 -27562 -0.0113 5.603
15.0 6034.9 61.30 0.50868 0.00000 4758 0 61 210 -28035 -0.0075 12.843
9.2.3. JARAK SENGKANG YANG DIGUNAKAN
As = # / 4 * D2 = Ast = ns * As = 0.00013 m2
Sx = beff * ho * (yac - ho / 2) = 0.00027 m2
0.16881 m3
KOMB-I KOMB-II KOMB-III KOMB-I KOMB-II KOMB-III KONTROL KOMB-I KOMB-II KOMB-III Diambil
X VI VI VI fv fv fv fvI as as as Jrk shear
(m) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (kPa) 2490 (m) (m) (m) conn (mm)
0.0 728.23 739.03 743.35 878.86 891.89 897.10 <fvi (aman) 0.12 0.12 0.12 100
1.3 672.65 682.19 686.51 811.78 823.29 828.51 <fvi (aman) 0.13 0.13 0.13 100
2.5 617.08 625.35 629.68 744.71 754.70 759.92 <fvi (aman) 0.15 0.14 0.14 100
3.8 561.50 568.52 572.84 677.64 686.11 691.32 <fvi (aman) 0.16 0.16 0.16 100
5.0 505.92 511.68 516.00 610.56 617.51 622.73 <fvi (aman) 0.18 0.18 0.18 100
6.3 450.34 454.84 459.16 543.49 548.92 554.14 <fvi (aman) 0.20 0.20 0.20 100
7.5 394.77 398.00 402.33 476.42 480.33 485.54 <fvi (aman) 0.23 0.23 0.22 150
8.8 339.19 341.17 345.49 409.34 411.73 416.95 <fvi (aman) 0.27 0.27 0.26 150
10.0 283.61 284.33 288.65 342.27 343.14 348.35 <fvi (aman) 0.32 0.32 0.31 150
11.3 228.03 227.49 231.81 275.20 274.55 279.76 <fvi (aman) 0.40 0.40 0.39 150
12.5 172.46 170.65 174.98 208.13 205.95 211.17 <fvi (aman) 0.52 0.53 0.52 150
13.8 116.88 113.82 118.14 141.05 137.36 142.57 <fvi (aman) 0.77 0.79 0.77 150
15.0 61.30 56.98 61.30 73.98 68.77 73.98 <fvi (aman) 1.47 1.59 1.47 200
10. LENDUTAN BALOK
Ebalok =
3.32E+07 kPa
lx = 0.1409316 m4
L= 30.00 m
QTD = 0.02777
27.17 kN/m s = 5/384*QTD*L4 / ( Ebalok*lxc ) = m ke bawah
QMA = 0.00254
2.488 kN/m s = 5/384*QMA*L4 / ( Ebalok*lxc ) = m ke bawah
Modulus elastis baja prategang (strands) ASTM A-4 Grade 270 : Es = 193000 MPa
Jumlah total strands ns = 75 buah
Luas tampang nominal satu strand Ast = 0.00010 m2
Tegangan leleh tendon baja prategang fpy = 1675 Mpa
Luas tampang tendon baja prategang Aps = ns * Ast 0.00740 m2
=
Mutu beton : K - 500 Kuat tekan beton fc' = 0.83*K/10 41.5 MPa
=
Kuat lelh baja prestress (fps) pada keadaan ultimit, ditetapkan sebagai berikut :
Untuk nilai, L / H≤ 35 : fps = feff + 150 + fc' / (100 * pp) Mpa
fps harus ≤ feff + 400 Mpa
dan harus ≤ 0.8 * fpy
dengan, L = Panjang bentang balok
H = tinggi total balok
Panjang bentang balok prategang, L= 30.00 m
Gaya prestress efektif (setelah loss of prestress ), Peff = 4758.2 Kn
Tegangan efektif baja prestress, feff = Peff / Aps*10-3 = 642.8 Mpa
2
Luas penampang balok pratgang komposit Ac = 0.733 m
Rasio luas penampang baja prestress Ppf = Aps / Ac = 0.01010
b1 = b2 = b3 = m0.45 b5 = 0.24 m h1 = 0.07 m h5 = 0.1 m
b4 = m0.55 b6 = 0.65 m h2 = 0.055
m h6 = 0.225 m
m0.19 Beff = 1.314 m h3 = 0.075
m h= 1.60 m
0.18 m h4 = 1.25 m ho = 0.2 m
-cf
Gaya internal akibat susut : P =A *E * ∆εsu * [ ( 1 - e )/C ] =
1375.05
s
Eksentrisitas gaya susut terhadap pusat penampang e' = yac - ho / 2 0.642 12.2.2. MOMEN AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR
= -883.38
Momen akibat susut Ms = - Ps * e' = 1707.64 Pt = At * E
1741.69 Gaya internal akibat perbedaan tempratur :
Momen akibat rangkak Mr = Peff * (es' - es) 824.25
0.554 balok * β * (∆Ta +∆T b) / 2 = Eksentrisitas gaya terhadap
=
965.21 pusat penampang balok
Momen akibat susut dan rangkak MSR = MS + MR
ep = Momen akibat pengaruh tempratur,
=
MET = Pt * ep = Kn
0.50868 m
-2420.377 kNm
kNm
kNm
kn
12.2.3. MOMEN AKIBAT PRATEGANG
Gaya prategang efektif, Peff 4758.2 Kn Eksentrisitas tendon, es = m
=
Momen akibat prategang MPR = - Peff * kNm
es =
RESUME MOMEN BALOK
Aksi / Beban Faktor Beban Momen Ultimit
Ultimit M (kNm)) Mu (kNm)
A. Aksi Tetap
Berat sendiri KMS 1.3 MMS 3057.0 KMS * MMS 3974.16
Beban Mati Tamabahan KMA 2 MMA 279.9 KMA * MMA 559.86
Susut dan Rangkak KSR 1 MSR 824.3 KSR * MSR 824.25
Prategang KPR 1 MPR -2420.4 KPR * MPR -2420.38
B. Aksi Transien
Beban Lajur "D" KTD 2 MTD 2519.7 KTD * MTD 5039.40
Gaya Rem KTB 2 MTB 64.8 KTB * MTB 129.62
C. Aksi Lingkungan
Pengaruh Tempratur KET 1.2 MET 965.2 KET * MET 1158.25
Beban Angin KEW 1.2 MEW 113.4 KEW * MEW 136.08
Beban Gempa KEQ 1 MEQ 333.7 KEQ * MEQ 333.70
12.2.4. KONTROL KOMBINASI MOMEN ULTIMIT