Anda di halaman 1dari 2

Allah SWT berfirman:

‫هّٰللا‬
َ ‫اس َشيْـ ًئا َّو ٰلـكِنَّ ال َّن‬
‫اس اَ ْنفُ َس ُه ْم َي ْظلِم ُْو َن‬ َ ‫اِنَّ َ اَل َي ْظلِ ُم ال َّن‬
innalloha laa yazhlimun-naasa syai`aw wa laakinnan-naasa anfusahum yazhlimuun

"Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi
dirinya sendiri."

(QS. Yunus 10: Ayat 44)

* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Surah Yunus 44

via https://tafsir.learn-quran.co/id

Tafsir Surat Yunus: 41-44

Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah.Bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan
kalian. Kalian berlepas diri dari apa yang aku kerjakan, dan aku berlepas diri terhadap apa yang
kalian kerjakan. Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. Apakah kamu dapat
menjadikan orang-orang tuli itu mendengar, walaupun mereka tidak mengerti. Dan di antara mereka
ada orang yang melihat kepadamu, apakah dapat kamu memberi petunjuk kepada orang-orang yang
buta.

walaupun mereka tidak dapat memperhatikan. Sesungguhnya Allah tidak sedikit pun berbuat zalim
kepada manusia, tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya, bahwa jika orang-orang musyrik itu mendustakan
kamu, maka berlepas dirilah kamu dari mereka, juga dari amal perbuatan mereka. maka katakanlah,
""Bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian. (Yunus: 41) Ayat ini semakna dengan firman-
Nya dalam ayat yang lain, yaitu: Katakanlah, ""Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa
yang kalian sembah. (Al-Kafirun: -2), hingga akhir surat.

Dan Nabi Ibrahim Al-Khalil beserta para pengikutnya berkata kepada kaumnya yang musyrik, seperti
yang disitir oleh firman-Nya: Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan dari apa yang kalian
sembah selain Allah. (Al-Mumtahanah: 4), hingga akhir ayat. Adapun firman Allah subhanahu wa
ta’ala: Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkanmu. (Yunus: 42) Yakni mendengarkan
ucapanmu yang bagus dan mendengar Al-Qur'an, serta hadis-hadis sahih yang fasih lagi bermanfaat
bagi hati, agama, dan diri pendengarnya.
Sebenarnya usaha itu sudah cukup besar, tetapi hal tersebut bukan merupakan tanggung jawabmu,
juga tidak dibebankan kepada mereka. Karena sesungguhnya kamu tidak akan dapat
memperdengarkan orang yang tuli. Kamu pun tidak akan dapat memberi petunjuk kepada mereka
kecuali jika Allah menghendakinya, Dan di antara mereka ada orang-orang yang melihat kepadamu.
(Yunus: 43) Maksudnya, memandangmu dan memandang apa yang telah dianugerahkan oleh Allah
kepadamu berupa ketenangan, sifat yang baik, dan akhlak yang agung; serta dalil yang jelas yang
membuktikan kenabianmu bagi orang-orang yang mempunyai akal dan pandangan hati.

Mereka memandang kepadamu sebagaimana orang lain memandangmu, tetapi selain mereka
tidaklah memperoleh hidayah sedikit pun, berbeda keadaannya dengan apa yang mereka peroleh.
Bahkan orang-orang mukmin memandangmu dengan pandangan yang mengandung pengagungan,
sedangkan orang-orang kafir itu memandang kepadamu dengan pandangan menghina, seperti yang
disebutkan dalam ayat lain: Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu, niscaya mereka tidak
lain hanyalah membuat kamu menjadi olok-olok (Al-Anbiya: 36), hingga akhir ayat.

Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan bahwa Dia tidaklah menganiaya seorang pun,
sekalipun dia telah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, membuat melihat orang
yang tadinya buta, membuka mata yang tadinya terkatup, membuka telinga yang tadinya tuli,
membuka hati yang tadinya tertutup rapat, dan membuat orang yang selain mereka sesat dari jalan
keimanan. Karena Dia adalah Penguasa Yang Maha Mengatur segala sesuatu yang ada di dalam
kerajaanNya, sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.

Dialah Tuhan yang tidak ada seorang pun meminta pertanggungjawaban-Nya dari apa yang telah
dtperbuat-Nya, sedangkan mereka pasti dimintai pertanggungjawabannya. Demikian itu berkat ilmu-
Nya, kebijaksanaan-Nya, dan keadilan-Nya. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:
Sesungguhnya Allah tidak berbuat aniaya kepada manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang
berbuat zalim kepada diri mereka sendiri. (Yunus: 44) Di dalam sebuah hadis dari Abu Zar, dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dari Tuhannya disebutkan: Hai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan
perbuatan aniaya atas diri-Ku, dan Aku menjadikannya haram pula di antara kalian.

Maka janganlah kalian saling berbuat aniaya. Dan pada akhir hadis Qudsi ini disebutkan: Hai hamba-
hamba-Ku, sesungguhnya ini adalah hasil amal perbuatan kalian yang Aku catatkan untuk kalian,
kemudian Aku membalaskannya kepada kalian secara penuh Maka barang siapa yang menjumpai
kebaikan (pada catatan amal perbuatannya), hendaklah ia memuji kepada Allah; dan barang siapa
yang menjumpai(nya) selain dari itu, maka janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri. Hadis ini
secara panjang lebar diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Anda mungkin juga menyukai