Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

EFUSI PLEURA
MASIF
KELOMPOK 4
Andi Amalia Yasmin
C014181051

Ahmad Fauzan Nizwar


C014181069

Yuniarni Sulistiawati
C014172149
Azizah Pridayanti Septiman
C11115338
Vira Indira Sakinah
C11115340

dr. Yohanes Irsandy


Residen Pembimbing

dr. Luthfy Attamimi, Sp.Rad


Konsulen Pembimbing

TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
Get Inspired IDENTITAS PASIEN
RECOGNIZING
NAMA THE NEED
Ny. E
IS THE PRIMARY CONDITION
TGL. LAHIR 07 - 01 - 1974
FOR DESIGN.
UMUR 45 tahun
NO. RM 870770
Charles Eames
RUANGAN Poli Interna
KLINIS Employee  Opinion Survey
ANAMNESIS
Keluhan batuk dan sesak dirasakan sejak 1 bulan yang lalu, memberat saat
melakukan aktivitas, dan dirasakan semakin memberat beberapa hari terakhir
Batuk berlendir dialami hilang timbul. batuk berdahak warna putih dirasakan
sejak 1 bulan terakhir
Riwayat keringat tanpa disertai aktifitas (-)
Penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya (+)
Riwayat konsumsi OAT (-)
Riwayat demam lama (-)
Mual muntah (-)
BAK dan BAB normal
Riwayat hipertensi tidak diketahui
Riwayat DM (-)
Riwayat TB (-)
Riwayat kontak dengan pasien TB (-)
PEMERIKSAAN FISIS
KEADAAN UMUM LEHER
Sakit sedang, gizi baik, compos mentis JVP normal
Kelenjar limfe normal
Kaku kuduk tidak ada
TANDA-TANDA VITAL
Tekanan darah 150/90 mmHg THORAX
Nadi 80x/menit Inspeksi tidak simetris kiri dan kanan
Pernapasan 22x/menit
(sebelah kiri tertinggal), spidernevi (-)
Suhu 36,5ᵒC Bentuk normochest
Pembuluh darah bruit (-)
MATA Sela Iga tidak ada kelainan
Palpasi
Anemis tidak ada
Fremitus raba vokal fremitus kiri menurun
Ikterus tidak ada
Nyeri tekan tidak ada
Udem palpebrae tidak ada
Perkusi
Pupil isokor, bulat dengan diameter 2,2mm
Paru kiri redup setinggi ICS III anterior
Paru kanan sonor
THT Batas paru hepar dalam batas normal
Auskultasi
Bibir normal
Bunyi pernapasan vesikuler pada hemithorax kiri menurun
Tonsil normal
Lidah normal setinggi ICS III anterior
Faring normal Bunyi tambahan ronkhi (-/+) mediobasal paru, wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIS
COR
Inspeksi iktus kordis tidak tampak
Palpasi iktus kordis tidak teraba
Perkusi pekak, batas jantung dalam batas normal
Auskultasi BJ I/II murni reguler, bunyi tambahan tidak ada

ABDOMEN
Inspeksi distended abdomen (-), ikut gerak napas
Auskultasi peristaltik (+) kesan normal
Palpasi massa tumor (-), nyeri tekan (-), hati dan lien
tidak teraba
Perkusi timpani (+) kesan normal

EKSTREMITAS
edema tidak ada, akral hangat
FOTO THORAX PA/LATERAL (11/02/2019)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Foto Thrax PA/Lateral
Tampak perselubungan homogen pada hemithorax kiri yang menutupi sinus
diafragma dan batas kiri jantung serta mendesak mediastinum
Cor dan aorta sulit dinilai
Sinus dan diafragma kanan baik
Retrosternal space dan retrocardiac space sulit dievaluasi
Tulang-tulang intak
Jaringan sekitar baik

Kesan:
Efusi pleura masif sinistra
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KESIMPULAN
Pasien perempuan usia 45 tahun datang ke RSWS dengan keluhan batuk dan sesak sejak 1 bulan sebelum masuk
RS. Semakin memberat beberapa hari terakhir. Sesak napas dirasakan memberat saat pasien melakukan aktivitas.
Pasien merasa lebih baik bila berbaring ke arah kanan. Batuk berlendir dialami hilang timbul. Batuk berdahak
warna putih dirasakan sejak 1 bulan terakhir. Riwayat keringat tanpa disertai aktivitas (-). Penurunan berat badan
yang tidak diketahui (+). Riwayat konsumsi OAT (-). Demam (-). Riwayat demam lama (-). Mual dan muntah (-). BAK
volume cukup. BAB kesan biasa. Riwayat hipertensi tidak diketahui. Riwayat DM (-). Riwayat TB (-). Riwayat kontak
dengan pasien TB (-).
 Dari pemeriksaan fisik di dapatkan:    Keadaan umum: sakit sedang, gizi baik, GCS E4M6V5, compos mentis. Tanda-
tanda vital: TD:150/90 mmHg, Nadi: 80x /menit, Pernapasan: 22x/menit, Suhu: 36,5ᵒ C. Pada saat inspirasi terlihat
paru kiri tertinggal, perkusi pada paru kiri didapatkan redup setinggi ICS III anterior, bunyi nafas vesikuler menurun
setinggi ICS III anterior pada paru kiri. Abdomen: tidak ada distended abdomen, tidak ada nyeri tekan, peristaltic
ada kesan normal. Pada pemeriksaan radiologi di dapatkan perselubungan homogen pada hemithorax sinistra
yang menutupi sinus serta diafragma dan batas kiri jantung serta mendesak mediastinum. Suspek efusi pleura
masif, pasien diberi terapi amlodipine 5mg/24jam/oral dan diusul untuk dilakukan pungsi pleura. Pasien
terdiagnosa dengan efusi pleura sinistra suspek TB Paru dan Hipertensi Grade.
ANATOMI
THORAX
ANATOMI
MEDIASTINUM
ANATOMI
PULMO DAN PLEURA
DEFINISI
Efusi pleura merupakan akumulasi cairan pleura yang abnormal yang disebabkan oleh
karena pembentukan cairan pleura lebih cepat dari proses absorpsinya. Sebagian besar
efusi pleura terjadi karena adanya peningkatan pembentukan cairan pleura dan penurunan
kecepatan absorpsi cairan pleura tersebut.
Efusi pleura bisa disebabkan oleh penyakit yang berasal dari paru, pleura ataupun penyakit
di luar paru.

Light RW. A new classification of parapneumonic effusions


and empyema. Chest. 1995 Aug;108(2):299–301
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIK
Sesak nafas
Rasa berat pada dada
Batuk
Demam subfebris pada TBC, demam menggigil pada empiema
Dinding dada lebih cembung dan gerakan tertinggal
Vokal fremitus menurun
Perkusi dull
Bunyi pernafasan menurun
Pendorongan mediastinum ke sisi yag sehat dapat dilihat atau diraba di
trakea

1.     Firdaus, Denny. 2012. Efusi Pleura. RSUD Dr.H.Abdul Moeloek. Bandar Lampung.
2.     Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005.  Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Vol 2. Ed. 6. Jakarta EGC.
3.     Halim H. Penyakit-penyakit pleura, dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam, Jilid II, edisi ke-3, Gaya Baru.Jakarta.2001; 927-38
4.     HANLEY, M. E. & WELSH, C. H. 2003. Current diagnosis & treatment in pulmonary medicine. [New York]: McGraw-Hill Companies.
5.     Rofiq ahmad. 2001. Thorax. http://emedicine.medscape.com/article/299959-overview diakses tanggal 8 Mei 2013
6.     Alsagaff, Hood dan H. Abdul Mukty. 2002. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru.  Surabaya: Airlangga University Press
DIAGNOSIS
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Radiologis
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN KLINIS
nyeri dada
batuk
sesak napas
INSPEKSI: pengembangan pada hemithorax yang terjadi efusi
PALPASI: taktil fremitus berkurang/menghilang
PERKUSI: berubah apabila pasien berubah posisi
AUSKULTASI: bunyi napas berkurang sesuai kondisi efusi

1.          Snell, Richard S. 2012. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. EGC : Jakarta
2.          Roberts JR, Custalow CB, Thomsen TW and Hedges JR. Roberts and Hedges’ Clinical Procedures in Emergency medicine, Sixth Edition. Elsevier Saunders. Philadelpia. 2014.
3.          Yu H. Management of Pleural Effusion, Empyema, and Lung Abscess . Semin Intervent Radiol 2011;28:75-86.
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
sudut constophrenicus tumpul
meniscus sign
air fluid level
opasitas di hemithorax
fissura minor melebar
pergeseran organ mediastinum

1.          Light RW. A new classification of parapneumonic effusions and empyema. Chest. 1995 Aug;108(2):299–301 

2.          Snell, Richard S. 2012. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. EGC : Jakarta
3.          Roberts JR, Custalow CB, Thomsen TW and Hedges JR. Roberts and Hedges’ Clinical Procedures in Emergency medicine, Sixth Edition. Elsevier Saunders. Philadelpia. 2014.
DIAGNOSIS BANDING
ha
hi
hu

xxx
PENATALAKSANAAN
la
li
sa

yyy
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai