Anda di halaman 1dari 5

ALUR PELAYANAN NURSING

CENTER
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/5
UPT
dr. Fatimah.Sp.DLP
PUSKESMAS
NIP.197310012005012011
GRIYA ANTAPANI
1. Pengertian Adalah rangkaian kegiatan pelayanan yang diberikan
kepada masyarakat meliputi upaya kesehatan perorangan
(UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM),
dimulai dari pasien berkunjung ke layanan kesehatan UPT
Puskesmas Griya Antapani baik di dalam maupun luar
gedung, serta melalui proses pemilahan /seleksi untuk di
berikan pelayanan asuhan keperawatan individu, keluarga,
kelompok dan komunitas sampai dengan proses pelaporan.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas khususnya perawat dalam
memberi pelayanan keperawatan di Nursing Center UPT
Puskesmas Griya Antapani.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Griya Antapani
tentang Jenis Pelayanan Kesehatan yang disediakan di
UPT Puskesmas Griya Antapani
4. Referensi 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Layanan Publik
2. Udang-undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Puskesmas
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis
5. Kepmenkes RI nomor 279 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Upaya Perkesmas di
Puskesmas
6. Kepmenkes RI nomor 908 Tahun 2010 tentang tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan
Keluarga

5. Prosedur / 1. Pasien yang berkunjung secara langsung maupun


Langkah – pasien yang di anjurkan berkunjung oleh petugas saat
langkah di temukan di darbin mendaftar ke ruang pendaftaran
sesuai dengan panggilan nomor antrian.

Halaman 1 dari 5
2. Pasien di panggil dan mendapatkan pelayanan sesuai
layanan yang dituju, apabila pasien :
a) Merupakan sasaran prioritas individu seperti ;
balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia
lanjut resiko tinggi, pasien penyakit menular (TBC
paru, HIV, kusta, malaria, demam berdarah, diare,
ISPA/pneumonia), pasien penyakit degeneratif
(hipertensi, stroke, cardiovaskuler, diabetes
melitus, kanker dll), orang dengan gangguan jwa,
dan pasien tindak lanjut perawatan (TLP), yang
memerlukan kunjungan rumah (Follow Up Care)
wajib dicatat di buku register keluarga rawan yang
tersedia di setiap ruangan.
b) Memerlukan tindakan/perawatan langsung, maka
diberikan pengantar/rujukan internal ke ruangan
Nuring Center untuk diberikan
tindakan/perawatan sesuai kebutuhan.
3. Pasien yang memerlukan kunjungan rumah (Follow
Up Care) yang tercatat di buku register penjaringan
keluarga rawan yang ada di setiap ruangan, setiap
harinya disatukan di buku register yang ada di
ruangan Nursing Center.
4. Pasien yang akan di tindaklanjuti untuk di lakukan
kunjungan rumah (Follow Up Care), apabila pasien :
- Dalam wilayah : dilaporkan kepada penanggung
jawab daerah binaan untuk di masukan ke dalam
register kohort keluarga rawan.
- Luar wilayah : dilaporkan kepada pemegang
program Perkesmas Puskesmas setempat (Lintas
Batas).
5. Pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
keluarga, kelompok dan komunitas yang ada di daerah
binaan merupakan tanggung jawab perawat
penanggung jawab daerah binaan, adapun sasaranya :
a. Keluarga : keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan (Vulnerable group) atau resiko
tinggi (high risk group) dengan prioritas :
- Keluarga miskin belum kontak dengan dengan

Halaman 2 dari 5
sarana pelayanan kesehatan dan belum
mempunyai jaminan kesehatan.
- Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan tetapi mempunyai
masalah kesehatan terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan balita,
kesehatan reproduksi dan penyakit menular.
- Keluarga tidak termasuk miskin yang
mempunyai masalah prioritas serta belum
memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.
b. Kelompok : kelompok masyarakat khusus yang
rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan
baik yang terikat maupun tidak terikat dengan
institusi :
- Kelompok masyarakat khusus tidak terikat
dalam suatu institusi : Posyandu, kelompok
batita, kelompok ibu hamil, kelompok usia
lanjut, kelompok penderita penyakit tertentu,
kelompok pekerja informal
- Kelompok masyarakat khusus terikat dalam
suatu institusi : sekolah, pondok pesantren,
panti asuhan, panti usia lanjut, rumah
tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan
(lapas).
c. Komunitas : masyarakat yang rentan atau
mempunyai resiko tinggi terhadap timbulya
masalah kesehatan, diprioritaskan pada :
- Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW,
Kelurahan/Desa) yang mempunyai :
 Jumlah bayi meninggal lebih tinggi
dibandingkan daerah lain
 Jumlah pasien Penyakit tertentu lebih
tinggi dibandingkan daerah lain
 Cakupan pelayanan kesehatan lebih
rendah dari daerah lain
- Masyarakat di daerah endemis penyakit
menular (malaria, diare, demam berdarah, TBC
paru, dll).

Halaman 3 dari 5
6. Setiap penanggung jawab daerah binaan (PJ Darbin)
melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab
teknis/koordintor perkesmas dalam bentuk laporan
kohort yang selanjutnya diintegrasikan menjadi
laporan bulanan.
6. Bagan Alir
PASIEN R.PEMERIKSAAN UMUM
PENDAFTARAN R. KIA/KB
R. MTBS
R. DOTS
DLL

SELEKSI

R.KONSELING R.NC/PERKESMAS
- DIRECT CARE

SELEKSI

DALAM
LUAR
WILAYAH
WILAYAH

TIDAK PERLU LINTAS BATAS


FOLLOW UP
CARE

LAPOR PJ
DARBIN

ASKEP KELUARGA

DARBI LAPORAN
N KELOMPOK
ASKEP PROGRAM

ASKEP KOMUNITAS

7. Unit terkait 1. Dalam gedung : Ruang Pendaftaran, Ruang


Pemeriksaan Umum, Ruang Kesehatan Gigi dan
Mulut, Ruang KIA-KB, Ruang MTBS, Ruang DOTS,
Ruang Konseling, Ruang Nursing Center.
2. Luar Gedung : Posyandu, Posbindu.
8. Dokumen 1. Rekam medis (Personal Folder)
terkait 2. Buku register penjaringan keluarga rawan
3. Buku register nursing center

Halaman 4 dari 5
4. Formulir rujukan internal
5. Formulir informed consent
6. Formulir register kohort keluarga rawan
7. Formulir pengkajian Keperawatan
9. Rekaman
historis
perubahan

Tanggal Mulai
No Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Halaman 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai