Factors Associated with Student Learning Motivation semester VI Study Program Diploma in
Midwifery STIKes Fort De Kock Bukittinggi in 2013
ERMIZA*
environment , the burden of higher education costs . That difficulties in the face of conflict in
motivating them to continue zealous in following the lecture . The purpose of this study was to
determine the " Factors Associated with Student Learning Motivation VI Semester " Program
Diploma in Midwifery STIKes Fort De Kock Bukittinggi in 2013 ''. This type of research is a
descriptive study with cross sectional approach Analytics , the number of samples taken from the
entire population ( total sampling ) as many as 130 respondents Diploma of Midwifery Students .
Data were collected by distributing questionnaires in the form of a questionnaire given to
respondents . Data were analyzed with univariate and bivariate techniques with Chi- Squer. The
result showed that there is a relationship between the role of the Clinical Instructor ( CI )
Academic or Student Learning Motivation Lecturer with as many as 80 people ( 61.5 % ) stated
that the role of the Clinical Instructor ( CI ) Academic or less better lecturers with P value 0.013
and OR 2.667 , as many as 82 people ( 63.1 % ) stated that the role of the Clinical Instructor (CI)
Field well with a P value less than 0.000 and OR 5.786 , and as many as 73 people ( 56.2 % )
were assessed poor infrastructure components with P value of 0.000 and OR 6.491. Based on the
results of research conducted at the drag can be concluded that the Student Motivation is
influenced by the role of the Clinical Instructor (CI) Academic or Faculty, the role of the Clinical
Instructor ( CI ) Field , and Infrastructure .
N %
1 Peran CI Akademik
- Kurang Baik 80 61,5
- Baik 50 38,5
Peran CI Lapangan
- Kurang Baik 82 63,1
- Baik 48 36,9
3 Sarana Prasarana 73 56,2
- Kurang Baik 57 43
- Baik
4 Motivasi Belajar Mahasiswa
- Rendah 66 50,8
- Tinggi 64 49,2
Peran CI Lapangan
- Kurang Baik 54 65,9 28 34,1 82 100 5,79 0,000
- Baik 12 25 36 75 48 100
Sarana dan
Prasarana 51 69,9 22 30 73 100 6,49 0,000
- Kurang Baik 15 26,3 42 73,7 57 100
- Baik
melakukan kompetensi yang telah mahasiswa. Hal ini memiliki dampak yang
ditetapkan tersebut. cukup serius, karena mahasiswa akan
Sarana Prasarana merasa termotivasi dalam peningkatan
Adanya sarana dan prasarana yang lengkap proses belajar jika peran Clinical Instructor
dan memadai merupakan salah satu upaya (CI) akademik atau dosen , peran Clinical
peningkatan motivasi belajar mahasiswa Instructor (CI) lapangan dan sarana
dalam proses belajar. Seperti penelitian yang prasarana yang baik.
dilakukan oleh Rizal Alfatih yaitu Menurut asumsi peneliti, dilihat dari
„‟Pengaruh Fasilitas Sekolah atau Kampus jawaban kuesioner oleh mahasiswa yakni
dengan Motivasi Belajar Mahasiswa‟‟. Hasil nomor 39 yang mewakili bentuk motivasi
penelitian Rizal menyatakan bahwa Fasilitas mahasiswa yang rendah terlihat bahwa
belajar merupakan sesuatu yang sangat hampir separoh yakni sebanyak 50,8%, tidak
penting di dalam proses belajar. mengisi waktu luang mereka untuk belajar
Menurut asumsi peneliti tidak hanya sekedar tambahan seperti berdiskusi tentang
dari segi bangku atau kursi tempat duduk pelajaran mereka selama jam pelajaran
sebagai fasilitas yang mendukung proses kosong atau ketika dosen tidak hadir di
pembelajaran dalam meningkatkan motivasi kelas.
mahasiswa, tapi juga dari segi infrastruktur
lingkungan kampus yang memadai yang Hubungan Peran Clinical Instructor (CI)
mendukung fasilitas yang membuat Akademik, CI Lapanan dan sarana
mahasiswa senang dan termotivasi untuk prasarana terhadap Motivasi Belajar
menjalankan kegiatan perkuliahan Mahasiswa
Dari hasil penelitian didapatkan terdapat
Motivasi Belajar hubungan antara peran Clinical Instructor
Menurut Mc. Donald dalam Sutikno (2007), (CI) Akademik, Clinical Instructor (CI)
motivasi adalah perubahan energi dalam diri Lapangan, sarana prasarana terhadap
seseorang yang ditandai dengan munculnya motivasi belajar mahasiswa semester VI di
feeling dan di dahului dengan tanggapan program studi DIII Kebidanan STIKes Fort
terhadap adanya tujuan. Dikemukakakan De Kock Bukittinggi dengan P Value< 0,005
bahwa metode pengajaran dosen akan Menurut peneliti rendahnya motivasi belajar
mempengaruhi cara berpikir mahasiswa. mahasiswa yang menilai peran Clinical
Dosen dapat mengendalikan apa tingkatan Instructor (CI) Akademik atau dosen kurang
berpikir mahasiswa. baik disebabkan oleh kurangnya dukungan
Penelitian yang dilakukan oleh Nuzurah dan perhatian dosen kepada mahasiswa.
tentang „‟pengaruh intensistas dan motivasi Dan sebagian mahasiswa yang menilai peran
terhadap hasil belajar Mahasiswa‟‟. Dengan Clinical Instructor (CI) Akademik atau
hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen baik, sehingga meningkatkan motivasi
terdapat pengaruh intensitas dan motivasi belajar mahasiswa menjadi tinggi, karena
terhadap hasil belajar siswa atau mahasiswa. mahasiswa tersebut senang dengan
Penilaian mahasiswa terhadap peran keberadaan dosen, menyukai dosen, dan
Clinical Instructor (CI) akademik atau mereka bermimpi ingin sukses seperti dosen
dosen, peran Clinical Instructor (CI) mereka. Namun sebaliknya, mahasiswa yang
lapangan, dan sarana prasarana memiliki menilai peran Clinical Instructor (CI)
hubungan terhadap motivasi belajar Akademik atau dosen baik, memiliki
motivasi rendah, hal ini disebabkan oleh Namun sebaliknya mahasiswa menilai peran
mahasiswa malas untuk belajar sungguh- Clinical Instructor (CI) lapangan baik
sungguh, sibuk dengan diri sendiri tanpa namum motivasi mahasiswa tetap rendah,
menghiraukan kewajiban belajar sebagai hal ini dikarenakan ada mahasiswa yang
seorang peserta didik, padahal dosen telah cuek di lapangan dalam berpraktek, kadang
memberi pengertian untuk tidak seperti itu kala ketika bidan lapangan memberikan
lagi, mungkin karena mereka masuk ke kesempatan kepada dia untuk misalnya
instansi yang mereka pilih untuk mengikuti dalam melakukan tindakan malahan
keinginan orang tua menjadi seorang bidan. mahasiswa tersebut tidak mau dan
memberikan kesempatan itu kepada teman
Hubungan Peran CI Lapangan terhadap yang lain dengan alasan ini maupun itu,
Motivasi Belajar Mahasiswa sehingga mereka tidak termotivasi.
Menurut peneliti rendahnya motivasi belajar
mahasiswa yang menilai peran CI lapangan Hubungan Sarana Prasarana terhadap
kurang baik, disebabkan oleh kurang Motivasi Belajar Mahasiswa
mampunya CI lapangan berperan sebagai Menurut peneliti rendahnya motivasi belajar
tenaga yang kompeten di bidangnya, terlihat mahasiswa yang menilai sarana prasarana
dari saat mahasiswa berpraktek para bidan kurang baik dapat disebabkan letak gedung
lapangan jarang untuk memberikan tindakan kampus yang terpisah-pisah, fasilitas yang
dan melepas tindakan kepada mahasiswa kurang membuat mereka nyaman.
yang sedang berpraktek mencari ilmu, hal Sedangkan mahasiswa yang menilai sarana
inilah yang membuat motivasi mahasiswa prasarana kurang baik, tapi masih memiliki
menjadi kurang. motivasi belajar yang tinggi, disebabkan
Disamping itu masih ada juga mahasiswa oleh mereka berfikir tuntutan untuk
yang menilai peran CI lapangan kurang menuntut ilmu tidak akan menghalagi
baik, tapi masih adanya motivasi belajar walaupun kondisi sarana prasarana yang
yang tinggi dapat disebabkan oleh juga kurang
motivasi yang ada dari dalam diri Sebaliknya mahasiswa yang menilai sarana
mahasiswa itu sendiri, sifat tidak peduli prasarana baik, sehingga motivasi mereka
apakah CI lapangan memberikan tindakan tinggi, hal ini disebabkan mereka kurang
atau tidak yang jelas mahasiswa tersebut peduli dengan kondisi tersebut dan mereka
mencari-cari kesempatan agar bisa hanya ingin menuntut ilmu di sekolah yang
melakukan tindakan berpraktek telah mereka pilih walaupun sarana
Sedangkan untuk mahasiswa yang menilai prasarana yang kurang tadi tidak lengkap
peran Clinical Instructor (CI)lapangan baik, atau kurang baik fasilitasnya.
motivasi mereka tinggi disebabkan oleh Namun sebaliknya mahasiswa yang menilai
Clinical Instructor (CI) baik sarana prasarana tapi motivasi mereka
lapanganmembimbing mereka walaupun tetap rendah, mungkin ini disebabkan oleh
kena marah, mereka berpendapat bahwa CI diri mahasiswa itu sendiri, mereka
yang marah itu ialah proses belajar selama mengikuti kuliah atau masuk ke perguruan
di lapangan dan itu dilakukan untuk mereka tinggi dipengaruhi oleh bukan keinginan
menjadi sukses dan bidan mereka sayang mereka sendiri melainkan hanya untuk
kepada mereka. mengikuti kata orang tua, ikut-ikutan temen
dan sebagainya, dari itu menyebabkan