Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan penyelenggaraan pendidikan menajdi desentralistik, memberikan


kewenangan kepada Madrasah untuk menyusun Kurikulum 2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Kurikulum merupakan seperangka trencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran dalam mencapai tujuan. Sehingga pemberi kewenagan ini, Madrasah dapat
memutuskan dan menyusun maupun melaksanakan kurikulumnya. Dengan demikian Madrasah
dapat mengakomodasi semua potensi yang ada untuk memberikan nuansa atau ciri khas dalam
menampilkan kuali tasnya baik bidang akademis, maupun non akademis, memelihara akar
budaya masyarakat nyameskipun mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
namun tetap berlandaskan nilai-nilaike islaman.

Madrasah Aliyah Nurul Islam merupakan Madrasah Aliyah swasta yang berada di
wilayah ibu kota Kecamatan Bayung Lencir, saat ini tahun pelajaran 2018/2019 memiliki jumlah
peserta didik yang mencapai 184 orang. Jumlah tersebut berasal dari lulusan MTs swasta (MTs
S) mencapai 80 % dan sisanya 20 % dari lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) baik Negeri
maupun Swasta yang berada di sekitar kecamatan Bayung Lencir, Tungkal Jaya dan Sebagian
dari luar daerah, besarnya jumlah ini menunjukkan besarnya animo masyrakat yang
mempercayakan kelangsungan pendiidkan anaknya, selain itu pula letak Madrasah yang
stretegis karena terletak di daerah ibu kota kecamatan dan berada sangat dekat dengan jalan
lintas timur dan cukup jauh dengan Madrasah Aliyah lain baik Madrasah Aliyah swasta
maupun Madrasah Aliyah Negeri. Kemudian Madrasah Aliyah Nurul Islam juga menjadi
koordinator Kelompok Kerja Madrasah Swasta yang berada dalam dua Kecamatan yaitu Bayung
Lencir dan Kecamatan Tungkal Jaya, dengan jumlah Madrasah 6 Madrasah Aliyah yang terdiri
dari 2 buah di Kecamatan Bayung Lencir, 4 Madrasah di KecamatanTungkal Jaya.

1
Pencapaian prestasi siswa-siswi meliputi baik dalam bidang akademik maupun prestasi
non akademik seperti, bidang olah raga, seni dan keagamaan, siswa berprestasi dan selama 3
tahun berturut-turut lulusan MA Nurul Islam Bayung Lencir ada yang mendapatkan beasiswa
Santri Jadi Dokter dari Pemerintah Daerah Musi Banyuasin dan lain-lain.

Perkembangan Madarasah ini ditunjang dengan keberadaan kemampuan dan kerjasama


seluruh personel. Jumlah seluruh personel Madrasah saat ini sebanyak 16 orang, terdiri dari 11
orang tenaga pendidik, 1 orang Laboran, 1 orang tenaga perpustakaan dan 2 orang tenaga
adminstrasi atau TU ,dan 1 orang penjaga sekolah atau taman. Kualitas tenaga pendidik sudah
memenuhi Standar Pendidik dengan rata-rata berijazah S.1 dan sebagian sedang melanjutkan
studi S.2 . Kepala Madrasah sudah mampu meningkatkan, kemajuan Madrasah baik segi
kualitas maupun kwantitas, salah satunya adalah meningkatnya jumlah siswa tahun baru
2018/2019 dengan jumlah siswa 206 orang dibandingkan tahun sesudahnya berkisar sekitar
184 orang, kemudian jumlah rombongan belajar sebelumya ada 6 rombel, sekarang sudah bias
di buat 7 rombel, kemudian tahun ini pula Madrasah ini sudah kembali melaksanakan akreditasi
ulang dan memperoleh predikat Baik dengan skor 87 (delapan puluh tujuh).

Selain personel yang memadai, Madrasah ini juga dilengkapi dengan sarana prasarana
yang menunjang proses belajar mengajar dan pengembangan Madrasah yang cukup baik, selain
ruang belajar Madarasah ini juga memiliki ruang Kepala Madrasah, Guru, Tata Usaha,
Bendahara, ruang Wakamad, ruang perpustakaan, ruang Laboraturium Komputer,
Laboraturium Bahasa, Laboratorium IPA, Mushalla, UKS, OSIS, PMR, Pramuka, Parkir yang luas,
dan lapangan untuk upcara dan olahraga. Fasiltas yang tak kalah pentinya adalah MCK dan
listrik.

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);

2
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5410);
3. Peraturan PresidenNomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagai mana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan
Organisasi, dan Tata kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagai mana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2013;
5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia
Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 60/P Tahun 2013;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayanNomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah;

3
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka
Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks
Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013 tentang
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum.

Tujuan Kurikulum 2013 bertujuan mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara beriman, produktif, kreatif, inovatif dan
efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara
dan peradaban dunia.

Untuk Kurikulum Madrasah Aliyah Swasta Nurul Islam ini dikembangkan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan pendidikan
Madrasah dengan menyesuaikan kondisi dan potensi yang ada seperti keadaan dan keinginan
dari siswa dan orang tua serta masyarakat, personel sekolah dan sarana prsarana yang ada.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentra untuk mengembangkan kompetensinya dalam mencapai visi, misi dan tujuan yang telah
digariskan oleh Madrasah dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan standar Kompetensi
Lulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional Melalui Kurikulum
Mdrasah Aliyah Nurul Islam Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin ini
diharapkan pelaksanaan program-program pendidikan di Madrasah sesuai dengan karakteristik,

4
potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam mengembangkannya melibatkan
seluruh warga Madrasah ( Kepala Madrasah, Guru, Karyawan dan siswa) dan pemangku
kepentingan lain ( Komite Madrasah, Orang Tua Siswa, Masyarakat, dan Lembaga-Lembaga
lain).

Saat ini potensi. Kebutuhan dan keinginan Madrasah adalah mengunggulkan program
pengembangan diri yang berbasis pada keterampilan dan seni keislaman, serta muatan lokal
yang menitik beratkan pada pendalaman agama, seni dan olah raga. Dengan adanya program
ini diharapkan pada akhirnya dapat mebekali siswa dengan ilmu dan ketrampilan yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat dimana mereka berada.

Kurikulum Madrasah Aliyah Nurul Islam Bayung Lencir dikembangkan sesuai


dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawah koordinasi dan
supervisi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementrian Agama. Pengembangan
kurikulum mengacu pada SI dan SKL dan berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum
yang disusun oleh BSNP, serta mempertimbangkan komite Madrasah. Penyusunan
kurikulum untuk pendidikan khusus dikoorinasi dan disupervisi oleh dinas pendidikan dan
kebudayaan provinsi dan berpedoman pada SI dan SKL serta panduan penyusunan
kurikulum yang disusun oleh BNSP.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dikembangkan berdasarkan prinsip-
prinsip, antara lain sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya untuk menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa terhadap Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangn kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang berpusat pada
peserta didik.

5
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial, ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara
terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
anatr substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni dikembangkan secara dinamis. Oleh karena itu semangat dan isi kurikulum harus
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, pengembangan ketrampilan berpikir, keterampilan sosial,
keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan dalam
pengembangan pendidikan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan
kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah perkembangan
manusia seutuhnya.
7. Seimbang anatara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

6
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan
daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto bhineka tungal ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Prinsip Pengembangan kurikulum 2013 adalah:
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata
pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi. 
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan
pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang
menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta
didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. 
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum
berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan,
keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata
pelajaran. 
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan
dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis
kompetensi. 
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. 
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. 
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi,
dan seni. 
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. 

7
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. 
10. Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah. 
11. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi.
Sedangkan acuan operasional pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Nurul
Islam Bayung Lencir yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman dan Takwa serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Oleh karena itu, kurikulum yang disusun sebisa mungkin dapat
menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia pada setiap mata pelajaran.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara
holistik sehingga memungkinkan potensi afektif, koknitif, dan psikomotorik berkembang
secara optimal. Oleh karena itu, kurikulum harus disusun dengan memperhatikan potensi,
tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan
kinestetik peserta didik.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah serta lingkungan
Setiap daerah mimiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan yang
beragam. Oleh karena itu, setiap daerah memerlukan kurikulum pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup siswa sehari-hari. Kurikulum yang
disusun harus memuat keragaman tersebut sehingga dapat menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.
4. Tuntutan Pembangunan Daerah Nasional
Dalam era otonomi dan deentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan
demokratis perlu memerhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional secara berimbang.
5. Tuntutan Dunia Kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan yang mempunyai kecakapan hidup. Oleh karena itu,

8
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki
dunia kerja. Kompetensi ini sangat penting, terutama bagi satuan pendidikan kejuruan
dan peserta didik yang tidak melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni (Ipteks)
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang bercirikan masyarakat berbasis
pengetahuan dimana ipteks sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan.
Pendidikan harus terus-menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian dengan
perkembangan ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh
karena itu, kurikulum harus dikembangakan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
7. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
8. Dinamika Perkembangan Global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian individu dan kemandirian bangsa. Hal ini
sangat penting pada masa pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin erat
memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta hidup berdampingan
dengan suku dan bangsa lain.
9. Persatuan Nasional dan Nilai-nilai Kebangsaan
Pendidikan bertujuan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik
sehingga dapat memberikan landasan penting bagi upaya pemeliharaan persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong
berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk
memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan penunjang kelestaraian keragaman budaya. Pengahayatan dan
apresiasi pada budaya setempat setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

9
11. Kesetaraan Gender
Kurikulum harus diarahkan pada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan
memperhatikan kesetaraan gender.
12. Karakteristik Satuan Pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan cirikhas
satuan pendidikan

10
BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. VISI
“CANTIK”
Cerdas, Akhlaqul Karimah, Nasionalis, Terampil, Inovatif dan Keimanan.

B. MISI
a) Menumbuhkan semangat belajar siswa sehingga mampu berprestasi secara optimal
sesuai minat dan bakatyang dimiliki.
b) Menumbuhkan sikap kepribadian yang santun, beretika dan berestetika.
c) Menumbuhkan kesadaran wawasan kebangsaan, patriotisme dan memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI.
d) Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi siswa.
e) Menumbuhkan kesadaran siswa agar mampu menjadikan ajaran dan nilai-nilai
Islam sebagai landasan dalam kehidupan sehari-hari.

C. TUJUAN

a) Pemenuhan sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan kualitas tenaga


pendidikan.
b) Meningkatkan standarisasi sistim pelaksanaan pendidikan.
c) Menjalin kerjasama dengan instansi lain dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan program keterampilan.

11
BAB III

MUATAN KURIKULER

A. MUATAN NASIONAL
1. Setruktur Kurikulum
Di dalam Peratur an Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar
Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite
sekolah berpedoman pada standar isi dan standar kompetensi lulusan, serta
panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP dengan memperhatikan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
Sesuai dengan KMA no. 207 Th. 2014 bahwa Pelaksanaan Kurikulum Madrasah
pada jenjang MI, MTs dan MA mulai periode semester 2 (dua) Tahun Pelajaran
2014/2015 secara umum menggunakan standar KTSP untuk Mapel Umum. Adapun
untuk Mapel Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab tetap menggunakan
standar K13 sesuai dengan KMA 165 Th. 2014.
Kombinasi KTSP dengan K13 (Khusus PAI & Bahasa Arab) dimaksud berdampak
terhadap penyesuaian alokasi JTM per Mapel khususnya PAI dan Bahasa Arab dan
total alokasi JTM per minggu pada setiap tingkat di semua jenjang Madrasah.
Struktur Kurikulum Madrasah (KTSP) yang telah disesuaikan tersebut digunakan
sebagai dasar konfigurasi sistem di Layanan Pembelajaran (modul Isian Jadwal Kelas)
dalam hal menentukan Jumlah Tata Muka (JTM) setiap Mata Pelajaran dan batasan
maksimal Total JTM yang berlaku pada setiap tingkat rombel/kelas di Madrasah
Aliyah Nurul Islam. Adapun untuk Tabel Struktur Kurikulum 2013 (K13) tetap sesuai
dengan KMA no. 165 Th. 2014.
Dengan diterbitkannya KMA no. 207 Th. 2014 maka seluruh Madrasah (MI, MTs,
MA) diwajibkan menggunakan KTSP mulai semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

12
kecuali bagi Madrasah yang telah ditetapkan oleh SK Dirjen no. 481 dan no.5114
dapat menggunakan K13. Proses verfifikasi dan validasi Madrasah pelaksana K13
sepenuhnya dilaksanakan oleh Admin Kanwil Kemenag di wilayah provinsi masing-
masing.
Pada tahun ajaran 2018/2019 ini MA Nurul Islam bersepakat untuk melanjutkan
melaksanakan kurikulum 2013 secara utuh baik pada mata pelajaran agama maupun
pada mata pelajaran umum pada kelas X dan XI Sedangkan untuk kelas XII masih
melanjutkan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum kombinasi sesuai KMA no.207
Th.2014.
Di MA Nurul Islam di buka dua jurusan/pilihan, untuk kelas X dan XI yang
menggunakan struktur kurikulum 2013 siswa diberi kesempatan untuk memilih
peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA) atau memilih peminatan Ilmu-ilmu
Sosial (IPS). Peminatan tersebut langsung di tentukan pada saat siswa masuk kelas X
sesuai dengan nilai test seleksi yang diadakan oleh panitia penerimaan siswa baru.
Sedangkan untuk kelas XII yang masih menggunakan struktur kurikulum kombinasi
KTSP untuk mapel umum dan K13 untuk pelajaran Agama maka pemilihan
penjurusan dilaksanakan pada awal masuk kelas XI yang dilaksanakan oleh panitia
yang bertugas menyeleksi siswa berdasar pada nilai siswa bersangkutan di kelas X.
Untuk kurikulum kombonasi tersebut terdapat dua jurusan pilihan yaitu jurusan IPA
dan IPS.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan pendidikan tertentu (PP RI No.19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 5 ayat 2). Standar isi yang
memuat administrasi struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum
TK/SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMA/MA dan kalender akademik.

13
2. Muatan Kurikulum
a. Mata Pelajaran Kelompok A (wajib)

Tabel 1.1. Struktur Kurikulum 2013 pada MA Nurul Islam Kelas X dan XI
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA) kelompok A (wajib)

Mata Pelajaran Alokasi Waktu

Kelas X Kelas XI

Kelompok A (wajib)

1. Pendidikan Agama

a. Fiqih 2 2

b. Al Qur’ an Hadits 2 2

c. Aqidah Akhlaq 2 2

d. SKI 2 2

2. PKN 2 2

3. Bahasa Indonesia 4 4

4. Bahasa Arab 4 4

5. Matematika 4 4

6. Sejarah Indonesia 2 2

7. Bahasa Inggris 2 2

Tabel 1.2. Struktur Kurikulum 2013 pada MA Nurul Islam Kelas X dan XI
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IPS) Kelompok A (wajib)

14
Mata Pelajaran Alokasi Waktu

Kelas X Kelas XI

Kelompok A (wajib)

8. Pendidikan Agama

e. Fiqih 2 2

f. Al Qur’ an Hadits 2 2

g. Aqidah Akhlaq 2 2

h. SKI 2 2

9. PKN 2 2

10. Bahasa Indonesia 4 4

11. Bahasa Arab 4 4

12. Matematika 4 4

13. Sejarah Indonesia 2 2

14. Bahasa Inggris 2 2

b. Mata Pelajaran Kelompok B (wajib)

15
Tabel 2.1. Struktur Kurikulum 2013 pada MA Nurul Islam Kelas X dan XI
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA) kelompok B (wajib)

Mata Pelajaran Alokasi Waktu


Kelas X Kelas XI
Kelompok B (wajib)

1. Seni Budaya 2 2
2. Penjasolkes 3 3
3. Prakarya dan kewirausahaan 2 2

Tabel 2.2. Struktur Kurikulum 2013 pada MA Nurul Islam Kelas X dan XI
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IPS) kelompok B (wajib)

Mata Pelajaran Alokasi Waktu


Kelas X Kelas XI
Kelompok B (wajib)

1. Seni Budaya 2 2
2. Penjasolkes 3 3
3. Prakarya dan kewirausahaan 2 2

c. Mata Pelajaran Kelompok C (Peminatan)

16
Tabel 3.1. Struktur Kurikulum 2013 pada MA Nurul Islam Kelas X dan XI
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA) kelompok C (peminatan).

Mata Pelajaran Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XI

Kelompok C (Peminatan)

Peminatan Matematika dan Ilmu Alam

1. Matematika 3 4

2. Biologi 3 4

3. Fisika 3 4

4. Kimia 3 4

Tabel 3.2. Struktur Kurikulum 2013 pada MA Nurul Islam Kelas X dan XI
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial (IPS) kelompok C (peminatan).

Mata Pelajaran Alokasi Waktu

Kelas X Kelas XI

Kelompok C (Peminatan)

Peminatan Ilmu-ilmu Sosial

5. Geografi 3 4

6. Sejarah 3 4

7. Sosiologi 3 4

8. Ekonomi 3 4

d. Mata Pelajaran Kelompok D (lintas Minat dan atau Pendalaman Minat)

17
Tabel 3.1. Struktur Kurikulum 2013 pada MA Nurul Islam Kelas X dan XI
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA) kelompok D (lintas Minat dan atau
Pendalaman Minat)
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Kelas X Kelas XI
Kelompok D (Lintas Minat dan atau
Pendalaman Minat)
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan atau endalaman
Minat
1. Geografi 3 2
2. Sosiologi 3 2
3. Ekonomi 3 2
Ket: Siswa wajib memilih dua mata pelajaran yang tersedia sesuai dengan minat
dan bakat siswa.

Tabel 3.2. Struktur Kurikulum 2013 pada MA Nurul Islam Kelas X dan XI
Peminatan Ilmu– ilmu Sosial (IPS) kelompok D (lintas Minat dan atau Pendalaman
Minat)
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Kelas X Kelas XI
Kelompok D (Lintas Minat dan atau
Pendalaman Minat)
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan atau endalaman
Minat
1. Biologi 3 2
2. Fisika 3 2
3. Kimia 3 2
Ket: Siswa wajib memilih dua mata pelajaran yang tersedia sesuai dengan minat
dan bakat siswa

e. Kurikulum kombinasi MA Nurul Islam Kelas XII

Kurikulum kombinasi KMA No 207 Th. 2014 MA Nurul Islam Kelas XII Program
IPA, Program IPS, terdiri atas 13 mata pelajaran, muatan lokal, dan

18
pengembangan diri. Kurikulum tersebut secara berturut-turut disajikan pada
Tabel 2.1, dan 2.2
Tabel 2.1. Struktur Kurikulum MA Nurul Islam Kelas XII program IPA
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
a. Fiqih - - 2 2
b. Al Qur’an Hadits - - 2 2
c. Aqidah Akhlaq - - 2 2
d. SKI - - 2 2
2. 3. PKN - - 2 2
3. 4. Bahasa Indonesia - - 4 4
4. Bahasa Arab - - 2 2
5. Bahasa Inggris - - 4 4
6. Matematika - - 4 4
7. Fisika - - 4 4
8. Kimia - - 4 4
9. Biologi - - 4 4
10. Sejarah - - 1 1
11. Seni Budaya - - 2 2
12. Pendidikan Jasmani, O.K - - 2 2
13. Teknologi Informasi dan
- - 2 2
Komunikasi
14. Keterampilan/ Bahasa Asing - - 2 2
B. Muatan Lokal - - 2 2
C. Pengembangan Diri - - 2*) 2*)
Jumlah 47 47
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

Tabel 2.2. Struktur Kurikulum MA Nurul Islam Kelas XII program IPS
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
a. Fiqih - - 2 2

19
b. Al Qur’an Hadits - - 2 2
c. Aqidah Akhlaq - - 2 2
d. SKI - - 2 2
2. 3. PKN - - 2 2
3. 4. Bahasa Indonesia - - 4 4
4. Bahasa Arab - - 2 2
5. Bahasa Inggris - - 4 4
6. Matematika - - 4 4
7. Sejarah - - 4 4
8. Geografi - - 4 4
9. Ekonomi - - 4 4
10. Sosiologi - - 1 1
11. Seni Budaya - - 2 2
12. Pendidikan Jasmani, O.K - - 2 2
13. Teknologi Informasi dan
- - 2 2
Komunikasi
14. Keterampilan/ Bahasa Asing - - 2 2
B. Muatan Lokal - - 2 2
C. Pengembangan Diri - - 2*) 2*)
Jumlah - - 47 47
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran

B. BIMBINGAN KONSELING
Kegiatan Bimbingan Konseling yang dikembangkan pada MA Nurul Islam Bayung
Lencir ini meliputi:
1. Pengembangan Kehidupan Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi diri, sesuai dengan
kepribadian yang berakhlakul karimah.
2. Pengembangan Kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembngkan kemampuan hubungan

20
sosial yang sehat dan harmonis dengan anggota keluarga, teman sebaya dan
masyarakat secara luas, yang dapat mencerminkan ukhuwah islamiyah
3. Pengembangan Kegiatan Belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam mengembangkan kemampuan belajar secara mandiriserta mampu
mengembangkan potensi diri.
4. Pengembangan Karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam
memahami dan menilai kemampuan dirinya, dalam rangka mengambil keputusan
karir di masa depan, sedangkan pengembangan diri melalui bentuk kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler

C. EKSTRAKURIKULER
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan Peserta Didik di luar jam
belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar Peserta Didik dapat
mengembangkan kepribadian, minat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar
bidang akademik.

1. Kegiatan ekstrakurikuler wajib Pendidikan Kepramukaan


a. Rasional dan tujuan umum
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Pendidikan Kepramukaan
dilaksanakan untuk menginternalisasikan nilai ketuhanan, kebudayaan,
kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, dan kemandirian pada
peserta didik. Diharapkan nilai-nilai dalam sikap dan keterampilan sebagai
muatan Kurikulum 2013 dan muatan Pendidikan Kepramukaan dapat bersinergi
secara koheren.

Dasar Hukum Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler


Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, adalah:

21
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5410);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2014;
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014;
6. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 mengenai Pembentukan
Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 54/P Tahun 2014;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Pembinaan Kesiswaan;
8. Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SD/MI;

22
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMP/MTs.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMA/MA;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMK/MAK;
12. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 231 Tahun 2007
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus depan Gerakan Pramuka; dan
13. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 056 Tahun 1982
Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Karang Pamitran.

b. Deskripsi
Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai nilai kepramukaan bagi siswa di Satuan Pendidikan adalah
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/
Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK). Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka
untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Pramuka adalah warga
negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan
Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan adalah segala aspek yang
berkaitan dengan pramuka.
Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib

23
merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta
didik.
Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi
Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler. dan merupakan kegiatan
wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan
penilaian umum. Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk
penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari didalam kelas yang
dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan
penilaian formal. Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat
peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan.
Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai
sikap dan keterampilan. Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan diwujudkan
dalam bentuk upacara dan keterampilan Kepramukaan dengan menggunakan
berbagai metode dan teknik. Upacara meliputi upacara pembukaan dan
penutupan. Keterampilan Kepramukaan dilaksanakan sebagai perwujudan
komitmen Kepramukaan dalam bentuk pembiasan dan penguatan sikap dan
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Metode dan teknik
dituangkan dalam bentuk belajar interaktif dan progresif disesuaikan dengan
kemampuan fisik dan mental peserta didik.

c. Pengelolaan
Pengelolaan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib pada satuan pendidikan dasar dan menengah merupakan tanggung jawab
kepala sekolah dengan pelaksana pembina pramuka. Pembina Pramuka adalah
Guru kelas/Guru mata pelajaran yang telah memperoleh sertifikat paling rendah
kursus mahir dasar atau Pembina Pramuka yang bukan guru kelas/guru mata
pelajaran. Guru kelas/guru mata pelajaran yang melaksanakan tugas tambahan

24
sebagai Pembina Pramuka dihitung sebagai bagian dari pemenuhan beban kerja
guru dengan beban kerja paling banyak 2 jam pelajaran per minggu.

Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib


dalam konteks Kurikulum 2013, pada dasarnya berwujud proses aktualisasi dan
penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-
1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten
dan koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian
terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and
reinforcing.) Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan
diorganisasikan dalam Model sebagai berikut.

Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut :

a) Diikuti oleh seluruh siswa.


b) Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
c) Untuk kelas I, kelas VII dan kelas X diintegrasikan di dalam Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
d) Untuk SD/MI dilaksanakan selama 18 Jam, SMP/MTs dan
SMA/MA/SMK/MAK dilaksanakan selama 36 Jam.

25
e) Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
f) Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku
Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh
Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka).

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN PANGKALAN


MA NURUL ISLAM BAYUNG LENCIR

Majelis Pembimbing
Ketua : Mifkhudin, S.Pd.I.
Pembina Gugus Depan
Ketua : Erika Kesuma, S.Pd.
Ambalan Penegak
Pembina                             :  Iman Rahmanudin, S.Pd.I.
Pembantu Pembina Putra  :  Rijal Mustaqim
Pembantu Pembina Putri   :  Mayang Sukma Sari
Dewan Kehormatan Ambalan
Ketua : Edi Purwoyo
Pengurus Dewan Ambalan
Pradana Putra : Ukat Pratama                     
Pradana Putri                :  Ai Listi Inayah  
Pemangku Adat Putra  : Septian Yohana     
Pemangku Adat Putri    : Siti Milenia    
Kerani/Sekretaris           : Pinta Ramadhani     
Bangkir/Bendahara    : Setyaningsih
Anggota : Seluruh Siswa MA Nurul Islam

d. Pendanaan
Pembiayaan diperlukan untuk memperlancar kegiatan kepramukaan.
Pembiayaan digunakan untuk kegiatan kepramukaan seperti kemah, persami,
lomba, kegiatan mandiri maupun ikut serta, dan lain-lain.
Anggaran kegiatan gugus depan disekolah didapat dari dana BOS ,
berupa dana kegiatan pramuka, honor pembina dan dan dana kegiatan
penunjang lain.

26
Anggaran tercantum dalam RKAM sekolah sesuai dengan alokasi yang
disepakati dalam rapat anggaran RAPBM yang disepakati antara warga
madrasah, pengurus gugus depan dan pengurus komite.

e. Sistem Evaluasi
Penilaian dalam Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dengan
menggunakan penilaian yang bersifat otentik mencakup penilaian sikap dan
keterampilan. Penilaian sikap dilakukan dengan menggunakan penilaian
berdasarkan pengamatan, penilaian diri, dan penilaian teman sebaya. Penilaian
keterampilan dilakukan dengan menggunakan penilaian unjuk kerja. Penilaian
sikap dan keterampilan menggunakan jurnal pendidik dan portofolio.

Penilaian Pendidikan Kepramukaan di MA Nurul Islam mencakup hal-hal sebagai


berikut:

a) Penilaian dilakukan secara kualitatif.


b) Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan
peserta didik.
c) Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada
kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
d) Nilai yang diperoleh pada kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta
didik.
e) Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.

Teknik Penilaian

a) Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan


penilaian antarpeserta didik.

27
b) Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi
keterampilannya.

Media Penilaian

a) Jurnal/buku harian.
b) Portofolio.

Proses penilaian

a) Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam
proses pembelajaran.
b) Proses penilaian Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib
menitikberatkan pada ranah nilai sikap. Keterampilan kepramukaan
merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu
sendiri.
c) Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
d) Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan
Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema dan Matapelajaran sebagai
penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam
Kurikulum 2013.
e) Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran,
pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
f) Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran
selaku Pembina Pramuka.

2. Ekstraurikuler Pilihan
a. Rasional dan tujuan umum
Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang disediakan sekolah,
namun tidak mewajibkan siswa untuk mengikuti. Siswa diberikan kebebasan
untuk memilih sesuai dengan bakat, minat, dan potensi masing-masing. Kegiatan

28
ini dapat juga dalam bentuk kelompok atau klub yang kegiatan
ekstrakurikulernya dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata
pelajaran, misalnya klub olahraga seperti futsal, sepak bola, bola voli, bulu
tangkis, pencak silat, dan lain-lain. Berkenaan dengan hal tersebut, satuan
pendidikan (kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan) perlu secara aktif
mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya
dikembangkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi
siswa.

Format kegiatan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan melalui berbagai


bentuk kegiatan diantaranya:
a) Individual, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik secara perorangan.
b) Kelompok, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh kelompok – kelompok peserta didik
c) Klasikal, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik dalam satu kelas.
d) Gabungan, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh peserta didik antar kelas.
e) Lapangan, yaitu kegiatan ekstrakurikuler dapat dilakukan dalam format yang
diikuti oleh seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
sekolah atau kegiatan lapangan.

b. Deskripsi
Terdapat beberapa kegiatan ekstrakurikuler pilihan di MA Nurul Islam,
diantaranya Seni Islam, Olah Raga dan Sanggar Tari, dengan cabang dan pilihan
sebagai berikut:
a. Ekstrakurikuler seni islam
1. Qosidah
Qasidah adalah seni suara yang bernapaskan Islam, di mana lagu-

29
lagunya banyak mengandung unsur-unsur dakwah Islamiyah dan nasihat-
nasihat baik sesuai ajaran Islam. Biasanya lagu-lagu itu dinyanyikan
dengan irama penuh kegembiraan yang hampir menyerupai irama-
irama timur tengah dengan diiringi alat musik sejeis rebana.
Seiring perkembangan zaman musik qosidah mulai meredup, oleh
karena itu untuk menghidupkan kembali seni Qosidah di kalangan Siswa-
siswi maka di MA Nurul Islam menyediakan kegiatan ekstrakurikuler
Qosidah modern.
Ekstrakurikuler ini banyak dipilih oleh siswi Putri yang memiliki
minat dan bakat terhadap kegiatan ini, di MA Nurul Islam disediakan 2
orang guru pembimbing kegiatan Qosidah odern ini. Kegiatan
diselenggarakan setiap hari sabtu sore, dan pementasan dilakukan pada
kegiatan Muhadoroh santri Pondok-Pesantren Nurul Islam setiap malam
minggu bakda Isya.
2. Qiroah/Seni Baca Alquran
Keterampilan membaca (maharah al-qira’ah) yaitu menyajikan
materi pelajaran dengan cara lebih dulu mengutamakan membaca, yakni
guru mula-mula membacakan topic-topik bacaan, kemudian diikuti oelh
para siswa. Target pembelajaran keerampilan membaca (maharah al-
qiraah) ini adalah mampu membaca teks arab dengan fasih, mampu
menerjemahkan dan mampu memahaminya dengan baik dan lancar.
Sebagai sekolah yang masih berbasis pesantren, di MA Nurul
Islam kegiatan Ekstrakurikuler ini sangat banyak diminati oleh siswa dan
siswi. Kegiatan diselenggarakan setiap hari Ahad Pagi dengan guru
pembimbing yang disediakan oleh pihak pondok pesantren Nurul Islam.
b. Ekstrakurikuler Olahraga
Terdapat lima jenis pilihan dalam kegiatan ekstrakurikuler olah raga di
MA Nurul Islam, hal ini di sesuaikan dengan ketersediaan sarana dan
prasarana serta tenaga pengajar, adapun jenis-jenis ektrakurikuler olah raga

30
yang tersedia di MA Nurul Islam antara lain:
1. Bola Voli
Bola voli adalah permainan olahraga yang dimainkan oleh dua grup
berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Seluruh
siswa aktif di MA Nurul Islam dapat mengikuti Ekstrakurikuler Bola Voli
yang dilaksanakan setiap hari sabtu di luar jam belajar formal.
2. Sepak Takrow
Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola
voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh
menyentuh bola dengan tangan. Seluruh siswa aktif di MA Nurul Islam
dapat mengikuti Ekstrakurikuler Sepak Takraw yang dilaksanakan setiap
hari sabtu di luar jam belajar formal.
3. Tenis Meja
Tenis meja, atau ping pong (sebuah merek dagang), adalah suatu
olahraga raket yang dimainkan oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua
pasangan (untuk ganda) yang berlawanan. Seluruh siswa aktif di MA
Nurul Islam dapat mengikuti Ekstrakurikuler Tenis Meja yang
dilaksanakan setiap hari sabtu di luar jam belajar formal.
4. Bulu Tangkis
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan
oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang
saling berlawanan. Seluruh siswa aktif di MA Nurul Islam dapat mengikuti
Ekstrakurikuler Bulu Tangkis yang dilaksanakan setiap hari Ahad di luar
jam belajar formal.
5. Futsal
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-
masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola
ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima
pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan.

31
Seluruh siswa aktif di MA Nurul Islam dapat mengikuti Ekstrakurikuler
Futsal. Kegiatan olah raga ini di lakksanakan setiap hari ahad pagi.
c. Ekstrakurikuler Seni Tari
Kegiatan ekstrakurikuler tari baru mulai diselenggarakan pada tahun
ajaran 2017/2018 di MA Nurul Islam. Kegiatan ini berawal dari adanya guru
yang baru bergabung menjadi pengajar di MA Nurul Islam dan memiliki
kompetensi dalam bidang tari.
Berawal dari hal tersebut maka dibukalah kegiatan ekstrakurikuler sanggar
tari islami ini dan animo dari para siswa dan siswi sangat baik.
Kegiatan tari ini diselenggarakan setiap hari rabu sore dan ahad pagi.
c. Pengelolaan
Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler ini diselenggarakan secara
tersetruktur dan terjadwal. Adapun beban tugas dari guru pengajar tercantum
dalam SK pembagian tugas dari Kepala Madrasah.
d. Pendanaan
Pendanaan kegiatan ekstrakurikuler di MA Nurul islam dialokasikan dari
dana Bantuan Operasional Sekolah dan disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia meliputi honor tenaga pengajar, fasilitas penunjang dan peralatan serta
penunjang kegiatan lainya.
Anggaran di tentukan dalam rapat penyusunan RAPBM yang di ikuti oleh seluruh
guru, dan komite serta yayasan.
e. Evaluasi
Evaluasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang diselengarakan di MA Nurul
Islam dilaksanakan oleh guru pengajar masing-masing dengan standar penilaian
yang telah disusun oleh para guru pengajar masing-masing kegiatan dan telah di
evaluasi oleh kepala sekolah dan wakil bidang kurikulum.
Adapun hasil penilaian dapat dicantumkan dalam buku raport yang dapat di
ketahui oleh wali siswa.

32
D. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
Ketuntasan Belajar Minimal di Madrasah Aliyah Nurul Islam Bayung Lencir Tahun Pelajaran
2017/2018 berdasarkan hasil musyawarah Kepala Madrasah dengan Guru Mata Pelajaran dan
tenaga Kependidikan lainnya tanggal 4 Juli 2017 telah ditetapkan dengan memperhatikan:
1. Tingkat Esensial (Kepentingan) pencapaian standar kompetetnsi yang harus dicapai oleh
siswa
2. Tingkat Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator pencapaian kompetensi
dasar yang harus dicapai oleh siswa
3. Tingkat Kemampuan (intake) rata-rata siswa di Madrasah dan
4. Ketersedian sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran

Tabel 1.1. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas X Peminatan Matemtika dan Ilmu Alam
(MIPA)

Mata Pelajaran KKM


Semester 1 Semester 2
Kelompok A (wajib)
1. Pendidikan Agama
a. Fiqih 75 75
b. Al Qur’ an Hadits 75 75
c. Aqidah Akhlaq 75 75
d. SKI 75 75
2. PKN 80 80
3. Bahasa Indonesia 80 80
4. Bahasa Arab 75 75
5. Matematika 75 75
6. Sejarah Indonesia 80 80
7. Bahasa Inggris 75 75
Kelompok B (wajib)

1. Seni Budaya 80 80
2. Penjasolkes 80 80
3. Prakarya dan kewirausahaan 80 80
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
1. Matematika 75 75
2. Biologi 75 75

33
Mata Pelajaran KKM
Semester 1 Semester 2
3. Fisika 75 75
4. Kimia 75 75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat
1. Geografi 75 75
2. Sosiologi 75 75
3. Ekonomi 75 75

Tabel 1.2. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas X Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS)
Mata Pelajaran KKM
Semester 1 Semester 2
Kelompok A (wajib)
1. Pendidikan Agama
a. Fiqih 75 75
b. Al Qur’ an Hadits 75 75
c. Aqidah Akhlaq 75 75
d. SKI 75 75
2. PKN 80 80
3. Bahasa Indonesia 80 80
4. Bahasa Arab 75 75
5. Matematika 75 75
6. Sejarah Indonesia 80 80
7. Bahasa Inggris 75 75
Kelompok B (wajib)

1. Seni Budaya 80 80
2. Penjasolkes 80 80
3. Prakarya dan kewirausahaan 80 80
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
1. Geografi 75 75
2. Sejarah 75 75
3. Sosiologi 75 75
4. Ekonomi 75 75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau

34
Mata Pelajaran KKM
Semester 1 Semester 2
Pendalaman Minat
1. Geografi 75 75
2. Sosiologi 75 75
3. Ekonomi 75 75

Tabel 2.1. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas XI Peminatan Matemtika dan Ilmu
Alam (MIPA)

Mata Pelajaran KKM


Semester 1 Semester 2
Kelompok A (wajib)
8. Pendidikan Agama
e. Fiqih 75 75
f. Al Qur’ an Hadits 75 75
g. Aqidah Akhlaq 75 75
h. SKI 75 75
9. PKN 80 80
10. Bahasa Indonesia 80 80
11. Bahasa Arab 75 75
12. Matematika 75 75
13. Sejarah Indonesia 80 80
14. Bahasa Inggris 75 75
Kelompok B (wajib)

4. Seni Budaya 80 80
5. Penjasolkes 80 80
6. Prakarya dan kewirausahaan 80 80
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
5. Matematika 75 75
6. Biologi 75 75
7. Fisika 75 75
8. Kimia 75 75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat

35
Mata Pelajaran KKM
Semester 1 Semester 2
4. Geografi 75 75
5. Sosiologi 75 75
6. Ekonomi 75 75

Tabel 2.2. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS)
Mata Pelajaran KKM
Semester 1 Semester 2
Kelompok A (wajib)
8. Pendidikan Agama
e. Fiqih 75 75
f. Al Qur’ an Hadits 75 75
g. Aqidah Akhlaq 75 75
h. SKI 75 75
9. PKN 80 80
10. Bahasa Indonesia 80 80
11. Bahasa Arab 75 75
12. Matematika 75 75
13. Sejarah Indonesia 80 80
14. Bahasa Inggris 75 75
Kelompok B (wajib)

4. Seni Budaya 80 80
5. Penjasolkes 80 80
6. Prakarya dan kewirausahaan 80 80
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
5. Geografi 75 75
6. Sejarah 75 75
7. Sosiologi 75 75
8. Ekonomi 75 75
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat
4. Geografi 75 75
5. Sosiologi 75 75
6. Ekonomi 75 75

36
Tabel 3.1. Kriteria Ketuntasan Minimal XII program IPA
Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
a. Fiqih - - 75 75
b. Al Qur’an Hadits - - 80 80
c. Aqidah Akhlaq - - 75 75
d. SKI - - 75 75
2. 3. PKN - - 75 75
3. 4. Bahasa Indonesia - - 80 80
4. Bahasa Arab - - 75 75
5. Bahasa Inggris - - 75 75
6. Matematika - - 75 75
7. Fisika - - 75 75
8. Kimia - - 75 75
9. Biologi - - 75 75
10. Sejarah - - 80 80
11. Seni Budaya - - 80 80
12. Pendidikan Jasmani, O.K - - 80 80
13. Teknologi Informasi dan
- - 75 75
Komunikasi
14. Keterampilan/ Bahasa Asing - - 75 75
B. Muatan Lokal - - 75 75
C. Pengembangan Diri

Tabel 3.2. Kriteria Ketuntasan Minimal Kelas XII program IPS


Alokasi Waktu
Komponen Kelas XI Kelas XII
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2
A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama
a. Fiqih - - 75 75
b. Al Qur’an Hadits - - 80 80
c. Aqidah Akhlaq - - 75 75
d. SKI - - 75 75
2. 3. PKN - - 75 75
3. 4. Bahasa Indonesia - - 80 80
4. Bahasa Arab - - 75 75
5. Bahasa Inggris - - 75 75

37
6. Matematika - - 75 75
7. Sejarah - - 75 75
8. Geografi - - 75 75
9. Ekonomi - - 75 75
10. Sosiologi - - 80 80
11. Seni Budaya - - 80 80
12. Pendidikan Jasmani, O.K - - 80 80
13. Teknologi Informasi dan
- - 75 75
Komunikasi
14. Keterampilan/ Bahasa Asing - - 75 75
B. Muatan Lokal - - 75 75
C. Pengembangan Diri

E. REMIDIAL DAN PENGAYAAN


1. Remedial
Remedial atau perbaikan diberikan kepada peserta didik yang belaum tuntas
belajar atau belum mencapai SKBM ( Standar Ketuntasan Belajar Minimal )
setelah mengikuti tes kompetenti dasar tertentu, ujian blok, atau ujian semester.
Progran remedial ini dilakukan dua kali, sehingga bila peserta didik sudah
melaksanakan remedial atau perbaikan sebanyak dua kali namun nilainya belum
mencapai SKBM maka penanganannya harus melibatkan orang tua peserta didik
dengan melibatkan pihak Bimbingan dan Konseling untuk mengetahui
kemungkinan sebab lain dari kelambanan peserta didik tersebut.
Tugas yang berat bagi guru dalam mencapai belajar tuntas ini adalah
bagaimana seorang guru dapat menanganai peserta didik yang lemah atau

38
lamban dalam mencapai kompetensi belajar tertentu, maka ada dua cara yang
dilakukan ;
a) Guru memberi  bimbingan secara khusus, individual bagi peserta didik yang
lamban dalam mencapai kompetensi dasar tertentu.  Cara ini sederhana
sebab guru berperan juga sebagai  fasilitator.  Contoh menanyakan kepada
peserta didik yang mana tempat kesulitannnya dan langsung dijelaskan oleh
guru, bisa di dalam kelas atau luar kelas sampai benar-benar dimengerti yang
indikatornya bisa mengerjakan soal atau tugas dari guru dengan benar.
b) Dengan perlakuan (treatment) khusus yaitu penyederhanaan dari
pembelajaran regular.  Contoh guru dapat menyederhanakan sisi materi  ajar
agar mudah dimengerti oleh peserta didik yang lamban
tersebut.  Penyampaian yang sederhana dari guru dengan melengkapai
materi ajar dengan gambar, grafik, skema, dan lainnya.  Penyederhanaan soal
yang diujikan sehingga lebih mudah dimengerti olah peserta didik yang
lamban belajar.

2. Pengayaan
Dalam pembelajaran tuntas maka akan muncul peserta didik yang memiliki
kecepatan lebih dalam mencapai kompetensi dasar tertentu, untuk peserta didik
yang seperti ini tidak boleh diabaikan tetapi harus mendapat perlakuaan khusus
dalam bentuk tambahan pengetahuan dan keterampilan melalui program
pengayaan.  Caranya adalah memberikan materi tambahan atau diskusi tentang
materi ajar berikutnya atau kopetenti dasar berikutnya sesama teman
sekelompoknnya untuk memperluas wawasannya.  Atau sebagai tutor sebaya
terhadap temannya yang belum tuntas belajarnya.  Cara lainnya adalah
memberikan tugas oleh guru yang menyangkut kompetenti selanjutnya sebagai
materi ajar tambahan.  Dapat juga dilakukan dengan mengerjakan soal latihan
yang bersifat pengayaan.

39
F. KRITERIA KENAIKAN DAN KELULUSAN
a. Kenaikan Kelas

Kenaikan kelas dilaksnakan pada setiap akhir tahun pelajaran, dengan kreteria
kenaikan kelas diatur sebagai berikut :

a) Menyelesaikan seluruh program pembelejaran di madrasah


b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama, kelompok kewarganegraan dan kepribadian
kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran pendidikan
jasmani dan kesehatan
c) Di MA Nurul Islam Tamban kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di
kelas mencaai 90 %
d) Siswa yang tidak memiliki nilai pelanggaran point melebihi 100 point
e) Siswa dapat membaca Al quran dengan baik dan benar
f) Siswa dinayatakan tidak naik kelas setelah mendapatkan pertimbangan yang
sewajarnya melalui rapat kenaikan kelas
g) Siswa tidak naik kelas, diwajibkan mengulang, yaitu mengikuti keseluruhan
kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun berikutnya.
h) Siswa yang tidak naik kelas berturut-turut 2 tahun pada kelas yang sama akan
diserahkan kembali kepada kedua orang tua bersangkutan.

b. Kelulusan

Penetapan kelulusan sesuai dengan ketentuan PP 45/2010 peserta didik


dinayatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah
setelah:

a) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran


b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata

40
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok pelajaran Jasmani dan Kesehatan
c) Lulus Ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi
d) Lulus Ujian Nasional
e) Mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai 90 %

c. Mutasi

Bagi siswa yang ingin melakukan mutasi, baik pindah maupun masuk ke MA
Nurul Islam Bayung Lencir diatur dengan persyaratan pindah/mutasi dengan prinsip
menajemenyang transparan melalui suatu mekanisme yang obyektif dengan
memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Mutasi Keluar
a) Surat permohonan orang tua yang bersangkutan

b) Surat keterangan bersedia menerima mutasi/ada tempat dari sekolah yang


ingin dituju ( bagi siswa yang mutasi keluar)

2. Mutasi Masuk
a) Memiliki surat pindah dari sekolah/madrasah asal
b) Memiliki Laporan Hasil Belajar (Roport) dengan nilai lengkap dari sekolah
asal, serta nilai kepribadian sekurang-kurangnya cukup
c) Menyerahkan foto copy Ijzah SMP/MTs yang di legalisir
d) Menyerahkan pas photo
e) Tertampang oleh daya tampung sekolah/madrasah

41
BAB IV
BEBAN BELAJAR
A. Sistem Pembelajaran
MA Nurul Islam melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem
paket. Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sistem Paket adalah sistem
penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti
seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap
kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran.

42
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta
didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.

B. Tatap Muka
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran pada MA Nurul Islam ditetapkan berlangsung selama 45 menit.
Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada pada kls X dan XI kurikulum
2013 peminatan Matematika dan Ilmu Alam serta peminatan Ilmu-ilmu Sosoial adalah
51 jam pelajaran dan untuk kurikulum kombinasi pada kelas XII jurusan IPA dan IPS
adalah 47 jam pelajaran.

Tabel 4.1. Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan untuk setiap Satuan
Pendidikan

Satu jam
pemb. Jumlah Minggu
Kela Waktu pembelajaran
Jurusan tatap jam pemb. Efektif per
s per tahun
muka Per minggu tahun ajaran
(menit)
X 1.776 jam
MIPA
dan 45 51 37 pembelajaran (71.040
dan IPS
XI menit).
1.517 jam
IPA &
XII 45 47 37 pembelajaran (1.517
IPS
menit)

43
C. Penugasan Terstruktur
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh
pendidik.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik
untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta
didik
D. Kegiatan Mandiri
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur terdiri dari:
1) Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi
peserta didik pada MA Nurul Islam maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap
muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
2) Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket di MA Nurul
Islam adalah tiga tahun.

BAB V

KALENDENDER AKADEMIK

44
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalender akademik antara lain
adalah:

a. Kepala sekolah/madrasah menyusun kalender pendidikan/akademik yang meliputi


jadwal pembelajaran, ulangan, ujian, kegiatan ektra kurikuler, dan hari libur;
b. Penyusunan kalender pendidikan /akademik:
1. Didasarkan pada standar isi,
2. Berisi mengenai pelaksanaan aktivitas sekolah/madrasah selama satu tahun
dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan;
3. Diputuskan dalam rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala
sekolah/madrasah
c. Sekolah/madrasah menyusun jadwal penyusunan KTSP dan Kurikulum 2013
d. Sekolah/madrasah menyusun mata pelajaran yang dijadwalkan pada semester gasal
dan semester genap.

1. Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran 2018/2019 .

Permulaan tahun pelajaran di MA Nurul Islaam di tetapkan pada hari senin minggu ke tiga pada
bulan Juli tahun 2018 tepatnya tanggal 16 Juli 2018 dan berakhir pada bulan Juni tahun 2018.

2. Jumlah Minggu Efektif Tahun Pelajaran 2018/2019

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran selama tahun
pelajaran 2018/2019.
Jumlah minggu efektif sesuai dengan kalender pendidikan pada MA Nurul Islam Bayung
Lencir adalah sekurang-kurangnya 37 minggu efektif dan digunakan secara maksimal untuk
kegiatan pembelajaran efektif .

45
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Perhitungan Minggu Efektif,Kegiatan, Penyerahan Laporan Pendidikan dan Hari Libur MA


Nurul Islam Tahun Pelajaran 2018 – 2019

Libur Sekolah
Hari
No Semeste Kegiata Penyeraha Hari
Bulan efekti Semeste Mingg Umu
. r n n Laporan ray
f r u m
a
1. I Juli 14 1 - 12 5 - -
2. Agustus 25 1 - - 4 - 1
Septembe
3. 18 1 - - 5 - -
r
4. Oktober 27 1 - - 4 - -
5. November 20 1 - - 4 - -
6. Desember 0 1 1 13 5 - -
Jumlah 104 6 1 25 27 - 1
7. II Januari 26 1 - - 4 - -
8. Februari 23 1 - - 4 - -
9. Maret 19 1 - - 5 - -
10. April 11 1 - - 4 - -
11. Mei 19 1 - - 4 - -
12. Juni 0 1 1 0 5 - 9
Jumlah 98 6 1 0 26 - 9
Jumlah dalam satu tahun 102 12 2 25 53 - 10

3. Jadwal Waktu Libur

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud.

Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.

46
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
Digunakan untuk kegiatan
1. 1 Pekan efektif belajar Minimum 37 pembelajaran efektif pada satuan
pendidikan MA Nurul Islam
Maksimum 2
2. 2 Jeda tengah semester Satu minggu setiap semester
minggu
Maksimum 2
3. 3 Jeda antar semester Antara semester I dan II
minggu
Digunakan untuk penyiapan kegiatan
Libur akhir tahun Maksimum 3
4. 4 dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran minggu
pelajaran
Disesuaikan tanpa mengurangi jumlah
5. 5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
6. 6
umum/nasional minggu Pemerintah
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
Kegiatan khusus Maksimum 3
7. 7 madrasah tanpa mengurangi jumlah
sekolah/madrasah minggu
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif

47
BAB VI
PENUTUP

Dengan telah selesainya penyusunan kurikulum Madrasah Aliyah Nurul Islam Bayung
Lencir pada awal tahun pelajaran 2018/2019, maka salah satu pedoman dan acuan dalam
kegiatan belajar mengajar telah dimiliki oleh Madrasah Aliyah Nurul Islam Bayung Lencir
dengan mengacu pada peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 dan 24 tahun 2006,
maka Madrasah Aliyah Nurul Islam Bayung Lencir semua kelas telah menetapkan kurikulum
pada semua tingkat kelas pada tahun pelajaran 2018/2019.
Besar harapan kami, semoga kurikulum Madrasah Aliyah Nurul Islam Bayung Lencir
dapat melaksanakan dengan baik. Kami juga sangat mengaharapkan dukungan dari berbagai
pihak khususnya dewan guru, pegawai, maupun para siswa serta masyarakat yang diwakili oleh
orang tua siswa. Atas bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak kami
ucapkan terima kasih. Kepada pemerintah yang memberikan kesempatan pada kami untuk
menyusun kurikulum Madrasah Aliyah Nurul Islam Bayung Lencir semoga kurikulum ini menjadi
sarana bagi Madrasah untuk ikut mencerdaskan anak bangsa.

48

Anda mungkin juga menyukai