Anda di halaman 1dari 7

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan

cara melihat skor atau nilai rata-rata dari variabel stres kerja dengan

variabel kinerja pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Mataraman.

Koefisien korelasi yang diperoleh selanjutnya dapat dijadikan dasar untuk

menguji hipotesis penelitian yang dikemukakan dengan membuktikan

apakah ada hubungan antara kedua variabel tersebut (Hidayat, 2007).

2. Populasi dan Sampel Penelitian

2.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian merupakan seluruh subjek atau objek dengan

karakteristik tertentu yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Populasi

dalam penelitian ini adalah semua tenaga kesehatan yang bekerja

di Puskesmas Mataraman berjumlah 50 orang

2.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006). Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu

suatu tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel

diantara populasi sesuai dengan yang dihendaki peneliti

(tujuan/masalah dalam penelitian) sehingga sampel tersebut dapat

mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya

(Arikunto, 2006). Penelitian ini dilakukan pada staf yang terlibat

dalam 3 Pokja Akreditasi Puskesmas Mataraman dengan jumlah

sampel sebanyak 33 orang.

1
2

Perhitungan besar sampel ditetapkan dengan menggunakan

rumus Notoatmodjo (2005) :

n=N

1+ N (d2)

Keterangan :

N = Besar populasi

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketetapan yang diinginkan

n = 50

1+ 50 (0,01)

n = 33,33

Pengambilan sampel dari setiap unit ditentukan dengan menggunakan

rumus Isgiyanto (2009) :

Nixn

ni = ---------------

Keterangan :

ni = Besar sampel yang harus diambil dari unit 1

Ni = Besar populasi dari unit 1

N = Besar Populasi

n = Besar sampel

18 x 33

ni = ------------------------

50
3

ni = 11,8

Tabel 4.1

Tehnik Pengambilan Sampel dari Tiap-Tiap Pokja

No Pokja Populasi Sampel


1 Manajemen PUskesmas 18 12
2 Upaya Kesehatan Masyarakat 17 11
3 Upaya Kesehatan Perorangan 15 10
Jumlah 50 33

Kriteria sampel yang diteliti adalah tenaga kesehatan puskesmas mataraman

yang ada di Kelompok Manajemen Puskesmas, Upaya Kesehatan Masyarakat,

dan Upaya Kesehatan Perorangan

3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mataraman Kabupaten

Banjar. Adapun pertimbangan pemilihan puskesmas tersebut karena

merupakan puskesmas yang sedang melaksanakan akreditasi, dan juga

tempat calon peneliti bekerja. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-

Juli 2017.

4. Pertimbangan Etik
4

Dalam penelitian ini peneliti memberi penjelasan kepada

responden tentang maksud dan tujuan penelitian serta prosedur

penelitian yang dilakukan. Jika responden bersedia diteliti maka diminta

kepada responden untuk menandatangani lembar persetujuan (informed

consent ). Jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak

memaksa dan tetap menghormati hak responden. Kerahasiaan catatan

mengenai responden dijamin dengan menggunakan inisial responden

atau memberi kode pada masing-masing lembar kuesioner dan

menyimpan instrument penelitian selesai digunakan untuk kepentingan

peneliti. (Nursalam, 2003).

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner. Kuesioner stres kerja disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan

tinjauan pustaka dari faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja

menurut Griffin, 2004 &Dewe, 1989 dalam Abraham,1997. Kuesioner ini

dibagi dalam tiga bagian yaitu bagian pertama tentang data demografi

meliputi, kode responden, status, pendidikan, status kepegawaian, lama

bekerja dan besar gaji/tunjangan.

6. Prosedur Pengumpulan Data

Peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian

pada Institusi Pendidikan Program Studi Ilmu keperawatan FK ULM yang

dilanjutkan dengan mengajukan permohonan izin penelitian di

Puskesmas Mataraman. Setelah mendapat izin dari Kepala Puskesmas

Mataraman, mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik

populasi dengan mengadakan studi pendahuluan/dengan mempelajari

berbagai hal yang berhubungan dengan populasi. Kemudian peneliti


5

menetapkan sampel berdasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti

sendiri, sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian dan

sebagian populasi menjadi uji ulang reliabel. Sampel pertama dari tiap

unit diambil secara acak oleh perwakilan perawat pelaksana dari tiap unit

yang pengambilannya diberikan nomor urut dengan teknik undian.

Kemudian sampel berikutnya dipilih dengan mengambil setiap anggota

populasi dari setiap unit dengan menggunakan rumus interval tertentu.

Interval disini merupakan kelipatan atau pola yang digunakan dalam

pengambilan sampel populasi dari tiap unit yang menyerupai deret ukur

yang akan mempengaruhi terpilih tidaknya sampel berikutnya

(Istijanto,2006).

Jumlah populasi setiap unit

Rumus Interval = -----------------------------------------

Jumlah sampel yang diambil

18

Interval =

12

= 1,5

Setelah sampel terpilih sesuai rumus interval kemudian peneliti

mengadakan pendekatan kepada calon responden untuk mendapatkan

persetujuan sebagai sampel penelitian, responden diambil sesuai rumus

dari tiap-tiap ruang rawat inap dan responden diberi kesempatan

membaca lembar persetujuan kemudian menandatangani lembar

persetujuan tersebut.
6

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang terdapat

pada lembaran kuesioner sesuai dengan petunjuk masing-masing bagian.

Peneliti memberitahu responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan

apa yang dialami, dirasakan, dilakukan oleh responden dan harus diisi

sendiri oleh responden. Notoatmodjo (2005) mengatakan bahwa jika

kuesioner yang diberikan terlalu banyak akan memakan waktu yang

panjang dan dapat menimbulkan kebosanan dari responden. Apabila

responden sudah bosan maka jawaban yang akan diberikan akan bias.

7. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul maka dilakukan analisa data

melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu

mengecek kelengkapan identitas responden serta memastikan bahwa

semua pertanyaan telah diisi sesuai petunjuk, tahap coding yaitu memberi

kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk mmpermudah waktu

mengadakan tabulasi dan analisa, tahap ketiga processing yaitu

memasukkan data dari kuesioner kedalam program komputer dengan

menggunakan komputerisasi, tahap keempat adalah melakukan cleaning

yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada

kesalahan atau tidak. Data yang sudah diolah, disajikan dalam bentuk

tabel distribusi frekuensi, deskripsi tentang sampel penelitian berupa

frekuensi dan presentase yaitu pada data demografi, stres kerja dan

kinerja pelaksanaan akreditasi.

Hubungan antara dua variabel dalam penelitian diuji dengan

menggunakan korelasi pearson, sebab kedua variabel termasuk

kelompok data ordinal dan berdistribusi normal. Ada tidaknya korelasi

dinyatakan dalam angka pada indeks. Arah korelasi dinyatakan dalam


7

tanda (+) menyatakan adanya korelasi sejajar searah, dan tanda (-)

menyatakan korelasi sejajar berlawanan arah (Arikunto, 2002).Pada uji

ini, ada dua jenis kelompok data- interval berbeda saling dibandingkan

untuk menentukan derajat hubungan diantara keduanya, karena r

berkisar antara -1,0 sampai +1,0 sehingga dapat dikatakan bahwa poin ini

saling berhubungan baik secara positif atau secara negatif. Di sisi lain,

jika koefisien korelasi mendekati 0, maka poin-poin tersebut hubungannya

lemah atau tidak ada hubungan .

Tahapan terakhir dalam analisa data adalah mengidentifikasi

hubungan antara stres kerja dengan kinerja pelaksanaan akreditasi di

puskesmas mataraman. Untuk mengetahui hubungan antar variabel

digunakan uji statistik korelasi pearson, dengan batas kemaknaan a=

0,05. Dengan ketentuan jika P < a maka Ho ditolak (Notoatmodjo, 2010).

Anda mungkin juga menyukai