Anda di halaman 1dari 32

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/307888065

Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting dalam Penulisan Naskah Ilmiah

Presentation · September 2016


DOI: 10.13140/RG.2.2.27892.96643

CITATIONS READS

0 2,459

1 author:

I Putu Eka N. Kencana


Udayana University
82 PUBLICATIONS   40 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Analisis Determinan Tingkat Kepuasan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara View project

Create new project "Inpatient Satisfaction" View project

All content following this page was uploaded by I Putu Eka N. Kencana on 07 September 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Introduksi
Plagiarisme
Avoiding Plagiarism

Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


dalam Penulisan Naskah Ilmiah

Eka N. Kencana

Department of Mathematics
Udayana University
Bali, Indonesia

Seminar dan Lokakarya Tugas Akhir – Jimbaran, 14 Sept. 2016

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Plagiarisme
Avoiding Plagiarism

Outline Paparan

1 Introduksi
Introduksi Plagiarisme
Definisi Plagiarisme
Contoh Plagiarisme

2 Plagiarisme
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Bukan Plagiat: Common Knowledge

3 Avoiding Plagiarism
Paraphrasing
Quoting dan Citing

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi Introduksi Plagiarisme
Plagiarisme Definisi Plagiarisme
Avoiding Plagiarism Contoh Plagiarisme

Plagiarisme
Mengapa Perlu Diketahui?

Dalam menulis naskah ilmiah, seorang penulis hampir mustahil


tidak menyertakan pemikiran, gagasan atau ide, bahkan teori
dan atau definisi yang dinyatakan penulis lainnya. Hal ini
berpeluang memunculkan tindakan plagiat (plagiarism);
Tindakan plagiat (baik yang dilakukan secara sengaja dan
atau tidak sengaja) merupakan sebuah perbuatan yang sangat
tercela dalam komunitas ilmuwan;
Konsekuensi bagi insan akademik di Indonesia yang diketahui
melakukan plagiat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan
(memperoleh nilai E) hingga pencopotan gelar professor bagi
yang menyandangnya.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi Introduksi Plagiarisme
Plagiarisme Definisi Plagiarisme
Avoiding Plagiarism Contoh Plagiarisme

Plagiarisme
Mengapa Perlu Diketahui?

Pada umumnya para plagiator di dunia akademik (yang


terbongkar) menyebutkan plagiat yang dilakukannya bersifat
tidak disengaja memperhatikan bahwa sumber-sumber yang
dirujuk telah disebutkan di daftar kepustakaannya. Pada
kalangan mahasiswa, Herqutanto (2013) berpendapat
plagiarisme bisa disebabkan karena beban tugas yang
berlebihan atau karena ketaktahuannya dalam mensitasi
rujukan.
Plagiarisme bersama dengan tindakan falsifikasi dan fabrikasi
merupakan aksi-aksi yang sangat tercela dalam komunitas
ilmiah. Ketiga jenis aksi ini tergolong ke dalam aksi
pelanggaran kode etik ilmiah (scientific misconduct) yang
sangat serius (Sastroasmoro, 2007).

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi Introduksi Plagiarisme
Plagiarisme Definisi Plagiarisme
Avoiding Plagiarism Contoh Plagiarisme

Definisi

Merujuk Wikipedia, istilah plagiarisme diperkenalkan oleh


seorang pujangga Romawi – Marcus Valerius Martialis – yang
menyatakan plagiarius sebagai tindakan mencuri karya orang
lain;
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online mendefinisikan
plagiarisme sebagai ”penjiplakan yang melanggar hak cipta”;
Student Regulation dari De Monfort University di Inggris
mendenisikan plagiarisme sebagai ”The significant use by a
student of other people’s work and the submission of it as
though it were his or her own”.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi Introduksi Plagiarisme
Plagiarisme Definisi Plagiarisme
Avoiding Plagiarism Contoh Plagiarisme

Contoh Plagiarisme di Indonesia

Table: Catatan Kecil tentang Plagiarisme di Indonesia

No Jenis Karya Diduga Plagiator Tahun Keterangan


1 Puisi Karawang-Bekasi Chairil Anwar 1949 -
2 Artikel untuk memperoleh gelar Amir Santoso 1979 -
professor
3 Disertasi di MIT Cambridge Y. Muhaimin 1992 Diakui oleh
ybs.
4 Makalah seminar di RS. Harapan S. F. Supari 2002 Tidak mengaku
Kita, Jakarta
5 Tesis di ISI Denpasar tahun 2003 IM. Kartawan 2008 Dibatalkan
6 Artikel di The Jakarta Post AAB. Perwita 2010 Gelar professor
ybs. dicopot
7 Buku diterbitkan IPB Press H. A. Sukria 2010 -
8 Disertasi Ade Juhana 2010 -

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Pengertian Direct Plagiarism

Plagiarisme langsung dicirikan oleh penggunaan kata, kalimat,


bahkan paragraf yang terdapat pada tulisan yang dirujuk tanpa
mencantumkan sumbernya (citation) atau tanpa
mem-paraphrasing secara tepat. Hal ini juga berlaku bila referensi
yang diacu ditulis dalam bahasa lain (misalnya bahasa Inggris),
penterjemahan ke dalam bahasa Indonesia tanpa melalui sitasi
merupakan tindakan plagiat.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Contoh Plagiat Langsung


Naskah Asli Multivariate analysis involves the application of statistical methods that
simultaneously analyze multiple variables. The variables typically represent
measurements associated with individuals, companies, events, activities, situations,
and so forth. The measurements are often obtained from surveys or observations that
are used to collect primary data, but they may also be obtained from databases
consisting of secondary data. Exhibit 1.1 displays some of the major types of
statistical methods associated with multivariate data analysis.
Sumber: Hair et. al, (2014)

Plagiat Langsung Analisis peubah ganda (APG) mencakup aplikasi metode statistika
yang memiliki kemampuan menganalisis sejumlah peubah secara simultan. Pada
umumnya, peubah yang dianalisis merepresentasikan hasil pengukuran terhadap
individu, perusahaan, aktivitas, dan sebagainya. Hasil pengukuran seringkali diperoleh
melalui survei atau observasi untuk mengumpulkan data primer; atau diperoleh dari
database data sekunder. Gambar 1 menampilkan beberapa metode statistika yang
tergolong ke dalam kelompok APG.

Meskipun telah di-Indonesia-kan secara bebas, paragraf di atas tetap saja bersifat plagiat memperhatikan susunan
kata dan tidak dicantumkannya nama penulis artikel tersebut.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Contoh Plagiat Langsung

Naskah Asli Multivariate analysis involves the application of statistical methods that
simultaneously analyze multiple variables. The variables typically represent
measurements associated with individuals, companies, events, activities, situations,
and so forth. The measurements are often obtained from surveys or observations that
are used to collect primary data, but they may also be obtained from databases
consisting of secondary data. Exhibit 1.1 displays some of the major types of
statistical methods associated with multivariate data analysis.
Sumber: Hair et. al, (2014)

Plagiat Langsung Menurut Hair et al. (2014), analisis peubah ganda (APG)
mencakup aplikasi metode statistika yang memiliki kemampuan menganalisis sejumlah
peubah secara simultan · · ·
.

Meskipun telah dilengkapi dengan sumber naskah rujukan, paragraf di atas tetap saja bersifat plagiat
memperhatikan susunan kata dan struktur kalimat sama dengan naskah asli.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Contoh Plagiat Langsung

Naskah Asli Multivariate analysis involves the application of statistical methods that
simultaneously analyze multiple variables. The variables typically represent
measurements associated with individuals, companies, events, activities, situations,
and so forth. The measurements are often obtained from surveys or observationsthat
are used to collect primary data, but they may also be obtained from databases
consisting of secondary data. Exhibit 1.1 displays some of the major types of
statistical methods associated with multivariate data analysis.
Sumber: Hair et. al, (2014)

Plagiat Langsung Refers to Hair et al. (2014), various statistical methods that
simultaneously analyze multiple variables are grouped as multivariate analysis. The
data for these methods are often obtained from surveys or observations · · · .

Meskipun telah dilengkapi dengan sumber naskah rujukan, memperhatikan hanya terjadi perubahan posisi
kata/frasa maka tetap dianggap sebagai karya plagiat.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Contoh Plagiat Langsung

Naskah Asli Multivariate analysis involves the application of statistical methods that
simultaneously analyze multiple variables. The variables typically represent
measurements associated with individuals, companies, events, activities, situations,
and so forth. The measurements are often obtained from surveys or observations that
are used to collect primary data, but they may also be obtained from databases
consisting of secondary data. Exhibit 1.1 displays some of the major types of
statistical methods associated with multivariate data analysis.
Sumber: Hair et. al, (2014)

Tidak Plagiat: Dikutip Refers to Hair et al. (2014), multivariate analysis ”involves
the application of statistical methods that simultaneously analyze multiple variables
[· · · ] The measurements are often obtained from surveys or observations that are used
to collect primary data, but they may also be obtained from databases consisting of
secondary data”.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Contoh Plagiat Langsung

Naskah Asli Multivariate analysis involves the application of statistical methods that
simultaneously analyze multiple variables. The variables typically represent
measurements associated with individuals, companies, events, activities, situations,
and so forth. The measurements are often obtained from surveys or observations that
are used to collect primary data, but they may also be obtained from databases
consisting of secondary data. Exhibit 1.1 displays some of the major types of
statistical methods associated with multivariate data analysis.
Sumber: Hair et. al, (2014)

Tidak Plagiat: Di-paraphrased Refers to Hair et al. (2014), to analyse more than
one variable simultaneously, researcher could utilise statistical techniques that are
classified as multivariate analysis. Data for these techniques may be obtained from
primary as well as from secondary sources· · · .

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Contoh Plagiat Langsung

Naskah Asli Multivariate analysis involves the application of statistical methods that
simultaneously analyze multiple variables. The variables typically represent
measurements associated with individuals, companies, events, activities, situations,
and so forth. The measurements are often obtained from surveys or observations that
are used to collect primary data, but they may also be obtained from databases
consisting of secondary data. Exhibit 1.1 displays some of the major types of
statistical methods associated with multivariate data analysis.
Sumber: Hair et. al, (2014)

Tidak Plagiat: Di-paraphrased Merujuk kepada Hair (2014), untuk menganalisis


lebih dari satu variabel secara serempak, peneliti bisa memanfaatkan berbagai teknik
Statistika yang diklasifikasikan sebagai teknik analisis peubah ganda (APG). Data
yang dianalisis oleh berbagai teknik APG bisa diperoleh dari sumber data primer
maupun sumber data sekunder · · · .

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Pengertian Self-plagiarism

Swaplagiat terjadi saat seorang penulis mencantumkan sebagian


dari artikel yang telah diterbitkannya dalam tulisannya yang lain
tanpa merujuk dirinya sendiri sebagai penulis. Menurut panduan
tentang Kejujuran Akademik dari Bowdoin College Brunswick di
AS, saat seorang mahasiswa mencantumkan sebagian dari makalah
yang telah dibuatnya untuk matakuliah A dalam artikel yang
dibuatnya untuk matakuliah B tanpa sepengetahuan kedua
pengajar matakuliah, mahasiswa tersebut telah tergolong
melakukan swaplagiat.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Pengertian Mosaic Plagiarism

Plagiat jenis ini tergolong sulit untuk dideteksi. Secara umum


mosaic plagiarism dicirikan dengan plagiator mencampur
kata-katanya sendiri dengan kata-kata dari artikel yang ditiru
secara acak, tetapi struktur kalimat dari artikel asli
dipertahankannya. Perhatikan contoh berikut:

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Contoh Mosaic Plagiarism

Naskah Asli The purpose of a control chart is to determine if the performance of a


process is maintaining an acceptable level of quality. It is expected, of course, that any
process will experience natural variability, that is, variability due to essentially
unimportant and uncontrollable sources of variation.
Sumber: Walpole et. al (2012)

Plagiat Mosaic Refers to Walpole et al. (2012), it is important to control


the performance of a process in an acceptable level of quality . Product’s variability
is expected due to unimportant and uncontrollable sources . This is the main
purpose of a control chart.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Pengertian Accidental Plagiarism

Diartikan sebagai ketaksengajaan dalam melakukan tindakan


plagiat, yang setidak-tidaknya dipicu oleh tiga hal berikut:
Lalai dalam mencantumkan pustaka yang dijadikan rujukan;
Kekeliruan dan atau lalai dalam menyitir bagian tulisan yang
dirujuk. Sebagai contoh, penulis melupakan penggunaan
pasangan tanda ”” yang menjadi ciri sitasi; dan
Teknik paraphrasing yang digunakan masih kurang baik.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Jenis Plagiat: Direct, Self, Mosaic, Accidental
Plagiarisme
Bukan Plagiat: Common Knowledge
Avoiding Plagiarism

Common Knowledge bukan Plagiat

Bila bagian yang ditulis merupakan pengetahuan bersifat


umum (common knowledge), penulis diperkenankan untuk
tidak mencantumkan sumber rujukannya (Purdue Univ,
2014);
Massachusetts Institute of Technology mengartikan common
knowledge sebagai ”information that the average, educated
reader would accept as reliable without having to look it up”
(MIT, 2016):
Informasi yang diketahui oleh sebagian besar orang: air akan
mendidih pada suhu 1000 C;
Fakta yang secara umum diketahui komunitas suatu disiplin
ilmu. Misalnya, orang belajar matematika tahu luas lingkaran
dihitung menggunakan formula A = ⇡r 2 , dengan A dan r
menyatakan luas dan jari-jari lingkaran.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Honesty, Creativity, Integrity...

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Pengantar

Mempertimbangkan naskah ilmiah merupakan


kombinasi dari pemikiran pribadi penulis dengan
pemikiran dari penulis lain, maka sangat penting
mengetahui teknik-teknik penghindaran plagiat,
terutama plagiat yang dikategorikan accidental
plagiarism.
Secara umum terdapat 2 cara agar sebuah tulisan
tidak dikategorikan plagiat, (a) melakukan teknik
paraphrasing secara efektif, dan (b) menggunakan
teknik quoting dan citing dengan tepat.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Paraphrasing

Paraphrase memiliki arti menyatakan ulang (restating ) tulisan


orang lain menggunakan kata-kata sendiri (own words). Pada
paraphrasing, sumber tulisan yang dijadikan rujukan harus
disertakan untuk tidak dianggap sebagai plagiat. Perhatikanlah
dua contoh berikut:

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Contoh: Paraphrasing tetapi Plagiat

Artikel Asli In accordance with revolutionary information and


communication technology development, Internet and its infrastructure has
been positioned as a must technology for most countries around the world to
support their national development. Very recently, the development of social
media infrastructure had significant e↵ect in changing the way of people to
communicate.
Sumber: Kencana & Suputra (2015)

Hasil Paraphrasing Sejalan dengan perkembangan yang sangat revolusioner


di bidang teknologi informasi dan komunikasi, internet dan infrastrukturnya
telah menjadi teknologi yang sangat penting dalam mendukung berbagai negara
di dunia melakukan proses pembangunannya. Akhir-akhir ini, berkembangnya
media sosial mempengaruhi secara signifikan cara orang berkomunikasi.

Meskipun telah di-Indonesia-kan secara bebas, parafrase tetap plagiat


memperhatikan susunan kata dan tidak dicantumkannya nama penulis artikel tersebut

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Contoh: Paraphrasing dan Bukan Plagiat

Artikel Asli In accordance with revolutionary information and


communication technology development, Internet and its infrastructure has
been positioned as a must technology for most countries around the world to
support their national development. Very recently, the development of social
media infrastructure had significant e↵ect in changing the way of people to
communicate.
Sumber: Kencana & Suputra (2015)

Hasil Paraphrasing Pada artikelnya, Kencana dan Suputra (2015)


menyatakan berkembang pesatnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
dan diposisikannya TIK sebagai pendukung pembangunan nasional di berbagai
negara dunia menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat drastis pada cara
orang berkomunikasi melalui berbagai media sosial sebagai salah satu contoh
aplikasi dari perkembangan TIK.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Berlatih Mem-paraphrase

Beberapa tip untuk melatih kemampuan agar dapat melakukan


paraphrase secara efektif dan benar adalah:
1 Bacalah secara utuh berkali-kali sebuah artikel ilmiah sehingga
Anda paham;
2 Tanpa melihat artikel tersebut, nyatakan secara lisan hal-hal yang
telah Anda pahami. Jika ragu, kembali ke tahap sebelumnya;
gunakan ’catatan kecil’ untuk menuliskan hal-hal yang dianggap
penting;
3 Tuliskan dengan menggunakan kalimat Anda sendiri bagian atau
teks yang diacu. Jika diperlukan, minta kawan Anda untuk
memeriksa apakah tulisan Anda merupakan plagiat dari artikel asli.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Quoting dan Citing

Mengutip atau menyitir merupakan teknik menyertakan pendapat


penulis lain ke dalam naskah yang sedang dibuat menggunakan
kalimat yang dibuat penulis asli. Mengutip (to cite) atau menyitir
(to quote) sama sulitnya dengan melakukan paraphrase bila tidak
terlatih;

Kesulitan dalam mengutip (to cite) atau menyitir (to quote)


terdapat pada pemilihan alasan mengapa dilakukan pengutipan
atau penyitiran;

Terdapat 2 opsi untuk memosisikan pendapat Anda pada pengutipan


atau penyitiran, yaitu (a) sejajar, atau (b) berseberangan dengan
artikel yang dikutip. Perhatikan dua contoh berikut:

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Kesejajaran

In terms of implementation, e↵orts to realize sustainable ecotourism are


not easy considering the participation of local communities in the
planning and management of ecotourism is absolute. According to [3],
community-based ecotourism is defined as ”ecotourism enterprises that
are owned and managed by the community. Furthermore, CBE[T] implies
that a community is taking cares of its natural resources in order to gain
income through operating a tourism enterprise and using that income to
better the lives of its members. Hence, CBE[T] involves conservation,
business enterprise and community development.”1
Sumber: Kencana & Mertha (2014)

1
[3] Keith W. Sproule, ”Community-based Ecotourism Development: Identifying Partners in the Process”,
The Ecotourism Equation: Measuring the Impacts, pp. 233-250, 1998.
Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting
Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Berseberangan

Penelitian ini juga mengkonfirmasi pendapat yang menyatakan bahwa


partisipasi masyarakat berpengaruh terhadap keberlanjutan ekowisata
yang terefleksikan ke dalam tiga indikator yaitu manfaat ekonomi,
manfaat pada pelestarian budaya, dan manfaat pada konservasi
lingkungan. Ketiga indikator ini terefleksi secara signifikan [· · · ]. Temuan
penelitian ini sejalan dengan teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya
[4], [7], [24–26] dan membantah hasil riset Garrod [8] yang
menitikberatkan definisi ekowisata hanya pada kemanfaatan ekonomi bagi
masyarakat lokal dan mengabaikan partisipasi pada keberlanjutannya.
Sumber: Kencana (2014)

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Quoting dan Citing ++


Terkait dengan meng-quote atau men-cite artikel ilmiah, terdapat
beberapa hal penting lain yang perlu diperhatikan, yaitu:

Short dan Long Quotation: Pada umumnya, bila jumlah kata yang
dikutip secara langsung (direct quote) kurang dari 40 kata, maka
bisa dituliskan pada baris yang sama dengan pendapat pribadi
penulis artikel, dengan catatan kutipan tersebut diletakkan diantara
pasangan tanda ” ”. Bila lebih dari 40 kata, maka harus diletakkan
pada paragraf yang berbeda, menggunakan pasangan tanda ” ”,
tanpa pasangan tanda ” ”, atau dicetak miring sesuai dengan gaya
sitasi dari penerbit yang dituju.2
Kutipan dalam Kutipan: Terkadang dalam sebuah kutipan
langsung yang sumbernya dari penulis A, ternyata A juga mengutip
pendapat penulis B. Bila pendapat A dikutip, maka terjadi situasi
yang lazim dikenal sebagai ”kutipan dalam kutipan”.
2
Terdapat beberapa gaya sitasi yang lazim digunakan, diantaranya: APA, MLA, Harvard, Vancouver, · · ·
Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting
Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Contoh Short Quotation

Salah satu jendela pada rumah yang bernama Perguruan Tinggi adalah
publikasi artikel ilmiah dari para civitas academica-nya. Dalam upaya
meningkatkan mutu riset dan publikasi ilmiah, para dosen dan mahasiswa
perguruan tinggi seyogyanya mengedepankan kejujuran bahwa riset dan
publikasi yang dilakukannya diawali dengan kejujuran akademis. Seperti
dinyatakan oleh Herqutanto (2013, p.3) dalam simpulan tulisannya,
”Benteng terakhir dunia akademik adalah kejujuran” , maka plagiarisme
sudah seharusnya menjadi barang haram bagi segenap civitas.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

Contoh Long Quotation

Sebagai salah satu disiplin ilmu, Statistika membutuhkan data untuk


dapat dianalisis. Teknik analisis yang tepat digunakan akan ditentukan
oleh skala pengukuran saat data dikumpulkan. Terdapat empat skala
pengukuran – mulai dari yang tingkatannya paling rendah hingga paling
tinggi – nominal, ordinal, interval, dan rasio. Menurut Hair et al (2014,
p.7)
Nominal scales are the lowest level of scales because they are the most
restrictive in terms of the type of analysis that can be carried out. A
nominal scale assigns numbers that can be used to identify and classify
objects (e.g., people, companies, products, etc.) and is also referred to as
a categorical scale.

Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting


Introduksi
Paraphrasing
Plagiarisme
Quoting dan Citing
Avoiding Plagiarism

This presentation is prepared with LATEX using BeamerClass


The Departement of Mathematics, Udayana University & Eka N. Kencana
c
2016

View publication stats


Eka N. Kencana Plagiarisme, Paraphrasing, dan Quoting

Anda mungkin juga menyukai