PEMBAHASAN
3
4
b. Jadwal Pelaksanaan
1. Dua (2) bulan sebelum dilakukannya uji
kompetensi, perguruan tinggi bidang kesehatan menyampaikan
permohonan kepada MTKI melalui MTKP.
7
3. Prosedur Pendaftaran
a. Perguruan tinggi bidang kesehatan menyampaikan permohonan
dilakukannya uji kompetensi bagi peserta didiknya kepada
MTKI melalui MTKP.
b. TK-WNA dan WNI lulusan perguruan tinggi luar negeri,
Tenaga kesehatan lulusan sebelum tahun 2013 yang tidak
menjalankan tugas profesinya serta tidak memiliki STR yang
akan mengikuti uji kompetensi wajib melapor ke MTKP untuk
mengikuti program adaptasi di perguruan tinggi bidang
kesehatan.
c. Permohonan sebagaimana dimaksud pada butir a, sekurang-
kurangnya disertai informasi tentang perguruan tinggi bidang
kesehatan dan daftar calon peserta sebagai berikut :
1. Nama dan alamat perguruan tinggi
2. Nama Fakultas/Jurusan/Program Studi/Peminatan
3. Ijin Pendirian (Perpanjangan) Perguruan Tinggi
4. SK Akreditasi Perguruan Tinggi
5. Tempat dan tanggal dilakukannya uji kompetensi
6. Identitas calon peserta, meliputi : Tahun masuk perguruan
tinggi bagi peserta uji dan Uji kompetensi yang ke-berapa
yang pernah diikuti.
d. Pas foto calon peserta ukuran 4 x 6, sebanyak 2 (dua) lembar
dengan latar belakang warna merah untuk membuat tanda
pengenal peserta uji (1 untuk cadangan).
8
Kimia Klinik
Parasitologi
9
Bakteriologi
Imunoserologi
Toksikologi
Pertanyaan soal:
Jenis pengawet apa yang digunakan untuk sampel tersebut?
Pilihan Jawaban :
A. Alkohol absolute (96 %)
B. Ether
C. Na azida 1%
D. NaCl Jenuh
E. NaF
Kunci Jawaban: B
Kasus : pada kasus infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing Ascaris
lumbricoides, tubuh menunjukan respon imunitas yang ditunjukan
dengan adanya peningkatan/perubahan proporsi leukosit. Hal ini dapat
terlihat pada pemeriksaan diff count yang menunjukkan peningkatan
pada sel :
10
6. Pengawas
a. Setelah menerima permohonan uji kompetensi dari perguruan
tinggi bidang kesehatan MTKI atau MTKP menyiapkan
pengawas, sebagai komponen pelaksana ujian.
b. Persyaratan pengawas harus serendah-rendahnya memiliki
jenjang pendidikan bidang kesehatan sama dengan jenjang
pendidikan peserta uji, mampu melaksanakan tugas dengan baik
dan sudah mengikuti arahan/briefing tentang uji kompetensi
tenaga kesehatan.
c. Pengawas dapat berasal dari MTKP, MTKI, OP Daerah atau
Pusat dan perguruan tinggi bidang kesehatan.
d. Pengawas yang berasal dari MTKP, OP Daerah dan perguruan
tinggi bidang kesehatan ditetapkan oleh Ketua MTKP.
Sedangkan pengawas dari MTKI atau OP Pusat ditetapkan oleh
Ketua MTKI.
e. Pengawas, sebelum menjalankan tugas harus menandatangani
surat pernyataan atau janji pengawas. Surat pernyataan/janji
pengawas disiapkan oleh MTKP.
f. Rasio jumlah pengawas dan peserta uji adalah 1 pengawas
berbanding 20 – 25 peserta uji, dengan ketentuan dalam satu
ruang uji minimal terdapat 2 orang pengawas.
g. Dalam menempatkan pengawas, MTKI atau MTKP harus
menghindari seorang pengawas melakukan tugas pengawasan
terhadap profesi atau perguruan tinggi yang bersangkutan.
11
2. Rapat Koreksi
MTKI, setelah menerima bungkusan lembar jawaban dan daftar hadir
peserta harus segera menyelenggarakan rapat koreksi.
Rapat koreksi sebagaimana dimaksud pada kalimat diatas dihadiri oleh
sekurang-kurangnya (50%+1) orang jumlah anggota MTKI dengan
ketentuan salah seorang diantara peserta rapat harus berasal dari profesi
yang dinilai.
Rapat koreksi diselenggarakan dalam ruang tertutup, dan tidak boleh
dihadiri oleh siapapun kecuali oleh para pihak MTKI.
12
2. Penerbitan STR
Berdasarkan permohonan, maka MTKI menyiapkan STR.
Setelah laporan tersebut diverifikasi, anggota MTKI perwakilan OP
atau petugas yang ditunjuk melakukan entry data ke dalam sistem
penomoran STR yang ditetapkan MTKI.
Komponen biaya uji kompetensi terdiri dari atas biaya langsung (tetap,
fix cost) dan biaya tidak langsung (tidak tetap, variable cost).
2.4 Bagan Alur Uji Kompetensi Bagi Peserta Didik Perguruan Tinggi Analis
Kesehatan