Oleh:
RIZKA ALWAFI
1610070110037
Pembimbing :
drg. Andries Pascawinata, MDSc., Sp.B.M.
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui Oleh
Pembimbing
Memberikan kontrol rasa sakit yang efektif adalah salah satu aspek
terpenting perawatan gigi. Memang, kriteria dokter gigi kebanyakan dinilai oleh
pasien apabila “tidak menimbulkan rasa sakit” dan dapat “memberikan suntikan
mendalam yang konsisten saat prosedur dental pada rahang terbukti sangat sulit
dipahami. Apalagi gigi yang terinfeksi adalah molar mandibula. Di sisi lain,
anestesi gigi rahang atas, meskipun kadang sulit, jarang menjadi masalah yang
tidak dapat diatasi. Alasannya plate tulang kortikal rahang atas normal cukup tipis,
injeksi supraperiosteal (infiltrasi). Selain itu, blok saraf relatif sederhana dan ada
banyak alternatif infiltrasi lain, seperti posterior superior alveolar (PSA), middle
ketebalan plate tulang kortikal pada mandibula dewasa. Infiltrasi mandibula dapat
berhasil jika masa gigi sulung pasien telah lengkap. 3,4 Pada masa gigi bercampur,
secara teori plate kortikal dan tulang telah menebal sehingga infiltrasi tidak efektif
mandibula".5
inferior (IAN) (yaitu, "blok mandibula," atau IANB) adalah tidak adanya anatomi
landmark yang tetap. Banyak penulis menjelaskan teknik ini namun masih sulit
46% pada gigi premolar kedua atau pertama dan kaninus,9 dan 81% pada gigi
insisivus lateral.10
bahwa lokasi jarum yang akurat tidak menjamin keberhasilan kontrol nyeri. 14
Teori inti pusat paling baik menjelaskan tentang masalah ini. 15,16 Saraf di luar
bundel saraf menyuplai gigi molar, sedangkan saraf di dalam (serat inti)
menyuplai gigi insisivus. Oleh karena itu larutan anestesi lokal yang dimasukkan
dekat IAN dapat berdifusi dan memblokir serabut terluar tetapi tidak serabut yang
intraosseus,20 dan, yang paling baru, buffer anestesi lokal. 21 Meskipun semuanya
Enam teknik blok nervus akan dijelaskan dalam bab ini. Dua di antaranya
lunak saja dan tingkat keberhasilannya sangat tinggi. Dalam kedua kasus, nervus
yang dianestesi terletak tepat di bawah jaringan lunak, tidak terbungkus dalam
pada pulpa beberapa atau semua kuadran gigi mandibula. Tiga injeksi anestesi
dijelaskan pada Bab 15. Meskipun teknik tambahan ini dapat digunakan pada
efek penyerta kebas pada jaringan lunak fasial dan lingual yang terjadi akibat
anestesi lokal dalam jarak 1 mm dari saraf target. Blok nervus alveolar inferior
akuratan. Untungnya, blok nervus insisive memberikan efek anestesi pada pulpa
gigi anterior di depan foramen mentalis (mis., gigi insisivus, gigi kaninus,
premolar pertama, dan [dalam banyak kasus] premolar kedua). Blok nervus
insisive adalah alternatif blok nervus alveolar inferior yang sangat efektif apabila
perawatan terbatas hanya pada gigi-gigi tersebut. Namun, untuk mencapai efek
anestesi molar mandibula, harus dianestesi nervus alveolar inferior, dan insiden
yaitu: (1) dapat dihilangkan masalah yang berhubungan dengan variasi anatomis
ketinggian foramen mandibula, dan (2) efek anestesi pada cabang sensorik V 3
yang tepat (dan pengalaman menggunakan teknik ini), dapat dicapai keberhasilan
Blok saraf V3 lainnya, blok nervus mandibula teknik mulut tertutup, masuk
yang akurat secara klinis dalam situasi yang sangat sulit—yang mana pembukaan
mandibula pasien terbatas akibat infeksi, trauma, atau trismus pasca injeksi. Ini
pengalaman (80%) dalam situasi (trismus ekstrim) di mana blok nervus alveolar
inferior dan Gow-Gates memiliki sedikit atau tidak ada kemungkinan berhasil.
dengan masing-masing teknik ini. Semakin banyak jumlah teknik yang digunakan
datang kembali ke klinik karena kontrol rasa sakit yang tidak memadai. Namun,
lebih realistis, operator harus mahir setidaknya salah satu prosedur tersebut dan
dengan harapan keberhasilan yang baik jika situasi yang sesuai muncul.
Penelitian terbaru infiltrasi mandibula pada pasien dewasa dengan obat
pada gigi anterior mandibula sebagai pengganti injeksi blok.22-24 Apabila articaine
HCl diberikan secara infiltrasi bukal pada mandibula dewasa setelah IANB,
biasanya disebut blok nervus mandibula, adalah yang kedua paling sering
digunakan (setelah infiltrasi) dan teknik injeksi yang paling penting dalam
benar.6-10
Blok nervus alveolar inferior adalah teknik yang sangat berguna untuk
diperlukan anestesi jaringan lunak di daerah posterior bukal. Pada kasus yang
bawah untuk memperbaiki efek anestesi parsial yang disebabkan oleh tumpang
mungkin diperlukan ketika gigi mandibula terisolasi (biasanya akar mesial molar
mandibula pertama) tetap sensitif setelah blok nervus alveolar inferior berhasil.
Anestesi Intraosseus (IO) adalah teknik tambahan yang digunakan, biasanya pada
molar, ketika IANB tidak efektif, terutama diberikan apabila diperlukan efek
terutama kebas pada jaringan lunak lingual, yang biasanya bertahan selama
beberapa jam setelah injeksi (durasi tergantung pada anestesi lokal tertentu yang
digunakan). Pasien merasa tidak bisa menelan dan, karena tidak adanya semua
menelan. Jika memungkinkan, lebih baik melakukan perawatan seluruh sisi kanan
atau kiri rongga mulut pasien (maksila dan mandibula) pada satu kunjungan
ketidaknyamanan post perawatan (mis., rasa kebas) yang terkait dengan anestesi
memerlukan prosedur restorasi atau jaringan lunak enam, delapan, atau sepuluh
alternatif IANB bilateral yang sangat baik adalah blok nervus insisive bilateral (di
mana tidak diperlukan anestesi jaringan lunak lingual) dan blok alveolar inferior
unilateral di sisi yang memerlukan restorasi gigi lebih banyak atau yang
insisive di sisi berlawanan. Harus diingat bahwa blok nervus insisive tidak
memberikan efek anestesi pada jaringan lunak lingual; jadi mungkin diperlukan
infiltrasi lingual. Infiltrasi articaine HCl di daerah insisivus rahang bawah pada
aspek bukal dan lingual berhubungan dengan keberhasilan efek anestesi pada
pulpa.22
Dalam uraian berikut tentang blok nervus alveolar inferior, tempat injeksi
Gambar 14-1. Area yang terbius oleh blok nervus alveolar inferior.
trigeminal (V3).
2. Insisivus.
3. Mentalis.
4. Lingual (umum).
(nervus mentalis)
4. Dua pertiga anterior lidah dan dasar rongga mulut (nervus lingual)
2. Apabila diperlukan efek anestesi pada jaringan lunak bukal (anterior foramen
mentalis)
Kontraindikasi
2. Pasien cenderung menggigit bibir atau lidah mereka, misalnya, anak kecil
Kelebihan
Satu injeksi memberikan area anestesi yang luas (berguna untuk kuadran
kedokteran gigi).
Kekurangan
4. Aspirasi positif (10% hingga 15%, tertinggi dari semua teknik injeksi
intraoral)
5. Mati rasa pada lidah dan bibir bawah, tidak nyaman bagi kebanyakan pasien
dan mungkin berbahaya (trauma jaringan lunak yang diakibatkan diri sendiri)
6. Mati rasa parsial mungkin terjadi jika terdapat bifid nervus alveolar inferior
1. Blok nervus mentalis, untuk anestesi jaringan lunak bukal anterior ke molar
pertama
2. Blok nervus insisve, untuk anestesi jaringan lunak pulpa dan bukal anterior ke
3. Injeksi supraperiosteal, untuk anestesi pulpa gigi insisivus sentral dan lateral,
dan kadang-kadang gigi premolar dan molar (dibahas sepenuhnya pada Bab
20)
7. IO injeksi untuk anestesi pulpa dan jaringan lunak gigi mandibula, terutama
molar
mandibula
Gambar 14-2. Landmark oseous untuk blok nervus alveolar inferior. 1, Lingual;
2, batas distal ramus; 3, coronoid notch; 4, prosesus koronoid; 5, sigmoid notch
(mandibula); 6, leher kondilus; 7, kepala kondilus.
Teknik
dewasa. Jarum panjang 25-gauge lebih disukai; panjang 27-gauge masih bisa
diterima.
2. Area insersi: Membran mukosa pada sisi medial (lingual) dari ramus
nervus lainnya, karena jarum mendekati nervus alveolar inferior dengan sudut
(1) Untuk IANB kanan, operator yang menggunakan tangan kanan harus
(2) Untuk IANB kiri, operator tangan kanan harus duduk di posisi jam 10
Gambar 14-4. Posisi operator untuk (A) kanan dan (B) kiri blok nervus
alveolar inferior
menemukan titik masuk jarum yang tepat), dan (3) kedalaman penetrasi
1) Ketinggian injeksi: Tempatkan jari telunjuk atau ibu jari tangan kiri Anda
Garis imajiner ini harus sejajar dengan bidang oklusal gigi molar
Catatan: Garis harus dimulai pada titik tengah notch dan berakhir pada
meletakkan ibu jari Anda pada coronoid notch dan jari telunjuk di batas
luar posterior ramus dan perkirakan jarak antara titik ini. Namun, banyak
ramus.
Gambar 14-6. Penempatan jarum dan alat suntik untuk blok nervus alveolar
inferior.
2) Tempat injeksi anteroposterior: Penetrasi jarum berada pada persimpangan
dua titik.
b) Titik 2 berada pada garis vertikal melewati titik 1 sekitar tiga perempat
anestesi lokal dengan volume kecil saat jarum terus dimasukkan. Larutan
sekitar dua pertiga hingga tiga perempat panjang jarum dental (Gbr. 14-7).
e) Jika berkontak dengan tulang terlalu cepat (kurang dari setengah panjang
Arahkan barrel jarum suntik lebih ke depan, di atas gigi kaninus atau
mandibula.
f) Jika tidak berkontak dengan tulang, ujung jarum biasanya terletak terlalu
detik. (Karena tingginya insiden aspirasi positif dan tendensi natural deposit
(1) Pada kebanyakan pasien, tidak diperlukan suntikan yang disengaja untuk
lingual.
tegak.
1. Subjektif: Kesemutan atau mati rasa pada bibir bawah menunjukkan anestesi
nervus mentalis, cabang terminal nervus alveolar inferior. Ini adalah indikasi
yang baik bahwa snervus alveolar inferior dilumpuhkan, meskipun itu bukan
3. Objektif: Menggunakan penguji pulp elektrik (EPT) dan tidak ada respons
terhadap output maksimal (80/80) pada dua kali tes berturut-turut, berselang
selama 2 menit berfungsi sebagai "jaminan" anestesi pulpa berhasil pada gigi
nonpulpitis.
4. Objektif: Tidak ada rasa sakit yang dirasakan selama terapi gigi.
Segi Keamanan
Pencegahan
facial (saraf kranial VII), dan jika larutan anestesi lokal dideponirkan dapat
Kegagalan Anestesi
Penyebab paling umum tidak adanya atau tidak lengkap IANB adalah
sebagai berikut:
tempat sebelumnya).
2. Deposisi obat anestesi terlalu jauh ke anterior (lateral) ramus. Ini didiagnosis
tulang (mis., Jarum [panjang] biasanya kurang dari setengah masuk ke dalam
a. Gejala primer adalah terisolasinya area anestesi pulpa yang tidak lengkap
mandibula).
b. Meskipun telah dikendalikan beberapa persarafan sensorik yang
c. Koreksi:
1) Teknik #1
Tarik lidah ke arah midline dengan pegangan kaca mulut atau penekan
bermasalah).
Dalam situasi apa pun apabila terjadi anestesi parsial pada gigi, dapat
diberikan injeksi PDL atau IO; kedua teknik tersebut memiliki tingkat
terjadi anestesi mandibula tidak lengkap setelah IANB, pada banyak kasus
bifid ini, terdapat foramen mandibula kedua yang terletak lebih rendah.
normal.
a. Ini dapat membahayakan area yang terisolasi dari anestesi pulpa yang tidak
lengkap.
b. Seringkali disebabkan oleh tumpang tindih serat nervus alveolar inferior
mylohyoid.
c. Koreksi
1) Teknik #1
bawah apeks gigi yang bersangkutan, segera diikuti dengan injeksi 0,9
efektif pada gigi insisivus sentral dan lateral karena banyak saluran
mentalis.
Aspirasi.
2) Teknik #2
Komplikasi
1. Hematoma (jarang)
anestesi
hingga 5 menit
2. Trismus
(1) Sedikit sakit saat membuka mandibula sangat umum terjadi setelah
memblok nervus kranial VII (facial n.), saraf motorik otot-otot ekspresi
wajah. Tanda dan gejalanya yaitu ketidakmampuan menutup kelopak mata
Nervus bukal adalah cabang dari divisi anterior V3, dan tidak terbius oleh
IANB. Juga tidak diperlukan anestesi pada nervus bukal untuk sebagian besar
lunak bukal yang berdekatan dengan molar mandibula saja. Indikasi satu-satunya
lunak bukal (misalnya, scaling atau kuretase, penempatan penjepit rubber dam
Adalah umum blok nervus bukal diberikan rutin setelah IANB, bahkan
ketika anestesi jaringan lunak bukal di daerah molar tidak diperlukan. Sama sekali
Blok nervus bukal, biasanya disebut blok saraf bukal panjang, memiliki
diakses dengan anestesi lokal karena terletak tepat di bawah membran mukosa,
Nama Umum Lainnya. Blok saraf bukal panjang, blok nervus bucinator.
(Gambar 14-12).
Gambar 14-12. Area yang mati rasa oleh blok nervus bukal
Indikasi
Kontraindikasi
Kelebihan
2. Tekniknya mudah
Kekurangan
selama injeksi.
Alternatif
1. Infiltrasi bukal
4. Injeksi PDL
5. Injeksi intraoseus
6. Injeksi interseptal
Teknik
paling sering digunakan karena blok nervus bukal biasanya diberikan segera
2. Area insersi: Membran mukosa distal dan bukal ke gigi molar paling distal di
lengkung rahang.
6. Prosedur
(1) Untuk blok nervus bukal kanan, operator yang menggunakan tangan
kanan harus duduk di posisi jam 8 menghadap pasien (Gbr. 14-13, A).
(2) Untuk blok nervus bukal kiri, operator tangan kanan harus duduk di
posisi jam 10 menghadap ke arah yang sama dengan pasien (Gbr. 14-
13, B).
Gambar 14-13. Posisi operator untuk (A) kanan dan (B) kiri blok nervus bukal
c. Siapkan jaringan untuk penetrasi distal dan bukal hingga molar paling
posterior*
d. Dengan jari telunjuk kiri Anda (jika tangan kanan), tarik jaringan lunak
bawah ke arah tulang dan jarum suntik sejajar dengan bidang oklusal di
f. Tembus membran mukosa di tempat injeksi, distal dan bukal hingga molar
hati.
sebelum kontak.
(2) Kedalaman penetrasi jarang lebih dari 2 sampai 4 mm, dan biasanya
h. Aspirasi.
selama 10 detik.
(2) Jika larutan keluar dari tempat injeksi (masuk ke mulut pasien) selama
deponir:
perawatan gigi.
* Jika volume larutan yang tersisa dalam cartridge tidak memadai, mungkin
perlu untuk mengeluarkan jarum suntik dari mulut pasien dan mengisinya
1. Karena lokasi dan area yang dibius kecil, pasien jarang mengalami gejala
subjektif.
Segi Keamanan
Pencegahan
1. Rasa sakit saat insersi dari kontak periosteum yang tidak teranestesi. Ini dapat
menyentuh periosteum.
2. Larutan anestesi lokal keluar kembali di tempat injeksi. Secara umum berarti
Koreksi:
Kegagalan Anestesi
Kompliaksi
injeksi). Darah dapat keluar dari titik tusukan jarum ke vestibulum bukal.
Keberhasilan snestesi pada gigi dan jaringan lunak mandibula lebih sulit
dicapai daripada anestesi struktur rahang atas. Faktor utama kegagalan ini adalah
variasi anatomi mandibula lebih banyak dan perlunya penetrasi jaringan lunak
yang lebih dalam. Pada tahun 1973, Geroge Albert Edwards Gow-Gates (1920-
anestesi mandibula. Dia telah menggunakan teknik ini dalam praktiknya selama
kurang lebih 30 tahun, dengan tingkat keberhasilan yang sangat tinggi (sekitar
tingkat keberhasilan lebih tinggi, insiden aspirasi positif lebih rendah (sekitar 2%
vs 10% hingga 15% dengan IANB),33,34 dan tidak adanya masalah dengan inervasi
umumnya lebih dari 95%. Pelajar baru anestesi lokal biasanya tidak mengalami
Hal ini akibat bias kuat operator yang berpengalaman untuk mendepoonirkan obat
bius "lebih rendah" (mis., di tempat yang "biasanya"). Ada dua pendekatan yang
yang tidak memadai secara klinis. Anestesi ulang pasien menggunakan GGMNB.
Nama Umum Lainnya
1. Alveolar Inferior
2. Mentalis
3. Incisive
4. Lingual
5. Mylohyoid
6. Aurikulotemporal
Gambar 14-15. Area yang dilumpuhkan dengan blok nervus mandibula (Gow-
Gates)
Indikasi
2. Apabila diperlukan anestesi jaringan lunak bukal, dari molar tiga hingga
midline
Kontraindikasi
2. Pasien yang mungkin menggigit bibir atau lidah mereka sendiri, seperti anak
Kelebihan
Kekurangan
1. Anestesi lingual dan bibir bawah tidak nyaman bagi banyak pasien dan
sampai 5 menit), terutama karena ukuran batang saraf yang dibius dan jarak
dengan tingkat keberhasilan lebih besar. Kurva belajar ini mungkin membuat
Aspirasi Positif. 2%
Alternatif
3. Blok nervus incisive: jaringan lunak bukal anterior hingga molar pertama
4. Blok nervus bukal: jaringan lunak bukal dari regio ketiga hingga daerah
foramen mentalis
Teknik
2. Area insersi: Membran mukosa pada mesial ramus mandibula, pada garis
intertragis notch ke sudut mulut, tepat pada distal molar kedua maksila
3. Area target: Sisi lateral leher kondilus, tepat di bawah otot pterygoid lateral
(Gbr. 14-16)
Gambar 14-16. Area target blok nervus mandibula Gow-Gates—leher kondilus
4. Landmark
a. Ekstraoral
(1) Batas bawah tragus (intertragis notch). Landmark yang benar adalah
tengah meatus auditorius eksternal, yang tertutup oleh tragus; oleh karena
itu batas bawahnya diadopsi sebagai alat bantu visual (Gbr. 14-17).
b. Intraoral
(1) Tinggi injeksi ditetapkan dengan penempatan ujung jarum tepat di bawah
(2) Penetrasi jaringan lunak tepat pada distal molar kedua rahang atas
6. Prosedur
(1) Untuk IANB kanan, operator yang menggunakan tangan kanan harus
(2) Untuk IANB kiri, operator tangan kanan harus duduk di posisi jam 10
(3) Posisinya sama dengan IANB kanan dan kiri (lihat Gambar 14-4)
(2) Minta pasien untuk meregang lehernya dan membuka lebar selama
durasi teknik. Posisikan kondilus lebih frontal dan lebih dekat ke batang
saraf mandibula.
Gambar 14-19. Posisi pasien untuk blok nervus mandibular Gow-Gates.
d. Tempatkan jari telunjuk atau jempol kiri Anda pada coronoid notch;
(2) Tempat penetrasi jarum tepat pada cusp mesiolingual molar kedua
rahang atas.
dengan intertragis notch pada sisi injeksi. Harus sejajar dengan sudut
Gambar 14-20. Barrel jarum suntik dan jarum dipegang sejajar dengan garis yang
menghubungkan sudut mulut dan intertragis notch.
(1) Barrel jarum suntik terletak di sudut mulut di atas premolar, tetapi
(2) Ketinggian insersi di atas bidang oklusal mandibula jauh lebih besar (10
(3) Apabila ada gigi molar ketiga rahang dalam oklusi normal, tempat
(3) Jika tidak berkontak dengan tulang, tarik sedikit jarum dan arahkan
terjadi di arteri maksila internal, yang terletak lebih rendah dari area target.
Tingkat aspirasi positif dengan teknik GGMNB adalah sekitar 2%. 33,34
biasanya memadai dan dapat diterima secara klinis pada hampir semua
(1) Gunakan rubber bite block dapat membantu pasien menjaga mulut tetap
terbuka.
tegak.
1. Subjektif: Kesemutan atau mati rasa pada bibir bawah menunjukkan anestesi
nervus mentalis, cabang terminal nervus alveolar inferior. Ini juga merupakan
2. Subjektif: Kesemutan atau mati rasa pada lidah menunjukkan anestesi nervus
lingual, cabang divisi posterior nervus mandibula. Selalu terjadi pada blok
3. Objektif: Menggunakan electric pulp tester (EPT) dan tidak ada respon
nonpulpitik. 24,27,28
4. Objektif: Tidak ada rasa sakit yang dirasakan selama perawatan gigi.
Segi Kemanan
intravaskular (arteri maksila internal terletak lebih rendah dari tempat injeksi)
Pencegahan
ujung jarum biasanya lebih ke distal dan medial dari area target:
1. Tarik sedikit.
1. Volume terlalu sedikit. Diameter nervus mandibula yang lebih besar mungkin
membutuhkan volume larutan anestesi yang lebih besar. Deposit hingga 1,2
mL pada injeksi kedua jika kedalaman anestesi tidak memadai setelah 1,8 mL
awal.
dengan tulang.
Komplikasi
3. Kelumpuhan sementara saraf kranial III, IV, dan VI. Dalam kasus
blepharoptosis sisi kanan, dan kelumpuhan total pada mata kanan terjadi
setelah pemberian anestesi lokal intravena secara cepat yang tidak disengaja.35
perlahan.33,34 Jika jarum tidak berkontak dengan tulang, larutan anestesi tidak
boleh diberikan.
mendorong minat metode alternatif anestesi di rahang bawah. Pada tahun 1977,
Walaupun teknik ini dapat digunakan kapan pun, indikasi utamanya tetap pada
situasi di mana pembukaan mandibula terbatas menghalangi penggunaan teknik
injeksi mandibula lainnya. Yang termasuk pada situasi tersebut yaitu adanya
kejang otot pengunyahan (trismus) di satu sisi mandibula setelah berbagai upaya
pada IANB, seperti yang mungkin terjadi pada molar mandibula "panas". Dalam
hal ini, injeksi multipel diperlukan untuk memberikan anestesi yang memadai
membasmi jaringan pulpa molar mandibula yang terlibat. Apabila efek anestesi
menghilang beberapa jam kemudian, otot yang menjadi tempat deponir anestesi
Selama periode tidur, ketika otot-otot tidak digunakan, otot-otot menjadi kejang
(sama seperti saat otot-otot kaki menjadi kejang setelah olahraga berat, sehingga
sulit untuk berdiri atau berjalan di pagi esoknya). Pasien akan mengalami
untuk memberikan anestesi mandibula sangat terbatas. Alveolar inferior dan blok
nervus mandibula Gow-Gates tidak dapat dicoba bila terdapat trismus yang
Blok mandibula ekstraoral dapat diberikan melalui sigmoid notch inferior dari
meringankan trismus akibat kejang otot (trismus juga dapat disebabkan oleh
penyebab lain).
Gambar 14-22. Blok mandibula ekstraoral menggunakan pendekatan lateral
melalui sigmoid notch. (Diambil dari Bennett CR: Monheim’s local anesthesia
and pain control in dental practice, ed 6, St Louis, 1978, Mosby)
Dalam edisi awal buku teks ini, teknik yang dijelaskan dalam bagian
berikut disebut blok mandibula mulut tertutup Akinosi. Namun, teknik yang
sangat mirip dijelaskan pada tahun 1960 oleh Vazirani.39 Nama blok mandibula
Akinosi asli.40 Teknik yang dijelaskan identik dengan teknik asal, kecuali penulis
memungkinkannya tetap dekat dengan sisi medial (lingual) dari ramus mandibula
saat jarum dimasukkan ke jaringan. Hal ini tidak dapat direkomendasikan karena
jarum apa pun yang akan dimasukkan ke dalam jaringan dengan kedalaman yang
1. Alveolar inferior
2. Insisive
3. Mentalis
4. Lingual
5. Mylohyoid
mentalis
4. Dua pertiga anterior lidah dan dasar rongga mulut (nervus lingual)
Gambar 14-23. Area yang mati rasa oleh blok mandibular mulut tertutup Vairani-
Akinosi
Indikasi
yang lebar)
Kontraindikasi
2. Pasien yang mungkin menggigit bibir atau lidah mereka sendiri, seperti
pasien anak dan orang dewasa dengan kelainan fisik atau mental.
ramus lingual
Kelebihan
1. Relatif atraumatik
5. Anestesi berhasil meskipun terdapat saraf alveolar inferior bifid dan kanal
mandibula bifid
Kekurangan
Alternatif
Tidak ada blok nervus intraoral tersedia sebagai alternatif. Jika pasien
tidak dapat membuka mulutnya karena trauma, infeksi, atau trismus pasca injeksi,
tidak ada teknik intraoral lain yang dapat dilakukan. Blok saraf mandibula
Teknik
ukuran 27 mungkin lebih diminati pada pasien yang ramusnya lebih melebar
2. Area insersi: Jaringan lunak yang menutupi batas medial (lingual) ramus
alveolar inferior, lingual, dan saraf mylohyoid ketika mereka berjalan secara
4. Landmark
5. Orientasi bevel (orientasi bevel pada blok mulut tertutup sangat penting):
6. Prosedur
c. Tempatkan jari telunjuk atau ibu jari kiri Anda pada koronoid notch, yang
d. Visualisasikan landmark
f. Minta pasien menutup dengan lembut pipi dan relaks otot pengunyahan.
h. Barrel jarum suntik dipegang sejajar dengan bidang oklusal rahang atas,
ramus dan jarum tetap dekat dengan saraf alveolar inferior (Gbr. 14-25).
dewasa). Jarak ini diukur dari tuberositas maksila. Ujung jarum harus
(Gbr. 14-26).
m. Jika negatif, deponirkan 1,5 hingga 1,8 mL larutan anestesi dalam waktu
sekitar 60 detik.
q. Anestesi bibir dan lidah mulai terjadi dalam 1 hingga 1 ½ menit; prosedur
1. Subjektif: Kesemutan atau mati rasa pada bibir bawah menunjukkan anestesi
2. Subjektif: Kesemutan atau mati rasa pada lidah mengindikasikan anestesi saraf
3. Objektif: Menggunakan electric pulp tester (EPT) dan tidak ada respon
nonpulpitik. 24,27,28
4. Objektif: Tidak ada rasa sakit yang dirasakan selama perawatan gigi.
Segi Keamanan
Pencegahan
penetrasi pada pasien yang lebih kecil; kedalaman insersi bervariasi sesuai ukuran
Kegagalan Anestesi
(atau operator kidal melakukan injeksi Vazirani-Akinosi sisi kanan). Hal ini
dapat dicegah dengan mengarahkan ujung jarum sejajar dengan lebar lateral
pada atau sedikit di atas level mucogingival junction molar rahang atas
terakhir. Jarum juga harus tetap sejajar dengan bidang oklusal saat bergerak
3. Insersi jarun yang kurang atau berlebih. Karena tidak ada tulang yang
Pada pasien yang lebih kecil atau lebih besar, kedalaman penetrasi harus
diubah.
Komplikasi
1. Hematoma (<10%)
2. Trismus (jarang)
a. Ini disebabkan oleh insersi berlebihan dan injeksi larutan anestesi lokal ke
dari foramen mentalis pada atau dekat apeks premolar mandibula, memberikan
persarafan sensorik jaringan lunak bukal yang terletak di depan foramen dan
sangat sedikit. Memang, teknik yang dijelaskan dalam bagian ini, blok nervus
mentalis adalah yang paling jarang digunakan. Teknik ini digunakan terutama
untuk prosedur jaringan lunak bukal, seperti penjahitan laserasi atau biopsi.
dicapai.
premolar kedua) hingga midline dan kulit bibir bawah (Fig. 14-27) dan dagu.
Indikasi
Kontraindikasi
Kelebihan
2. Teknik mudah
Kekurangan. Hematoma.
Alternatif
1. Infiltrasi lokal
Teknik
3. Area target: Nervus mentalis saat keluar foramen mental (biasanya terletak di
(1) Untuk blok nervus mentalis kanan atau kiri, operator tangan kanan
(Gambar 14-28).
Gambar 14-28. Posisi operator untuk (A) kanan dan (B) kiri blok nervus
mentalis/ insisive
b. Posisi pasien.
(2) Minta pasien untuk menutup sebagian. Hal ini memungkinkan akses
(2) Gerakkan jari Anda perlahan ke depan sampai tulang di bawah jari
tulang.
Gambar 14-29. Temukan foramen mental dengan menggerakkan flashy pad jari
Anda ke depan sampai tulang di bawahnya menjadi tidak teratur dan agak cekung.
e. Dengan jari telunjuk kiri Anda, tarik bibir bawah dan jaringan lunak bukal
ke lateral.
penetrasi adalah 5 sampai 6 mm. Agar blok nervus mentalis berhasil, tidak
jarum suntik.
Segi Keamanan
Pencegahan
Komplikasi
1. Sedikit konsekuensi
injeksi). Darah dapat keluar dari titik tusukan jarum ke lipatan bukal.
3. Parestesi bibir dan / atau dagu. Kontak jarum dengan nervus mentalis ketika
gigi yang terletak di anterior foramen mentalis. Nervus ini selalu terbius apabila
blok alveolar inferior atau blok nervus mandibula berhasil; oleh karena itu blok
jaringan lunak dan tulang bukalnya, terbius ketika dilakukan blok nervus
insisive.* Indikasi penting blok nervus insisive adalah apabila prosedur yang
dimaksud melibatkan kedua sisi kanan dan kiri mandibula. Hal ini adalah
keyakinan penulis bahwa blok alveolar inferior bilateral atau blok nervus
mandibula) karena ketidaknyamanan yang dialami oleh pasien selama dan setelah
prosedur. Jika perawatan gigi melibatkan prosedur bilateral pada prelomar
mandibula dan gigi anterior, blok nervus insisive bilateral dapat diberikan.
*premolar kedua mungkin tidak terbius dengan teknik ini jika foramen
Jaringan lunak lingual tidak terbius dengan blok ini. Jika daerah jaringan lunak
lingual yang sangat terisolasi memerlukan anestesi, infiltrasi lokal dapat segera
interdental pada bagian mesial dan distal gigi yang sedang dirawat. Karena
jaringan lunak bukal sudah dibius (blok nervus incisive), penetrasi bersifat
memberikan anestesi jaringan lunak lingual yang memadai kuretase dalam, root
lingual, blok nervus alveolar atau mandibula diberikan pada sisi itu, dan blok
nervus insisive diberikan pada sisi kontralateral. Dengan cara ini, pasien tidak
insisive adalah dengan memberikan blok nervus lingual parsial (Gbr. 14-33).
Menggunakan jarum panjang ukuran 25, deponirkan 0,3 hingga 0,6 mL anestesi
lokal di bawah mukosa lingual tepat di sebelah gigi yang akan dirawat. Ini
memberikan anestesi jaringan lunak lingual yang memadai untuk semua prosedur
gigi di area ini. Bahaya dalam prosedur ini adalah nervus lingual dapat
bersentuhan dengan jarum yang memicu sensasi "sengatan listrik" atau berbagai
tingkat parastesi.
Gambar 14-33. Tarik lidah untuk mendapatkan akses ke, dan tingkatkan
visibilitas, batas lingual mandibula.
Gambar 14-34. Area yang mati rasa oleh blok nervus insisive
Indikasi
Kontraindikasi
Kelebihan
1. Memberikan anestesi pulpa dan jaringan keras tanpa anestesi lingual (yang
mana tidak nyaman dan tidak diperlukan bagi kebanyakan pasien); berguna
Kekurangan
dengan sisi berlawanan (sangat jarang). Infiltrasi lokal 0,9 mL anestesi lokal
pada bukal dan lingual insisivus sentral mandibula mungkin diperlukan untuk
Alternatif
1. Infiltrasi bukal untuk anestesi jaringan lunak bukal dan pulpa insisivus sentral
dan lateral.
Teknik
6. Prosedur
(1) Untuk blok nervus insisive kanan atau kiri dan operator tangan kanan,
Gambar 14-28).
b. Posisi pasien.
(2) Minta agar pasien menutup sebagian; hal ini memungkinkan akses
(1) Tempatkan jari telunjuk Anda di mukobukal fold dan tekan badan
(2) Gerakkan jari Anda perlahan ke depan sampai tulang di bawah jari
tulang.
e. Dengan jari telunjuk kiri Anda, tarik bibir bawah dan jaringan lunak bukal
Gambar 14-35. Tarik bibir dan dapat meningkatkan akses dan memungkinkan
insersi jarum atraumatik.
penetrasi adalah 5 sampai 6 mm. Agar blok nervus mentalis berhasil, tidak
(1) Selama injeksi, pertahankan tekanan jari yang lembut langsung di atas
ekstraoral.
2. Objektif: Menggunakan electric pulp tester (EPT) dan tidak ada respon
nonpulpitik. 24,27,28
3. Objektif: Tidak ada rasa sakit yang dirasakan selama perawatan gigi.
Segi Keamanan
Pencegahan
Kegagalan Anestesi
2. Durasi tekanan yang tidak memadai setelah injeksi. Hal ini diperlukan agar
memberikan tekanan kuat pada tempat injeksi selama minimal 2 menit untuk
1. Sedikit konsekuensi
injeksi). Darah dapat keluar dari titik tusukan jarum ke lipatan bukal.
3. Parestesi bibir dan / atau dagu. Kontak jarum dengan nervus mentalis ketika
injeksi.
Tabel 14-1 Gigi Mandibula dan Teknik Anestesi Lokal yang Tersedia
Tabel 14-2 Rekomendasi Volume Larutan Anestesi Lokal untuk Teknik Injeksi
Mandibula