Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEPEMIMPINAN

TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Disusun Oleh :

Nama : Hata Hervina

NIM : P05170019016

Kelas : 1A

Mata Kuliah : Kepemimpinan

Dosen Pembimbing : Elliana, SKM. MPH.

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


SARJANA TERAPAN PROMOSI KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang dibuat berdasarkan hasil
dari mata kuliah Kepemimpinan untuk perguruan tinggi yang telah dibaca dan dipelajari.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk dapat dijadikan pedoman tambahan bagi yang
membaca makalah ini dan memenuhi tugas yang diberikan. Semoga dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan pengetahuan kita tentang Pengambilan Keputusan.
Namun penulis menyadari bahwa hasil yang sederhana ini masih banyak kekurangan.
Kritik dan saran dari semua pembaca yang sifatnya konstruktif sangatlah penulis hargai dan
butuhkah, guna kesempurnaan makalah ini. Penulis juga mohon maaf apabila makalah ini
terlalu sederhana dan banyak kesalahan dalam menyampaikannya. Akhirnya saya sebagai
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk menambah
sedikit pengetahuan yang kita miliki.

Bengkulu, 20 April 2020

DAFTAR ISI

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 2


JUDUL...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.............................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 4
A. Latar Belakang...................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pengambilan Keputusan dalam Kepemimpinan......... 6
B. Pengertian dan Hakekat Pengambilan Keputusan............................. 7
C. Jenis dan Tipe Keputusan.................................................................. 12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan......................................................................................... 15
B. Saran.................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 3


A. Latar Belakang
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu
berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus
dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan
bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Keputusan itu sendiri merupakan unsur kegiatan yang sangat vital. Jiwa
kepemimpinan seseorang itu dapat diketahui dari kemampuan mengatasi masalah dan
mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang tepat adalah keputusan yang berbobot
dan dapat diterima bawahan. Ini biasanya merupakan keseimbangan antara disiplin yang
harus ditegakkan dan sikap manusiawi terhadap bawahan. Keputusan yang demikian ini
juga dinamakan keputusan yang mendasarkan diri pada human relations. Setelah
pengertian keputusan disampaikan, kiranya perlu pula diikuti dengan pengertian tentang
“pengambilan keputusan”. Ada beberapa definisi tentang pengambilan keputusan, dalam
hal ini arti pengambilan keputusan sama dengan pembuatan keputusan, misalnya Terry,
definisi pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif
atau lebih ( tindakan pimpinan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam
organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif
yang dimungkinkan).
Menurut Siagian pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan terhadap hakikat
suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif
yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan
yang paling tepat.
Dari kedua pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu
diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan.
Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan
pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.
Setiap individu atau kelompok dalam suatu organisasi akan menghadapi situasi
di mana ada beberapa pilihan yang harus dipilih salah satu. Baik individu maupun
kelompok keduanya berhak untuk mengambil atau membuat keputusan yang terbaik
bagi mereka berdasarkan berbagai macam pilihan. Pengambilan keputusan bukan
hanya sebatas wewenang seorang pimpinan saja, melainkan karyawan nonmanajerial

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 4


juga berhak untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan atau organisasi
tempat di mana ia bekerja. Seperti pengambilan keputusan untuk memilih pekerjaan mana
yang harus diselesaikan terlebih dahulu, mengikuti atau menolak permintaan atasan,
atau mengambil keputusan apakah masuk kerja atau tidak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep dasar pengambilan keputusan dalam kepemimpinan?
2. Apa saja pengertian dan hakekat pengambilan keputusan?
3. Apa saja jenis dan tipe keputusan?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan menyusun makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu konsep dasar pengambilan keputusan dalam kepemimpinan
2. Untuk mengetahui apa saja pengertian dan hakekat pengambilan keputusan
3. Untuk mengetahui apa saja jenis dan tipe keputusan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Pengambilan Keputusan dalam Kepemimpinan

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 5


Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang
terutana bagi seorang pemimpin. Organisasi akan berjalan sesuai fungsinya, apabila
para pemimpinya memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan dan mampu
menerapkannya kepada anggota organisasi.

Keputusan biasanya diambil ketika terjadi masalah, untuk mengatasi masalah


yang terjadi dalam suatu organisasi atau dalam perusahaan diperlukan suatu
kebijakan dalam pengambilan keputusan yang baik dalam menentukan strategi,
sehingga menimbulkan pemikiran tentang cara-cara baru untuk mengatasi
permasalahn tersebut.

Unsur-unsur pengambilan keputusan yang harus di pertimbangkan adalah


sebagai berikut:

1. Tujuan dari pengambilan keputusan, yaitu mengetahui terlebih dahulu tujuan


yang ingin di capai dari pengambilan keputusan tersebut agar keputusan
yang dipilih tidak dapat membuat rugi organisasi.
2. Mengidentifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah yang
di pilih untuk mencapai tujuan tersebut dengan mudah efektif dan efisien.
3. Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu
pengambilan keputusan agar hasil dari keputusan ya g diambil dapat dilihat
hasilnya secara lansung.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mengambil keputusan antara lain:
1) Kedudukan
Dalam pengambilan keputusan, kedudukan seseorang dapat mempengaruhi
keputusan karena dalam organisasi yang berhak untuk memutusakan suatu
keputusan adalah seorang pimpinan yang kedudukannya paling tinggi.
2) Masalah
Masalah addalah salah satu penghambat dalam tercapainya suatu tujuan yang akan
dicapai.
3) Tujuan
Dalam keputusan yang diputusakan harus memeliki tujuan yang akan
dicapai, baik tujuan orgnisasi maupun tujuan yang lainnya.
Tujuan dalam Pengambilan Keputusan, Secara umum tujuan dari
pengambilan keputusan adalah untuk memperoleh pilihan terbaik dari

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 6


alternatif-alternatif yang tersedia agar tujuan yang dacapai dapat berjalan
dengan baik. Tujuan pengmabilan keputusan dapat dibedakan menjadi 2 antara
lain :
1. Tujuan yang Bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal hanya dapat menyelesaikan
satu maslah saja dan keputusan tunggal ini tidak memiliki kaitan dengan masalah
yang lainnya.
2. Tujuan yang Bersifat Ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersiafat ganda terjadi apabilakeputusan
yang dihasilkan terdapat lebih dari satu masalah, yang artiya bahwa
keputusan yang diambil tersebut dapat menyelesaikan permasalahan tersebut
secara sekaligus.

B. Pengertian dan Hakekat Pengambilan Keputusan


a. Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan yaitu serangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam
menyelesaikan suatu masalah, pengambilan keputusan merupakan bagian terpenting
yang dihubungkan dalam melaksanakan suatu perencanaan.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara
beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
menghasilkan satu pilihan final Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui
pelaksanaan atau tindakan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai
tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancer
dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-
hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang hatus dipecahkan
oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan
masalah tersebut.
Pengambilan keputusan adalah pengakhiran dari proses suatu pemikiran
mengenai satu permasalahan dengan menjadikan pilihan pada salah satu
alternatif. Menurut Harrison (1992: 5) berpendapat bahwa pengambilan keputusan
adalah proses mengevaluasi berbagai alternatif yang berhubungan dengan tujuan
individu atau organisasi.

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 7


Sedang menurut Salusu (2004), pengambilan keputusan adalah suatu proses
memilih suatu alternatif cara bertindak dengan medote yang efisien sesuai
situasi. Jadi pengambilan keputusan adalah memilih satu dari beberapa alternatif
yang tersedia.
Keputusan adalah indakan penentuan suatu pendapat atau pilihan diantara sekian
banyak alternatif. Sehingga membuat keputusan itu adalah mengambil atau memilih
alternatif, oleh Ardana, Mujiati, & Sriathi (2009, dalam Usman , 2013).
Moerika (2008, dalam Terry, 2012) menyatakan bahwa proses pengambilan
keputusan adalah proses yang melibatkan pencarian informasi, penilaian
pertimbangan yang diikuti dengan proses penyesuaian diri terhadap dampak dari
keputusan tersebut, dan pemahaman terhadap tujuan yang mendasari keputusan
tersebut.
Proses pengambilan keputusan terdiri dari beberapa langkah. (Usman, 2013; Terry,
2012; Hartman & Desjardins, 2011) menjelaskan langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan, antara lain:
Identifikasi Masalah, masalah yang dapat terlihat jelas cenderung memiliki peluang
lebih tinggi untuk diseleksi dari pada masalah yang penting. Karena kita dapat
menawarkan paling sedikit dua alasan. Pertama, lebih mudah mengenali masalah-
masalah yang terlihat. Masalah yang terlihat lebih mungkin untuk menarik perhatian
untuk mengambil keputusan. Kedua, Para pengambil keputusan ingin terlihat
kompeten dan berada di puncak masalah. Keinginan ini dapat memotivasi untuk fokus
pada masalah-masalah yang tampak bagi orang lain. Langkah ini sangat penting untuk
secara tepat ditelaah. Dari identifikasi ini dapat diketahui pokok permasalahannya.
Keliru dalam mengidentifikasi masalah atau konflik tersebut akan berakibat
kekeliruan pula dalam menentukan cara untuk mengatasinya.
Mencari Alternatif Pilihan, beberapa alternatif dalam memecahkan masalah perlu
dirumuskan dalam rangka mencari pemecahan yang terbaik diantara berbagi pilihan
alternatif. Setelah mendapat pemahaman yang baik terhadap masalah yang dihadapi,
individu biasanya memikirkan kembali tindakan yang bisa ia lakukan. Namun, saat
tindakannya tersebut dianggap tidak tepat lagi, individu mulai memusatkan
perhatian pada beberapa alternatif pilihan, individu akan mencari informasi atau
mencari masukan dari pihak lain yang dianggapnya lebih kompeten dalam mengatasi
masalah yang dihadapi.

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 8


Dalam pengambilan keputusan, proses yang dilakukan terkadang tidak selalu
berurutan. Adapula pengambilan keputusan yang dilakukan secara tidak berurutan.
Ada kalanya individu mengambil keputusan dengan proses yang cepat. Dalam hal ini, ia
dapat melewati satu atau dua tahap sekaligus.
b. Hakekat Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah tindakan pemilihan alternatif. Hal ini berkaian dengan
fungsi manajemen.. Misalnya, saat manajer merencanakan, mengelola, mengontrol,
mereka membuat keputusan. Akan tetapi, ahli teori klasik tidak menjelaskan peng
keputusan tersebut secara umum. Pelopor teori manajemen seperti Fayol dan Urwick
membahas pengambilan keputusan mengenai pengaruhnya pada delegasi dan otoritas,
sementara bapak manajemen-Frederick W. Taylor- hanya menyinggung metode ilmiah
sebagai pendekatan untuk pengambilan keputusan. Seperti kebanyakan aspek teori
organisasi modern, analisis awal pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester
Barnard. Dalam The Functions of the Exec Barnard memberikan analisis komprehensif
mengenai pengambilan keputusan clan menyat "Proses keputusan ... merupakan teknik
untuk mempersempit pilihan."
Kebanyakan pembahasan proses pengambilan keputusan terbagi dalam beberapa
langkah. Hal ini dapat ditelusuri dari ide yang dikembangkan Herbert A. Simon, ahli
teori kepufusan dan organisasi yang memenangkan hadiah Nobel, yang
mengonseptualisasikan tiga tahap utama dalam proses, pengambilan keputusan:
I. Aktivitas inteligensi. Berasal dari pengertian militer "intelligence," Simon
mendeskripsikan tahap awal ini sebagai penelusuran kondisi lingkungan yang
memerlukan pengambilan keputusan.
II. Aktivitas desain. Selama tahap kedua, mungkin terjadi tindakan penemuan,
pengembangan, dan analisis masalah.
III. Aktivitas memilih. Tahap ketiga dan terakhir ini merupakan pilihan sebenarnya-
memilih tindakan tertentu dari yang tersedia
Berhubungan dengan tahap-tahap tersebut, tetapi lebih empiris (yaitu, menelusuri
keputwq sebenarnya dalam organisasi), adalah langkah pengambilan keputusan
menurut Mintzberg a koleganya:
a) Tahap identifikasi, di mana pengenalan masalah atau kesempatan muncul dan
diagnosis dibuat Diketahui bahwa masalah yang berat mendapatkan diagnosis yang
ekstensif dan sistematis, tep masalah yang sederhana tidak.

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 9


b) Tahap pengembangan, di mana terdapat pencarian prosedur atau solusi standar yang
ada a s mendesain solusi yang baru. Diketahui bahwa proses desain merupakan
proses pencarian d percobaan di mana pembuat keputusan hanya mempunyai ide
solusi ideal yang tidak jelas.
c) Tahap seleksi, di mana pilihan solusi dibuat. Ada tiga cara pembentukan seleksi:
dengan penilainn pembuat keputusan, berdasarkan pengalaman atau intuisi, bukan
analisis logis; dengan analisis alternatif yang logis dan sistematis; dan dengan tnwar-
menawar saat seleksi melibatkan kelompok pembuat keputusan dan semua manuver
politik yang ada. Sekali keputusan diterima secara formal, otorisasi pun kemudian
dibuat.
Perilaku pengambilan keputusn Simon, Organization, pada tahun 1958, tetapi
bidang tersebut menjadi lebih menarik dengan topik seperti motivasi dan tujuannya,
dan menekankan berkurangnya pengambilan keputusan. Bidang :perilaku
pengambilan keputusn dikembangkan di luar jalur teori dan penelitian perilaku
organisasi oleh psikolog kognitif dan ahli teori keputusan dalam ilmu ekonomi dan
informasi. Akan tetapi, barubaru ini muncul kembali minat mengenai perilaku
pengambilan keputusan, dan kembali ke jalur bidang perilaku organisasi.
Meskipun teori pengambilan keputusan klasik berjalan dalam asumsi
rasionalitas dan kepastian, tetapi tidak begitu halnya dengan teori keputusan perilaku.
Ahli teori perilaku pengambilan keputusan sependapat bahwa individu mempunyai
keterbatasan kognitif. Kompleksitas organisasi dan dunia secara umum menyebabkan
individu bertindak dalam situasi ketidakpastian dan informasi begitu arnbigu dan
tidak lengkap." Kadang-kadang risiko dan ketidakpastian ini menyebabkan pembuat
kepuhisan organisasi mempunyai keputusan yang diragukan, atau tidak etis (lihat
Contoh Aplikasi OB: Wengikuti Persaingan atau Tersingkir?) Dikarenakan
ketidakpastian dan ambiguitas, sejumlah model pengambilan keputusan telah ada
selama bertahun-tahun. Dasar dan titik awal untuk mengembangkan menganalisis
berbagai model perilaku pengambilan keputusan adalah tetap mempertahankan
tingkat dan arti rasionalitas.
Definisi Rasionalisasi yang paling sering digunakan dalam pengambilan
keputusan adalah bahwa hal tersebut merupakan rencana tujuan. Jika sebuah rencana
dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka keputusan dikatakan rasional,
tetapi, terdapat banyak komplikasi untuk tes rasionalitas yang sederhana. Pada
awalnya, sulit untuk memisahkan rencana dari tujuan karena yang nyata mungkin

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 10


hanya merupakan rencana untuk tujuan di masa depan. Ide ini umumnya disebut
rangkaian atau hierarki rencana-tujuan. Simon menunjukkan bahwa "hierarki
rencana-tujuan. merupakan rangkaian yang jarang terhubung dan terintegrasi
sepenuhnya. Hubungan antara aktivitas organisasi dan tujuan akhir kerap kali tidak
jelas, atau tujuan akhir tidak sepenuhnya dirumuskan, atau terdapat konflik internal
dan kontradiksi antara tujuan akhir, atau antara rencana yang dipilih untuk
mempertahankan tujuan.
Selain komplikasi yang berhubungan dengan rangkaian rencana-tujuan, ada
kemungkinan konsep tersbut tidak terpakai. Pengambilan keputusan yang relevan
dengan ekonomi nasional mendukung posisi ini. Pembuat keputusan yang mencari
penyesuaian rasional dalam sistem ekonomi mungkin menghasilkan hasil akhir yang
tidak diinginkan atau yang tidak dapat diantisipasi. Simon juga memperingatkan
bahwa analisis rencana-tujuan yang sederhana mungkin menghasilkan kesimpulan
yang tidak akurat.
Salah satu cara untuk mengklarifikasi rasionalitas rencana-tujuan adalah
menggunakan keteraagan tambahan yang tepat dan berkualitas pada berbagai jenis
rasionalitas. Hal tersebut menunjukkan rasionalalisasi objektif dapat diterapkan pada
keputusan yang memaksimalkan nilai dalam situasi tertentu. Rasionalisasi subjektif
dapat digunakan jika keputusan memaksimalkan hasil dalam kaitannya dengan
pengetahuan subjek tertentu. Rasionalitas dengan sengaja dapat diterapkan pada
keputusan di maana penyesuaian rencana untuk tujuan merupakan proses dengan
sengaja. Keputusan dianggap rasional saat penyesuaian rencana pada tujuan dicari
oleh individu atau organisasi; keputusan dianggap rasional secara organisasi jika
dimaksudkan untuk tujuan organisasi; dan keputusan dianggap rasional secara
personal jika diarahkan pada tujuan pribadi.
Terdapat banyak model deskriptif dari perilaku pengambilan keputusan.
Akibatnya, hal ini menjadi model untuk banyak perilaku pengambilan keputusan
manajemen. Model berusaha mendeskripsikan secara teoritis dan realistis bagaimana
manajer praktik mengambil keputusan. Secara khusus, model berupaya menentukan
seberapa rasional pembuat keputusan manajemen. Model berkisar dari rasionalitas
lengkap, seperti dalam kasus model rasionalitas ekonomi klasik, sampai sepenuhnya
tidak rasional, seperti dalam kasus model sosial

C. Jenis dan Tipe Keputusan

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 11


a. Jenis-Jenis Keputusan

Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari CarnegieMellon


University, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan (continuum), dengan
keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung yang
lain. Keputusan terprogram bersifat “berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu
prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi”. Keputusan tak
terprogram bersifat “baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode
yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau
karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya
sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus”.

Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanyalah ujungujungnya


hitam dan putih dari rangkaian kesatuan (continuum), dan bahwa di dunia nyata sebagian
besar kelabu. Namun, konsep keputusan terprogram dan tak terprogram penting karena
masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.

Keputusan terdiri dari beberapa jenis antara lain :

1. Keputusan Strategis
Keputusan strategis keputusan untuk menjawab tantangan dan perubahan
lingkungan dan biasanya bersifat jangka panjang. Keputusan ini diambil oleh
manajemen atas. Keputusan Strategis mengandung karakteristik khusus yang
membedakan keputusan strategis dengan keputusan keputusan yang lain. Tujuan
keseluruhan dari pengambilan keputusan strategis (strategic decision making)
adalah untuk memilih strategi alternatif sehingga keunggulan kompetitif jangka
panjang dapat tercapai.
2. Keputusan Taktis
Keputusan Taktis adalah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber
daya yang terdapat di sautu organisasi. Keputusan taktis ini diambil oleh
manajemen menengah. Pengambilan keputusan taktis (tactical decision making)
terdiri dari pemilihan di antara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau
terbatas yang dapat dilihat. Keputusan taktis cenderung bersifat jangka pendek
seringkali mengandung konsekuensi jangka panjang.
3. Keputusan Operasional

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 12


Keputusan Operasional adalah keputusan yang berkaitan dengan kegiatan
operasional sehari-hari. Keputusan ini diambil oleh manajemen bawah. Keputusan
operasional ini dilakukan untuk menjalankan kegiatan organisasi sehari-hari atau
dilakukan dalam rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut.
Keputusan ini biasanya diputuskan tanpa meminta pendapat dari pimpinan terlebih
dahulu, jadi langsung diputusankan saat itu juga.
b. Tahap Pengambilan Keputusan
Sumbangan Simon yang lain adalah penjelasannya mengenai empat tahap yang dilalui
manajer saat memecahkan suatu masalah. Tahap-tahap Simon itu adalah:
1. Kegiatan Intelijen, mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu
diperbaiki.
2. Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai
alternatif tindakan yang mungkin.
3. Kegiatan Memilih, memilih suatu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang
tersedia.
4. Kegiatan Menelaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

Empat tahap Simon ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari


pendekatan sistem. Kegiatan intelijennya berkaitan dengan langkah bergerak dari tingkat
sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan. Kegiatan
merancangnya berhubungan dengan langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai
alternatif, serta kegiatan memilihnya berkaitan dengan bagaimana memilih solusi terbaik.
Akhirnya kegiatan menelaahnya berkaitan dengan solusi yang telah dipilih tersebut dan
membuat tindak lanjut. Tahap-tahap Simon, karena itu, merupakan suatu interpretasi lain
pendekatan sistem. Para manajer mengikuti pola ini secara khusus atau umum ketika
mereka memecahkan permasalahan yang menghadang unit mereka. Para spesialis
informasi juga mengikuti pola ini ketika mereka terlibat dalam pengembangan sistem.

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 13


\

BAB III

PENUTUP

A . Kesimpulan

Perilaku pengambilan keputusan berkaitan dengan ahli teori perilaku organisasi. Bidang
perilaku pengambilan keputusn dikembangkan di luar jalur teori dan penelitian perilaku
organisasi oleh psikolog kognitif dan ahli teori keputusan dalam ilmu ekonomi dan informasi,
akan tetapi, barubaru ini muncul kembali minat mengenai perilaku pengambilan keputusan,
dan kembali ke jalur bidang perilaku organisasi. Keputuasan dalam perilaku organisasi

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 14


menunjukkan rasional. Rasionalisasi yang paling sering digunakan dalam pengambilan
keputusan adalah bahwa hal tersebut merupakan rencana tujuan. Jika sebuah rencana dipilih
untuk mencapai tujuan yang diinginkan, maka keputusan dikatakan rasional, tetapi terdapat
banyak komplikasi untuk tes rasionalitas yang sederhana. Salah satu cara untuk
mengklarifikasi rasionalitas rencana-tujuan adalah menggunakan keteraagan tambahan yang
tepat dan berkualitas pada berbagai jenis rasionalitas.

B . Saran

Hendaknya pembaca jika menjadi seorang pemimpin dalam suatu organisasi dapat
mengambil keputusan yang tepat dan menerapkan gaya kepmimpinan sesuai dengan situasi
dengan berbagai pertimbangan yang telah diperhitungkan secara matang.

DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Komang, dkk. 2008. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Luthns, Fred. 2005. Perilaku Organisasi.. Yogyakarta: Andi.

Hartman, L. P., & Desjardins, J. 2011. Etika Bisnis: Pengambilan Keputusan untuk Integrasi
Pribadi dan Tanggung Jawab Sosial. Jakarta: Erlangga.

Wahjono, Imam, S. 2010. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu .

Muhdi, dkk. 2017. Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Model Manajemen
Pendidikan Menengah. Manajemen Pendidikan, Vol. 4, No. 2.

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 15


Salusu. 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik. Jakarta : Kompas Gramedia.

Anonimous. 2005. Managerial Decision Making and Decision Support System.


Anonimous. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Pusdiklatwas BPKP. Jakarta.

Makalah Kepemimpinan Hata Hervina \\n 16

Anda mungkin juga menyukai