Anda di halaman 1dari 8

7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi Lapis Tipis


Ditulis oleh Jim Clark pada 06-10-2007

Bagian ini merupakan pengantar ke topik kromatografi lapis tipis. Meskipun anda adalah seorang

pemula yang mungkin lebih mengenal kromatografi kertas, penjelasan tentang kromatografi lapis
tipis sama mudahnya dengan kromatografi kertas.

Pelaksanaan kromatografi lapis tipis 


Latar Belakang 

Kromatografi digunakan untuk memisahkan substansi campuran menjadi


komponen-komponennya. Seluruh bentuk kromatografi berkerja
berdasarkan prinsip ini.

Semua kromatografi memiliki fase diam (dapat berupa padatan, atau


kombinasi cairan-padatan) danfase gerak (berupa cairan atau gas). Fase
gerak mengalir melalui fase diam dan membawa komponen-komponen yang
terdapat dalam campuran. Komponen-komponen yang berbeda bergerak
pada laju yang berbeda. Kita akan membahasnya lebih lanjut.

Pelaksaanan kromatografi lapis tipis menggunakan sebuah lapis tipis silika


atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau
plastik yang keras.

Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk
kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana
dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet, alasannya akan dibahas
selanjutnya. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang
sesuai.

Kromatogram

Kita akan mulai membahas hal yang sederhana untuk mencoba melihat
bagaimana pewarna tertentu dalam kenyataannya merupakan sebuah
campuran sederhana dari beberapa pewarna.

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 1/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis

Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan dan setetes pelarut dari

campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Diberikan penandaan pada garis di lempengan untuk

menunjukkan posisi awal dari tetesan. Jika ini dilakukan menggunakan tinta, pewarna dari tinta akan
bergerak selayaknya kromatogram dibentuk.

Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas kimia

bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Perlu diperhatikan bahwa batas

pelarut berada di bawah garis dimana posisi bercak berada.

Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi dalam gelas kimia

terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia biasanya

ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia

dengan uap mencegah penguapan pelarut.

Karena pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari campuran

pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak

warna.

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 2/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis

Gambar menunjukkan lempengan setalah pelarut bergerak setengah dari lempengan.

Pelarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. Ini akan memberikan pemisahan

maksimal dari komponen-komponen yang berwarna untuk kombinasi tertentu dari pelarut dan fase

diam.

Perhitungan nilai R f  

Jika anda ingin mengetahui bagaimana jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campuran,

anda dapat berhenti pada bahasan sebelumnya. Namun, sering kali pengukuran diperoleh dari

lempengan untuk memudahkan identifikasi senyawa-senyawa yang muncul. Pengukuran ini

berdasarkan pada jarak yang ditempuh oleh pelarut dan jarak yang tempuh oleh bercak warna

masing-masing.

Ketika pelarut mendekati bagian atas lempengan, lempengan dipindahkan dari gelas kimia dan posisi

pelarut ditandai dengan sebuah garis, sebelum mengalami proses penguapan.

Pengukuran berlangsung sebagai berikut:

Nilai Rf  untuk setiap warna dihitung dengan rumus sebagai berikut:

R f =jarak yang ditempuh oleh komponen

 jarak yang ditempuh oleh pelarut 

Sebagai contoh, jika komponen berwarna merah bergerak dari 1.7 cm dari garis awal, sementara

pelarut berjarak 5.0 cm, sehingga nilai R f  untuk komponen berwarna merah menjadi:

Jika anda dapat mengulang percobaan ini pada kondisi yang tepat sama, nilai R f  yang akan diperoleh

untuk setiap warna akan selalu sama. Sebagai contoh, nilai Rf  untuk warna merah selalu adalah 0.34.

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 3/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis

Namun, jika terdapat perubahan (suhu, komposisi pelarut dan sebagainya), nilai tersebut akan

berubah. Anda harus tetap mengingat teknik ini jika anda ingin mengidentifikasi pewarna yang

tertentu. Mari kita lihat bagaimana menggunakan kromatografi lapis tipis untuk menganalisis pada

bagian selanjutnya.

Bagaimana halnya jika substansi yang ingin anda analisis tidak


berwarna?

Ada dua cara untuk menyelesaikan analisis sampel yang tidak berwarna. 

Menggunakan pendarflour  

Mungkin anda masih ingat apa yang telah saya sebutkan bahwa fase diam
pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang
ditambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika
diberikan sinar ultraviolet (UV). Itu berarti jika anda menyinarkannya
dengan sinar UV, akan berpendar.

Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada kromatogram berada,
meskipun bercak-bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat dengan mata.
Itu berarti bahwa jika anda menyinarkan sinar UV pada lempengan, akan
timbul pendaran dari posisi yang berbeda dengan posisi bercak-bercak.
Bercak tampak sebagai bidang kecil yang gelap.

Sementara UV tetap disinarkan pada lempengan, anda harus menandai posisi-posisi dari bercak-

bercak dengan menggunakan pinsil dan melingkari daerah bercak-bercak itu. Seketika anda

mematikan sinar UV, bercak-bercak tersebut tidak tampak kembali.

Penunjukkan bercak secara kimia 

Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan

mereaksikannya dengan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna. Sebuah contoh

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 4/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis

yang baik adalah kromatogram yang dihasilkan dari campuran asam amino.

Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan ninhidrin. Ninhidrin bereaksi

dengan asam amino menghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umumnya coklat atau ungu.

Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian ditempatkan pada wadah

bertutup (seperti gelas kimia dengan tutupan gelas arloji) bersama dengan kristal iodium.

Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada kromatogram, atau dapat dilekatkan

lebih dekat pada bercak daripada lempengan. Substansi yang dianalisis tampak s ebagai bercak-bercak

kecoklatan.
Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian
ditempatkan pada wadah bertutup (seperti gelas kimia dengan tutupan gelas
arloji) bersama dengan kristal iodium.

Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada kromatogram,
atau dapat dilekatkan lebih dekat pada bercak daripada lempengan.
Substansi yang dianalisis tampak sebagai bercak-bercak kecoklatan.

Penggunaan kromatografi lapis tipis untuk mengidentifikasi


senyawa-senyawa

Anggaplah anda mempunyai campuran asam amino dan ingin menemukan


asam amino-asam amino tertentu yang terkandung didalam campuran
tersebut. Untuk sederhananya, mari kira berasumsi bahwa anda mengetahui
bahwa campuran hanya mungkin mengandung lima asam amino.

Setetes campuran ditempatkan pada garis dasar lempengan lapis tipis dan
bercak-bercak kecil yang serupa dari asam amino yang telah diketahui juga
ditempatkan pada disamping tetesan yang akan diidentifikasi. Lempengan
lalu ditempatkan pada posisi berdiri dalam pelarut yang sesuai dan dibiarkan
seperti sebelumnya. Dalam gambar, campuran adalah M dan asam amino

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 5/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis

yang telah diketahui ditandai 1-5.

Bagian kiri gambar menunjukkan lempengan setelah pelarut


hampir mencapai bagian atas dari lempengan. Bercak-bercak masih
belum tampak. Gambar kedua menunjukkan apa yang terjadi setelah
lempengan disemprotkan ninhidrin.

Tidak diperlukan menghitung nilai Rf karena anda dengan mudah dapat membandingkan bercak-

bercak pada campuran dengan bercak dari asam amino yang telah diketahui melalui posisi dan

warnanya.

Dalam contoh ini, campuran mengandung asam amino 1, 4 dan 5.

Bagaimana jika campuran mengandung lebih banyak asam amino daripada asam amino yang

digunakan sebagai perbandingan? Ini memungkinkan adanya bercak-bercak dari campuran yang tidak

sesuai dengan asam amino yang dijadikan perbandingan itu. Anda sebaiknya mengulangi eksperimen

menggunakan asam amino lain sebagai perbandingan.


Bagaimana kromatografi lapis tipis berkerja?

Fase diam-jel silika

Jel silika adalah bentuk dari silikon dioksida (silika). Atom silikon
dihubungkan oleh atom oksigen dalam struktur kovalen yang besar. Namun,
pada permukaan jel silika, atom silikon berlekatan pada gugus -OH.
Jadi, pada permukaan jel silika terdapat ikatan Si-O-H selain Si-O-Si. Gambar ini menunjukkan bagian

kecil dari permukaan silika.

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 6/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis

Permukaan jel silika sangat polar dan karenanya gugus -OH dapat membentuk ikatan hidrogen

dengan senyawa-senyawa yang sesuai disekitarnya, sebagaimana halnya gaya van der Waals dan

atraksi dipol-dipol..

Fase diam lainnya yang biasa digunakan adalah alumina-aluminium oksida.


Atom aluminium pada permukaan juga memiliki gugus -OH. Apa yang kita
sebutkan tentang jel silika kemudian digunakan serupa untuk alumina.

Apa yang memisahkan senyawa-senyawa dalam kromatogram? 

Ketika pelarut mulai membasahi lempengan, pelarut pertama akan


melarutkan senyawa-senyawa dalam bercak yang telah ditempatkan pada
garis dasar. Senyawa-senyawa akan cenderung bergerak pada lempengan
kromatografi sebagaimana halnya pergerakan pelarut.

Bagaimana cepatnya senyawa-senyawa dibawa bergerak ke atas pada


lempengan, tergantung pada:
  Bagaimana kelarutan senyawa dalam pelarut. Hal ini bergantung pada bagaimana besar atraksi antara molekul-molekul senyawa

dengan pelarut.

  Bagaimana senyawa melekat pada fase diam, misalnya jel silika. Hal ini tergantung pada bagaimana

besar atraksi antara senyawa dengan jel silika.

Anggaplah bercak awal mengandung dua senyawa, yang satu dapat membentuk ikatan hidrogen, dan

yang lainnya hanya dapat men gambil bagian interaksi van der Waals yang lemah. 

Senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen akan melekat pada jel silika lebih kuat dibanding

senyawa lainnya. Kita mengatakan bahwa senyawa ini terjerap lebih kuat dari senyawa yang lainnya.

Penjerapan merupakan pembentukan suatu ikatan dari satu substansi pada permukaan.

Penjerapan bersifat tidak permanen, terdapat pergerakan yang tetap dari molekul antara yang

terjerap pada permukaan jel silika dan yang kembali pada larutan dalam pelarut.

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 7/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis

Dengan jelas senyawa hanya dapat bergerak ke atas pada lempengan selama waktu terlarut dalam

pelarut. Ketika senyawa dijerap pada jel silika-untuk sementara waktu proses penjerapan berhenti-

dimana pelarut bergerak tanpa senyawa. Itu berarti bahwa semakin kuat senyawa dijerap, semakin

kurang jarak yang ditempuh ke atas lempengan.

Dalam contoh yang sudah kita bahas, senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen akan

menjerap lebih kuat daripada yang tergantung hanya pada interaksi van der Waals, dan karenanya

bergerak lebih jauh pada lempengan.

Bagaimana jika komponen-komponen dalam campuran dapat membentuk ikatan-ikatan hidrogen?

Terdapat perbedaan bahwa ikatan hidrogen pada tingkatan yang sama dan dapat larut dalam pelarut

pada tingkatan yang sama pula. Ini tidak hanya merupakan atraksi antara senyawa dengan jel silika.
Atraksi antara senyawa dan pelarut juga merupakan hal yang penting-hal ini akan mempengaruhi

bagaimana mudahnya senyawa ditarik pada larutan keluar dari permukaan silika.

Bagaimanapun, hal ini memungkinkan senyawa-senyawa tidak terpisahkan dengan baik ketika anda

membuat kromatogram. Dalam kasus itu, perubahan pelarut dapat membantu dengan baik-

termasuk memungkinkan perubahan pH pelarut. 

Ini merupakan tingkatan uji coba ? jika satu pelarut atau campuran pelarut tidak berkerja dengan

baik, anda mencoba pelarut lainnya. (Berikan tingkatan dimana anda dapat berkerja, seseorang telah

berkerja keras untuk anda dan anda hanya menggunakan campuran pelarut yang telah anda berikan

dan segala sesuatunya akan berkerja dengan sempurna!)

http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 8/8

Anda mungkin juga menyukai