Bagian ini merupakan pengantar ke topik kromatografi lapis tipis. Meskipun anda adalah seorang
pemula yang mungkin lebih mengenal kromatografi kertas, penjelasan tentang kromatografi lapis
tipis sama mudahnya dengan kromatografi kertas.
Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam untuk
kromatografi lapis tipis seringkali juga mengandung substansi yang mana
dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet, alasannya akan dibahas
selanjutnya. Fase gerak merupakan pelarut atau campuran pelarut yang
sesuai.
Kromatogram
Kita akan mulai membahas hal yang sederhana untuk mencoba melihat
bagaimana pewarna tertentu dalam kenyataannya merupakan sebuah
campuran sederhana dari beberapa pewarna.
http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 1/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis
Sebuah garis menggunakan pinsil digambar dekat bagian bawah lempengan dan setetes pelarut dari
campuran pewarna ditempatkan pada garis itu. Diberikan penandaan pada garis di lempengan untuk
menunjukkan posisi awal dari tetesan. Jika ini dilakukan menggunakan tinta, pewarna dari tinta akan
bergerak selayaknya kromatogram dibentuk.
Ketika bercak dari campuran itu mengering, lempengan ditempatkan dalam sebuah gelas kimia
bertutup berisi pelarut dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Perlu diperhatikan bahwa batas
Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bawah kondisi dalam gelas kimia
terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia biasanya
ditempatkan beberapa kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia
Karena pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari campuran
pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak
warna.
http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 2/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis
Pelarut dapat mencapai sampai pada bagian atas dari lempengan. Ini akan memberikan pemisahan
maksimal dari komponen-komponen yang berwarna untuk kombinasi tertentu dari pelarut dan fase
diam.
Jika anda ingin mengetahui bagaimana jumlah perbedaan warna yang telah terbentuk dari campuran,
anda dapat berhenti pada bahasan sebelumnya. Namun, sering kali pengukuran diperoleh dari
berdasarkan pada jarak yang ditempuh oleh pelarut dan jarak yang tempuh oleh bercak warna
masing-masing.
Ketika pelarut mendekati bagian atas lempengan, lempengan dipindahkan dari gelas kimia dan posisi
Nilai Rf untuk setiap warna dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Sebagai contoh, jika komponen berwarna merah bergerak dari 1.7 cm dari garis awal, sementara
pelarut berjarak 5.0 cm, sehingga nilai R f untuk komponen berwarna merah menjadi:
Jika anda dapat mengulang percobaan ini pada kondisi yang tepat sama, nilai R f yang akan diperoleh
untuk setiap warna akan selalu sama. Sebagai contoh, nilai Rf untuk warna merah selalu adalah 0.34.
http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 3/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis
Namun, jika terdapat perubahan (suhu, komposisi pelarut dan sebagainya), nilai tersebut akan
berubah. Anda harus tetap mengingat teknik ini jika anda ingin mengidentifikasi pewarna yang
tertentu. Mari kita lihat bagaimana menggunakan kromatografi lapis tipis untuk menganalisis pada
bagian selanjutnya.
Menggunakan pendarflour
Mungkin anda masih ingat apa yang telah saya sebutkan bahwa fase diam
pada sebuah lempengan lapis tipis seringkali memiliki substansi yang
ditambahkan kedalamnya, supaya menghasilkan pendaran flour ketika
diberikan sinar ultraviolet (UV). Itu berarti jika anda menyinarkannya
dengan sinar UV, akan berpendar.
Pendaran ini ditutupi pada posisi dimana bercak pada kromatogram berada,
meskipun bercak-bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat dengan mata.
Itu berarti bahwa jika anda menyinarkan sinar UV pada lempengan, akan
timbul pendaran dari posisi yang berbeda dengan posisi bercak-bercak.
Bercak tampak sebagai bidang kecil yang gelap.
Sementara UV tetap disinarkan pada lempengan, anda harus menandai posisi-posisi dari bercak-
bercak dengan menggunakan pinsil dan melingkari daerah bercak-bercak itu. Seketika anda
Dalam beberapa kasus, dimungkinkan untuk membuat bercak-bercak menjadi tampak dengan jalan
mereaksikannya dengan zat kimia sehingga menghasilkan produk yang berwarna. Sebuah contoh
http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 4/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis
yang baik adalah kromatogram yang dihasilkan dari campuran asam amino.
Kromatogram dapat dikeringkan dan disemprotkan dengan larutan ninhidrin. Ninhidrin bereaksi
dengan asam amino menghasilkan senyawa-senyawa berwarna, umumnya coklat atau ungu.
Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian ditempatkan pada wadah
bertutup (seperti gelas kimia dengan tutupan gelas arloji) bersama dengan kristal iodium.
Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada kromatogram, atau dapat dilekatkan
lebih dekat pada bercak daripada lempengan. Substansi yang dianalisis tampak s ebagai bercak-bercak
kecoklatan.
Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan kemudian
ditempatkan pada wadah bertutup (seperti gelas kimia dengan tutupan gelas
arloji) bersama dengan kristal iodium.
Uap iodium dalam wadah dapat berekasi dengan bercak pada kromatogram,
atau dapat dilekatkan lebih dekat pada bercak daripada lempengan.
Substansi yang dianalisis tampak sebagai bercak-bercak kecoklatan.
Setetes campuran ditempatkan pada garis dasar lempengan lapis tipis dan
bercak-bercak kecil yang serupa dari asam amino yang telah diketahui juga
ditempatkan pada disamping tetesan yang akan diidentifikasi. Lempengan
lalu ditempatkan pada posisi berdiri dalam pelarut yang sesuai dan dibiarkan
seperti sebelumnya. Dalam gambar, campuran adalah M dan asam amino
http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 5/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis
Tidak diperlukan menghitung nilai Rf karena anda dengan mudah dapat membandingkan bercak-
bercak pada campuran dengan bercak dari asam amino yang telah diketahui melalui posisi dan
warnanya.
Bagaimana jika campuran mengandung lebih banyak asam amino daripada asam amino yang
digunakan sebagai perbandingan? Ini memungkinkan adanya bercak-bercak dari campuran yang tidak
sesuai dengan asam amino yang dijadikan perbandingan itu. Anda sebaiknya mengulangi eksperimen
Jel silika adalah bentuk dari silikon dioksida (silika). Atom silikon
dihubungkan oleh atom oksigen dalam struktur kovalen yang besar. Namun,
pada permukaan jel silika, atom silikon berlekatan pada gugus -OH.
Jadi, pada permukaan jel silika terdapat ikatan Si-O-H selain Si-O-Si. Gambar ini menunjukkan bagian
http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 6/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis
Permukaan jel silika sangat polar dan karenanya gugus -OH dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan senyawa-senyawa yang sesuai disekitarnya, sebagaimana halnya gaya van der Waals dan
atraksi dipol-dipol..
dengan pelarut.
Bagaimana senyawa melekat pada fase diam, misalnya jel silika. Hal ini tergantung pada bagaimana
Anggaplah bercak awal mengandung dua senyawa, yang satu dapat membentuk ikatan hidrogen, dan
yang lainnya hanya dapat men gambil bagian interaksi van der Waals yang lemah.
Senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen akan melekat pada jel silika lebih kuat dibanding
senyawa lainnya. Kita mengatakan bahwa senyawa ini terjerap lebih kuat dari senyawa yang lainnya.
Penjerapan merupakan pembentukan suatu ikatan dari satu substansi pada permukaan.
Penjerapan bersifat tidak permanen, terdapat pergerakan yang tetap dari molekul antara yang
terjerap pada permukaan jel silika dan yang kembali pada larutan dalam pelarut.
http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 7/8
7/16/2019 Materi Kromatografi Lapis Tipis
Dengan jelas senyawa hanya dapat bergerak ke atas pada lempengan selama waktu terlarut dalam
pelarut. Ketika senyawa dijerap pada jel silika-untuk sementara waktu proses penjerapan berhenti-
dimana pelarut bergerak tanpa senyawa. Itu berarti bahwa semakin kuat senyawa dijerap, semakin
Dalam contoh yang sudah kita bahas, senyawa yang dapat membentuk ikatan hidrogen akan
menjerap lebih kuat daripada yang tergantung hanya pada interaksi van der Waals, dan karenanya
Terdapat perbedaan bahwa ikatan hidrogen pada tingkatan yang sama dan dapat larut dalam pelarut
pada tingkatan yang sama pula. Ini tidak hanya merupakan atraksi antara senyawa dengan jel silika.
Atraksi antara senyawa dan pelarut juga merupakan hal yang penting-hal ini akan mempengaruhi
bagaimana mudahnya senyawa ditarik pada larutan keluar dari permukaan silika.
Bagaimanapun, hal ini memungkinkan senyawa-senyawa tidak terpisahkan dengan baik ketika anda
membuat kromatogram. Dalam kasus itu, perubahan pelarut dapat membantu dengan baik-
Ini merupakan tingkatan uji coba ? jika satu pelarut atau campuran pelarut tidak berkerja dengan
baik, anda mencoba pelarut lainnya. (Berikan tingkatan dimana anda dapat berkerja, seseorang telah
berkerja keras untuk anda dan anda hanya menggunakan campuran pelarut yang telah anda berikan
http://slidepdf.com/reader/full/materi-kromatografi-lapis-tipis 8/8