OLEH
KOMANG AGUS ARTA YASA
P07120117019
rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian. Secara ringkas dan umum,
fraktur adalah patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.
Kekuatan dan sudut tenaga fisik, keadaan tulang itu sendiri, serta jaringan
lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi lengkap
2. Etiologi.
a. Kekerasan langsung.
yang jauh dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah
pegas untuk menahan tekanan. Tetapi apabila tekanan eksternal yang datang
lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka terjadilah trauma pada
Setelah terjadi fraktur, periosteum dan pembuluh darah serta saraf dalam
leukosit, dan infiltrasi sel darah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar
4. Manifestasi klinis.
b. Nyeri pembengkakan,
c. Terdapat trauma (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian atau jatuh
e. Deformitas.
f. Kelainan gerak.
g. Krepitasi atau datang dengan gejala-gejala lain.
Klavikula 6 minggu
Vertebra 12 minggu
5. Klasifikasi fraktur
a. Klasifikasi penyebab.
1) Fraktur traumatik.
2) Fraktur patologis.
Disebabkan oleh kelemahan tulang sebelumnya akibat
daerah tulang yang telah menjadi lemah karena tumor atau proses
2016).
3) Fraktur stres.
1) Fraktur terbuka.
2) Fraktur tertutup.
3) Fraktur kompresi.
4) Fraktur stress.
5) Fraktur avulsi.
7) Fraktur transversal.
dengan dunia luar melalui luka pada kulit dan jaringan lunak, dapat
berbentuk dari dalam (from witbin) atau dari luar (from without).
6. Komplikasi
a. Shock hemoragik.
d. Malunion, merupakan suatu keadaan yang mana tulang yang patah telah
miring.
e. Delayed union dan nonunion, adanya keterlambatan dalam
7. Pemeriksaan penunjang
(perdarahan bermakna pada sisi fraktur atau organ jauh pada trauma
trauma.
ginjal.
8. Penatalaksanaan
fraktur adalah dengan reduksi tertutup, traksi dan reduksi terbuka. Metode
yang dipilih untuk mereduksi fraktur bergantung pada sifat frakturnya. (
tulang yang patah sedapat mungkin untuk kembali seperti letak asalnya.
di bawah fraktur.
1. Pengkajian keperawatan
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
Pada umunya keluhan utama pada kasus fraktur adalah rasa nyeri.
digunakan.
Provoking inciden : Apakah ada peristiwa yang menjadi factor prespitasi
nyeri.
Quality of pain : seperti apa rasa nyeri yang dirasakan pasien. Apakah
Region Radiation, relief : Apakah rasa sakit bisa reda, apakah rasa sakit
dan BAK.
3) Pola eliminasi
gangguan.
perawat/keluarga.
bekerja lagi.
gangguan.
menarik diri.
g. Pemeriksaan Fisik.
a. Kepala :
b. Leher :
c. Muka :
d. Mata :
e. Telinga :
f. Hidung :
tonsil.
h. Thoraks :
1) Paru :
ronchi.
2) Jantung :
i. Abdomen
j. Genetalia :
(Alvinanta, 2019).
2. Diagnosa Keperawatan.
(Nurarif, 2015)
3. Intervensi keperawatan
a. Nyeri Akut
1) Pain Level,
2) Pain control,
3) Comfort level
mencari bantuan).
manajemen nyeri.
nyeri)
1) Pain Management
presipitasi.
dukungan.
h) Tingkatkan istirahat.
Rasional :
dirasakan.
1) Circulation status.
c) Memproses informasi.
panas/dingin/tajam/tumpul.
atau laserasi.
Rasional :
selanjutnya.
pasien.
darah.
2) Membranes.
3) Hemodyalis akses.
Rasional :
pada kulit.
2) Mobility Level,
4) Transfer performance.
kemampuan berpindah.
ambulasi.
jika diperlukan.
Rasional :
penyembuhan.
mobilisasi.
e. Resiko infeksi.
1) Immune Status,
3) Risk control.
kencing.
Rasional :
terjaga.
4. Implementasi.
tujuan yang sfesifik. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam
mplementasi.
5. Evaluasi Keperawatan.
Awan dan Rini (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah 1 Dengan Diagnosis
NANDA Internasional.