HIDROSEFALUS
OLEH
KOMANG AGUS ARTA YASA
P07120117019
B. Etiologi.
2015) :
1. Kongenital
b. Sindrom Dandy-Walker.
pascaerior.
c. Malformasi Arnold-Chiari
Anomali kongenital yang jarang, dimana dua bagian otak
e. Hidrancephaly
2. Didapat (Acquired)
tinggi.
b. Hematoma intraventrikuler
5-10 tahun. 70% tumor ini terjadi dibagian belakang otak yang
otak sebagian besar akan menyumbat aliran CSS yang keluar dari
d. Kista arakhnoid
cairan. Jika terdapat kista arachnoid maka kantung berisi CSS dan
dilapisi dengan jaringan pada membran arachnoid. Kista biasanya
kista terdapat pada tempat yang tidak dapat dioperasi (dekat batang
C. Patofisiologi.
lateral ke dalam ventrikel III, dan dari sini melalui aquaductus masuk ke
laterales; dan sebagian lagi pada tempat keluarnya nervi spinalis, tempat
dilatasi itu merupakan proses yang tiba-tiba atau akut dan dapat juga
Pada bayi dan anak kecil suturakranial nya melipat dan melebar ,
tidak tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang pada
diwalkker akan terjadi jika obstruksi pada poraminal diluar pada ventrikel
ventrikel tiap 6-8 jam dan ketidakadaan absorsi total akan menyebabkan
lebih lanjut maka akan terjadi keadaan kompensasi (Nurarif & Kusuma,
2015)
E. Manifestasi Klinis.
a. Kepala membesar
b. Sutura melebar
e. Nistagmus horizontal
masak.
a. Sakit kepala
b. Kesadaran menurun
c. Gelisah
d. Mual, muntah
F. Komplikasi.
c. Epilepsi/ kejang.
h. Gangguan pengelihatan.
1. Foto kepala
a. Tulang tipis
b. Disproporsi kraniofasial
c. Sutura melebar
2. Pemeriksaan CSS
mayor. Menentukan :
a. Tekanan
infeksi
kepekaan antibiotik.
3. CT scan kepala
pelebaran dari ventrikel lateralis dan ventrikel III. Dapat terjadi di atas
ventrikel lebih besar dari occipital horns pada anak yang besar.
4. USG
keadaan sistem ventrikel hal ini disebabkan oleh karena USG tidak
H. Penatalaksanaan Medis.
1. Terapi Medikamentosa
resorpsinya. Dapat dicoba pada pasien yang tidak gawat, terutama pada
pusat-pusat kesehatan dimana sarana bedah saraf tidak ada. Obat yang
(Carpenito, 2012).
2012).
3. Terapi Operasi
perinfus 0,5-2 g/kgBB/hari yang diberikan dalam jangka waktu 10-30 menit
(Carpenito, 2012).
b. Operasi pintas/Shunting
Ada 2 macam :
1) Eksternal
2) Internal
(ThorKjeldsen)
superior
peritoneum
1. Identitas
2. Riwayat kesehatan
(keturunan).
kembang
e. Riwayat imunisasi
1) Penampilan umum
a) Keadaan umum
c) Berat badan
d) Lingkar kepala
e) Lingkar dada
f) Lingkar perut
h) Kebutuhan kalori
i) Jenis makanan
k) Alergi makanan
keluar)
b) Diuresis
e) Keluhan
4) Istirahat tidur
b) Kualitas tidur
c) Tidur siang
f) Konsep diri
Gambaran tubuh
Ideal diri
Harga diri
Peran
Identitas diri
8) Terapi
kepala, mata, hidung, telinga, leher, dada, perut, ektremitas, dan genitalia
1) kepala.
berkilau, sun set eyes, terdapat tanda cracked pot, alis mata tertarik
2) Thorax.
3) Abdomen.
4) Ekstremitas.
B. Diagnosa Keperwatan.
nausea, vomitus.
c. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b.d penurunan fungsi
neurologis.
C. Intervensi Keperawatan :
Tujuan/Kreteria hasil :
tidak berhasil.
Rasional :
a. Untuk mengetahui faktor-faktor benyebab, durasi, skala, dan
dirasakan.
nausea, vomitus.
Intervensi :
harus diberikan.
nutrisinya.
terpenuhi.
neurologis.
Tujuan/Kriteria hasil :
ketidakmampuan
Intervensi :
Rasional :
anak.
pemenuhan nutrisinya.
Tujuan/Kriteria hasil :
Intervensi :
jadwal spesifik
Rasional :
bedrest.
yang nyaman.
otot.
c. GCS 15
d. TTV dalam batas normal.
Intervensi :
peningkatan TIK.
pada kepala
terdapatnya konstipasi
Rasional :
peningkatan TIK.
meningkatkan TIK
rangsangan komulatif.
Intervensi :
a. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.
Rasional :
gejala cemas.
Intervensi :
prosedur.
Rasional :
keluarga pasien.
b. Untuk mengetahui tingkat kecemasan dan dapat memberikan
menurunkan kecemasan.
d. Implementasi.
agar hasil yang diharapkan dapat tercapai sehingga terjalin interaksi yang baik
e. evaluasi.