Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aris Munandar

Nim : 211fk01010

A. DEFINISI

Hydrocephalus adalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid
atau ruang subdural (Suriadi daan Yuliani, 2001).

Hydrochepalus yaitu timbul bila ruang cairan serebro spinalis interna atau eksternal melebar
(Mumenthaler, 1995).

Hydrocephalus berkembang jika aliran serebro spinal terhambat pada tempa sepanjang
perjalanannya, timbulnya hydrocephalus akibat produksi berlebihan cairan. serebrospinal dianggap
sebagai proses yang intermitten setelah suatu infeksi atau trauma. Ini dapat terjadi kelainan yang
progresif pada anak-anak yang disebabkan oleh papyloma pleksus dapat diatasi dengan operasi
(Mumenthaler, 1995). Pembagiaan hydrocephalus pada anak dan bayi.

Hydrocephalus pada anak atau bayi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Kongenital

Merupakan hydrocphalus yang sudah diderita sejak bayi dilahirkan sehingga pada saat lahir keadaan
otak bayi terbentuk kecil, terdesak oleh banyaknya cairan dalam kepala dan tingginya tekanan
intrakranial sehingga pertumbuhan sel otak terganggu

2. Non Kongenital

Bayi atau anak mengalaminya pada saat sudah besar dengan penyebabnya yaitu penyakit - penyakit
tertentu misalnya trauma, TBC yang menyerang otak dimana pengobatannya tidak tuntas.Pada
hydrocephalus didapat pertumbuhan otak sudah sempuma, tetapi kemudian teganggu oleh sebab
adanya peninggian tekanan intrakranial sehingga perbedaan antara hydrocephalus kongenital dan
hydrocephalus non kongenital terletak pad pembentukan otak dan kemungkinan prognosanya.

1. Hydrocephalus Komunikan (kommunucating hydrocephalus)

Pada hydrocephalus Komunikan obstruksinya terdapat pada rongga subarachnoid, sehingga terdapat
aliran bebas CSF dalam sistem ventrikel sampai ke tempat sumbatan

2. Hydricephalus Non komunukan (nonkommunican hydrocephalus)

Pada hydrocephalus nonkomunikan obstruksinya terdapat dalam system ventrikel sehingga


menghambat aliran bebas dari CSF. Biasanya gangguan yang terjadi pada hydrocephalus kongenital
adalah pada sistem ventikel sehingga terjadi bentuk hydrocephalus nonkomunikan.

B. ETIOLOGI

Etiologi Hidrosefalus menurut L.Djoko Listiono (1998);

1. Sebab-sebab Prenatal

Sebab prenatal merupakan faktor yang bertanggung jawab atas terjadinya hidrosefalus kongenital
yang timbul in- utero ataupun setelah lahir. Seabb-sebab ini mencakup malformasi (anomali
perkembangan sporadis), infeksi atau kelainan vaskuler. Pada sebagian besar pasien banyak yang
etiologi tidak dapat diketahui dan untuk ini diistilahkan sebagai hidrosefalus idiopatik

2. Sebab-sebab Postnatal

a. Lesi masa menyebabkan peningkatan resistensi aliran liquor serebrospinal dan kebanyakan tumor
berlokasi di fosa posterior.Tumor lain yang menyebabkan hidrosefalus adalah tumor di daerah
mesencephalon. Kista arachnoid dan kista neuroepitalial merupakn kelompok lesi masa yang
menyebabkan aliran gangguan liquor berlokasi di daerah supraselar atau sekitar foramen magmum.

b. Perdarahan yang disebabkan oleh berbagai kejadian seperti prematur, cedera kepala, ruptura
malformasi vaskuler.

c. Semua meningitis bakterialis dapat menyebabkan hidrosefalus akibat dari fibrosis leptomeningeal.
Hidrosefalus yang terjadi biasanya multi okulasi, hal ini disebabkan karena keikutsertaan adanya
kerusakan jaringan otak

d. Gangguan aliran vena. Biasanya terjadi akibat sumbatan antomis dan fungsional seperti
akhondroplasia dimana terjadi gangguan drainase vena pada basis krani, trombosis jugularis

Penyebab sumbatan aliran CSF, Penyebab sumbatan aliran CSF yang sering terdapat pada bayi dan
anak-anak. Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi adalah.

1. Stenosis Aquaductus sylv

Merupakan penyebab yang paling sering pada bayi/anak (60-90%) Aquaductus dapat berubah
saluran yang buntu sama sekali atau abnormal ialah lebih sempit dari biasanya. Umumnya gejala
Hidrocefalus terlihat sejak lahir/progresif dengan cepat pada bulan-bulan pertama setelah lahir.

2. Spina bifida dan cranium bifida

Biasanya berhubungan dengan sindrom Arnold-Chiari akibat tertariknya medula spinalis dengan
medula oblongata dan cerebelum, letaknya lebih rendah dan menutupi foramen magnum sehingga
terjadi penyumbatan sebagian/total.

3. Sindrom Dandy-Walker

Merupakan atresia congenital foramen luscha dan mengendie dengan akibat Hidrocefalus obstruktif
dengan pelebran sistem ventrikel terutama ventrikel IV sehingga merupakan krista yang besar di
daerah losa posterior.

4. Kista Arachnoid

Dapat terjadi conginetal membai etiologi menurut usi

5. Anomali Pembuluh Darah

2. Infeksi

Infeksi mengakibatkan perlekatan meningen (selaput otak) sehingga terjadi obliterasi ruang
subarakhnoid,misalnya meningitis.

3. Perdarahan
4. Neoplasma

Terjadinya hidrosefalus disini oleh karena obstruksi mekanis yang dapat terjadi di setiap aliran CSS.
Neoplasma tersebut antara lain:

✓ Tumor Ventrikel kiri

✓ Tumorfosa posterior

✓ Pailoma pleksus khoroideus

✓ Leukemia, limfoma

5. Degeneratif.

Histositosis incontentia pigmenti dan penyakit krabbe.

6. Gangguan Vaskuler ● ● Dilatasi sinus dural Thrombosis sinus venosus Malformasi V. Galeni Ekstaksi
A. Basilaris

C. PATOFISIOLOGI

Hidrocephalus ini bisa terjadi karena konginetal (sejak lahir), infeksi (meningitis, pneumonia, TBC),
pendarahan di kepala dan faktor bawaan (stenosis aquaductus sylvii) sehingga menyebabkan adanya
obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan subarachnoid, ventrikel serebral melebar,
menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut dan merobek garis ependymal. White mater
dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi menjadi pita yang tipis. Pada gray matter terdapat
pemeliharaan yang bersifat selektif, sehingga walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray
matter tidak mengalami gangguan. Proses dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba - tiba / akut
dan dapat juga selektif tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus
emergency.

Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk mengakomodasi peningkatan
massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak akan mengembang dan terasa tegang
pada perabaan. Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga / keturunan yang terpaut seks) menyebabkan
titik pelebaran pada ventrikel laterasl dan tengah, pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas
yaitu penampakan dahi yang menonjol secara dominan (dominan Frontal blow). Syndroma dandy
walkker akan terjadi jika terjadi obstruksi pada foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV
melebar dan fossae posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klien
dengan tipe hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan
wajahnya tampak kecil secara disproporsional.

Pada orang yang lebih tua, sutura cranial telah menutup sehingga membatasi ekspansi masa otak,
sebagai akibatnya menujukkan gejala : Kenailkan ICP sebelum ventrikjel cerebral menjadi sangat
membesar. Kerusakan dalam absorbsi dan sirkulasi CSF pada hidrosephalus tidak komplit. CSF
melebihi kapasitas normal sistim ventrikel tiap 6- 8 jam dan ketiadaan absorbsi total akan
menyebabkan kematian.

Pada pelebaran ventrikular menyebabkan robeknya garis ependyma normal yang pada didning
rongga memungkinkan kenaikan absorpsi. Jika route kolateral cukup untuk mencegah dilatasi
ventrikular lebih lanjut maka akan terjadi keadaan kompensasi.
D. TANDA DAN GEJALA

Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama kelamaan menjadi besar
dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik oleh peningkatan dimensi ventrikel lateral dan
anterior - posterior diatas proporsi ukuran wajah dan bandan bayi. Puncak orbital tertekan kebawah
dan mata terletak agak kebawah dan keluar dengan penonjolan putih mata yang tidak biasanya.
Tampak adanya dsitensi vena superfisialis dan kulit kepala menjadi tipis serta rapuh.

Uji radiologis terlihat tengkorak mengalami penipisan dengan sutura yang terpisah pisah dan
pelebaranvontanela. Ventirkulogram menunjukkan pembesaran pada sistim ventrikel. CT scan dapat
menggambarkan sistim ventrikuler dengan penebalan jaringan dan adnya massa pada ruangan
Occuptional.

Pada bayi terlihat lemah dan diam tanpa aktivitas normal. Proses ini pada tipe communicating dapat
tertahan secara spontan atau dapat terus dengan menyebabkan atrofi optik, spasme ekstremitas,
konvulsi, malnutrisi dan kematian, jika anak hidup maka akan terjadi retardasi mental dan fisik.

E. MANIFESTASI KLINIK

Kepala bisa berukuran normal dengan fontanela anterior menonjol, lama kelamaan menjadi besar
dan mengeras menjadi bentuk yang karakteristik oleh peningkatan dimensi ventrikel lateral dan
anterior - posterior diatas proporsi ukuran wajah dan bandan bayi. Puncak orbital tertekan ke bawah
dan mata terletak agak kebawah dan keluar dengan penonjolan putih mata yang tidak biasanya.
Tampak adanya dsitensi vena superfisialis dan kulit kepala menjadi tipis serta rapuh.

Uji radiologis : terlihat tengkorak mengalami penipisan dengan sutura yang terpisah - pisah dan
pelebaran vontanela. Ventirkulogram menunjukkan pembesaran pada sistim ventrikel. CT scan dapat
menggambarkan sistim ventrikuler dengan penebalan jaringan dan adnya massa pada ruangan
Occuptional. Pada bayi terlihat lemah dan diam tanpa aktivitas normal. P

roses ini pada tipe communicating dapat tertahan secara spontan atau dapat terus dengan
menyebabkan atrofi optik, spasme ekstremitas, konvulsi, malnutrisi dan kematian, jika anak hidup
maka akan terjadi retardasi mental dan fisik.

Anda mungkin juga menyukai