Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nurul Aiman Binti Yusof

Nim: 160101123
Mk: Alternatif Penyelesaian Sengketa
Teori-teori konflik

1. Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan salah satu bentuk permasalahan sosial yang terjadi karena
adanya ketidaksesuaian diantara interkasi sosial masyarakat dengan kenyataan sosial. Konflik
(confegere) menimbulkan banyak persepsi, persepsi positif dan negatif.
Pengertian konflik sosial adalah proses terjadinya dinamika dalam kependudukan
yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan di dalam kehudupan
bermasyarakat. Konflik sosial ini bisa dalam bentuk peperangan, saling mencacimaki, dan
percecokan.
Faktor yang menjadi penyebab terjadinya konflik sosial di dalam masyarakat, antara
lain adalah sebagai berikut:
 Perbedaan keyakinan dan pendirian seseorang, perbedaan ini lebih sering terjadi dan
dialami oleh masyarakat yang heterogen. Misalnya saja adalah Indonesia, dari Sabang
sampai Meroke banyak memiliki perbedaan dan pendiriannya.
 Perbedaan kebudayaan antarkelompok masyarakat, perbedaan mengenai kebudayaan
antarkelompok menjadi salah satu timbulnya konflik sosial dalam masyarakat.
Lantaran keinginannya untk bisa diakui setara atau lebih dengan kelompok dan
kebudayaan lainnya.
 Perbedaan kepentingan antarindividu atau kelompok.
 Kesenjangan sosial yaitu perbedaan yang sangat menonjol pada kemampuan meraih
tingkat kesejahteraan.
 Perubahan sosial. Masyarakat yang tidak siap menerima perubahan sosial dapat
mengalami konflik sosial. Bahkan dalam penjelasan ahli, salah satunya Ralf
Dahrendolf di dalam teorinya menyebutkan bahwa perubahan sosial dalam
masyarakat bisa timbul dari adanya konflik-konflik sosial.
2. Konflik Agama
Agama menjadi sangat riskan dibicaran dalam forum-forum umum, apalagi
dibicarakan dalam ranah perdebatan. Dengan landasan agama banyak sekali yang mengalami
perpecahan dan mengalami konflik sosial dalam masyarakat. Penyelesainnya yang bisa
dilakukan untuk konflik sosial jenis ini adalah di lembaga agama.
3. Konflik Rasial
Bentuk konflik yang kedia adalah konflik rasial, yang disebabkan karena adanya
perbedaan kebudayaan, ras, etnis, dan lainnya sebagianya. Penyebab adanya konflik rasial ini
biasanya adalah adanya sikap primodialisme yang terlalu tinggi hingga menimbulkan
kecemburuan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Konflik Antar Negara (Internasional)
Konflik antar negara satu dengan negara lainnya, adalah salah satu bentuk konflik
sosial yang membahayakan, dengan adanya konflik antar negara ini menimbulkan banyaknya
jumlah korban yang berjatuhan. Contoh dalam konflik sosial antar negara misalnya saja
adalah Negara Palestina dan Israel.
5. Konflik Partai Politik
Perebutan kekuasaan menyebabkan adanya konflik sosial, perebutan kekuasaan di
Negara Demokrasi seperti Indonesia menimbukan adanya konflik yang dilakukan oleh Partai
Politik, penyelesaikan konflik sosial antar partai politik biasanya dilakukan di Lembaga
Politik
Berbagai contoh yang nyata dalam teori konflik di dalam kehidupan masyarakat,
antara lain adalah sebagai berikut;
1. Kemiskinan
Kajian mengenai teori konflik jika dilakukan pendalaman, bisa memberikan kejelasan
mengenai kemiskinan. Kemiskinan melatar belakangi masyarakat untuk melakukan
perubahan sosial ke arah yang lebih baik, perubahan ini terbentuk karena masyarakat miskin
akan berupaya melakukan sesuatu hal yang bisa meningkatkan pendapatannya. Misalnya
orang miskin untuk naik kelas melakukan tindakan kriminalitas, sedangkan orang kaya
bertahan untuk memperluaskan jaringan usahanya agar bisa bertahan dalam kekayaan.
Kondisi ini jika terjadi secara terus menerus akan menyebabkan masyarakat berada dalam
kesenjangan sosial yang lebih tinggi, selama itu pula konflik akan terjadi dalam kehidupan
masyarakat karena berdasarkan fakto ekonomi dan perebutan antara status kaya dan miskin.
2. Pengangguran
Kajian mengenai teori konflik juga bisa dipergunakan dalam memperdalam
pengangguran, pengangguran menjadi salah satu faktor penentu dalam konflik sosial.
Tingginya angka penganguran dalam masyarakat menyebabkan tingginya angka kriminalitas,
sehingga upaya penyelesaian ini terjadi karena lowongan kerja tidak tersedia atau karena
banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi dan tidak sesuai dengan pendapatkan yang di
hasilkannya.
3. Buruh dan Majikan
Kasus konflik yang paling kecil dan bisa dilakukan pendalaman dalam teori konflik
ini adalah kasus mengenai buruh dan majiakan, meskipun hal ini sebagai keteraturan sosial
akan tetapi di dalamnya ada hubungan status dan peranan yang dapat memperdalam adanya
jaringan-jaringan konflik masyarakat. Seorang majikan akan memberikan perintah,
sedangkan buruh akan mentaati perintah yang diinginkan majian, kejadian ini berakibat pada
terbentuknya keseimbang, meski dalam kehidupannya tidak harmonis karena setiap buruh
memiliki keinginan untuk menjadi majikan.
4. Politik
Teori konflik juga bisa diperdalam melalui politik yang memberikan penguasaan serta
mempertahankan kekuasaan yang diinginkan. Politik yang ada di dalam pemerintahan
menjadi sumber konflik yang paling di takuti, karena hal ini akan memicul adanya konflik
dalam segi kehidupan sosial lainnya, baik eknomi, hukum, dan lainnya. Perebutan kekuasaan
yang ada serta dilakukan pemerintah merupakan salah satu isu yang bisa dikaji dalam teori
konflik, yang berpedapat bahwa kekuasaan hanya akan diberikan kepada orang yang
memiliki uang, yang kondisi ini kita rasakan pada kehidupan saat ini.

Anda mungkin juga menyukai