Catatan Revisi Pak Tri
Catatan Revisi Pak Tri
Data kecelakaan akibat tidak adanya zebra cross, zebra cross setengah jalan
jalan. Pasal 18 ayat 4 berbunyi (4) Rehabilitasi jalan sebagaimana dimaksud pada
kembali (regraveling) untuk perkerasan jalan tidak berpenutup dan jalan tanpa
Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Kepolisian Negara Republik
dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (2) Penyelenggara Jalan dalam
dengan instansi yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu
Tentang Tata Cara Pemeliharaan Dan Penilikan Jalan Pasal 18 ayat 1 dan Pasal 18
ayat 4 dan pasal 3 ayat 1 bisa disimpulkan jika Pemarkaan adalah kegiatan
pemeliharaan jalan
perundang-undangan.”
sistem penyediaan air minum, sistem pengelolaan air limbah dan drainase
teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Pekerjaan Umum dan
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan i. pelaksanaan dukungan yang
Marga, dan fungsi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (2) Penyelenggara Jalan dalam
dengan instansi yang bertanggung jawab di bidang sarana dan Prasarana Lalu
oleh : a. Direktur Jenderal atau pejabat yang ditunjuk, untuk jalan nasional dan
jalan tol kecuali jalan nasional yang berada dalam Ibu Kota Kabupaten Daerah
Tingkat Iiatau yang berada dalam Kotamadya Daerah Tingkat II;b. Pemerintah
Daerah Tingkat I, untuk jalan propinsi, kecuali jalan propinsi yang berada dalam
Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II atau jalan propinsi yang berada dalam
untuk : 1) jalan kabupaten; 2) jalan propinsi yang berada dalam Ibu Kota
Tingkat I; 3) jalan nasional yang berada dalam Ibu Kota Kabupaten Daerah
Kotamadya untuk : 1) jalan kotamadya; 2) jalan propinsi yang berada dalam Kota-
madya Daerah Tingkat II, dengan persetu-juan Gubernur Kepala Daerah Tingkat
Instansi, badan usaha atau warga negara Indonesia dapat melakukan pengadaan,
Lintas diatur dalam UU no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
:Pasal 96 (1) Menteri yang membidangi sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan
Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf
c, huruf e, huruf g, huruf h, dan huruf i, Pasal 94 ayat (2), Pasal 94 ayat (3) huruf
b, Pasal 94 ayat (4), serta Pasal 94 ayat (5) huruf a dan huruf b untuk jaringan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf d, huruf g,
huruf h, dan huruf i, serta Pasal 94 ayat (3) huruf a untuk jalan nasional. (3)
Pasal 94 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf f, huruf g, dan huruf i, Pasal 94 ayat (3)
huruf c, dan Pasal 94 ayat (5). (4) Gubernur bertanggung jawab atas pelaksanaan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) untuk jalan provinsi setelah mendapat rekomendasi dari instansi terkait.
(5) Bupati bertanggung jawab atas pelaksanaan Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) untuk jalan kabupaten
dan/atau jalan desa setelah mendapat rekomendasi dari instansi terkait. (6)
Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) untuk jalan kota setelah
mendapat rekomendasi dari instansi terkait. Pasal 97 (1) Dalam hal terjadi
perubahan arus Lalu Lintas secara tiba-tiba atau situasional, Kepolisian Negara
Pemberi Isyarat Lalu Lintas, serta alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan
Pasal 223 Undang Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
dimaksud dengan “pihak ketiga” adalah : a. orang yang berada di luar Kendaraan
Bermotor; atau b. instansi yang bertanggung jawab di bidang Jalan serta sarana
bagi pengguna jalan dalam berlalu-lintas yang meliputi marka jalan, rambu lalu-
lintas, alat pemberi isyarat lalu-lintas, lampu penerangan jalan, rel pengaman
Dan pemeliharan perlengkapan jalan yang contoh nya ialah marka jalan
Lalu Lintasa dan angkutan jalandinyatakan :”bahwa tugas pokok dan fungsi Polri
dalam hal penyelenggaraan lalu lintas sebagai suatu : “urusan pemerintah di
hukum, operasional manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta pendidikan berlalu
lintas”.
Tahun 1993tentang Prasarana Dan Lalu Lintas Jalan berbunyi “Rekayasa lalu lintas
pemeliharaan rambu-rambu, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, serta alat
rambu, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, serta alat pengendali dan
Beberapa Instansi terkait dalam rekayasa lalu lintas diatur dalam pasal 5
Lintas Pasal 5 ayat (1) Perencanaan dalam manajemen dan rekayasa lalu lintas
dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana
lalu lintas dan angkutan jalan, menteri yang bertanggung jawab di bidang jalan,
dilakukan oleh gubernur, bupati, atau walikota sebagaimana dimaksud pada ayat
Pasal 5 ayat (3) Instansi terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk
manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh gubernur, meliputi: a.
kementerian yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas
dan angkutan jalan, mengenai sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan;
Pasal 5 ayat (4) Instansi terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (2), untuk
manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh bupati atau walikota,
lalu lintas dan angkutan jalan, mengenai sarana dan prasarana lalu lintas dan
Pasal 5 ayat (5) Perencanaan dalam manajemen dan rekayasa lalu lintas oleh
berbatasan.
Pasal 5 ayat (6) Perencanaan dalam manajemen dan rekayasa lalu lintas oleh
dibangun setengah jalan, terjadi kecelakaan lal u lintas sebanyak dua kali dalam
kurun waktu yang sama yakni tahun 2018. kecelakaaan lalu lintas yang pertama
dialami seorang pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan melalui zebra cross
yang hanya dibangun setengah jalan. Dan kecelakaan lalu lintas yang kedua
pula. Di Jalan Sunan Kudus tahun 2018 terdapat pemuda berumur 21 tahun yang
mengalami kecelakaan ketika menyeberang jalan melalui zebra cross yang hanya
dibangun setengah jalan. Dan di Perempatan Jalan A. Yani juga pernah ada
peristiwa kecelakaan lalu lintas antara kendaraan roda empat dan roda dua yang