PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi menderita hipertensi, angka
ini akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta
penderita hipertensi, 333 juta berada di Negara maju dan 639 sisanya
sehingga dapat dikatakan bahwa satu faktor risiko saja belum dapat
menimbulkan hipertensi.
dan lambat (Slow Deep breathing) adalah salah satu terapi modalitas
Tulehu ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Tulehu.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Peneliti
bidang keperawatan.
b. Bagi Responden
darah tinggi.
c. Bagi Masyarakat
Penelitian ini di harapkan dapat menjadi salah satu
penelitian selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari 160 mmHg dan diastolik di atas 99 mmHg, dalam tiga kali
(Martuti A, 2009).
diastolic :
didalamnya.
perghatikan, yaitu :
dilakukan.
d. Buang air kecil dulu sebelum di ukur karena kantung kemih yang
lengan atas dan lebarnya minimal 40% dari lingkar lengan dan di
1. Defenisi Hipertensi
sebagai berikut :
wajan,2010)
2. Klasifikasi Hipertensi
tekana darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah
bila tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg san tekanan diastolik
Tabel 2.1
Batasan Hipertensi Berdasarkan The Join National Commite
VIII Tahun 2014
Tabel 2.2
Kategori tekanan darah Berdasarkan American Heart
Association
genetik, jenis kelamin, usia, diet, berat badan, gaya hidup. Hipertensi
3. Etologi Hipertensi
pada jumlah dan tingkat keparahan dari faktor resiko yang dapat
dikontrol seperti stress, obesitas, nutrisi dan gaya hidup, serta faktor
yang tidak dapat dikonrol seperti genetik, usia, jenis kelamin danetnis
a. Usia
b. Jenis kelamin
(HDL).
50-4%.
c. Genettik
d. Etnis
besar.
e. Aktivitas fisik
hipertensi.
f. Obesitas
g. Konsumsi lemak
setar dengan 11o mmol natrium atau 2400 mg/hr. Asupan natrium
atau >3 sdt dan noormal : jika <6 grm sehari atau ≤3 sdt.hal ini
i. Merokok
lebih dari satu pak (15 batang) rokok sehari memiliki risiko 2 kali
lebih rentan untuk menderita dan penyakit kardiovaskuler daripada
detiknya.
k. Stres
5. Manifestasi Klinis
dizzy) (Suboyo, Setiati, alwi & dkk, 2014) saat hipertensi terjad sudah
berat dan tidak diobati gejala yang timbul yaitu sakit kepala,
kabur.
2014)
6. Patofiologi Hipertensi
jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada usa lanjut.
7. Komplikasi Hipertensi
seperti :
a. Payah jantung
b. Stroke
pembuluh darah yang sudah lemah menjadi pecah. bila hal ini
sudah menyempit.
c. Kerusakan ginjal
d. Kerusakan penglihatan
tinggi dalam jangka waktu yang lama akan meruska emdotel arteri
8. Terapi Hipertensi
2003)
Tabel 2.3.
Modifikasi Gaya Hidup Menurut (Chobanian et al 2003)
b. Terapi Farmakologi
1) Diuretik
Obat jenis diuretik adalah obat pilihan pertama pada
2) Antagonisaldosteron
jantung.
5) Penghambatrenin
saraf simpatik
8) Antagonis reseptora-adrenergik
curah jantung.
vasokontriksi.
10) Vasodilatorarteriolar
pelepasan renin.
otak dan juga fungsi tubuh lain pada saat terjadinya relaksasi.
tekanan darah
Latihan Slow Deep Breathing dapat menurunkan produksi
sebagai berikut :
kebawah
DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Tekanan
Latihan Slow Deep Darah
Breathing
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Yang Tidak Diteliti
Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitian
B. Hipotesis
1. Ho (Hipotesis Nol)
2. Ha (Hipotesis Alternatif)
puskesmas tulehu
C. Defenisi operasional
Secara rinci defenisi operasional pada pasien penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.1 dibawah ini :
Tabel 3.1
Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
Variabel Variabel
Independen Independen
Latihan Slow Latihan bernapas lambat dan dalam dengan
Deep frekuensi bernapas sama atau kurang dari
Breathing 10x/menit,
Variabel
Dependen
Tekanan Tekanan darah yaitu tekanan pada pembukuh Stetoskop Sytole : 120-189 Al
Darah darah arteri ketika darahdipompaoleh jantung dan tensi Distole : 80-110
keseluruh tubuh.yang diukur pada lengan kiri meter merk
dengan memblok aliran darah menggunakan aneroid
manset yang kemudian dibuka secara
perlahan sambil didengarkan bunyi
ketukannya.bunyi pertama kita sebut systole
dan bunyi kedua disebut diastole yang
kemudian diinterpretasikan sebagai tekanan
darah systoleper diastole yang diukur 2 kali
yaitu sebelum dan sesudah diberikan
intervensi.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Intervensi 01 X 02
Keterangan:
X : Perlakuan
1. Lokasi Penelitian
tulehu
2. Waktu Penelitian
September 2020.
C. Populasi
1. Sampel
N
rumus Slovin sebagai berikut: n=
1+ N ¿ ¿
56
n= 2
1+56 (0,05)
56
n=
1+56 (0,0025)
56
n=
1+0,14
56
n=
1,14
n=49
keterangan :
N = Populasi
n = Sampel
sampling.
a. Kriteria inklusi
Puskesmas tulehu.
b. Kriteria eksklusi
E. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner A
2. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini lembar observasi digunakan untuk
Sphygmomanometer aneroid.
a. alat penelitian
2. StetoSkop
Data yang telah diperoleh perlu diolah terlebih dahulu dengan tahap-
1. Editing
lengkap.
2. Coding
selanjutnya.
3. Entry
5. Tabulasi
G. Analisa Data
Analisa data yang dilakukan dalam penelitian ada dua jenis analisa
1. Analisa univariat
dependen.
2. Analisa bivariat
kemaknaan (α) adalah 0,05 apabila nilai p < 0,05 maka hasilnya
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
I. Alur Penelitian
Pengambilan data awal diwilayah kerja
Puskemas Tulehu
Penyajian hasil
Gambar 4.4
Alur Penelitian