Anda di halaman 1dari 5

RS DR. R.

SOETIJONO PEMBERIAN IMUNISASI HB O / HB Neo


BLORA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Jl.Dr.Sutomo no. 42
Blora
Tanggal Terbit DITETAPKAN
STANDAR DIREKTUR RSUD.DR. R.SOETIJONO
PROSEDUR BLORA
OPERASIONAL

dr.NUGROHO ADIWARSO,Sp.OG
NIP.19660101 199509 1 001
PENGERTIAN : Memasukan vaksin hepatitis B sebanyak 0,5 ml atau 1 buah HB PID melalui
suntikan di 1/3 paha luar sebelah kanan pada bayi usia 0 – 7 hari.
TUJUAN : Sebagai acuan di dalam memberikan imunisasi HB O agar bayi mempunyai
kekebalan aktif terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B.
KEBIJAKAN : 1. SK Permenkes RI No. 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi.
2. SK Direktur RS No …….tentang Panduan pelayanan Imunisasi di
RSUD DR. R. Soetijono Blora
3. Semua bayi baru lahir 0 – 7 hari mendapatkan imunisasi HB 0
4. Semua Perawat /bidan Perinatologi yang memberikan imunisasi HB 0.
PROSEDUR : Perawat / Bidan Perinatologi :
1. Lakukan cuci tangan
2. Beritahu Ibu/keluarga bahwa bayinya akan diberikan vaksin Hepatitis
B dengan cara disuntikkan dipaha kaki.
3. Atur posisi bayi terlentang.
4. Keluarkan vaksin HB PID dari kemasan
5. Dorong dan tekan dengan cepat penutup jarum ke dalam port
6. Pastikan tidak ada jarak antara penutup jarum dan port sehingga terasa
ada KLIK.
7. Oleskan kapas air hangat pada bagian 1/3 paha luar sebelah kanan.
8. Pegang paha bayi dengan ibu jari dan telunjuk.
9. Keluarkan penutup jarum
10. Pegang PID pada port dan suntikkn secara intramuscular.
11. Tekan reservoir (Gelembung vaksin) untuk mengeluarkan vaksin.
12. Tarik PID sesudah reservoir kemps.
13. Depp dengan kapas air hangat.
14. Buang PID ke dalam safety box
15. Lakukan cuci tangan.
16. Catat di dalam buku KIA, Rekam Medis dan Register.
UNIT TERKAIT 1. Rekam Medik
2. Ruang Perinatologi

RS DR. R.
SOETIJONO SERAH TERIMA BAYI BARU LAHIR
BLORA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Jl.Dr.Sutomo no. 42
Blora
Tanggal Terbit DITETAPKAN
STANDAR DIREKTUR RSUD.DR. R.SOETIJONO
PROSEDUR BLORA
OPERASIONAL

dr.NUGROHO ADIWARSO,Sp.OG
NIP.19660101 199509 1 001
PENGERTIAN : Komunikasi tertulis yang memuat proses serah terima bayi baru lahir dari
ruang VK,IGD DAN IBS.
TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi para petugas antar ruang
perawatan dalam rangka serah serah terima pasien.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengelolaanasuhan medis pasien
oleh DPJP agar terlaksana dengan baik sesuai standar pelayanan dan standar
keselamatan pasien.
KEBIJAKAN : Untuk serah terima bayi baru dari ruang VK,IGD,dan IBS harus
menggunakan formulir serah terima.
PROSEDUR : 1. Petugas IGD,VK,IBS, dan ruang perinatologi yang akan
memindahkan pasien ke ruang perawatan yang dituju membuat
ringkasan pelayanan yang telah dilakukan di lembar /RM serah terima
pasien.
2. Petugas yang menerima pasien menerima buku serah terima pasien
dan mencocokkan data yang tertulis di rekam medis pasien.
3. Setelah dinilai cocok petugas yang menerima membubuhkan tanda
tangan dan nama terang dibuku serah terima pasien.
UNIT TERKAIT 1. IGD
2. VK
3. IBS
4. Perinatologi

RS DR. R.
SOETIJONO TATALAKSANA INFEKSI PADA BAYI BARU LAHIR
BLORA
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Jl.Dr.Sutomo no. 42
Blora
Tanggal Terbit DITETAPKAN
STANDAR DIREKTUR RSUD.DR. R.SOETIJONO
PROSEDUR BLORA
OPERASIONAL

dr.NUGROHO ADIWARSO,Sp.OG
NIP.19660101 199509 1 001
PENGERTIAN : Sindroma klinis dari infeksi sistemik pada bayi yang terjadi dalam bulan
pertama kehidupan. Dibedakan atas 2 klinis, yaitu sepsis neonatorum dan
tersangka infeksi (bila ditemukan satu atau lebih faktor resiko infeksi berikut :
ibu selama melahirkan demam ( suhu > 38,8C ) , ibu leukositosis ( lekosit >
15000/mm3), air ketuban keruh dan atau berbau busuk, ketuban pecah > 12
jam sebelum lahir , partus kasep, tetapi belum ada tanda sepsis ).
TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk memberikan pelayanan
yang optimal dan komprehensif kepada semua bayi dengan infeksi
KEBIJAKAN :

PROSEDUR : 1. Indikasi rawat


Semua penderita tersangka infeksi dan yang mau menunjukkan adanya
gejala klinis sepsis
2. Informed concent : Dokter atau perawat memberikan informasi kepada
keluarga pasien dan keluarga pasien mengetahui dan menyetujui
tindakan yang akan dilakukan baik secara lisan maupun tertulis.
3. Penatalaksanaan
3.1 Terapi suportif
3.1.1 Segera berikan cairan secara parenteral untuk
memperbaiki gangguan sirkulasi, mengatasi dehidrasi dan
kelainan metabolik.
3.1.2 Berikan oksigen bila didapati gangguan respirasi /
sindroma gawat nafas.
3.1.3 Bila ditemukan hiperbilirubinemia lakukan
fototerapi/tranfusi tukar
3.1.4 Bila bisa minum peroral beri ASI / susu formula
3.2 Terapi spesifik
Segera berikan antibiotika polifragmasi
3.2.1 Tersangka infeksi
Ampicilin dengan lama pemberian 3-5 hari -> dinilai
apakah menjadi sepsis. Kalau tidak -> antibiotic dapat
dihentikan
3.2.2 Sepsis neonatorum
Pilihan pertama : cefotaxim bila tidak ada perbaikan klinis
dalam 48 jam atau keadaan umum semakin memburuk ,
pertimbangkan pindah ke antibiotika lain yang lebih
paten, misalnya meropenem 20 mg/kgBB iv, tiap 8 jam
atau sesuai dengan hasil resistensi test. Lama pemberian
7-10 hari.
UNIT TERKAIT Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai