E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
Email: antikisw@gmail.com
ABSTRAK
Kebijakan merupakan suatu keputusan yang diambil oleh pemerintah dari berbagai
alternatif yang ada. Salah satu kebijakan pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta adalah pengembangan ke arah utara dengan melakukan reklamasi Pantai Utara
Jakarta. Namun dalam pelaksanaannya, kebijakan tersebut ditentang oleh masyarakat
Muara Angke dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Dengan adanya pertentangan tersebut
diperlukan pengelolaan konflik. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis konflik
melalui apa yang dikenal dengan manajemen konflik beserta fase-fase konflik reklamasi
Pulau G Pantai Utara Jakarta. Fase-fase konflik meliputi fase potensi konflik, fase
pertumbuhan konflik, fase pemicu dan ekskalasi, dan fase pasca konflik. Temuan-temuan
empiris memperlihatkan bahwa, fase potensi konflik reklamasi Pulau G ini dimulai oleh
dampak yang dirasakan masyarakat terutama nelayan tradisional dan tidak adanya
sosialisasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kemudian, pada fase pertumbuhan
konflik, masyarakat mengetahui apa itu reklamasi dan dampak reklamasi melalui
sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat. Pada fase pemicu dan
ekskalasi, masalah tersebut disuarakan oleh masyarakat kepada Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dengan bantuan lembaga swadaya masyarakat. Kemudian, fase pasca konflik
diawali dengan dikeluarkannya sanksi administrasi penghentian sementara reklamasi
Pulau G oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
ABSTRACT
Policy is about decision taken by government of various the alternatives. One of policy of
Provincian Government Special Capital Region of Jakarta (Provincial Government DKI
Jakarta) is development toward the north by doing reclamation North Shore Jakarta.
However in implementation, the policy are opposite by Muara Angke society and Civil
Society. With the opposition, conflict management are necesarry. This paper aims to
analyze the conflict through what is known as conflict management and the phases of the
conflict of reclamation of Pulau G Pantai Utara Jakarta. Conflict phase includes
potential potential conflict phase, gestation phase, trigger and escalation phase, and
post-conflict phase. The empirical findings show that, potential conflict phase
reclamation of Island G was started by perceived impact of society especially traditional
fisherman and absence of socialization and transparency from Provincial Government of
DKI Jakarta. Next, in gestation phase, society know what it is reclamation and impact of
reclamation through socialization by civil society. Then, in trigger and escalation phase,
the problem is submitted by society to Provincial Govenment of DKI Jakarta with aid
119
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
120
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
121
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
122
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
123
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
124
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
125
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
126
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
127
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
Pembangunan Kawasan
HASIL PENELITIAN Strategis Pantai Utara Jakarta
Manajemen konflik adalah bertujuan sebagai pusat
proses pihak yang terlibat konflik perekonomian baru yang berbasis
dan pihak ketiga menyusun strategi kegiatan sektor jasa dan ekonomi
konflik dan menerapkannya untuk kreatif berkelas dunia untuk
mengendalikan konflik agar mendorong pertumbuhan ekonomi
menghasilkan resolusi konflik yang sekaligus menjaga keseimbangan
diinginkan. Reklamasi Pantai Utara ekologis, pengembangan berorientasi
Jakarta merupakan urusan pada konsep waterfront city dengan
pemerintahan konkruen dimana berfokus pada penyediaan fasilitas
terjadi pelimpahan kekuasaan dari ruang publik berkualitas prima,
Pemerintah Pusat kepada Gubernur pembangunan yang mandiri,
dengan asas dekonsentrasi. Periode penataan kembali daratan Pantai
yang diteliti oleh peneliti dimulai Utara Jakarta yang memperhatikan
pada tahun 2015 sampai dengan kualitas lingkungan, dan terciptanya
tahun 2016 karena konflik reklamasi pengelolaan kawasan yang
Pulau G muncul ketika terintegrasi dan berkelanjutan.
dikeluarkannya surat izin Reklamasi Pantai Utara Jakarta
pelaksanaan reklamasi Pulau G dilakukan karena penurunan kualitas
Pantai Utara yaitu SK Gubernur lingkungan di Pantai Utara Jakarta,
Provinsi DKI Jakarta Nomor 2238 keterbatasan lahan di Jakarta,
Tahun 2014 pada 23 Desember 2014. pengendalian pengembangan ke arah
Pada saat itu, muncul berbagai selatan yang berfungsi sebagai
lembaga swadaya masyarakat yang daerah resapan air, dan orientasi
terorganisir dan membentuk Koalisi pembangunan yang menuju
Selamatkan Teluk Jakarta. Koalisi waterfront development
tersebut menyuarakan aspirasi (pembangunan tepi laut). Gagasan
masyarakat dan bersama masyarakat untuk mewujudkan waterfront
Muara Angke mengajukan gugatan development dilakukan melalui
melalui Pengadilan Tata Usaha reklamasi dan revitalisasi Pantai
Negara. Hal tersebut mendorong Utara Jakarta dan meningkatkan
pemerintah pusat untuk melakukan kualitas lingkungan daratan (pantai
tindakan dengan membentuk Komite lama) dengan mekanisme subsidi
Bersama Reklamasi Pantai Utara silang.
Jakarta. Subsidi silang terdiri dari
kewajiban, kontribusi lahan, dan
1. Reklamasi Pantai Utara penambahan kontribusi dari
Jakarta pengembang Pulau Reklamasi.
Kewajibannya adalah menyediakan
128
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
prasarana, sarana, dan utilitas dasar dan kegiatan yang boleh dan tidak
yang dibutuhkan oleh setiap pulau, boleh dilakukan dalam setiap zona.
menyediakan infrastruktur Kawasan Pantai Utara Jakarta
penghubung antar pulau, dan akan direklamasi seluas 5.218
melakukan pengerukan sedimentasi hektare yang terdiri dari 17 pulau.
kanal lateral dan vertikal secara Secara keseluruhan, perairan tersebut
berkala. Kontribusi lahan untuk berbatasan dengan garis Pantai Utara
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakarta ±32 kilo meter. Secara
sebesar 5% dari lahan masing- geografis, Pantai Utara Jakarta
masing pulau reklamasi. Kemudian, berbatasan dengan: bagian barat
tambahan kontribusi pengembang dengan Pantai Utara Kabupaten
berupa penataan kembali kawasan Tanggerang, bagian timur
utara Jakarta secara umum.
Terdapat beberapa dokumen 2. Fase Potensi Konflik
perencanaan ruang untuk kawasan Fase yang pertama adalah fase
pesisir Jakarta. Pertama, Rencana potensi konflik. Fase ini terdiri dari
Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030 sumber-sumber konflik, asal-usul
yang mengatur seluruh wilayah terjadinya konflik, dan belum
Jakarta termasuk struktur ruang dan terorganisirnya pihak yang
ketentuan umum zonasi. Kedua, berkonflik. Pada fase potensi konflik,
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) tipe konflik yang terjadi adalah tipe
Kawasan Strategis Pantai Utara konflik laten walaupun reklamasi
Jakarta dan Rencana Zonasi yang Pulau C dan D sudah dilakukan
mengatur seluruh wilayah sebelum reklamasi Pulau G. Terdapat
administrasi Jakarta meliputi strultur beberapa temuan dalam memetakan
skala tersier (kecamatan dan fase potensi konflik. Pertama,
keluaran) dan detail peraturan zonasi masyarakat Muara Angke pada
kecuali reklamasi 17 pulau Pantai umumnya tidak mengetahui apakah
Utara. Ketiga, Rencana Tata Ruang maksud, tujuan, dan dampak
(RTR) Kawasan Strategis Pantai reklamasi bagi masyarakat terutama
Utara Jakarta mengatur kawasan masyarakat yang bermatapencaharian
reklamasi 17 pulau dan dari pantai sebagai nelayan yang mencari ikan di
lama sampai dengan kedalaman -8 Pantai Utara Jakarta. Kedua,
meter, struktur primer dan sekunder, masyarakat terdampak tampaknya
dan detail peraturan zonasi.Keempat, juga tidak dilibatkan dalam
Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan pembahasan tentang reklamasi, tetapi
Pulau-Pulau Kecil yang mengatur yang diikutkan hanya pemilik kapal
pembagian alokasi ruang perairan, dan tokoh masyarakat. Ketiga,
kebijakan, strategi, dan arahan nelayan mengetahui dampak
pengembangan setiap zona perairan, reklamasi terhadap hasil tangkapan
129
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
130
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
131
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
132
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
7
Ketua DPP Kesatuan Nelayan Tradisional
Indonesia (KNTI) yang diwawancarai pada 10
Agustus 2017
133
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
134
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
135
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
136
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
137
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta
138
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
139
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
140
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
141
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
142
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
rekomendasi-13-pulau-lain/ http://megapolitan.kompas.com/re
(diakses 27 April 2017) ad/2016/04/04/10050401/Jalan.Pa
Firmanto, Danang. 2016. Nelayan njang.Reklamasi.di.Teluk.Jakarta.
Menang Pencabutan Izin dari.era.Soeharto.sampai.Ahok
Reklamasi Pulau G. Tersedia di (diakses 26 April 2017)
https://m.tempo.co/read/news/201 Panjaitan, Luhut Binsar. 2016.
6/05/31/083775540/nelayan- Reklamasi Jakarta Dilanjutkan,
menang-gugatan-pencabutan-izin- Menko Maritim Jamin
reklamasi-pulau-g (diakses 11 Kesejahteraan Nelayan. Tersedia
April 2017) di
Kementerian Dalam Negeri RI. 2016. https://www.youtube.com/watch?
Daftar Luas Wilayah Provinsi di v=rKLxPWKdnD0 (diakses 21
Indonesia. Tersedia di April 2017)
http://infopersada.com/nasional/pe Republika[dot]co[dot]id. 2016.
merintahan-dan-wilayah/2-daftar- PTUN Didesak Batalkan Izin
luas-wilayah-provinsi-di- Reklamasi Pulau G. Tersedia di
indonesia.html (diakses 25 http://v2.bkprn.org/?p=2271
Februari 2017) (diakses 26 April 2017)
Kementerian Lingkungan Hidup Rochmi, Muhammad Nure. 2016.
Republik Indonesia. 2004. Sidang Memahami Reklamasi Pantai
Pertama Gugatan 6 Perusahaan Utara Jakarta. Tersedia di
Kontraktor BP Pantura digelar. https://beritagar.id/artikel/berita/m
Tersedia emahami-reklamasi-pantai-utara-
http://www.menlh.go.id/sidang- jakarta (diakses 20 September
pertama-gugatan-6-perusahaan- 2016)
kontraktor-bp-pantura-digelar/ Rocky Gunung Hasudungan, dkk.
(diakses 11 Juni 2017) 2014. Statistik Daerah Provinsi
Koalisi Selamatkan Teluk Jakarta. DKI Jakarta 2014. Tersedia di
2016. Somasi Terbuka Menolak http://jakarta.bps.go.id/backend/p
Dilanjutkannya Reklamasi Teluk df_publikasi/Statistik-Daerah--
Jakarta. Tersedia di Provinsi-DKI-Jakarta-2014.pdf
http://www.bantuanhukum.or.id/w (diakses 25 Februari 2017)
eb/somasi-terbuka-menolak- Satria, Lintar dan Bayu Hermawan.
dilanjutkannya-reklamasi-teluk- 2017. Koalisi Selamatkan Teluk
jakarta/ (diakses 29 September Jakarta Tolak Sosialisasi AMDAL
2016) Reklamasi. Tersedia di
Margianto, Heri. 2016. Jalan http://nasional.republika.co.id/beri
Panjang Reklamasi di Teluk ta/nasional/jabodetabek-
Jakarta, dari Era Soeharto nasional/17/01/30/okkfgk354-
sampai Ahok. Tersedia di koalisi-selamatkan-teluk-jakarta-
143
CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan ISSN 2442-5958
E-ISSN 2540-8674
Vol.4, No.1, April 2018
tolak-sosialiasi-amdal-reklamasi http://suarajakarta.co/news/politik
(diakses 9 Juni 2017) /reklamasi-pantai-jakarta-
Suara Jakarta. 2015. Reklamasi pengembang-gubernur-atau-
Pantai Jakarta: Pengembang, penjahat-lingkungan/ (diakses 29
Gubernur, atau Penjahat September 2016)
Lingkungan. Tersedia di
144