Pertemuan Ke-13
Penunjang Keefektifan Berbicara
1. Ketepatan pengucapan.
Faktor 2. Penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai.
3. Ketepatan pilihan kata.
1 Kebahasaan
4. Pemanfaatan majas.
5. Ketepatan sasaran pembicaraan.
6. Pernalaran.
5. Kenyaringan suara.
6. Kelancaran.
7. Penguasaan topik.
8. Penampilan.
Rambu-Rambu dalam Berbicara
7. Memperhatikan pandangan
mata dan gerak-gerik yang
membantu. 3. Berbicara harus jelas
8. Berlaku sopan, hormat, dan dan tidak terlalu cepat.
memperlihatkan rasa 4. Menjaga kenyaringan
persaudaraan. suara.
Berbicara dalam Situasi
Persiapan Formal
1. Memilih Topik Pembicaraan
Menarik.
Tidak terlalu luas.
Aktual.
Diketahui bersama meskipun sedikit.
Menghilangkan warna
kedaerahan
1 2 3
dianggap mendekati
kebakuan
Pidato
3 4
Melatih dir secara
intensif.
Memiliki pengetahuan
yang luas dan
menguasai materi
dengan baik.
Etiket (Tata Krama) Berpidato
Bagian
Bagian Bagian Isi
Penutup
Pengantar
Bagian Pengantar
Salam Pembuka
dan Sapaan
Kepada Hadirin
Assalamu’alaikum wr.wb.
2 Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen
yang kami muliakan,
Teman-teman yang saya
banggakan,
Pembuka Pidato
Mengucapkan
Pernyataan yang syukur.
Mengajukan
mengejutkan 1 pertanyaan
2 3
Mengacu pada hal Mengacu pada hal
pribadi 4 5 yang sudah dikenal
Menceritakan Menyampaikan
pengalaman 6 7 ilustrasi cerita
Humor/Anekdot Memperkenalkan
8 9 Diri
Menyampaikan Menyebutkan
gambaran umum 10 11 fakta pendengar
Menyebutkan Menyampaikan
contoh nyata 12 13 kutipan
Pembuka Pidato
1 Mengucap syukur
Hadirin yang saya muliakan, dalam keadaan wajar dan sehat, tubuh
kita mengeluarkan keringat dan sisa lain yang tidak diperlukan tubuh.
Keadaan sehat itu sebagian karena disiplin kita. Sebaliknya, karena
tubuh kita yang sehat, kita dapat menjalankan disiplin diri. Kita pun
menginginkan tumbuhnya disiplin masyarakat mengenai kebersihan
lingkungan karena masyarakat kita—tentu saja—adalah masyarakat
yang wajar dan sehat. Sebaliknya, kita pun mengharapkan agar
disiplin itu dapat diterapkan sehingga kita menjadi masyarakat yang
sehat. Soal disiplin itulah yang kita bicarakan sekarang.
6 Menceritakan Pengalaman
Tiga hari yang lalu saya pergi ke Kampung Naga, Jawa Barat. Ketika
memasuki Kabupaten Garut, tepatnya setelah melewati Nagreg, bus yang
saya tumpangi nyaris oleng. Pak Sopir mengerem mendadak sehingga
gesekan ban dengan aspal menimbulkan bunyi. Semua penumpang terkejut.
Ada apa? Ternyata, di depan bus, hanya beberapa meter lagi, seorang
pemuda menyeberang jalan melenggang dengan tenang. Padahal, beberapa
meter dari tempat itu ada jembatan penyebrangan. Saya heran mengapa
pemuda itu tidak memanfaatkan jembatan di dekatnya? Lebih heran lagi,
tidak jauh dari tempat itu terbentang spanduk bertuliskan “GERAKAN
DISIPLIN NASIONAL”. Rupanya pemuda itu belum menyadari pentingnya
berdisiplin. Disiplin adalah sebuah kata yang mudah diingat. Maknanya pun
sudah jelas, yaitu ...
Menyampaikan Cerita
7 Ilustrasi
Di suatu negeri pernah terjadi peristiwa yang menghebohkan. Peristiwa itu hanya terjadi di
kampung. Namun, pengaruhnya luar biasa, menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke
lingkungan kerja kita ini. Peristiwa apa yang menghebohkan itu?
Ada seorang petani yang tinggal di kampung agak terpencil. Tengah malam, ketika tetangganya
tertidur pulas, dia menangis tersedu-sedu meratapi kambingnya yang terbakar. Sambil terus
menangis, tangannya meraba-raba kambing kesayangannya. “Kasihan kamu kambing.” Kira-kira
begitulah ratapannya. Ketika dia mengusap air matanya, tangan bekas meraba-raba daging
kambing yang matang itu menyentuh lidahnya. “Lho, kok, enak. Gurih sekali,” katanya. Seketika
itu, dia berhenti menangis dan langsung menikmati kambing yang lezat itu. Itulah awal mulanya
kambing guling. Kambing guling yang akan kita nikmati malam ini adalah kambing guling paling
lezat dan gurih. Malam ini kita mengadakan acara dengan bersantap kambing guling sebagai
perwujudan ....
8 Humor/Anekdot
Peternak Sapi
Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan mempunyai beratus-ratus ekor sapi.
Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar dan bertanya, “Setiap hari
sapi-sapi ini Bapak beri makan apa?”
Peternak, “Oh saya beri makan rumput-rumput saja.”
“Kalau begitu, Bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak layak,” kata
petugas. “Bapak saya denda 2 juta.”
Selang beberapa minggu kemudian petugas itu datang lagi dan menanyakan hal yang sama kepada si
peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?” tanya si petugas.
Si peternak menjawab, “Saya beri makan keju, hamburger, dan susu.”
“Kalau begitu, Bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan di luar batas kewajaran,” kata
si petugas.
Seminggu kemudian datang lagi si petugas menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak
beri makan apa sapi-sapi ini?” tanya si petugas.
“Begini, Pak,” jawab si peternak, “Setiap hari semua sapi ini saya beri uang masing-masing tiga ribu
rupiah. Terserah mereka mau makan di mana …!!”
9 Memperkenalkan Diri
Semua orang ingin hidup tenang. Semua orang ingin terbebas dari rasa
khawatir. Untuk itu, semua orang berusaha mencari pelindungan agar
hidupnya tenang dan terbebas dari rasa khawatir terhadap musibah
yang mungkin akan terjadi. Salah satu pelindungan yang banyak
diminati orang adalah asuransi. Sekarang orang tidak akan mengalami
kesulitan kalau ingin menjadi peserta asuransi. Selain sudah cukup
banyak, lembaga-lembaga asuransi ini memberikan pelayanan yang
baik. Banyak kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan. Akan
tetapi, asuransi “Aman Damai” yang saya tawarkan ini jauh lebih
menguntungkan. Mari kita bandingkan Asuransi “Aman Damai” ....
11 Menyebutkan Fakta
Pendengar
Ketika ke Jakarta beberapa bulan yang lalu, mobil yang saya tumpangi terjebak
kemacetan. Memang, kalau masalah macet, di Jakarta biasa, tetapi yang
menyebabkan kemacetan ini lain. Di depan saya kira-kira 20 meter terlibat
kelompok pelajar saling serang dengan kelompok lain. Tawuran. Polisi tampak
sibuk menghalau mereka agar saling menjauh. Satu jam kemudian arus lalu
lintas mulai lancar. Saya sempat melihat beberapa siswa yang terlibat tawuran
terluka. Mengapa tawur? Apakah mereka tak menyadari akibat dari perbuatan
itu? Saudara-Saudara, mari kita renungkan ...
13 Menyampaikan Kutipan
Agar suasana lebih segar, saya akan membacakan puisi terlebih dahulu.
Seharusnya
Seharusnya,
yang ada hanya mawar bercampur melati
bercampur kenanga mewangi
mengharu biru membawa harum aroma bidadari
seharusnya,
tak ada tengik tak ada apek
sepanjang mata hanya warna-warni
sepanjang bau hanya aroma wangi,
hanya indah yang boleh
Tugas 1
1. Buat pengantar pidato dengan topik
“Peran Generasi Muda dalam
Pembangunan Bangsa”!
2. Pilih salah satu cara membuka
pidato yang menarik!
3. Gunakan majas!
Bagian Isi
Memberi contoh.
Menerangkan. Menunjukkan
Menanyakan dan Memberi ulasan. benda peraga.
menjawab.
2 4 6 8 1
0
Bagian Penutup
Menyampaikan simpulan
Menyampaikan salam atau rangkuman isi pidato
penutup. 1 supaya mudah diingat
pendengar.
6 2
Memberikan gambaran
Mengulang tema.
masa depan.
5 3
Menyampaikan harapan
(anjuran, imbauan, atau 4 Memberikan ilustrasi atau
cerita.
ajakan kepada
pendengar).
Menutup
Pidato
Menyingkat atau menyimpulkan. 1 Memuji pendengar.
022
6 Menyampaikan
ungkapan yang lucu.
Menyampaikna pantun.
3 Menyampaikan
5 ungkapan yang
Meminta pendengar terkenal.
untuk bertindak. 4
Kesalahan Menutup Pidato
Pembicara tidak tahu kapan
harus berhenti.
1
Pembicara sulit berhenti. Pembicara menutup pidato
dengan basa-basi.
2 3
Pantangan dalam
Pidato
1. Datang terlambat.
2. Berpakaian sekenanya.
3. Memulai pidato dengan minta maaf (menunjukkan
ketidaksiapan).
4. Berdiri seperti patung.
5. Memaksakan melucu.
6. Kasar atau vulgar.
7. Membicarakan kejelekan orang.
8. Menyerang pihak lain.
9. Menggunakan istilah teknis.
10. Berbicara monoton.
11. Terlalu sering tertegun.
12. Emosional.
13. Lupa waktu.
14. Berkepanjangan menutup pidato.
15. Langsung meninggalkan pendengar.
Metode Pidato Tempo, Dinamik, dan
Warna Suara
Tempo
1 Menggunakan teks. 1 Cepat lambatnya pengucapan.
Dinamik
Tidak menggunakan teks.
2 2 Keras lunaknya suara,
intonasi, atau penekanan.
Warna Suara
3 Menggunakan kerangka (butir-
butir).
3 Berkaitan dengan suasana hati:
sedih, gembira, atau khidmat.
Contoh Majas
1. Semangatnya amat keras laksana batu.
2. Matanya bak bintang kejora.
3. Menghafal sedari kecil ibarat mengukir
di atas batu, … ibarat mengukir di atas
air.
4. Kita harus sadar, harus bangkit, harus
berani menegakkan kebenaran.
5. Sudah lama kita memunggungi teluk,
memunggunggi pantai, memunggungi
lautan.
Contoh Pantun