Anda di halaman 1dari 41

KETERAMPILAN BERPIDATO

Sumber Utama: Terampil Pidato (Asul Wiyanto)

Pertemuan Ke-13
Penunjang Keefektifan Berbicara
1. Ketepatan pengucapan.
Faktor 2. Penempatan tekanan, nada, dan durasi yang sesuai.
3. Ketepatan pilihan kata.
1 Kebahasaan
4. Pemanfaatan majas.
5. Ketepatan sasaran pembicaraan.
6. Pernalaran.

1. Sikap yang wajar, tenang, dan tidak kaku.


Faktor 2. Pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara.
3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain.
Nonkebahasaan
2 4. Gerak-gerik dan mimik yang tepat.

5. Kenyaringan suara.
6. Kelancaran.
7. Penguasaan topik.
8. Penampilan.
Rambu-Rambu dalam Berbicara

5. Memulai berbicara jika 1. Menguasai masalah yang


sudah dipersilakan. dibicarakan.
6. Mulai berbicara jika situasi 2. Berusaha memancing
sudah mengizinkan. perhatian pendengar.

7. Memperhatikan pandangan
mata dan gerak-gerik yang
membantu. 3. Berbicara harus jelas
8. Berlaku sopan, hormat, dan dan tidak terlalu cepat.
memperlihatkan rasa 4. Menjaga kenyaringan
persaudaraan. suara.
Berbicara dalam Situasi
Persiapan Formal
1. Memilih Topik Pembicaraan

Menarik.
Tidak terlalu luas.
Aktual.
Diketahui bersama meskipun sedikit.

2. Menentukan Tujuan, Bahan,


dan Kerangka
Lafal Standar
Melafalkan bunyi fonem dan kata secara jelas (misal bunyi f dlm
kata aktif, positif; bunyi z dlm kata zakat, izin; bunyi s dalam kata
kompleks, konteks; bunyi u dlm kata unit, universal; bunyi g dlm kata
urgensi, gender; pengucapan singkatan BBC, IBF, IBM, AC

Menghilangkan warna
kedaerahan

Mencontoh lafal penutur yang

1 2 3
dianggap mendekati
kebakuan
Pidato

Penyampaian pikiran, informasi,


atau gagasan dari pembicara
kepada pendengar (audiens).
Jenis Pidato

1. Pidato pengarahan (pidato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan).


2. Pidato sambutan (pidato yang disampaikan pada suatu acara atau peristiwa
tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas
secara bergantian).
3. Pidato peresmian (pidato yang dilakukan oleh seseorang untuk meresmikan
sesuatu).
4. Pidato laporan (pidato yang isinya melaporkan suatu tugas atau kegiatan).
5. Pidato pertanggungjawaban (pidato yang berisi laporan pertanggungjawaban).
Cara Menguraikan
3. Berdasarkan Pidato
Pendekatan
1. Intelektual
2. Moral 1. Berdasarkan
3. Emosional Tujuan
1. Menghibur
2. Berdasarkan 2. Memberi Tahu
3. Mengajak
Situasi
1. Pidato Resmi
2. Pidato Setengah Resmi
3. Pidato Tidak Resmi
Yang Harus Diperhatikan saat
Berpidato
Mempunyai keyakinan Memiliki kosakata yang
bahwa kita mampu cukup agar lancar dalam
1 meyakinkan orang lain. menyampaikan informasi.

3 4
Melatih dir secara
intensif.

Memiliki pengetahuan
yang luas dan
menguasai materi
dengan baik.
Etiket (Tata Krama) Berpidato

Tidak perlu merasa rendah Berpakaian rapi dan bersih,


diri meskipun berpidato di tidak bergaya pamer
hadapan orang-orang (perhiasan yang berlebihan).
terkemuka 01
06 02 Selingilah pidato yang
Tidak menyinggung
martabat suatu panjang dengan humor.
agama/SARA.

05 03 Kata-kata yang sopan, tidak


terkesan angkuh, tidak
Menggunakan kata-kata dan
kalimat sederhana yang 04 menggunakan kata-kata yang
dapat menyinggung
mudah dimengerti saat
perasaan.
berpidato di hadapan
masyarakat awam.
Persiapan Pidato
Menganalisis Mengumpulkan Menguraikan
pendengar dan situasi. bahan. secara detail.

Menentukan Memilih dan Membuat Berlatih dengan


topik dan menyempitkan kerangka uraian. suara nyaring/
tujuan. topik.
Bagian-Bagian dalam Pidato

Bagian
Bagian Bagian Isi
Penutup
Pengantar
Bagian Pengantar

Salam Pembuka
dan Sapaan
Kepada Hadirin

Pendahuluan (Ucapan Terima


Kasih, Ungkapan Kegembiraan,
Ungkapan Rasa Syukur)
Penyapaan dan Salam
Pembuka
Assalamu ’alaikum wr. wb.
Assalamu ’alaikum wr. wb.
Almukaram Ustaz Abdullah, 3 1 Bapak dan Ibu yang kami
hormati,
Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Saudara-Saudara yang kami
yang kami muliakan, sayangi,
Hadirin yang kami sayangi, Hadirin yang kami cintai,

Assalamu’alaikum wr.wb.
2 Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen
yang kami muliakan,
Teman-teman yang saya
banggakan,
Pembuka Pidato
Mengucapkan
Pernyataan yang syukur.
Mengajukan
mengejutkan 1 pertanyaan
2 3
Mengacu pada hal Mengacu pada hal
pribadi 4 5 yang sudah dikenal
Menceritakan Menyampaikan
pengalaman 6 7 ilustrasi cerita
Humor/Anekdot Memperkenalkan
8 9 Diri
Menyampaikan Menyebutkan
gambaran umum 10 11 fakta pendengar
Menyebutkan Menyampaikan
contoh nyata 12 13 kutipan
Pembuka Pidato

1 Mengucap syukur

Rasa syukur wajib kita sampaikan kepada Allah Swt.,


Tuhan Yang Mahakuasa karena kita selalu diberi banyak
nikmat, termasuk nikmat sehat walafiat. Dengan
nikmat sehat itu kita untuk kesekian kalinya dan secara
bersama-sama dapat memperingati peristiwa yang
sangat penting : Hari Pahlawan.
2 Pernyataan yang mengejutkan

Dalam 1 hari Jakarta akan dijejali sampah tidak


kurang dari 10 juta kg. Hal itu akan terjadi jika
penduduk Jakarta yang berjumlah lebih dari 10
juta orang membuang sampah sebanyak 1 kg per
hari. Berapa juta kg per minggu? Berapa per
bulan? Dan seterusnya.
3 Mengajukan pertanyaan

Hadirin yang saya hormati, apa yang terjadi jika di dalam


satu hari penduduk Jakarta membuang ½ kg sampah sisa
keperluan hidupnya? Apa yang terjadi jika penduduk
Jakarta yang 10 juta ini membuang sampah secara
sembarangan? Apa yang terjadi jika penduduk membuang
sampah secara sembarangan dalam satu minggu? Soal
menjaga lingkungan, kebersihan, dan disiplin menjadi
pokok pembicaraan kita pada kesempatan ini
4 Mengajukan pernyataan
Mengacu pada hal pribadi

Ibu-Ibu yang saya banggakan, pernahkan kita berpikir


seberapa besar tanggung jawab kita dalam mendidik
anak? Dapatkah kita bayangkan apa yang terjadi jika kita
salah mendidik anak? Apa yang terjadi dengan generasi
yang akan datang jika kita tidak dapat mendidik anak
dengan baik? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus
selalu kita ingat, harus selalu kita pikirkan, harus selalu
kita renungkan, karena tugas seorang ibu dalam mendidik
anak adalah tugas seumur hidup. Tugas yang tidak
pernah berhenti.
Mengacu pada hal yang
5 sudah dikenal

Hadirin yang saya muliakan, dalam keadaan wajar dan sehat, tubuh
kita mengeluarkan keringat dan sisa lain yang tidak diperlukan tubuh.
Keadaan sehat itu sebagian karena disiplin kita. Sebaliknya, karena
tubuh kita yang sehat, kita dapat menjalankan disiplin diri. Kita pun
menginginkan tumbuhnya disiplin masyarakat mengenai kebersihan
lingkungan karena masyarakat kita—tentu saja—adalah masyarakat
yang wajar dan sehat. Sebaliknya, kita pun mengharapkan agar
disiplin itu dapat diterapkan sehingga kita menjadi masyarakat yang
sehat. Soal disiplin itulah yang kita bicarakan sekarang.
6 Menceritakan Pengalaman

Tiga hari yang lalu saya pergi ke Kampung Naga, Jawa Barat. Ketika
memasuki Kabupaten Garut, tepatnya setelah melewati Nagreg, bus yang
saya tumpangi nyaris oleng. Pak Sopir mengerem mendadak sehingga
gesekan ban dengan aspal menimbulkan bunyi. Semua penumpang terkejut.
Ada apa? Ternyata, di depan bus, hanya beberapa meter lagi, seorang
pemuda menyeberang jalan melenggang dengan tenang. Padahal, beberapa
meter dari tempat itu ada jembatan penyebrangan. Saya heran mengapa
pemuda itu tidak memanfaatkan jembatan di dekatnya? Lebih heran lagi,
tidak jauh dari tempat itu terbentang spanduk bertuliskan “GERAKAN
DISIPLIN NASIONAL”. Rupanya pemuda itu belum menyadari pentingnya
berdisiplin. Disiplin adalah sebuah kata yang mudah diingat. Maknanya pun
sudah jelas, yaitu ...
Menyampaikan Cerita
7 Ilustrasi

Di suatu negeri pernah terjadi peristiwa yang menghebohkan. Peristiwa itu hanya terjadi di
kampung. Namun, pengaruhnya luar biasa, menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke
lingkungan kerja kita ini. Peristiwa apa yang menghebohkan itu?

Ada seorang petani yang tinggal di kampung agak terpencil. Tengah malam, ketika tetangganya
tertidur pulas, dia menangis tersedu-sedu meratapi kambingnya yang terbakar. Sambil terus
menangis, tangannya meraba-raba kambing kesayangannya. “Kasihan kamu kambing.” Kira-kira
begitulah ratapannya. Ketika dia mengusap air matanya, tangan bekas meraba-raba daging
kambing yang matang itu menyentuh lidahnya. “Lho, kok, enak. Gurih sekali,” katanya. Seketika
itu, dia berhenti menangis dan langsung menikmati kambing yang lezat itu. Itulah awal mulanya
kambing guling. Kambing guling yang akan kita nikmati malam ini adalah kambing guling paling
lezat dan gurih. Malam ini kita mengadakan acara dengan bersantap kambing guling sebagai
perwujudan ....
8 Humor/Anekdot

Peternak Sapi
Ada seorang peternak sapi yang cukup berhasil dan mempunyai beratus-ratus ekor sapi.
Pada suatu hari datanglah seorang petugas peternakan yang menyamar dan bertanya, “Setiap hari
sapi-sapi ini Bapak beri makan apa?”
Peternak, “Oh saya beri makan rumput-rumput saja.”
“Kalau begitu, Bapak saya denda karena telah memberi makan sapi-sapi ini secara tidak layak,” kata
petugas. “Bapak saya denda 2 juta.”
Selang beberapa minggu kemudian petugas itu datang lagi dan menanyakan hal yang sama kepada si
peternak. “Bapak beri makan apa sapi-sapi ini?” tanya si petugas.
Si peternak menjawab, “Saya beri makan keju, hamburger, dan susu.”
“Kalau begitu, Bapak saya denda 3 juta rupiah karena memberi makan di luar batas kewajaran,” kata
si petugas.
Seminggu kemudian datang lagi si petugas menanyakan hal yang sama kepada si peternak. “Bapak
beri makan apa sapi-sapi ini?” tanya si petugas.
“Begini, Pak,” jawab si peternak, “Setiap hari semua sapi ini saya beri uang masing-masing tiga ribu
rupiah. Terserah mereka mau makan di mana …!!”
9 Memperkenalkan Diri

Agar pertemuan ini lebih komunikatif, terlebih dahulu perkenankan saya


memperkenalkan diri. Nama saya Dahlan Ramadan. Panggilan akrab Pak Dahlan.
Sejak empat bulan lalu saya menjadi penyuluh pertanian lapangan di wilayah
Kecamatan Borobudur. Sebelumnya, saya bertugas di Kecamatan Muntilan. Bagi
saya, bertugas di Muntilan atau di Borobudur sama saja karena kedua kecamatan
itu dalam wilayah Kabupaten Megelang. Saya asli orang Magelang: lahir di
Magelang, bersekolah di Magelang, dan bekerja di Magelang pula. Kata bapak saya,
dahulu leluhur saya dari wilayah Borobudur. Dengan demikian, tentunya Bapak-
Bapak yang hadir di sini kebanyakan juga saudara saya. Dua minggu yang lalu saya
mengikuti penataran tentang budi daya salak pondoh dengan teknik baru di Bogor.
Oleh-oleh dari Bogor itulah yang akan saya sampaikan kepada Bapak-Bapak pada
siang hari ini ….
Menyampaikan Gambaran
10 Umum

Semua orang ingin hidup tenang. Semua orang ingin terbebas dari rasa
khawatir. Untuk itu, semua orang berusaha mencari pelindungan agar
hidupnya tenang dan terbebas dari rasa khawatir terhadap musibah
yang mungkin akan terjadi. Salah satu pelindungan yang banyak
diminati orang adalah asuransi. Sekarang orang tidak akan mengalami
kesulitan kalau ingin menjadi peserta asuransi. Selain sudah cukup
banyak, lembaga-lembaga asuransi ini memberikan pelayanan yang
baik. Banyak kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan. Akan
tetapi, asuransi “Aman Damai” yang saya tawarkan ini jauh lebih
menguntungkan. Mari kita bandingkan Asuransi “Aman Damai” ....
11 Menyebutkan Fakta
Pendengar

Alhamdulillah, saya merasa senang dan berbahagia dapat bertemu dengan


warga desa ini. Sejak dari rumah sudah saya bayangkan, warga desa yang
rukun, ramah, dan sangat menghargai tamu. Apa yang saya bayangkan itu
sekarang menjadi kenyataan. Saya merasa sangat dihargai. Buktinya, yang
hadir dalam pertemuan ini banyak sekali. Semuanya tampak ikhlas dan
bersemangat untuk mengikuti penjelasan tentang pajak bumi dan bangunan.
Sebagai petugas, saya sangat berterima kasih atas sambutan meriah ini. Hal
itu menunjukkan bahwa ada perhatian yang sangat besar terhadap acara ini
....
12 Menyebutkan Contoh Nyata

Ketika ke Jakarta beberapa bulan yang lalu, mobil yang saya tumpangi terjebak
kemacetan. Memang, kalau masalah macet, di Jakarta biasa, tetapi yang
menyebabkan kemacetan ini lain. Di depan saya kira-kira 20 meter terlibat
kelompok pelajar saling serang dengan kelompok lain. Tawuran. Polisi tampak
sibuk menghalau mereka agar saling menjauh. Satu jam kemudian arus lalu
lintas mulai lancar. Saya sempat melihat beberapa siswa yang terlibat tawuran
terluka. Mengapa tawur? Apakah mereka tak menyadari akibat dari perbuatan
itu? Saudara-Saudara, mari kita renungkan ...
13 Menyampaikan Kutipan

Agar suasana lebih segar, saya akan membacakan puisi terlebih dahulu.

Seharusnya
Seharusnya,
yang ada hanya mawar bercampur melati
bercampur kenanga mewangi
mengharu biru membawa harum aroma bidadari
seharusnya,
tak ada tengik tak ada apek
sepanjang mata hanya warna-warni
sepanjang bau hanya aroma wangi,
hanya indah yang boleh
Tugas 1
1. Buat pengantar pidato dengan topik
“Peran Generasi Muda dalam
Pembangunan Bangsa”!
2. Pilih salah satu cara membuka
pidato yang menarik!
3. Gunakan majas!
Bagian Isi

01 Merupakan inti pidato.

Menjadi fokus utama di dalam pidato


(pokok permasalahan dibicarakan di sini). 02
Cara Menjelaskan Isi Pidato

Memberi contoh.
Menerangkan. Menunjukkan
Menanyakan dan Memberi ulasan. benda peraga.
menjawab.

Memberi bukti. Memberi


Mendefinisikan.
Menjelaskan Ilustrasi.
Membandingkan. sebab akibat.

2 4 6 8 1
0
Bagian Penutup
Menyampaikan simpulan
Menyampaikan salam atau rangkuman isi pidato
penutup. 1 supaya mudah diingat
pendengar.
6 2
Memberikan gambaran
Mengulang tema.
masa depan.

5 3
Menyampaikan harapan
(anjuran, imbauan, atau 4 Memberikan ilustrasi atau
cerita.
ajakan kepada
pendengar).
Menutup
Pidato
Menyingkat atau menyimpulkan. 1 Memuji pendengar.

022
6 Menyampaikan
ungkapan yang lucu.

Menyampaikna pantun.

3 Menyampaikan
5 ungkapan yang
Meminta pendengar terkenal.
untuk bertindak. 4
Kesalahan Menutup Pidato
Pembicara tidak tahu kapan
harus berhenti.

1
Pembicara sulit berhenti. Pembicara menutup pidato
dengan basa-basi.

2 3
Pantangan dalam
Pidato

1. Datang terlambat.
2. Berpakaian sekenanya.
3. Memulai pidato dengan minta maaf (menunjukkan
ketidaksiapan).
4. Berdiri seperti patung.
5. Memaksakan melucu.
6. Kasar atau vulgar.
7. Membicarakan kejelekan orang.
8. Menyerang pihak lain.
9. Menggunakan istilah teknis.
10. Berbicara monoton.
11. Terlalu sering tertegun.
12. Emosional.
13. Lupa waktu.
14. Berkepanjangan menutup pidato.
15. Langsung meninggalkan pendengar.
Metode Pidato Tempo, Dinamik, dan
Warna Suara
Tempo
1 Menggunakan teks. 1 Cepat lambatnya pengucapan.

Dinamik
Tidak menggunakan teks.
2 2 Keras lunaknya suara,
intonasi, atau penekanan.

Warna Suara
3 Menggunakan kerangka (butir-
butir).
3 Berkaitan dengan suasana hati:
sedih, gembira, atau khidmat.
Contoh Majas
1. Semangatnya amat keras laksana batu.
2. Matanya bak bintang kejora.
3. Menghafal sedari kecil ibarat mengukir
di atas batu, … ibarat mengukir di atas
air.
4. Kita harus sadar, harus bangkit, harus
berani menegakkan kebenaran.
5. Sudah lama kita memunggungi teluk,
memunggunggi pantai, memunggungi
lautan.
Contoh Pantun

Pelajar menulis di daun lontar


Ketika mentari telah bersinar
Belajar tak sekadar pintar
Namun, menjadi pribadi yang benar

Orang Jawa mencari benang


Mencari benang di atas bukit
Orang jauh jangan dikenang
Lama-lama jadi penyakit
WASALAM

Anda mungkin juga menyukai