PENDAHULUAN
Dengan menjalankan prinsip koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas
sektor, Puskesmas diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
komprehensif, berkesinambungan, bermutu sekaligus aman serta mampu menjawab
kebutuhan masyarakat.
Manual mutu ini menjelaskan garis besar sistem manajemen mutu Puskesmas
Kusuma bangsa. Semua ketentuan/persyaratan serta kebijakan yang tertuang dalam
manual ini merupakan acuan dan panduan dalam menjalankan kegiatan pelayanan dan
progam Puskesmas serta pedoman dalam menerapkan system manajeman mutu
Puskesmas.
A. Latar Belakang:
1. Profil organisasi
secara geografis berada pada 109 40’ 53” lintang Selatan dan 6
c. Fasilitas Pendukung
Tempat parkir
Unit pengolahan limbah cair
Tempat penampungan sampah medis sementara
d. Bangunan Tambahan
2 Rumah Dinas
Panti Gizi
- Puskesmas Pembantu
- Jejaring Puskesmas Kesehatan
2. Kebijakan Mutu
UKM
UKP Jejaring / Jaringan
P2 Imunisasi
Kesling
Promkes Sasaran
KIA- KB
Pendaftaran UGD Gizi
Ranap Farmasi
Ranap Target
Rujukan Konseling
Konseling Gizi
KBM
BP Umum Klinik Sanitasi
Klinik ASI
BP Gigi
Terapi
KIA/KB
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
RM
B. Ruang Lingkup
Pelayanan Gizi
Pelayanan KIA, KB
- Kesehatan lansia
- UKS
- PKPR
- Kesehatan Kerja
Pelayanan Gizi
Pelayanan KIA
Pelayanan Imunisasi
Pelayanan Farmasi
Pelayanan Laboratorium
Pelayanan Rawat Inap.
C. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi puskesmas dalam membangun
sistem manajemen mutu baik untuk penyelengaraan UKM maupun untuk
penyelengaraan pelayanan klinis
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
NO ISTILAH DEFINISI
1 Dokumen Regulasi internal yang harus disiapkan yang
merupakan persyaratan yang diminta oleh
standar akreditasi dan rekaman sebagai bukti
pelaksanaan kegiatan.
2 Efektivitas Adanya kesesuaian dalam pelaksanaan
kegiatan dengan sasaran yang dituju dan sejauh
mana pencapaian sesuai dengan perencanaan,
berdaya guna serta berhasil guna
3 Efisiensi Suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari
besaran sumber daya yang digunakan untuk
mencapai hasil dari kegiatan yang dilaksanakan.
4 Indikator Mutu Target dari masing-masing bagian yang ingin
diapai dalam jangka waktu yang telah
ditetapkan. Indikator mutu harus memenuhi
syarat SMART; yaitu:
Spesific :
Measurable :
Achievable :
Realible :
Time :
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
3. Pengesahan Dokumen
5. Distribusi
d. Setiap dokumen harus diberi status dengan jelas dengan menggunakan cap
warna hijau untuk dokumen TERKENDALI agar mudah dikenali dan untuk
menunjukkan dokumen tersebut berlaku. Sedang cap warna biru untuk dokumen
TIDAK TERKENDALI dan cap warna merah untuk dokumen KADALUARSA.
a. Setiap dokumen ditinjau secara berkala minimal 2 tahun sekali atau jika
diperlukan.
a. Bila suatu dokumen dievisi dan dokumen baru telah dibuat, maka wakil
manajemen harus menarik semua salinan dokumen yang direvisi dan harus
mengisi formulir penarikan dokumen.
C. Pengendalian Rekaman
1. Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan Puskesmas dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan
6. Masa simpan rekaman sesuai dengan masa retensi yang tercantum dalam peraturan
walikota
7. Pemusnahan rekaman yang telah habis masa simpannya dilakukan secara internal
pada masing-masing unit.
8. Rekaman harus senantiasa mudah dibaca, siap ditunjukkan dan mudah diakses jika
diperlukan
BAB III.
A. Komitmen manajemen
2. Menetapkan pernyataan kebijakan mutu yang dijabarkan dari visi dan misi
Puskesmas Kusuma Bangsa serta sesuai dengan persyaratan akreditasi
Puskesmas.
3. Menetapkan indicator mutu pada masing-masing unit upaya yang selaras dengan
pernyataan kebijakan mutu.
2. Memastikan indikator mutu yang ditetapkan telah sesuai dengan kebijakan mutu
serta dimensi mutu pelanggan.
3. Memastikan bahwa seluruh karyawan memenuhi indikator mutu yang telah
ditetapkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
C. Kebijakan Mutu
Tugas, tanggung jawab dan wewenang mulai dari kepala, wakil manajemen mutu,
penanggung jawab UKM, penganggung jawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan
diatur dengan jelas dan terdokumentasi
b) Uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang dibuat oleh karyawan yang
bersangkutan dibantu oleh pelaksana tata usaha dan disahkan oleh kepala
puskesmas
c) Dokumen uraian tugas dipegang oleh karyawan yang bersangkutan dan copy
disimpan di tata usaha
d) Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbaharui bila terjadi perubahan
pekerjaan
e) Uraian tugas dibuat berdasarkan nama-nama posisi yang ada dalam struktur
organisasi pada masing-masing upaya
Kepala puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung jawab
untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di puskesmas; antara lain:
d. Melaporkan hasil dan kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala Puskesmas.
f. Membina hubungan dengan pihak eksternal dalam hal-hal yang berkaitan dengan
sistem manajemen mutu.
g. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan kesadaran mutu
kepada seluruh karyawan Puskesmas Kusuma Bangsa.
G. Komunikasi Internal
Tinjauan Manajemen
A. Umum
o Kebijakan mutu.
1. Hasil Audit
3. Kinerja proses
Pada akhir rapat tinjauan manajemen diharapkan adanya keputusan tentang kebijakan-
kebijakan yang ditujukan sebagai upaya untuk penyempurnaan efektifitas system
menajemen mutu serta tinjauan terhadap kebijakan mutu apakah masih relevan
terhadap system manajemen mutu yang sudah berjalan.Sehingga hasil yang diharapkan
dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas dan efisiensi sistem manajemen
mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan identifikasi
perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan.
BAB V.
Manajemen Sumber Daya
C Infrastruktur
1. Seluruh sarana pendukung yang mencakup gedung, ruang kerja, peralatan dan
kendaraan operasional serta anggaran diperlukan untuk menunjang pelayanan
kesehatan beserta kegiatan pendukungnya, senantiasa dikendalikan dan dipelihara.
2. Sarana kerja baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak lanjuti
sesuai prosedur yang berlaku.
D. Lingkungan Kerja
Puskesmas Kusuma Bangsa menjamin pengelolaan lingkungan kerja yang kondusif
yang menyangkut lokasi, kondisi tempat kerja, interaksi sosial, fasilitas karyawan, dan
Kesehatan lingkungan kerja sehingga dapat memberikan dampak yang positif untuk
motivasi, kepuasan dan kinerja pegawai. Dalam pelaksanaan upaya puskesmas dan
kegiatan pelayanan puskesmas agar tidak berdampak negatif terhadap lingkungan
setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya harus menerapkan sistem manajemen
risiko.Semua kegiatan yang ada di Puskesmas Kusuma Bangsa juga wajib
melaksanakan 5 R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat, Rajin) sehingga tercipta lingkungan
yang aman dan nyaman.
.
BAB VI
Penyelengaraan Pelayanan
3. Penyelengaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
- Agar pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas Kusuma
Bangsa sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang direncanakan,
maka harus jelas peraturan, kebijakan, kerangka acuan, prosedur
yang dijadikan sebagai acuan
- Peraturan yang dijadikan acuan, seperti kebijakan, kerangka acuan
dan prosedur yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas harus
didokumentasikan.
- Pengendalian proses penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat
dilakukan oleh penanggungjawab upaya bersama semua coordinator
upaya dan tim pelaksana.
b. Validasi proses penyelengaraan upaya
- Kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan UKM puskesmas harus
dicatat. Catatan hasil pengelolaan dan pelaksanaan UKM
puskesmas juga harus dikendalikan dan disimpan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
- Format-format yang digunakan dalam pencatatan dan
pelaporanpelaksanaan kegiatan UKM sesuai kebutuhan.
- Validasi proses penyelenggaraan upaya dilakukan secara
berkesinambungan melalui survey, masukan,kritik dan saran harian.
c. Identifikasi dan mampu telusur
Penelusuran untuk pelaksanaan UKM Kusuma Bangsa dilakukan mulai
dari proses identifikasi kebutuhan masyarakat, perencanaan,
pengorganisasaian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta tindak
lanjut masing-masing upaya
Penelusuran dilakukan dengan melihat hasil rekaman kegiatan mulai
dari perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi dengan
hasil-hasil dan tindak lanjut yang dilakukan.Penelusuran juga perlu
dilakukan untuk membuktikan apakah proses dilakukan sesuai dengan
kebijakan dan pedoman program
d. Hak dan kewajiban sasaran
- Hak dan kewajiban sasaran harus ditetapkan dan
menjadipertimbangan dalam pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas Kusuma Bangsa, sehingga terwujud proses
pemberdayaan masyarakat sesuai dengan tujuan Puskesmas
- Kepala Puskesmas menetapkan hak dan kewajiban sasaran sesuai
dengan tujuan dan target program
- Hak dan kewajiban sasaran dikomunikasikan kepada sasaran,
pelaksana, lintas program dan lintas sektor terkait
- Terdapat kebijakan dan prosedur penyelengarraan puskesmas yang
mencerminkan pemenuhan terhadap hak dan kewajiban sasaran
- Hak sasaran adalah:
1. Mendapatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang
berorientasi pada upaya promotif dan preventif.
2. Mendapatkan informasi yang jelas terkait masalah kesehatan
masyarakat.
3. Memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat yang manusiawi,
jujur,adil dan tidak diskriminatif.
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, efektif dan
efisien.
5. Mengajukan usul, saran perbaikan atas layanan yang diterima.
- Kewajiban sasaran adalah
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatan masyarakat.
2. Berperan aktif dalam pelaksanaan program puskesmas
3. melaporkan kepada Puskesmas bila ada kejadian luar biasa
(KLB).
4. Mematuhi nasihat dan petunjuk tenaga kesehatan.
- Hak Petugas
d Analisis data
Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan dari
data yang sudah diolah, yang selanjutnya akan menjadi bahan
pertimbangan untuk memberikan masukan bagi perencanaan,
monitoring, dan pengendalian kegiatan
e Peningkatan berkelanjutan
Peningkatan mutu dan kinerja UKM memerlukan peran aktif baik Kepala
puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas, Pelaksana dan
pihak-pihak terkait, sehingga perencanaan dan pelaksanaan
peningkatan mutu dapat terwujud dan memberikan kepuasan pada
sasaran. Peningkatan mutu UKM harus dilakukan secara
berkesinambungan, konsisten dengan tata nilai, visi, misi dan tujuan
Puskesmas
f Tindakan korektif
Merupakan tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian
yang ditemukan atau tidak dikehendaki.
- Mereview dan mendokumentasikan masalah
- Melakukan perbaikan sementara
- Menyelidiki penyebab terjadinya masalah
- Mengusulkan dan merencanakan penyelesaian yang tepat, yang
akan mencegah masalah terjadi lagi.
- Melaporkan tindakan yang diambil
- Menilai apakah tindakan perbaikan yang diambil efektif dan berhasil
dalam mencegah masalah yang sama
- Mendokumentasikan dalam rekaman kegiatan
g Tindakan preventif
Merupakan Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terulangnya
ketidaksesuaian.
- Mengidentifikasi masalah
- Membuat catatan
- Investigasi kasus
- Memutuskan tindakan yang diambil untuk mencegah terulangnya
kejadian yang sama.
- Mendokumentasikan dan merekam tindakan pencegahan yang
diambil.
- Menilai efektifitas penyelesaian dan solusi dalam mencegah
terulangnya kejadian yang sama.
Demikian pedoman mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala Puskesmas untuk
dijadikan acuan dalam implementasi sistem manajemen mutu Puskesmas
Dengan mematuhi pedoman ini diharapkan pelayanan yang diberikan sesuai dengan
standar yang dipersyaratkan sehingga mutu pelayanan dapat optimal yang pada akhirnya
dapat memenuhi harapan dan kepuasan pengguna layanan dan masyarakat sasaran.