NAMA KELOMPOK 1 :
ADELIA UTAMI SEBIN
ANDRE SEVUTRI
ANES YULYANA
ANIKTA YULIANTI
ANZENI
ARDHETA
AYUDYA HUSNIL CHOTIMA
BETARIA
BEVI ANGGUN
CINDI VIA
DOSEN :
Drs. HM. Nasron, HK,M. Pd.I
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari akhlak kepada Allah SWT itu ?
2. Kenapa manusia harus berakhlak kepada Allah SWT?
3. Apa saja bentuk akhlak kepada Allah SWT itu?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Taqwa
Taqwa diartikan sebagai sikap memelihara diri dari siksaan Allah SWT dengan mengikuti perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang bertaqwa disebut Muttaqin. Orang yang bertaqwa
melakukan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya atas dasar bahwa Allah SWT tidak
memerintahkan kecuali yang baik untuk manusia, dan tidak melarang kecuali yang memberi mudharat
kepada manusia.
Hakikat Taqwa
Hakikat taqwa adalah memadukan secara integral aspek Iman, Islam, dan Ihsan dalam diri seseorang.
Dengan kata lain, orang yang bertaqwa adalah orang yang dalam waktu bersamaan menjadi Mukmin,
Muslim dan Muhsin.
Buah dari Taqwa
a) Mendapat sikap furqan, sikap tegas membedakan yang hak dan yang batil.
b) Mendaptkan limpahan berkah dari langit dan bumi
c) Mendapat jalan keluar dari kesulitan
d) Mendapat kelancaran rizki
e) Mendapat kemudahan dalam urusannya
f) Menerima penghapusan dan mengampunan dosa serta mendapat pahala yang besar.
Raja’ atau harap adalah memautkan hati pada sesuatu yang disukai pada masa yang akan datang. Bila
beribadah dan beramal, dia penuh harap ibadah dan semua amalannya akan diterima dan dibalas oleh
Allah SWT dengan balasan yang berlipat ganda. Bila berbuat maksiat, kemudian menyadarinya, dia
segera minta ampun dengan dan penuh harap Allah SWT akan mengampuninya.
Khauf dan Raja’ harus berjalan seiringan dan seimbang. Jika hanya membayangkan azab Allah SWT
saja maka akan timbul putus asa untuk dapat masuk surga, sebaliknya jika hanya membayangkan
rahmat Allah SWT saja semua akan bisa masuk surga.
7. Tawakal
Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada selain Allah SWT dan
menyerahkan segala sesuatunya kepada-Nya. Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan usaha
yang maksimal (ikhtiar).
Islam memerintahkan kepada umatnya untuk mengikuti sunnatullah tentang hokum sebab akibat. Artinya
bahwa usaha harus selalu dilakukan terlebih dahulu setelah itu hasil diserahkan sepenuhnya kepada
Allah SWT. Usaha tanpa pertolongan Allah SWT adalah sia-sia. Oleh sebab itu seorang Muslim tidak
menggantungkan diri sepenuhnya kepada ikhtiar.
Hikmah Tawakal
Pertama, sikap tawakal sangat bermanfaat sekali untuk mendapatkan ketenangan batin. Orang yang
berusaha dengan sungguh-sungguh dengan perencanaan yang matang ternyata masih berhasil, dia
tidak akan berputus asa dan menganggapnya sebagai musibah. Sebaliknya, jika berhasil maka ia akan
bersyukur dan tidak sombong karena meyakini semua itu hanya dating dari Allah SWT.
Kedua, tawakal memberikan rasa kepercayaan diri kepada seseorang untuk menghadapi masa depan.
Yang penting berusaha sekuat tenaga, dan menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah SWT.
8. Syukur
Syukur ialah memuji si pemberi nikmat atau kebaikan yang telah dilakukannya. Syukur seorang hamba
terdiri atas tiga hal yaitu: mengakui nikmat di dalam batin, membicarakannya secara lahir, dan
menjadikannya sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
9. Muraqabah
Yang dimaksud muraqabah adalah kesadaran seorang Muslim bahwa ia selalu dalam pengawasan Allah
SWT. Kesadaran itu lahir dari keimanan bahwa Allah SWT dengan sifat ilmu,
bashar dan sama’ (mengerti, melihat dan mendengar) mengetahui apa saja yang dilakukan manusia
kapan dan dimana saja. Allah SWT jg mengerti apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh manusia.
Muhasabah
Kesadaran akan pengawasan Allah SWT akan mendorong seorang Muslim untuk
melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap amal perbuatan, tingkah laku dan sikap hatinya sendiri.
Dalam hal ini muraqabah berfungsi sebagai jalan menuju muhasabah.
Manfaat Muhasabah
a) Untuk mengetahui kelemahan diri agar dapat memperbaikinya
b) Untuk mengetahui hak Allah SWT
c) Untuk mengurangi beban hisab esok hari.
10. Taubat
Taubat berakar dari kata taba yang berarti kembali. Jadi taubat adalah kembalinya seseorang dari sifat-
sifat tercela menjadi sifat-sifat terpuji, kembali dari perbuatan maksiat menjadi perbuatan yang taat,
kembali dari yang di benci Allah SWt ke sesuatu yang di ridhai Allah SWT.
Dimensi Taubat
Taubat seseorang dikatakan sempurna jika memenuhi sebagai berikut:
a) Menyadari kesalahan
b) Menyesali kesalahan
c) Memohon ampun kepada Allah SWT
d) Berjanji untuk tidak mengulanginya
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat dipahami bahwa akhlak terhadap Allah SWT adalah akhlak yang
pertama dan utama. Hal ini dikarenakan Allah SWT merupakan pencipta alam semesta beserta isinya
termasuk juga manusia. Selain itu juga karena Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai makhluk
yang sempurna dengan kelebihan-kelebihannya serta Allah juga yang member rizki demi kelangsungan
hidup umat manusia.
Bentuk-bentuk akhlak kepada Allah SWT adalah Menauhidkan Allah SWT, taqwa, cinta dan ridha,
khauf dan raja’, berbaik sangka (husnu zhann), zikrullah (mengingat allah), tawakal, syukur, muraqabah,
dan taubat.