Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

“Perubahan Fisiologi Kala I Sistem Endokrin”

Dosen Pengampu : Heny Rosiana, SST, M.Keb

Disusun oleh :
Gusti Ayu Dendang Gita Persada
P1337424119028

PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat Allah SWT saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Perubahan Fisiologi Kala I Sistem Endokrin” ini dengan baik tanpa hambatan.

            Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada para pembimbing dan semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan, bimbingan, dan kemudahan
yang telah diberikan kepada saya dalam menyelesaikan makalah. Penulisan makalah adalah
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Persalinan

Meskipun saya telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun saya menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini yang selanjutnya akan saya terima dengan tangan terbuka.

Akhir kata, Terimakasih kepada pembimbing yang telah membimbing saya untuk
membuat makalah ini.

Semarang, 11 Agustus 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. PENGERTIAN SISTEM ENDOKRIN.............................................................................4
B. FUNGSI SISTEM ENDOKRIN........................................................................................4
C. MEKANISME SISTEM ENDOKRIN..............................................................................6
D. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN KALA 1..............................................................7
BAB III PENUTUP........................................................................................................................9
A. KESIMPULAN...................................................................................................................9
B. SARAN.................................................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum


yang dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Saifuddin, 2009). Kehamilan
trimester ketiga adalah kehamilan pada usia 28 minggu sampai 40 minggu masa
kehamilan. Trimester ketiga merupakan waktu persiapan yang aktif, menanti
kelahiran bayi dan perhatian utama wanita terfokus pada janin yang
dikandungnya (Varney, dkk., 2007).

B. RUMUSAN MASALAH

 Pengertian sistem endokrin ?


 Fungsi sistem endokrin ?
 Mekanisme sistem endokrin ?
 Perubahan sistem endokrin pada kala 1 ?

C. TUJUAN PENULISAN

 Untuk mengetahui sistem endokrin.


 Untuk mengetahui fungsi sistem endokrin.
 Untuk mengetahui mekanisme kerja sistem endokrin.
 Untuk mengetahui perubahan sistem endokrin pada kala 1
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM ENDOKRIN


Sistem endokrin adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang bertugas untuk
melakukan sekresi (memproduksi) hormon yang berfungsi untuk mengatur seluruh
kegiatan organ-organ dalam tubuh manusia sesuai dengan yang dibutuhkan organ
tersebut. Hasil sekresi berupa hormon ini langsung masuk ke dalam pembuluh darah
manusia tanpa harus melalui saluran (duktus).

Sistem endokrin terbagi menjadi beberapa kelenjar endokrin yang jika dalam satu
kesatuan disebut denngan sistem endokrin. Jadi, sistem endokrin merupakan gabungan
dari beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin itu sendiri ada yang mengahasilkan
satu macam hormon tunggal, dan juga menghasilkan beberapa hormone ganda.

B. FUNGSI SISTEM ENDOKRIN


Secara umum sistem endokrin bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi
tubuh melalui pelepasan hormon seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi dan
reproduksi seksual, tekanan darah, nafsu makan, dan siklus tidur. Namun, setiap hormon
yang dihasilkan dalam sistem endokrin mempunyai fungsi yang berbeda tergantung dari
kelenjar mana hormon tersebut dihasilkan. Fungsi dari masing-masing kelenjar adalah:

1. Kelenjar Tiroid
Kelenjar yang terletak di bawah leher bagian depan ini menghasilkan hormon
tiroid yang mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid juga berperan dalam
pertumbuhan dan perkembangan tulang otak dan sistem saraf pada anak-anak.
Selain itu, hormon tiroid juga membantu menjaga tekanan darah, detak jantung,
dan fungsi reproduksi.
2. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah dua pasang kelenjar kecil yang tertanam di setiap
sisi permukaan kelenjar tiroid. Kelenjar kecil ini melepaskan hormon paratiroid
yang berfungsi untuk mengatur kadar kalsium dalam darah dan metabolisme
tulang.
3. Hipotalamus
Hipotalamus mengeluarkan hormon yang merangsang dan menekan pelepasan
hormon yang disekresikan menuju kelenjar hipofisis melalui arteri. Hipotalamus
juga mengeluarkan hormon somatostatin yang menyebabkan kelenjar pituitari
menghentikan pelepasan hormon pertumbuhan. Selain itu, letaknya yang berada
di tengah bagian bawah otak memiliki peran penting dalam pengaturan rasa
kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh.
4. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari letaknya berada di dalam otak,
tepatnya di bawah hipotalamus. Setelah mendapatkan rangsangan dari
hipotalamus, kelenjar hipofisis akan memproduksi hormon yang membantu
mengatur pertumbuhan, produksi dan pembakaran energi, menjaga tekanan darah,
serta berbagai fungsi pada organ tubuh lainnya.
5. Kelenjar Adrenal
Kelenjar berbentuk segitiga yang berada di atas setiap ginjal ini terdiri dari
dua bagian. Pertama, bagian luar atau biasa disebut dengan korteks adrenal dan
bagian keduanya adalah medula adrenal yang terletak di bagian dalam. Bagian
luar menghasilkan hormon yang disebut kortikosteroid, yang mengatur
metabolisme, fungsi seksual, sistem kekebalan, serta keseimbangan garam dan air
dalam tubuh. Sementara, bagian dalam atau medula adrenal menghasilkan
hormon yang disebut katekolamin yang berfungsi untuk membantu tubuh
mengatasi tekanan fisik dan emosional dengan meningkatkan denyut jantung dan
tekanan darah.
6. Kelenjar Reproduksi
Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda. Pada pria terdapat
di testis yang mengeluarkan hormon androgen yang memengaruhi banyak
karakteristik pria seperti perkembangan seksual, pertumbuhan rambut wajah, dan
produksi sperma. Sementara pada wanita terletak di ovarium yang menghasilkan
estrogen dan progesteron serta telur. Hormon-hormon ini mengontrol
perkembangan karakteristik wanita seperti pertumbuhan payudara, menstruasi,
dan kehamilan.
7. Pankreas
Pankreas adalah organ memanjang yang terletak di perut bagian belakang.
Pankreas memiliki fungsi pencernaan dan hormonal misalnya pankreas eksokrin
yang mengeluarkan enzim pencernaan. Selain itu, terdapat pankreas endokrin
yang mengeluarkan hormon insulin serta glukagon yang mengatur kadar gula
dalam darah.

C. MEKANISME SISTEM ENDOKRIN

Kelenjar endokrin akan mengeluarkan hormone bila ada stimulus atau rangsangan.
Hormone yang akan dikeluarkan kemudian diangkut oleh darah menuju kelenjar-kelenjar
yang sesuai sehingga bagian tubuh yang sesuai tersebut akan merespon misalnya insulin
yang disekresikan pancreas apabila kadar gula dalam darah tinggi.
Di bawah ini adalah mekanisme kerja hormone secara spesifik :
1. Stimulasi kerja enzim yang ada dalam sel. Aktivasi enzim melibatkan system reseptor
terikat membrane (pembawa pesan kedua).
a. Molekul-molekul dari berbagai hormone protein dan polipeptida (pembawa pesan
pertama) berikatan dengan reseptor tetap pada permukaan sel yang spesifik terhadap
hormone tersebut.
b. Kompleks hormone reseptor menstimulasi pemebentukan adenosine 3,5 –
monofosfat siklik (cAMP) sebagai pengantar pesan kedua, yang dapat menyampaikan
pesan pertama dari berbagai hormone.
 Sintesis cAMP melibatkan lebih dari satu G-protein terikat membrane, yang
termasuk keluarga protein regulator pengikat nukelotida guanine.
 G-protein mengalami perubahan bentuk, sehingga guanosin difosfat(GDP)
yang tidak aktif dapat diganti dengan enzim pengaktivasi, guanosin trifosfat
(GTP).
 Kompleks G-protein-GTP mengaktivasi enzim adenilat siklase, untuk
memproduksi cAMP.
c. Setiap molekul cAMP mengaktivasi berbagai moleki cAMP-dependen protein
kinase yang sesuai.
 Enzim protein kinase mengkatalisis rreaksi fosforilasi khusu (transfer gugus
fosfat) untuk enzim kunci dalam sitoplasma.
 Setiap molekul protein kinase mengaktivasi berbagai molekul yang sesuai
dengan enzimnya. Dengan demikian, suatu konsentrasi rendah dari hormone
yang bersirkulasi dapat diperkuat sehingga mengakibatkan aktivitas enzim
intraseluler utama
d. Aktivasi enzim oleh protein kinase mengakibatkan efek fisiologis dan reaksi kimia,
bergantung pada sifat bawaan sel.
e. cAMP terurai dengan cepat oleh enzim intraseluler fosfodisterase. Ini akan
membatasi durasi efek cAMP.
2. Aktivasi gen melibatkan system reseptor intraselular
a. Hormone steroid, hormone tiroid, dan beberapa jenis hormone polipeptida,
menembus membrane untuk masuk ke dalam sel. Hormone tersebut berikatan dengan
reseptor internal bergerak dalam sitoplasma atau nucleus sel.
b. Kompleks reseptor-hormon bergerak ke DNA di sisi atau di dekat gen yang
transkripsinya distimulasi oleh hormone. Disisi ini, kompleks akan berikatan dengan
reseptor DNA spesifik untuk hormone.
c. Gen kemudian diaktivasi oleh kompleks ini untuk membentuk transkripsi mRNA
yang akan berdifusi ke dalam sitoplasma.
d. mRNA kemudian ditransisi menjadi protein dan enzim yang memicu respons
selular terhadap hormone.

D. PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN KALA 1

Sistem endokrin aktif saat proses terjadinya persalinan menyebabkan kadar estrogen,
prostaglandin dan oksitosin meningkat serta terjadinya penurunan progesteron.
Perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron menyebabkan oksitosin yang
dikeluarkan oleh hipofise parst posterior dapat menimbulkan kontraksi rahim (his).
Dalam persalinan frekuensi kontraksi semakin sering. Oksitosin diduga bekerja sama
melalui prostaglandin yang makin meningkat dengan semakin tuanya kehamilan yang
berpengaruh terhadap terjadinya kontraksi rahim (his). Kontraksi uterus selama kala I,
dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
1. Fase laten
 Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap (± 2 x 10') selama 20".
2. Fase aktif
 Frekuensi dan lama kontraksi uterus meningkat secara bertahap.
 Kontraksi dianggap adekuat jika terjadi ± 3 x 10' selama ≥ 40".
BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan
homeostasis tubuh.
Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
Pada sistem endokrin ini terdapat beberapa kelenjar diantaranya hipofisis anterior
posterior, kelenjar thyroid, empat kelenjar parathyroid, dua kelenjar edrenal, pulau
langerhans, dua ovarium, dua testis, kelenjar pineal, kelenjar timus.
Mekanisme kelenjar endokrin pertama akan mengeluarkan hormone bila ada
stimulus atau rangsangan. Hormone yang akan dikeluarkan kemudian diangkut oleh
darah menuju kelenjar-kelenjar yang sesuai sehingga bagian tubuh yang sesuai tersebut
akan merespon.

B. SARAN

Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan.
Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai