Disusun Oleh :
Artya Pujiatni (181711004)
M. Fadlan Kariman M (181711018)
M. Hafizh Rafi P (181711019)
M. Rafiq Al Masum P (181711020)
Yurieta Khalda L (1817110031)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas petunjuk, rahmat, dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan ini dengan judul
“Identifikasi Potensi dan Pengelolaan Bahaya di tempat kerja Laboratorium Energi Atas “
Adapun laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3). Dalam laporan ini mengulas tentang pengelolaan potensi bahaya
di Lab Teknik Energi atas, Sumber bahaya, Pengamanan yang telah di lakukan.
Dalam pembuatan laporan ini kami tidak lepas dari hambatan dan kesulitan. Namun,
berkat bantuan dari semua pihak, kami dapat menyelesaikan laporan ini. Pada kesempatan ini
kami berterimakasih kepada :
Demikian laporan ini kami susun. Harapan kami, semoga laporan ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami selaku penulis dan umum nya bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami Sumber bahaya di Lab Teknik Energi Atas
2. Mahasiswa dapat memahami Potensi Bahaya di Lab Teknik Energi Atas
3. Mahasiswa dapat memahami Pengamanan yang telah dilakukan di Lab Teknik
Energi Atas.
b. Bahaya Mekanik
Permesinan merupakan sumber bahaya terjadinya kecelakaan
industri. Beberapa studi di Amerika Serikat menyatakan bahwa kecelakaan
yang disebabkan oleh mesin menduduki rangking ke-3 dan menduduki
rangking pertama penyebab cacat permanen yang dialami oleh pekerja,
yaitu 32 %. Dari kecelakaan yang disebabkan oleh permesinan ini, 20 % di
antaranya adalah akibat dari lemahnya pelindung/pengaman mesin
(machinery guards).
Banyak potensi bahaya terkait dengan mesin. Berikut ini adalah
beberapa jenis potensi bahaya yang ada.
Bersentuhan dengan mesin atau terperangkap antara mesin dan sesuatu
benda di mesin.
Terbenturnya anggota tubuh atau tersangkutnya anggota tubuh ke
mesin atau bagian mesin yang bergerak.
Terbentur oleh bagian-bagian dari mesin karena operasinya.
Terbentur oleh barang-barang yang terlempar keluar dari mesin.
Di samping bahaya-bahaya tersebut, biasanya masih ada bahaya-
bahaya lain seperti bahaya listrik, bahaya kimia, dan lain-lain.
d. Bahaya Kebakaran
Api merupakan sahabat yang amat kita butuhkan di dalam
kehidupan ini,, api bisa menjadi sumber malapetaka. Api sangat kita
butuhkan, misalnya untuk memasak di dapur, menghangatkan air untuk
mandi, peleburan logam di bidang pengecoran. Api akan sangat
bermanfaat bagi manusia selama ada di bawah kontrol manusia itu sendiri.
Api akan menjadi sumber bahaya bagi manusia karena dapat
menimbulkan kerugian baik harta benda maupun jiwa jika api tersebut di
luar kemampuan kendali kita, seperti: kebakaran rumah, pabrik, dan pasar-
pasar.
Sebagaimana kita ketahui, semakin maju budaya manusia, dunia
semakin dipenuhi oleh industri-industri yang semakin canggih juga.
Perkembangan industri dan perkembangan teknologi yang semakin
canggih ini kurang diimbangi dengan sistem keselamatan yang memadai,
maka petaka kebakaran juga semakin meningkat
e. Hazard Biologi
Hazard Biologi ialah potensi bahaya dimana diakibatkan dari aspek
makhluk hidup. Biasanya hazard biologi ini berada dilingkungan yang
tidak bersih.
f. Hazard Kimia
Hazard Kimia ialah potensi yang disebabkan oleh karakter atau ciri-ciri
kimia yang mempunyai ahan berbahaya. Hazard Kimia sangat beresiko
bila kita tidak mengetahui karakter-karakter bahan yang berbahaya. Pada
Hazard Kimia ini sangat membutuhkan perlakuan yang intensif.
g. Hazard Fisik
Hazard Fisik ialah potensi bahaya yang disebabkan oleh aspek fisik dari
seseorang yang sedang melakukan pekerjaan.
h. Hazard Ergonomi
Hazard Ergonomi ialah potensi bahaya yang dikarenakan terjadi karena
tidak efisienya jalinnya alat kerja dengan manusia, biasanya berhubungan
dengan perilaku kerja manusia dengan alatnya. Pada Hazard Ergonomi ini
yang mengakibatkan timbulnya penyakit akibat kerja karena beberapa
kekeliruan dalam perilaku pemaikaian alat kerjanya.
i. Hazard Psikologis
Hazard Psikologis ialah potensi bahaya yang disebabkan terjadinya suatu
konflik dalam lingkungan kerja. Psikologis ini ialah hal yang sangat
penting dikarenakan dapat mempengaruhi bagaimana orang itu bekerja,
dimana makin banyak perseteruan maka pekerjaan yang dilakukan
semakin tidak efektif dan jadi banyak menyebabkan permasalahan yang
terjadi.
IDENTIFIKASI POTENSI DAN PENGELOLAAN BAHAYA DI TEMPAT KERJA
PENGAMANA
SUMBER POTENSI N YANG
NO. FOTO / GAMBAR
BAHAYA BAHAYA TELAH
DILAKUKAN
1. Boiler -Terjadinya -Safety valve
Ledakan
-Kebakaran
menimbulkan
kebisingan
2. Komponen -Terjadinya -Emergency Stop
Listrik yang Ledakan
sudah lama
3.1 Boiler
Boiler merupakan mesin kalor (thermal engineering) yang menstransfer energi
kimia atau energi otomis menjadi kerja (usaha). Boiler atau ketel steam adalah suatu
alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan untuk menghasilkan steam. Steam
diperoleh dengan memanaskan bejana yang berisi air dengan bahan bakar. Boiler
mengubah energi kimia menjadi bentuk energi yang lain untuk menghasilkan kerja.
Boiler dirancang untuk melakukan atau memindahkan kalor dari suatu sumber
pembakaran, yang biasanya berupa pembakaran bahan bakar.
Diketahui bahwa sumber bahaya yang terdapat pada boiler adalah berasal dari
material bahan bakar yang panas, debu batubara, air dan uap yang dihasilkan boiler,
listrik bertekanan tinggi serta jatuh dari ketinggian. Serta radiasi panas yang terdapat
pada boiler akan mengakibatkan terjadinya kebakaran. Selain kebakaran juga ada
juga bahaya gangguan pendengaran akibat kebisingan dimana salah satunya bisa
dilihat dari parameter kebisingan. Parameter kebisingan terdiri dari parameter dasar
dan parameteer turunan. Parameter dasar meliputi frekuensi yang dinyatakan dalam
Hertz yaitu siklus per detik, tenaga bunyi yang dinyatakan dalam watt yaitu energi
pancaran bunyi total, dan tekanan bunyi yang dinyatakan dalam mikropaskal (uPa)
yakni intensitas sebagai akar dari kuadrat amplitudo.
Oleh sebab itu, sistem uap perlu dijaga keamanannya. Jenis keamanan
otomatis yang dibutuhkan diantaranya :
a. Safety valve
Safety valve ialah jenis valve yang mekanismenya secara otomatis melepaskan
zat dari boiler, bejana tekan, atau suatu system. Ketika tekanan atau temperature
melebihi batas yang telah ditetapkan. Selain itu juga safety valve ini berfungsi
membuang uap yang telah menjadi kondensat agar tidak masuk ke turbin yang
akan menyebabkan korosi pada turbin.
Cara kerja safety valve secara otomatis ialah safety valve yang otomatis akan
terbuka jika tekanan mencapai level tidak aman. Level tekanan pada valve ini bisa
diatur sesuai dengan kemampuan jaringan yang akan telah di pasang, sehingga
bisa ditentukan pada level tekanan berapa valve ini akan terbuka. Ketika kembali
normal, Valve ini secara otomatis akan tertutup kembali.
3.4 Listrik
Sebagai mahasiswa jurusan Teknik Konversi Energi,kita diharuskan untuk
mempelajari mata kuliah rangkaian Listrik, elektronika dll yang dimana mata kuliah
ini memerlukan daya listrik, sehingga kita harus mengetahui potensi bahaya apa saja
yang bisa diakibatkan oleh listrik.
a. Bahaya Listrik
Bahaya listrik dibedakan menjadi dua,yaitu bahaya primer dan bahaya
sekunder. Bahaya primer adalah bahaya-bahaya yang disebabkan oleh listrik
secara langsung, seperti bahaya sengatan listrik dan bahaya kebakaran atau
ledakan.
Sedangkan bahaya sekunder adalah bahaya-bahaya yang diakibatkan listrik
secara tidak langsung. Namun bukan berarti bahwa akibat yang ditimbulkannya
lebih ringan dari yang primer. Contoh bahaya sekunder antara lain adalah
tubuh/bagian tubuh terbakar baik langsung maupun tidak langsung, jatuh dari
suatu ketinggian, dan lain-lain
b. Bahaya sengatan listrik bagi manusia
Dampak sengatan listrik antara lain:
1. Gagal kerja jantung (Ventricular Fibrillation), yaitu berhentinya denyut
jantung atau denyutan yang sangat lemah sehingga tidak mampu
mensirkulasikan darah dengan baik. Untuk mengembalikannya perlu
bantuan dari luar.
2. Gangguan pernafasan akibat kontraksi hebat (suffocation) yang dialami
oleh paru-paru
3. Kerusakan sel tubuh akibat energy listrik yang mengalir didalam tubuh
4. Terbakar akibat efek panas dari listrik
Tiga factor penentu tingkat bahaya listrik
Ada tiga factor yang menentukan tingkat bahaya listrik bagi manusia,
yaitu tegangan (v), arus (I), dan tahanan (R). Ketiga factor tersebut saling
mempengaruhi anata satu dan lainnya yang ditunjukan dalam hokum Ohm.
Bila dalam hal ini, titik perhatiannya adalah manusia, maka selain
kabel (penghantar),system pertahanan, dan bagian dari peralata lain, tubuh
kita termasuk bagian dari tahanan rangkaian tersenut. Tingkat bahaya listrik
bagi manusia, salah satu faktornya ditentukan oleh tinggi rendah arus listrik
yang mengalir kedalam tubuh kita. Sedangkan kuantitas arus akan ditentukan
oleh tegangan dan tahanan tubuh manusia serta tahanan lain yang menajdi
bagian dari saluran.
Banyak peristiwa bahaya listrik berawal darisistem tegangan yang
digunakan untuk mengoperasikan alat. Semakin tinggi system tegangan yang
digunakan, semakin tinggi pula tingkat bahayanya.
3.6 Turbin
Turbin adalah sebuah mesin penggerak yang memanfaatkan energy fluida
seperti air, gas, uap untuk menggerakan beban seperti generator, pompa, baling –
baling, kompresor.
Pada turbin ini memiliki potensi bahaya yaitu kebisingan, dimana kebisingan
ialah Semua bunyi atau suara yang tidak dikehendaki yang dapat menganggu
kesehatan dan keselamatan kerja. Kebisingan yang ditimbulkan dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu:
a. Bising yang berfrekuensi tinggi
b. Bising yang berfrekuensi menengah
c. Bising yang berfrekuensi rendah
Dikarenakan ada potensi bahaya maka pada turbin ini harus ada pengaman yang
berupa APD ( Alat Pengaman Diri ) berupa :
a. Sumbat Telinga (Ear plug)
Sumbat telinga yang paling sederhana terbuat dari kapas yang dicelup dalam lilin
sampai dengan bahan sintetis sedemikian rupa sehingga sesuai dengan liang
telinga pemakai. Sumbat telinga ini dapat menurunkan intensitas kebisingan
sebesar 25 dB sampai 30 dB.
b. Penutup Telinga (Ear muff)
Penutup telinga lebih baik daripada penyumbat telinga, karena selain
menghalangi hambatan suara melalui udara, juga menghambat hantaran melalui
tulang tengkorak. Penutup telingadapat menurunkan intensitas kebisingan sebesar
30 dB sampai 40 dB.
3.7 Mesin Bor
Mesin bor adalah suatu jenis mesin gerakanya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk
bulat dalam lembaran-kerja dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut
BOR.
Di Lab Teknik Energi Atas, Kita memiliki satu jenis bor yaitu Mesin Bor Meja
yang dimana Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai
dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik
diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang
sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan
roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat
pengeboran.
Potensi bahaya yang ditimbulkan pun cukup serius yaitu dapat sewaktu-waktu
terjadi sebuah kecelakaan sepeti tangan terkena putaran mesin bor, debu dari hasil bor
terhirup, dan yang paling parah bisa menghilangkan salah satu dari jari kita.
Hal ini disebabkan oleh putaran mesin bor yang sangat cepat dan juga bisa
karena faktor kelalaian manusia yang mempengaruhi pada saat kita melakukan
pengeboran.
Oleh karena itu pengamanan dan pencegahan kecelakaan harus dilakukan
untuk meminimalisir bahaya yang di timbulkan dari pengggunaan mesin bor. Hal
yang harus di persiapkan yaitu seperti di bawah ini :
1. Pakaian praktikan harus rapi dan tidak ada bagian yang terbuka pada waktu
mengebor.
2. Sepatu Kulit ; Dalam praktek untuk menghindari benda-benda kerja yang
tertumpuk. Dan kemungkinan benda jatuh, jepitan benda lain.
3. Kaca Mata ; Pada waktu melakukan pengeboran diharuskan memakai kaca mata
untuk melindungi mata kita sendiri, sebab pada waktu pengeboran banyak bram
yang bisa melesat ke mata.
4. Sarung Tangan ; Pada waktu melakukan pengeboran, si pekerja tidak boleh
memakai sarung tangan, untuk menjaga tangan dari belitan mesin bor. Sarung
tangan perlu dipakai apabila mesin bor dalam keadaan berhenti dan untuk
memegang benda kerja yang panas.
5. Lain-lain ; Rambut tidak boleh panjang dalam pekerjaan mengebor. Apabila
berambut panjang harus memakai topi pengaman dan rambut diikat.
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pemaparan Laporan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kesehatan dan keselamatan kerja adalah suatu usaha dan upaya untuk menciptakan
perlindungan dan keamanan dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental
maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Jadi
kesehatan dan keselamatan kerja tidak selalu berkaitan dengan masalah fisik pekerja,
tetapi juga mental, psikologis dan emosional
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu unsur yang penting
dalam ketenagakerjaan. Oleh karena itulah sangat banyak berbagai peraturan
perundang-undangan yang dibuat untuk mengatur masalah kesehatan dan keselamatan
kerja. Meskipun banyak ketentuan yang mengatur mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja, tetapi masih banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan kerja yang disebut sebagai bahaya kerja dan bahaya nyata.
Oleh karena itu, perlu ditingkatkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja yang dalam hal ini tentu melibatkan peran bagi semua pihak. Tidak hanya bagi
para Mahasiswa, tetapi juga Jurusan Teknik Konversi Energi itu sendiri sehingga
tercipta kondisi belajar mengajar yang baik dan untuk menciptakan mahasiswa Teknik
Konversi Energi yang berkualitas.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan diatas maka kami ajukan saran-saran
sebagai berikut:
a. Bagi Jurusan Teknik Konversi Energi
Bagi pihak jurusan disarankan untum menekankan seminimal mungkin terjadinya
kecelakaan kerja, dengan jalan antara lain meningkatkan pengetahuan tentang K3
dengan sering diadakan sosialisasi tentang manfaat dan arti penting program
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi mahasiswa, misalnya dengan
pemberitahuan bagaimana cara penggunaan peralatan, pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD), dan cara mebgoperasikan mesin secara baik dan benar.
b. Bagi mahasiswa
Bagi Mahasiswa lebih memperhatikan program keselamatan dan kesehatan kerja
(k3) dengan bekerja secara disiplin dan berhati-hati serta mengikuti proses. Selalu
memperhatikan aspek potensi bahaya dan sumber bahaya sehingga dalam kegiatan
praktikum dapat berjalan dengan baik dan sesuai prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.synergysolusi.com/berita/berita-k3/9-cara-mengidentifikasi-bahaya-di-tempat-
kerja
http://artikel-teknologi.com/pengertian-boiler-ketel-uap/
http://dunia-engineer.blogspot.com/2011/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://www.bromindo.com/alarm-kebakaran/
https://www.academia.edu/9278770/Laporan_Praktikum_-
Laboratorium_Dasar_Teknik_Elektro_STEI_ITB_MODUL_V_RANGKAIAN_AC_Laboratorium_
Dasar_Teknik_Elektro_-Sekolah_Teknik_Elektro_dan_Informatika_ITB
https://www.tokootomotif.com/pengertian-mesin-bor-dan-jenisnya/
https://hseprime.com/bahaya-listrik-dan-pencegahannya/
modul-keselamatan-dan-kesehatan-kerja (K3) oleh Pak Ali Mahsyar