Anda di halaman 1dari 4

ENDOMETRITIS

Oleh: Debby Sofiana (1807101030063)

A. DEFINISI
Endometritis merupakan suatu infeksi ataupun peradangan yang terjadi pada
endometrium (lapisan dalam dari rahim). Endometritis adalah penyakit yang disebabkan oleh
polimikroba, rata-rata 2-3 organisme. Dalam banyak kasus, muncul dari infeksi ascending dari
organisme yang ditemukan di flora normal vagina

B. EPIDEMIOLOGI
Setelah melahirkan secara pervaginam, insidensi endometritis adalah sebesar 1 – 3% dari
seluruh kelahiran. Setelah persalinan secara sectio caesaria, insidensi endometritis 13 – 90% dari
seluruh kelahiran. Pada populasi yang tidak hamil, endometritis dapat terjadi bersamaan dengan
infeksi lain seperti salpingitis, oophoritis, dan/atau peritonitis pelvis, dengan insidensi sebesar 70
– 90%.

C. ETIOLOGI

Beberapa bakteri yang sering menjadi penyebab adalah adalah:

1. Bakteri Aerob:
Streptokokus grup A, B dan D, Staphylococcus aureus, Gardnerella vaginalis,
Enterokokus, Bateri gram-negatif – Escherchia coli, Klebsiella dan Proteus
2. Bakteri Anaerob:
Spesies peptokokus, Golongan Bacteroides fragilis, Spesies klostridium, Spesies
peptostreptokokus, Spesies fusobakterium, Spesies Mobiluncus
3. Lain-lain:
Spesies Mycoplasma, Chlamydia tracomatis, Neisseria gonorrhoeae.

D. KLASIFIKASI
1. Endometritis Akut

2. Endometritis Kronik

E. MANIFESTASI KLINIS
 Timbul rabas vagina (lokia) yang berbau
 Pembengkakan perut.
 Perdarahan yang abnormal dari vagina.
 Tidak nyaman buang air besar, termasuk sembelit.
 Demam.
 Nyeri daerah perut atau panggul bawah karena nyeri rahim.
 Uterus agak membesar dan lembek

F. DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

 Kultur sampel dari serviks, Biopsi endometrium, Laparoskopi, Pemeriksaan


mikroskopis discharge, Tes darah, USG, Radiologi

G. TATALAKSANA
 Antibiotik spektrum luas, lalu dilanjutkan dengan antibiotic sesuai dengan hasil kultur
 Terapi supportif berupa cairan intravena elektrolit, analgesic, dan bedrest.
 Transfuse jika diperlukan
 Drainase lokia yang memadai juga sangat penting.

H. KOMPLIKASI
 Peritonitis
 Parametrial phlegmon
 Panggul abses
 Abses subfasia dan Terbukanya jaringan parut uterus
 Septik panggul thrombophlebitis
DAFTAR PUSTAKA

1. Geri, Morgan. 2009. Obstetri & Ginekologi: Panduan Praktik. Jakarta: EGC.
2. Leveno, Kenneth J. 2009. Obstetri Williams: Panduan Ringkas. Jakarta: EGC.
3. Manuaba. 2008. Gawat Darurat Obstetry dan Ginekologi dan Obtetry Ginekologi Sosial
untuk Profesi Bidan. EGC: Jakarta
4. Prawirohardjo, Sarwono. 2012. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBP-SP.
5. Queenan, John T et al. 2008. Protocols for High-Risk Pregnancies. India. Black
6. Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC: Jakarta
7. Walsh. 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai