Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa reamaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju masa

dewasa yang dimulai dari usia belasan tahun sampai dua puluhan tahun,

periode transisi yang di alami pada masa remaja terjadi perubahan intelektual

dan hasrat pencarian identitas yang kuat sebagai orang dewasa, namun

emosional remaja cenderung labil(Hurlock,2010). Ketidakmampuan remaja

untuk mengendalikan emosional nya sering kali memunculkan perilaku

menyimpang, perilaku menyimpang remaja pada norma-norma umum, adat

istiadat hukum formal diantaranya adalah perilaku mengkosumsi

alkohol(Kartono,2011). pada saat ini terjadi peningkatan luar biasa konsumsi

minuman alkohol di kalangan remaja. Berdasarkan hasil riset yang di lakukan

oleh Gerakan Nasional Anti Miras (GeNAM) jumlah pengkonsumsi alkohol

pada remaja melonjak drastis hingga menyetuh angka 23% dari total jumlah

remaja indonesiayang saat ini berjumlah 63 juta atau sekitar 14,4 juta orang

(detiknews.com).

Berdasarkan Riskesdas (2018) jumlah pengkonsumsi alkohol di

seluruh Indonesia mencapai 3,3% dan jumlah peminum alkohol terbanyak

adalah usia produktif usia 15-24 tahun yakni sebesar 6,4%. Sedangkan di

provinsi Jawa Timur peminum alkohol sebesar 1,8% dengan golongan umur
10-14 tahun sebesar 0,3% dan golongan umur 15-19 sebesar 3,8% (Riskesdas

2018). Berdasarkan data yang di peroleh dari Kepolisian Montong terjadi 127

kasus penyalahgunaaan alkohol pada tahun 2018. kasus yang biasa nya terjadi

yaitu seperti: perkelahian, kecelakaan lalulintas, pencurian dll.

Faktor-faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi alkohol

yaitu : faktor kepribadian anak, faktor usia, faktor pandangan atau usia, faktor

rendahnya pengetahuan agama, ego yang tidak realistis ,faktor keluarga,

faktor lingkungan tempat tinggal, faktor keadaan sekolah, faktor pendidikan

(Karamaoy 2009).

Faktor yang mempengaruhi remaja mengkonsumsi alkohol salah

satunya adalah faktor keluarga diantaranya , konflik pernikahan, perpisahan

dari keluarga , kekerasan dalam rumah tangga penerapan disiplin yang lemah,

tidak menentu atau tidak konsisten, kuranganya pengawsan orang tua atau

dominasi berlebihan salah satu anggota keluarga ( Hinsaw & Anderson dalam

mash & wolfe, 2009).

Menurut penelitian Putu Arta Wijaya (2016) tentang “ faktor-faktor

yang mempengaruhi tingginya konsumsi alkohol pada remaja putra” di dapat

kan hasil dari uji statistik dengan chi-square test di dapattkan p value= 0,001

(α=0,05) artinya terdapat hubungan anatara peran orang tua dengan perilaku

mengkonsumsi alkohol pada remaja dan di dapat kan OR=8,49, artinya remaja

berpeluang 8,49 kali untuk menjadi pemgkonsumsi alkohol di lihat

berdasakan dari peran orang tua.


Menurut penelitian Mariyah Katarina Mali dkk (2017) tentang “

hubungan pola asuh orang tua dengan kebiasaan mengkonsumsi alkohol pada

remaja” di dapat kan hasil dengan menggunakan analisa data dengan uji

korelasi spearman rank dengan bantuan spss for windows di dapat kan

koefisien korelasi ( p-value) sebesar 0,952 yang menunjukan adanya korelasi

sejajar searah (positif) dan tingkat korelasiyang sangat kuat. Berdasarkan hasil

hitungan di dapatkan nilai p- value (0,000) < α=0,05 artinya ada hubungan

yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kebiasaan mengkonsumsi

alkohol pada remaja.

Peran orang tua mengambarkan serangkaian pada perilaku yang

didasari oleh beliefs (keyakinan dan sikap diri sendiri dan orang lain

(Friedman, 2010). peran orang tua merupakan salah aspek yang penting agar

remaja dapat mengatasi masalah atau sters. Kelekatanyang akrab dan positif

dengan anak , kontrol pemenuhan kebutuhan anak strategi pengasuhan yang

berpusat pada anak secara konsisten dapat meredam stres atau masalah yang

di hadapi remaja ( Santock, 2013).

Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan antara peran orang tua dengan perilaku

mengkonsumsi alkohol pada remaja.

1.2 Identifikasi Masalah

Masa reamaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju masa


dewasa, periode transisi yang di alami pada masa remaja terjadi perubahan emosional

yang cenderung labil. Ketidakmampuan remaja untuk mengendalikan emosional nya

sering kali memunculkan perilaku menyimpang, diantaranya adalah perilaku

mengkosumsi alkohol. Salah satu faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi

alkohol yakni faktor keluarga. peran orang tua merupakan salah aspek yang penting

agar remaja dapat mengatasi masalah atau sters. Kelekatan yang akrab dan positif

dengan anak , kontrol pemenuhan kebutuhan anak strategi pengasuhan yang berpusat

pada anak secara konsisten dapat meredam stres atau masalah yang di hadapi remaja.

Berdasarkan Riskesdas (2018) jumlah pengkonsumsi alkohol di

seluruh Indonesia mencapai 3,3% dan jumlah peminum alkohol terbanyak

adalah usia produktif usia 15-24 tahun yakni sebesar 6,4%(Riskesdas 2018).

Sedangkan di provinsi Jawa Timur peminum alkohol sebesar 1,8% dengan

golongan umur 10-14 tahun sebesar 0,3% dan golongan umur 15-19 sebesar

3,8%. Berdasarkan data yang di peroleh dari Kepolisian Montong terjadi 127

kasus penyalahgunaaan alkohol pada tahun 2018. kasus yang biasa nya terjadi

yaitu seperti: perkelahian, kecelakaan lalulintas, pencurian dll.

1.3 Rumusan Masalah

Adakah Hubungan Antara Peran Orang Tua dengan Perilaku Mengkonsumsi

Alkohol pada Remaja laki-laki di Desa Nguluhan Kecamatan Montong?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan umum


Untuk menganalisis Hubungan Antara Peran Orang Tua dengan Perilaku

Mengkonsumsi Alkohol pada Remaja di Desa Nguluhan Kecamatan Montong.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi peran orang tua di Desa Nguluhan Kecamatan Montong.

2. Mengidentifikasi perilaku mengkonsumsi alkohol pada remaja laki-laki di

DesaNguluhan Kecamatan Montong.

3. Mengalisis hubungan antara peran orang tua dengan perilaku mengkonsumsi

alkohol pada remaja laki-laki di Desa Nguluhan Kecamatan Montong.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Sebagai pengalaman dalam mengdakan suatu penelitian dan mengkaji teori

dari perilaku anak untuk mengaplikasikanilmu keperawatan komunitas serta belajar

dari permasalahan yang ada di lapangan. Menambah wawasan dan pengetahuan

penulis tentang materi komunitas.

1.5.2 Manfaat Praktis

Sebagai bahan pertimbangan serta refereni terhadap penelitian yang sejenis

bagi pihak lain seperti institusi pendidikan, mahasiswa, dan mayarakat tentang

hubungan antara peran orang tua dengan perilaku mengkonsumsi alkohol.


1.6 Riset Pendukung
Tabel 1.1 Hubungan Antara Peran Orang Tua dengan Perilaku Mengkonsumsi
Alkohol pada Remaja di Desa Nguluhan Kecamatan Montong.

No. Judul Penulis/ Desain Sampling Instrumen Hasil


tahun penelitian
1. Hubungan pola Mariyah, Korelasi Purposive kuisioner Ada
asuh orang tua Dyah , Ani Sampling. hubungan
dengan kebiasaan Sutriningsi
mengkonsumsi h / 2017
alkohol pada
remaja laki-laki
NTT yang
tergabung dalam
organisasi IKBE
Malang
2. Hubungan Solina, Deskriptif Purposive kuisioner Ada
peran orang tua Triana korelatif sampling hubungan
dengan perilaku Arisdiani,
mengkonsumsi Yuni W /
minuman 2018
alkohol pada
remaja laki-laki
3. Hubungan Istifsroh korelasi quota sampling Kuesioner Ada
peran keluarga aziezir / hubungan
dengan perilaku 2012
remaja dalam
mengkonsumsi
minuman keras
di wilayah
kelurahan
sumbersari
kecamatan
sumbersari
kabupaten
jember
4. Faktor-faktor Putu Arta deskriptif Random Kuesioner Ada
yang Wijaya / analitik Sampling. hubungan
mempengaruhi 2016
tingginya
konsumsi
alkohol pada
remaja putra di
desa Keramas
Kecamatan
Blabatuh
Kabupaten
Gianyar

Anda mungkin juga menyukai