Anda di halaman 1dari 4

•          Delegate

–        Wakil harus bertindak sesuai dengan instruksi konstituen


•          Trustee
–        Wakil bertindak atas kehendak sendiri
•          Politicos
–        Kadang bertindak sebagai trustee atau sebagai delegate
•          Kesatuan
–        Anggota parlemen dilihat sebagai wakil seluruh rakyat
•          Diversifikasi
–        Wakil dilihat sebagai wakil kelompok teritorial, sosial atau politik tertentu

Teori Mandat:
•          Mandat Imperatif
                wakil bertugas dan bertindak sesuai dengan instruksi yg diberikan oleh konstituennya
•          Mandat Bebas
                wakil dapat bertindak tanpa tergantung instruksi konstituen atas nama konstituen
•          Mandat representatif
mandat rakyat diberikan kepada lembaga perwakilan, sehingga wakil sebagai seorang individu
tidak terkait dengan konstituen

1. Lembaga Legislatif
 Lembaga Legislatif adalah salah satu lembaga tinggi Negara yang mempunyai
fungsi sebagai perwakilan rakyat. Anggota-anggotanya dianggap mewakili rakyat
sehingga sering disebut sebgai Dewan Perwakilan Rakyat atau Perlemen.
Lembaga tinggi legislatif terdiri atas MPR, DPR dan DPD.

A. MPR
         Majelis Permusyawaratan Rakyat (disingkat MPR) adalah lembaga legislatif
bikameral yang merupakan salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia. Sebelum reformasi, MPR merupakan lembaga
tertinggi negara yang menjalankan kedaulatan rakyat Indonesia. MPR dianggap
sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia karena terdiri atas seluruh anggota
DPR, Utusan Daerah, dan Utusan Golongan.Setelah reformasi tiba, MPR bukan
lagi lembaga tertinggi negara karena MPR sendiri telah melepas kewenangan
yang ada pada dirinya dengan melakukan amandemen terhadap UUD 1945.
MPR saat ini terdiri atas seluruh anggota DPR dan seluruh anggota DPD.

a. Susunan dan Keanggotaan MPR 


1. MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan
umum setiap 5 tahun sekali.
2. Keanggotaan MPR diresmikan dengan Keputusan Presiden. Peresmian
anggota MPR sekaligus dengan Peresmiang anggota DPR dan DPD yang
ditetapkan satu naskah dalam Keputusan Presiden. Nama-nama Anggota DPR
dan DPD berdasarkan Hasil Pemilihan Umum dilaporkan oleh KPU kepada
Presiden.
3. Masa jabatan anggota MPR adalah lima tahun dan berakhir bersamaan pada
saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/ janji.
b. Tugas dan Wewenang  
MPR mempunyai tugas dan Wewenang antara lain:
1. Mengubah dan menetapkan Undang-undang Dasar
2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden Berdasarkan hasil Pemilihan Umum
dalam siding Paripurna MPR.
3. Memutuskan usulan DPR berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk
memberhentikan Presiden dan/ atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
setelah Presiden dan / atau Wakil Presiden diberi kesempatan untuk
menyampaikan penjelasannya didalam sidang Paripurna MPR.

c. Sidang MPR dan Putusan 


MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di Ibukota Negara Sidang
MPR Sah Apabila:
a. Seliramg-kurangnya ¾ dari jumlah anggota MPR untuk memutuskan DPR
untuk memberhentikan Presiden dan/ atau Wakil Presiden.
b. Sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR untuk Mengubah dan
menetapkan Undang – Undang Dasar.
c. Sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu dari jumlah anggota
MPR untuk selain sidang-sidang sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b.
Putusan sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan dengan suara terbanyak,
sebelum mengambil keputusan dengan suara terbanyak sebagaimana dimaksud
diatas, terlebih dahulu diupayakan pengambilan putusan dengan musyawarah
untuk mencapai mufakat.

B. DPR
a. Susunan dan keanggotaan 
1. DPR terdiri dari anggota Partai Politik peserta pemilihan umum yang dipilih
berdasarkan hasil pemilihan umum.
2. (1) anggota DPR berjumlah lima ratus lima puluh orang.
(2) Keanggotaan DPR diresmikan dengan Keputusan Presiden.
3. Masa Jabatan Anggota DPR adalah lima tahun dan berakhir bersamaan pada
saat Anggota DPR baru mengucapkan sumpah/janji.
4. Anggota DPR sebelum memanggku jabatannya mengucapkan sumpah/ janji 
secara bersama-sama yang dipandu oleh ketua Mahkamah Agung dalam sidang
paripurna.

b. Fungsi DPR
1. Legislasi
adalah fungsi pengaturan, yang dalam bentuk kongkritnya terwujud dalam fungsi
pembentukan undang-undang (wetgevende functie atau law making function).
2. Anggaran 
Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan
atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang
APBN yang diajukan oleh Presiden.
3. Pengawasan 
Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan
undang-undang dan APBN.
c. Tugas dan Wewenang antara lain

DPR mempunyai tugas dan wewenang


a. Membentuk Undang – undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama;
b. Membahas dan memberikan persetujuan peraturan pemerintahan pengganti
undang-undang;
c. Menerima dan membahas usulan rancangan undang-undang yang diajukan
DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikutsertakannya dalam
pembahasan;
d. Memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN
dan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan dan
Agama.
e. Menetapkan APBN bersama presiden dengan memperhatikan pertimbangan
DPD;
f. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, anggaran
pendapatan dan belanja Negara, serta kebijakan pemerintah;
d. Hak- Hak DPR
a. Interpelasi yang dimaksud hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta
keterangan kepada pemerintah mengenai  kebijakan pemerintah yang penting
dan strategis serta berdampak luas pada kehidapan bermasyarakat dan
bernegara.
b. Angket
Yang dimaksud dengan hak angket adalah hak DPR untuk melakukan
penyelidikan terhadap kebukjakan pemerintah yang penting dan strategis serta
berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang diduga
bertentangan dengan pertaturan perundang-undangan.
c. Menyatakan Pendapat;
Yang dimaksud dengan hak menyatakan pendapat adalah hak DPR sebagai
lembaga untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan pemerintah atau
mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau situasi dunia
internasional disertai rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut 
pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket atau terhadap dugaan bahwa
Presiden dan/ atau wakil presiden melakukan pelanggaran hokum berupa
penghiaanatan terhadap Negara, penyuapan, tindak pidanan berat lainnya atau
perbuatan tercela maupun tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/
atau wakil presiden.
d. Imunitas
Anggota DPR juga memiliki hak imunitas atau hak kekebalan hokum yaitu hak
untuk tidak dapat dituntut di muka pengaidlan karena pernyataan dan pendapat
yang disampaikan dalam Rapat-rapat DPR dengan pemerintah dan rapat-rapat
DPR lainya sesuai dengan perundang-undangan.

C. DPD
a. Susunan Keanggotaan
1. DPD terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan
umum.
2. Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak empat orang.
3. Jumlah seluruh anggota DPD tidak lebih dari 1/3 jumlah anggota DPR;
4. Keanggotaan DPD diresmikan oleh keputusan Presiden.
5. Keanggotaan DPD bedomisili  di daerah pemilihannya dan selama bersidang
bertempat tinggal di ibukota Negara.
6. Masa Jabat anggota DPD adalah lima tahun.
7. Anggota DPD sebelumm memangku Jabatannya mengucapkan sumpah/ janji 
secara bersama-sama yang di pandu oleh ketua Mahkamah Agung dalam
Sidang Paripurna.

b. Fungsi DPD
DPD mempunyai Fungsi :
Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang
berkaitan dengan bidang legislasi tertentu.
c. Tugas dan Wewenang
1. DPD dapat mengajukan kepada DPR Rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan
dan pemekaran dan penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan pertimbangan keuangan
pusat dan daerah.
2. DPD mengusulkan rancangan Undang-undang sebagaimana dimaksud pada
point (1) kepada DPR dan DPR mengundang DPD untuk membahas sesuai
dengan tata tertib DPR.
3. Pembahasan Rancangan undang-undang sebagaimana dimaksud pada poin
(2) dilakukan sebelum DPR membahas rancangan undang-undang dengan
pemerintah.
4. DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang
APBN dan rancangan undang-undang yang berkaitan pajak, pendidikan dan
agama.
5. DPD dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang undang
mengenai otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan 
daerah , hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya ekonomi lainnya pelaksanaan APBN, pajak, pendidikan, dan
agama.
6. Pengawasan sebagaimana dimaksud diatas merupakan pengawasan atas
pelaksanaan Undang-undang.
d. Hak DPD 
Anggota DPD mempunyai hak:
a. Menyampaikan usul dan pendapat
b. Memilih dan dipilih
c. Membela diri
d. Imunitas 
e. Protokoler dan 
f. Keuangan dan administrative

Anda mungkin juga menyukai