Anda di halaman 1dari 9

RESUME KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN

DIAGNOSA MEDIS DHF DI RUANG IGD INTERNA (INTSTALASI GAWAT DARURAT)

YUNITRO IBRAHIM, S.kep


NIM. C03119130

MENGETAHUI

PRESEPTOR AKADEMIK TTD:

Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep

TANGGAL PENGGUMPULAN 1. Tgl :


2. Tepat Waktu
3. Terlambat

SARAN PRESEPTOR AKADEMIK

Ns. Haslinda Damansyah, M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO
2020
1. IdentitasKlien

Nama : An.A N0.RM :

Umur : 10 Tahun Tgl Masuk : 25 februari 2019

Alamat : Telaga Biru Tgl. Pengkajian : 26 februari 2019

Jenis Kelamin : Laki – laki Diagnosa Medis : DHF

Pekerjaan : -

2. Riwayat Pre-Hospital

a) Keluhan Utama : demam

b) Alasan Masuk Rumah sakit : klien masuk pertama kali di IGD RS.D dengan keluhan
panas naik turun selama 5 hari disertai mual muntah serta keringat dingin

3. Pengkajian Primer

a. Airway : Pada saat dilakukan pengkajian,jalan nafas paten


b. Brithing : frekuensi nafas didapatkan 20x/menit, pola nafas teratur, tidak terdapat
bunyi nafas tambahan berpa ronchi, palpasi kuat.
c. Circulation : irama nadi reguler ditandai dengan frekuensi nadi 90x/menit, denyut
nadi normal, tekanan darah 110/80 mmHg, tidak terdapat edema.
d. Disability : Tingkat kesadaran composmentis ditandai dengan GCS Total = 15 E = 4,
V = 5, M = 6, reaksi pupil isokor, konjungtiva merah muda. Penilaian kesadaran
dengan menggunakan AVPU:

1) Alert : Klien menjawab pertanyaan dengan baik


2) Voice : Klien merespon terhadap suara
3) Pain : Klien merespon terhadap rangsangan nyeri
4) Unrespon : Kesadaran composmentis
4. Pengkajian Sekunder
a) Riwayat keluhan sekarang : Saat dilakukan pengkajian ibu klien mengeluh anaknya
panas naik turun selama 5 hari disertai mual muntah dan keringat dingin.
b) Riwayat kesehatan lalu/ riwayat kesehatan keluarga :
Klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, dan keluarga tidak ada yang
mengalami penyakit seperti ini.
c) Anamnesa singkat :
1) Alergi : pasien tidak ada alergi makanan
2) Indikasi : pasien mengkonsumsi obat sanmol dan cefotaxime
3) Past illnes (Riwayat penyakit) : ibu pasien mengatakan pasien tidak memiliki
riwayat dhf sebelumnya, dan belum pernah masuk rumah sakit sebelumnya.
4) Last meal (terakhir kali makan) : ibu pasien mengatakan makanan terakhir kali
yang di makan yaitu bubur.
5) Event of injury (Penyebab injuri) : ibu pasien mengatakan pasien tidak mengalami
cedera
d) Pemeriksaan head to toe :
1) Kepala,
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak terdapat luka, bersih tidak ada ketombe.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

2) Mata,
Inspeksi : kedua mata simetris antara kiri dan kanan, tidak ada benjolan,
konjungtiva merah muda, sclera berwarna putih, pupil simetris antara kiri dan
kanan, pupil isokor, cekung.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

3) Telinga,
Inspeksi : kedua telinga simetris antara kiri dan kanan, tidak terdapat carian
ataupun serumen, tidak terdapat perdarahhan.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan pada telinga.

4) Leher
Inspeksi : tidak ada jous, tidak terdapat peningkatan vena jugularis
Palpasi : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid

5) Dada/Paru/Jantung
Inspeksi : kedua dada simetris antara kiri dan kanan, pengembangan antara dada
kiri dan kanan sama , tidak ada jejas, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada daerah dada, dan tidak ada benjolan.
Perkusi : terdapat bunyi sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : tidak terdapat bunyi nafas tambahan seperti wheezing atau ronchi,
terdengar bunyi lup pekak Ics V sebelah kiri Sternum diapat jantung, terdengar
bunyi dup pada ics II sebelah kanan sternum.

6) Abdomen
Inspeksi : tidak ada luka lecet pada bagian perut, warna kulit abdomen merata
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen kanan bawah
Perkusi : terdapat bunyi timpani pada abdomen
Auskultasi : bunyi bising usus normal 12x/m dihitung selama satu menit penuh,
7) Ekstremitas
Atas : kedua tangan dapat digerakan, terpasang IVFD asering 1500/24jam, tidak
ada jejas dan tidak ada nyeri tekan.
Bawah : kedua kaki dapat digerakan, tidak ada edema dan tidak ada nyeri tekan

8) Integumen : kulit berwarna saomatang , tidak terdapat luka lecet pada abdomen
9) Genetalia : pasien tidak terpasang kateter urine
5. Terapi medis (indikasi, kontraindikasi, efek samping)

Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping


(Dosis,
Rute)
Terapi infus Mengganti cairan tubuh Hiperglikimia,
asering yang hilang iritasi local, anuria,
1500/24jam oliguria, kolaps
sirkulasi, edema,
hipokalemia
Inj. Antrain : Meringankan rasa sakit Hipersensitivitas, Leukopenia,
2x500g penyakit ginjal, trombositopenia,
hamil trimester proteunoria,
pertama pigmentasi urin
berwarna merah
Inj. ranitidin Mengatasi radang atau Hipersensitif pada Reaksi alergi
tukak pada lambung, ranitidin seperti gatal gatal
usus, serta esofagitis atau kesulitan
bernafas

6. Pemeriksaan Penunjang : Pemeriksaan laboratorium 27 februari 2019


- Leukosit 3,6 10 ³ul N : 3,7 – 10,1 10³/ul
- Hemoglobin 12,60 g/dl N : 13,5 – 18,0 g/dl
- Hematokrit 34,55 % N : 40% - 54%
- Trombosit 78 N : 150 – 450

7. Analisa Data

No Tgl/jam Data Fokus Etiologi Problem

1. 26-februari- Data Subjektif Virus dengue melalui Termoregulasi tidak


efektif
2019 1) Ibu klien gigitan nyamuk
mengatakan
anaknya demam Proses inflamasi
naik turun sudah 5
hari pengeluaran
Data objektif : prostaglandin
Tanda-tanda vital
a. Suhu 38,2oC
b. keringat dingin peningkatan kerja
thermostat

peningkatan suhu tubuh

termoregulasi tidak
efektif
2 26 – februari – Data subjektif : Infeksi virus dengue Resiko perdarahan
2019
Data objektif :
1) Trombosit 78 bereaksi dengan
antibodi

trombositopenia

resiko perdarahan

8. Diagnosa keperawatan
a) Termoregulasi tidak efektif b.d proses penyakit d.d suhu tubuh fluktuatif
a. Data Subjektif
1) Ibu klien mengatakan klien merasakan panas naik turun selama 5 hari
b. Data Objektif
1) Suhu tubuh klien 38,2 ˚c
2) Keringat dingin
b) Resiko perdarahan b.d factor resiko gangguan koagulasi d.d trombositopenia
a. Data subjektif :
b. Data objektif :
1) Trombosit 78
9. Intervesi
N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
O KEPERAWATAN
(SLKI) (SIKI)
(SDKI)

1. Termoregulasi tidak (L.14134) Setelah Manajemen Demam


efektif b.d proses Dilakukan Intervensi (I.03099)
penyakit d.d suhu Keperawatan di harapkan
Observasi
tubuh fluktuatif termoregulasi Membaik
Data Subjektif dengan Kriteria Hasil 1. Monitor tanda tanda

Ibu klien vital


1. kulit merah menurun
mengatakan klien Terapeutik
merasakan panas 2. suhu tubuh membaik
1. Tutupi badan
naik turun selama 3. suhu kulit membaik
dengan selimut
5 hari
4. tekanan darah
Data Objektif Edukasi
membaik
1. Suhu tubuh klien
1. Anjurkan
38,2 ˚c
memperbanyak
2. Keringat dingin
minum

Kolaborasi

1. Kolaborasi
pemberian cairan
dan elektrolit
intravena
2. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
2. Resiko Perdarahan Setelah Dilakukan Pencegahan Perdarahan
d.d Gangguan Intervensi Keperawatan
Observasi
koagulasi (mis. di harapkan Tingkat
Trombositopenia) Perdarahan Menurun 1. Monitor tanda dan

dengan Kriteria Hasil gejala perdarahan


Data subjektif :
2. Monitor nilai
1. Membran mukosa
Data objektif : hematokrit/hemoglobin
lembab Meningkat
Trombosit 78 sebelum dan setelah
2. Hemoglobin
kehilangan darah
Membaik
3. Hematokrir Terapeutik
Membaik
1. Pertahankan bed rest
4. Suhu Tubuh
selama perdarahan
Membaik
2. Batasi tindakan invasif,
jika perlu
3. Gunakan kasur
pencegahan dekubitus

Edukasi

1. Jelaskan tanda dan


gejala perdarahan
2. Anjurkan
menggunakan kaus
kaki saat ambulasi
3. Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan untuk
menghindari konstipasi
4. Anjurkan
meningkatkan asupan
makanan dan vit K
5. Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
produk darah, jika
perlu
10. Implementasi
No Waktu tindakan Implementasi Evaluasi

1 26-februari-2019 Observasi S : ibu klien mengatakan klien


09.00
merasakan panas naik turun selama
Monitor tanda tanda
5 hari
vital
O : klien tampak demam dan

Terapeutik lesu disertai dengan keringat dingin


Tanda-tanda Vital :
Tutupi badan dengan Suhu 38,2Oc
selimut A : Masalah An.A belum
teratasi
Edukasi
P : Intervensi dilanjutkan
Anjurkan 1. Memonitor tanda tanda
memperbanyak minum vital
2. Tutupi badan klien dengan
Kolaborasi
selimut
1. Kolaborasi pemberian 3. Anjurkan memperbanyak
cairan dan elektrolit minum
intravena 4. Kolaborasi pemberian

2. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit


intravena
antibiotik
5. Kolaborasi pemberian
antibiotik
2 26-februari-2019 Observasi S:
14.00
O : Trombosit 78
1. Monitor tanda dan
A : Masalah An.A belum
gejala perdarahan
teratasi
2. Monitor nilai P : Intervensi dilanjutkan
hematokrit/hemoglobi 1. Monitor tanda dan gejala
n sebelum dan setelah perdarahan
kehilangan darah 2. Monitor nilai
hematokrit/hemoglobin
Terapeutik
sebelum dan setelah
1. Pertahankan bed rest
kehilangan darah
selama perdarahan
3. Pertahankan bed rest
2. Batasi tindakan
selama perdarahan
invasif, jika perlu
4. Batasi tindakan invasif,
3. Gunakan kasur
jika perlu
pencegahan dekubitus 5. Gunakan kasur
pencegahan dekubitus
Edukasi
6. Jelaskan tanda dan gejala
1. Jelaskan tanda dan perdarahan
gejala perdarahan 7. Anjurkan menggunakan
2. Anjurkan kaus kaki saat ambulasi
menggunakan kaus 8. Anjurkan meningkatkan
kaki saat ambulasi asupan cairan untuk
3. Anjurkan menghindari konstipasi
meningkatkan asupan 9. Anjurkan meningkatkan
cairan untuk asupan makanan dan vit
menghindari konstipasi K
4. Anjurkan 10. Anjurkan segera melapor
meningkatkan asupan jika terjadi perdarahan
makanan dan vit K 11. Kolaborasi pemberian
5. Anjurkan segera obat pengontrol
melapor jika terjadi perdarahan, jika perlu
perdarahan 12. Kolaborasi pemberian
produk darah, jika perlu
Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
produk darah, jika
perlu

Anda mungkin juga menyukai