Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................3
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
2.1 Pengertian sistem ekonomi....................................................................................................5
2.2 Jenis-jenis sistem ekonomi....................................................................................................6
2.2.1 Sistem Ekonomi Kapitalisme.........................................................................................6
2.2.2 Sistem Ekonomi Campuran............................................................................................7
2.2.3 Sistem Ekonomi Sosialisme...........................................................................................8
2.3 Sasaran kebijakan dan kebijakan yang mungkin di tempuh dalam sistem ekonomi.............10
2.4 Rujukan teoritis sistem-sistem ekonomi...............................................................................11
2.5 Mekanisme kerja sistem ekonomi........................................................................................12
2.5.1 Peranan harga dalam bidang produksi..........................................................................12
2.5.2 Peranan harga dalam kegiatan konsumsi......................................................................13
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15

2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem perekonomian merupakan sebuah sistem yang dipergunakan oleh sebuah
negara, agar bisa mengalokasikan sumber daya alam serta sumber daya manusia yang
dimiliki oleh negara tersebut. Sistem ekonomi berguna untuk sebuah negara dalam
menghadapi permasalahan ekonomi. Sistem ekonomi di berbagai negara tidaklah sama.
Contohnya seperti negara di benua Asia, Singapura. Pemerintah Singapura pada dasarnya
telah menggunakan sistem ekonomi pasar, dimana seluruh rakyatnyadi bebaskan untuk
melakukan perekonomian namun tetap tunduk pada aturan yang berlaku. Contoh lainnya
adalah negara di benua Eropa, Inggris. Pemerintah Inggris pada dasarnya memberlakukan
sistem ekonomi pasar campuran, dimana mengadopsi sebagian besar pada sebuah prinsip
pasar bebas, namun tetap mempertahankan infrastruktur kesejahteraan sosial.
Dua contoh diatas berbeda dengan sistem yang berlaku di negara kita tercinta,
Indonesia. Di Indonesia, sistem ekonomi yang digunakan sistem ekonomi Pancasila, yang
merupakan sistem ekonomi yang mengacu pada sila dalam Pancasila, yang dimanifestasikan
dalam lima fondasi ekonomi, yaitu ekonomi moralistik, ekonomi kemanusiaan, nasionalisme,
demokrasi ekonomi dan diarahkan untuk mencapai keadilan sosial bagi semua Orang
Indonesia. Subsistem dari sistem ekonomi Pancasila adalah ekonomi rakyat atau bisa juga
disebut ekonomi kerakyatan, di mana ekonomi lebih mengacu pada objek atau situasi, yaitu
ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia, yang umumnya masih tergolong lemah ekonomi,
ditandai oleh subsisten (tradisional), dengan modal dan keluarga pekerja, serta teknologi
sederhana.
Dengan mengandalkan pemahaman ini, kita dapat melihat fakta bahwa ekonomi
diseluruh negara di dunia terus berkembang dari waktu ke waktu. Namun perkembangannya
tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Dilihat dari sisi output,
pembangunan ekonomi rakyat lebih lambat daripada ekonomi modern dan skala besar, yang
aktor dan kepemilikannya terbatas. Hal ini membuat penulis merasa perlu untuk membuat
pemahaman tentang sistem ekonomi, sehingga sistem ekonomi menjadi diskusi yang menarik
untuk dipelajari. Untuk alasan ini, penulis membuat makalah dengan judul "Sistem
Perekonomian", untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang sistem
ekonomi.

1.2 Rumusan Masalah

3
1. Apa itu sistem ekonomi?
2. Apa jenis-jenis sistem ekonomi?
3. Apa saja sasaran kebijakan serta kebijakan yang dapat di terapkan dalam sistem
ekonomi?
4. Apa saja rujukan teoritis yang terdapat pada sistem ekonomi?
5. Bagaimana mekanisme kerja sistem ekonomi?

1.3 Tujuan
1. Penulis dapat menjelaskan dan memahami apa itu sistem ekonomi.
2. Penulis dapat menjelaskan dan memahami apa jenis-jenis sistem ekonomi.
3. Penulis dapat menjelaskan dan memahami apa saja sasaran kebijakan serta kebijakan
yang dapat di terapkan dalam sistem ekonomi.
4. Penulis dapat menjelaskan dan memahami apa saja rujukan teoritis yang terdapat pada
sistem ekonomi.
5. Penulis dapat menjelaskan dan memahami bagaimana mekanisme kerja sistem
ekonomi.

4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian sistem ekonomi
Sistem ekonomi adalah aturan dan prosedur untuk mengatur perilaku orang dalam
melakukan kegiatan ekonomi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem perekonomian di setiap
negara tentunya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti ideologi bangsa,
sifat negara tersebut, identitas kenegaraan serta struktur ekonomi yang ada pada negara
tersebut. Beberapa ahli ikut angkat suara terkait dengan sistem ekonomi. Hal ini terlihat dari
beberapa ahli yang mengeluarkan pendapat tentang pemahaman sistem ekonomi. Berikut ini
adalah beberapa definisi sistem ekonomi menurut para ahli :
1. McEachern
Menurut McEachern, pedoman tentang sebuah sistem perekonomian merupakan
sebuah alat yang berisi mekanisme serta lembaga yang dapat menjawab tentang berbagai hal
yang ada dalam ekonomi, dan itu semua dikembalikan kepada rakyat sebagai ujung tombak
perekonomian.
2. Gilarso
Menurut Gilarso, pemahaman tentang sistem ekonomi adalah prosedur keseluruhan
untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (produsen, konsumen, pemerintah, bank, dll.)
Dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dll.)
sehingga entitas yang terorganisir dan dinamis terbentuk.
3. Gregory Grossman dan M. Manu
Menurut Gregory Grossman dan M. Manu, pelopor sistem perekonomian merupakan
sebuah elemen dan komponen yang berdiri atas lembaga ekonomi dan unit ekonomi, saling
berhubungan, berinteraksi serta mendukung satu sama lain.
4. Dumatry
Menurut Dumatry, resolusi sistem ekonomi merupakan sebuah sistem yang terjalin
serta diberikan dan menghubungkan ekonomi antara manusia dan institusi dalam pertahanan.
5. M. Hatta
Menurut M. Hatta, sistem ekonomi di Indonesia harus berdasarkan kepada prinsip
keluarga.
Dari pemahaman sistem ekonomi dan pendapat para ahli di atas, penulis menganalisis
bahwa sistem ekonomi merupakan analisis yang terkait dengan semua kegiatan yang
memberikan aturan untuk menjalankan perekonomian di suatu negara. Jika dilihat lebih
dalam, kondisi keadilan sosial dalam arti sistem ekonomi berlaku, karena ekonomi harus adil

5
bagi semua pelaku. Keadilan dalam sistem ekonomi harus sejalan dengan kepentingan di
dalamnya.

2.2 Jenis-jenis sistem ekonomi


Ada beberapa jenis sistem ekonomi yang digunakan di seluruh dunia. Penulis menulis
jenis-jenis sistem ekonomi sebagai berikut :
2.2.1 Sistem Ekonomi Kapitalisme
Sistem ekonomi kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana individu atau bisnis
pribadi memiliki barang modal. Produksi barang dan jasa didasarkan pada penawaran dan
permintaan di pasar umum dikenal sebagai ekonomi pasar dengan alih-alih melalui
perencanaan dan dikenal sebagai ekonomi terencana.
Bentuk paling murni dari kapitalisme adalah pasar bebas atau kapitalisme laissez-
faire. Di sini, individu pribadi tidak terkendali dan mereka dapat menentukan di mana harus
berinvestasi, apa yang harus diproduksi atau dijual, serta dimana harga untuk pertukaran
barang dan jasa. Sistem ini beroperasi tanpa cek atau kontrol.
Secara fungsional, sistem ekonomi kapitalisme adalah satu proses dimana masalah-
masalah produksi ekonomi dan distribusi sumber daya dapat diselesaikan. Berikut merupakan
ciri-ciri sistem ekonomi kapitalisme :
 Memiliki kepemilikan swasta atas alat-alat produksi, terutama di sektor
industri.
 Kapitalisme dapat dikontraskan dengan sosialisme murni (di mana semua alat
produksi adalah milik kolektif atau milik negara) dan ekonomi campuran
(yang terletak pada kontinum antara kapitalisme murni dan sosialisme murni).
 Praktik kapitalisme dunia nyata biasanya melibatkan beberapa derajat yang
disebut "kapitalisme kroni" karena tuntutan bisnis untuk intervensi pemerintah
yang baik dan insentif pemerintah untuk melakukan intervensi dalam
ekonomi.
2.2.2 Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem yang menggabungkan aspek kapitalisme dan
sosialisme. Menurut teori neoklasik, ekonomi campuran kurang efisien daripada pasar bebas
murni, tetapi para pendukung intervensi pemerintah berpendapat bahwa kondisi dasar yang
diperlukan untuk efisiensi di pasar bebas, seperti informasi yang sama dan peserta pasar yang
rasional, tidak dapat dicapai dalam aplikasi praktis.

6
 Sebagian besar ekonomi modern menampilkan sintesis dari dua atau lebih sistem
ekonomi, dengan ekonomi jatuh pada beberapa titik di sepanjang kontinum. Sektor publik
bekerja berdampingan dengan sektor swasta, tetapi dapat bersaing untuk sumber daya
terbatas yang sama. Sistem ekonomi campuran tidak menghalangi sektor swasta dari mencari
keuntungan, tetapi mengatur bisnis dan dapat menasionalisasi industri yang menyediakan
barang publik.
Sebagai contoh, Amerika Serikat adalah ekonomi campuran, karena ia meninggalkan
kepemilikan alat-alat produksi di sebagian besar tangan swasta tetapi memasukkan unsur-
unsur seperti subsidi untuk pertanian, peraturan tentang manufaktur, dan kepemilikan publik
sebagian atau penuh dari beberapa industri seperti pengiriman surat dan pertahanan Nasional.
Faktanya, semua ekonomi historis dan modern yang diketahui berada di suatu tempat dalam
rangkaian ekonomi campuran. Baik sosialisme murni maupun pasar bebas murni hanya
mewakili gagasan teoretis saja. Berikut merupakan ciri-ciri sistem ekonomi campuran :
 Ekonomi campuran adalah ekonomi yang diorganisasikan dengan beberapa
elemen pasar bebas dan beberapa elemen sosialis, yang terletak pada kontinum
di suatu tempat antara kapitalisme murni dan sosialisme murni.
 Ekonomi campuran biasanya mempertahankan kepemilikan dan kendali
swasta atas sebagian besar alat produksi, tetapi seringkali di bawah peraturan
pemerintah.
 Ekonomi campuran mensosialisasikan industri terpilih yang dianggap penting
atau yang memproduksi barang publik.
 Semua ekonomi historis dan modern yang dikenal adalah contoh ekonomi
campuran, meskipun beberapa ekonom mengkritik efek ekonomi dari berbagai
bentuk ekonomi campuran.
2.2.3 Sistem Ekonomi Sosialisme
Sistem ekonomi sosialisme adalah sistem ekonomi dan politik populis yang
didasarkan pada kepemilikan publik (juga dikenal sebagai kepemilikan kolektif atau bersama)
dari alat-alat produksi. Itu berarti termasuk mesin, peralatan, dan pabrik yang digunakan
untuk memproduksi barang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia secara
langsung. Komunisme dan sosialisme adalah istilah umum yang merujuk pada dua aliran
pemikiran ekonomi sayap kiri; keduanya menentang kapitalisme, tetapi sosialisme
mendahului "Manifesto Komunis," sebuah pamflet 1848 karya Karl Marx dan Friedrich
Engels, pada beberapa dekade.

7
Dalam sistem sosialis murni, semua keputusan produksi dan distribusi legal dibuat
oleh pemerintah, dan individu bergantung pada negara untuk segalanya mulai dari makanan
hingga perawatan kesehatan. Pemerintah menentukan tingkat output dan harga barang dan
jasa ini. Kaum sosialis berpendapat bahwa kepemilikan bersama atas sumber daya dan
perencanaan pusat menyediakan distribusi barang dan jasa yang lebih setara dan masyarakat
yang lebih adil.
Kepemilikan bersama di bawah sosialisme dapat terbentuk melalui pemerintahan
teknokratis, oligarkis, totaliter, demokratis, atau bahkan sukarela. Contoh-contoh sejarah
penting dari negara-negara sosialis termasuk bekas Uni Soviet dan Jerman Nazi. Contoh
kontemporer termasuk Kuba, Venezuela, dan Cina. Karena tantangan praktis dan rekam jejak
yang buruk, sosialisme kadang-kadang disebut sebagai sistem utopis atau "pasca-
kelangkaan", meskipun penganut modern percaya itu bisa bekerja jika hanya diterapkan
dengan benar. Mereka berpendapat bahwa sosialisme menciptakan kesetaraan dan
memberikan keamanan nilai pekerja berasal dari jumlah waktu dia bekerja, bukan dalam nilai
apa yang dia hasilkan, sementara kapitalisme mengeksploitasi pekerja untuk kepentingan
orang kaya.
Cita-cita sosialis termasuk produksi untuk digunakan, bukan untuk keuntungan;
distribusi kekayaan dan sumber daya material yang adil di antara semua orang; tidak ada lagi
jual beli yang kompetitif di pasar; dan akses gratis ke barang dan jasa. Atau, seperti slogan
sosialis lama menggambarkannya, “Dari masing-masing sesuai dengan kemampuan, untuk
masing-masing sesuai dengan kebutuhan.". Berikut merupakan ciri-ciri dari sistem ekonomi
sosialis :
 Dalam ekonomi sosialis, alat-alat produksi dan distribusi dimiliki,
dikendalikan, dan diatur oleh publik, baik melalui negara atau melalui
koperasi. Motif dasarnya bukan untuk menggunakan alat-alat produksi untuk
keuntungan, tetapi untuk kepentingan kesejahteraan sosial.
 Tidak seperti dalam ekonomi kapitalis, ekonomi sosialis tidak didorong oleh
hukum penawaran dan permintaan. Sebaliknya, semua kegiatan ekonomi-
produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi direncanakan dan
dikoordinasikan oleh otoritas perencanaan pusat, yang biasanya pemerintah.
 Ekonomi sosialis bergantung pada otoritas perencanaan pusat untuk distribusi
kekayaan, alih-alih mengandalkan kekuatan pasar.

8
 Sosialisme naik sebagai oposisi terhadap ketidaksetaraan ekonomi yang
disebabkan oleh kapitalisme awal. Dengan demikian, ini bertujuan untuk
masyarakat yang egaliter di mana tidak ada kelas. Idealnya, semua orang
dalam ekonomi sosialis harus memiliki kesetaraan ekonomi.
 Dalam ekonomi sosialis, kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal,
pakaian, pendidikan, kesehatan dan pekerjaan disediakan oleh pemerintah
tanpa diskriminasi. Ini adalah salah satu keuntungan terbesar sosialisme.
Namun, penyediaan kebutuhan dasar oleh pemerintah dapat mengakibatkan
massa berpikir bahwa mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa pemerintah,
menciptakan lingkungan yang sempurna untuk kebangkitan pemerintahan
otoriter.
 Dalam ekonomi sosialis, tidak ada persaingan di pasar karena negara adalah
pengusaha tunggal. Negara hanya berfokus pada penyediaan kebutuhan, yang
menghasilkan pilihan konsumen yang terbatas.
 Negara bagian menetapkan harga pasar untuk barang-barang konsumen dan
harga akuntansi yang membantu manajer membuat keputusan tentang
produksi barang.
 Negara menangani kelas pekerja melalui perlindungan kerja, upah minimum
dan hak pengakuan serikat pekerja.

2.3 Sasaran kebijakan dan kebijakan yang mungkin di tempuh dalam sistem
ekonomi
Dalam menjalankan ekonomi di suatu negara, perlu memiliki target kebijakan dan
kebijakan yang dapat diadopsi dan digunakan di suatu negara untuk menjaga stabilitas
ekonomi di negara itu. Dalam hal ini, Indonesia adalah contoh negara yang memiliki tujuan
kebijakan dan optimis bahwa kebijakan ini sangat efektif jika diterapkan. Kebijakan ini
adalah kebijakan moneter, di mana kebijakan ini adalah kebijakan yang diterapkan oleh Bank
Sentral atau Otoritas Moneter dalam bentuk mengendalikan jumlah moneter dan atau suku
bunga untuk mencapai perkembangan kegiatan ekonomi yang diinginkan. Kebijakan moneter
adalah bagian dari kebijakan ekonomi makro dan memiliki hubungan yang sangat terkait.

9
Kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai stabilitas inflasi dan menciptakan
sistem keuangan yang dapat menjalankan fungsi perantara secara seimbang. Kebijakan
moneter mempengaruhi sektor riil dan keuangan melalui berbagai saluran transmisi kebijakan
moneter, yaitu uang, kredit, suku bunga, dan nilai tukar yang terjadi melalui sistem
perbankan. Kebijakan moneter dalam konteks mencapai stabilitas ekonomi nasional atau
meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan berdasarkan sistem peradilan dilakukan
dengan menggunakan sejumlah instrumen terpilih untuk mencapai tujuan akhir.
Melalui kebijakan moneter, diharapkan mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, penurunan tingkat pengangguran, inflasi yang rendah, dan neraca pembayaran yang
seimbang. Penargetan inflasi adalah kerangka kerja Bank Indonesia dalam mencapai dan
menjaga stabilitas harga dengan secara eksplisit menetapkan target kebijakan moneter
berdasarkan proyeksi dan target inflasi.
Kebijakan moneter memiliki beberapa sasaran, yaitu :
1) Sasaran inflasi
Dimulai dengan menetapkan dan mengumumkan target inflasi yang ingin dicapai oleh
bank sentral. Penentuan ini didasarkan pada pertimbangan berbagai faktor dan perkembangan
ekonomi makro, terutama kerugian sosial akibat pertukaran antara inflasi dan pertumbuhan
ekonomi. Penentuan inflasi harus digunakan sebagai ukuran atau jangkar untuk menerapkan
kebijakan moneter bank sentral dan menentukannya untuk jangka panjang.
2) Kebijakan moneter forward looking
Kebijakan moneter awal bersifat antisipatif atau tidak relatif karena masa tenggang
antara pengaruh kebijakan moneter dan inflasi. Berapa lama suatu tingkat inflasi ditentukan
tergantung pada masa tenggang.
3) Transparansi
Kunci keberhasilan implementasi penargetan inflasi oleh bank sentral adalah
transparansi sehingga ekspektasi inflasi publik yang diharapkan sesuai dengan apa yang
diinginkan bank sentral. Bentuk transparansi ini adalah penjelasan bank sentral kepada publik
secara berkala tentang perkembangan ekonomi terbaru, proyeksi inflasi, kebijakan yang
diambil untuk mempertahankannya.
4) Akuntabilitas dan Kredibilitas
Dengan mengumumkan target inflasi kepada publik berarti memegang akuntabilitas
karena bank sentral bertanggung jawab atas target tersebut. Kredibilitas bank sentral
tergantung pada komitmen bank sentral dalam mencapai target inflasi yang ditetapkan
sehingga implementasi target dilakukan dengan membangun mekanisme pengembalian
10
keputusan dengan mengandalkan hasil evaluasi dan menyiapkan skenario proyeksi
mendatang berdasarkan pada model ekonomi.
Secara teoritis, kebijakan moneter dilaksanakan dengan mengacu pada perubahan
tingkat harga umum (barang dan jasa) yang terjadi terus menerus. Data perkembangan harga
barang didasarkan pada cakupan barang dan jasa dalam komponen yang terdiri dari PDB,
indeks harga perdagangan besar, atau indeks harga konsumen. Target tingkat inflasi
ditetapkan berdasarkan tahun kalender dengan mempertimbangkan perkembangan dan
prospek ekonomi mikro.
Dengan keempat langkah diatas, maka penulis menganalisa bahwa ketiga sistem
ekonomi akan menimbulkan keadilan sosial dengan pendistribusian nilai kekayaan (Income)
serta pendistribusian aset produksi yang merata (Outcome)
2.4 Rujukan teoritis sistem-sistem ekonomi
Referensi teoretis sistem ekonomi menurut penulis menulis dari Gilarso (1992: 486),
bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai keseluruhan prosedur untuk
mengkoordinasikan perilaku masyarakat (produsen, konsumen, pemerintah, bank, dll.) dalam
melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dll.) sehingga entitas
yang terorganisir dan dinamis terbentuk, dan kekacauan dapat dihindari.
Sementara itu, menurut Dumatry (1996) sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur
dan menjalin hubungan ekonomi antara sesama manusia dengan seperangkat lembaga dalam
ketahanan. Jika ditinjau, hingga saat ini dapat dikatakan belum ada sistem ekonomi yang
sempurna yang telah menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah bangsa dan negara,
terutama dalam hal pemerataan dan keadilan bagi masyarakat luas. masyarakat, seperti yang
dicita-citakan oleh sistem ekonomi Islam.
Jika kita melihat sejarah, sistem ekonomi negara-negara di dunia sebagian besar
didominasi oleh dua sistem ekonomi, yaitu sistem ekonomi sosialis dan sistem ekonomi
kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis dalam menjalankan berbagai aktivitasnya bertumpu pada
kepemilikan properti secara pribadi di atas alat-alat produksi yang dikontrolnya, kegiatan
distribusi yang dijalankannya, serta pertukaran barang yang dikontrolnya. Sehingga ketiga
jenis kepemilikan sepenuhnya berada di tangan swasta atau swasta dalam sistem ekonomi
kapitalis.
Sistem ekonomi kapitalis inilah yang dalam perkembangannya mendominasi seluruh
sistem ekonomi yang ada hingga saat ini. Dalam sistem ekonomi kapitalis di mana kegiatan
produksi dan perdagangan lebih dominan dilakukan adalah individu atau individu.
Perorangan maupun perusahaan atau bahkan melalui badan usaha swasta atau perusahaan,
11
dalam bentuk bantuan modal yang sebelumnya telah diakumulasikan, tetapi yang lebih
mungkin terjadi dengan menggunakan modal bisnis dari pinjaman bunga, mendapat untung
atau untung dan membangun kerajaan untuk diri mereka dengan mempekerjakan orang
dengan memberikan imbalan upah.
Sedangkan sistem ekonomi kedua, adalah sistem ekonomi sosialis. Sistem ini adalah
kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis. Di mana, dalam sistem ekonomi ini kegiatan
ekonomi mulai dari perencanaan, implementasi, dan pengawasan dilakukan oleh pemerintah
secara terpusat. Sehingga setiap individu tidak berhak atas kekayaan yang dimilikinya, karena
alat-alat produksi, kegiatan distribusi, dan pertukaran dilakukan oleh pemerintah dengan
tujuan kesejahteraan masyarakat.
Kedua sistem ekonomi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Hal paling mendasar
dari kedua sistem ini adalah masih ada aspek keadilan. Dalam sistem ekonomi kapitalis,
komunitas kecil sebagai pekerja mendapat perlakuan sewenang-wenang dari pemilik modal,
terutama kebijakan upah dan sebagainya.

2.5 Mekanisme kerja sistem ekonomi


Mekanisme kerja sistem ekonomi penulis menjadi dua, yaitu peran harga dalam
aktivitas produksi dan peran harga dalam aktivitas konsumsi. Kedua hal ini dapat digunakan
dalam mekanisme berikut :
2.5.1 Peranan harga dalam bidang produksi
Harga menentukan siapa produsen yang dapat memasuki area produksi dan siapa
yang tidak bisa masuk atau meninggalkan area produksi. Struktur harga akan secara otomatis
akan menyesuaikan pada kemampuan produsen yang tetap berada di area produksi, ketika
beban produksi biaya masih dapat ditanggung oleh produsen yang mungkin disebabkan, atau
karena kemampuan inovasi produsen untuk mengelola manajemen yang efisien dan kualitas
produksi yang memenuhi selera pasar, atau juga disebabkan oleh produsen yang melakukan
praktik tidak adil dengan merusak harga pasar, monopoli, atau praktik penipuan yang
menjadikan produsen saingannya terlempar dari area produksi. Mekanisme persaingan
ekonomi ini dapat menjadikan keputusan tentang harga yang digunakan sebagai alat untuk
mengendalikan kegiatan produsen di area produksi, sehingga yang lemah tidak memiliki
modal akan ditiadakan dan menjadi bagian dari masyarakat marjinal (Marginal Society).
2.5.2 Peranan harga dalam kegiatan konsumsi
Peran harga dalam kegiatan konsumsi, harga adalah alat pengendali yang menentukan
kemampuan konsumen untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginan. Harga adalah
12
pengalihan yang memungkinkan orang untuk dapat membeli kekayaan yang mereka dapatkan
dengan uang yang mereka miliki. Harganya juga membuat orang hidup biasa-biasa saja, atau
harga yang mewakili siapa yang berhak atas orang dan siapa yang harus melepaskan diri dari
kehidupan.
Dikeluarkan oleh pemerintah yang mengeluarkan biaya pendidikan, biaya pendidikan
tersier favorit meningkat, sulit dinaikkan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.
Kebijakan ini pada akhirnya menentukan siapa yang ingin melanjutkan pendidikan mereka di
perguruan tinggi, dan bahkan beberapa perguruan tinggi menyediakan tempat yang
bermanfaat bagi orang kaya melalui saluran khusus, ini memberikan kesempatan yang sama
bagi anak-anak bangsa untuk mendapatkan masa depan yang layak.

13
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem perekonomian merupakan sebuah sistem yang dapat digunakan oleh suatu
negara agar bisa mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya, kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Lalu, setelah membaca semua keterangan diatas penulis
menyimpulkan bahwa sistem ekonomi dengan jenis-jenisnya serta memiliki ciri khas masing-
masing akan menciptakan kebaikan jika hal itu dilaksanakan dengan yang baik pula.
Dengan perekonomian yang tertata dengan baik, benar dan banyaknya rakyat yang
mengikuti aturan sebuah negara, maka ekonomi dunia akan semakin membaik. Karena
sejatinya semua sistem perekonomian diciptakan untuk memperbaiki tatanan kehidupan
manusia di muka bumi. Untuk itu, penulis berharap semoga sistem perekonomian diseluruh
dunia menjadi lebih baik agar menciptakan kehidupan yang lebih maju.

3.2 Saran
Makalah ini merupakan secuil pemahaman tentang sistem ekonomi, sebab sistem
perekonomian sangatlah luas jika kita membuka segala hal tentang ekonomi. Untuk itu,
penulis menyarankan kepada pembaca untuk memahami kembali tentang sistem ekonomi,
baik dari penulisan makalah ini ataupun refrensi lain agar lebih memahami lagi tentang
sistem perekonomian.

14
DAFTAR PUSTAKA
Gilarso, T. (2004). Pengantar ilmu ekonomi makro. Kanisius.
Sumarsono, D. (2016). SISTEM PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA DI DUNIA.
Jurnal Akuntansi dan Pajak, 16(02).
WARSITA, R. (2011). Sistem Ekonomi Indonesia.
Hasoloan, J. (2010). Pengantar Ilmu Ekonomi. Deepublish.
Abidin, Z. (2014). MENEROPONG KONSEP PERTUMBUHAN EKONOMI (Telaah atas
Kontribusi Sistem Ekonomi Islam atas Sistem Ekonomi Konvensional). Al-Ihkam:
Jurnal Hukum dan Pranata Sosial, 7(2), 356-367.
Judisseno, R. K. (2002). Sistem moneter dan perbankan di Indonesia. Gramedia Pustaka
Utama.

15

Anda mungkin juga menyukai