Disusun oleh:
1. I Ketut Ary Arimbawa (Ketua)
2. Gina Tasya Gavian (Sekretaris)
3. Hafidz Dwi Nugroho (Anggota)
4. Galih Xavier Prada (Anggota)
5. Gebby Audry (Anggota)
II. Teori
Pernapasan merupakan proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk
hidup yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang ada di lingkungannya.
Sedangkan proses perombakan bahan makanan menggunakan oksigen sehingga
diperoleh energi dan gas sisa pembakaran karbon dioksida (CO 2) disebut
respirasi..Proses respirasi yang menggunakan oksigen disebut juga respirasi aerob
sedangkan respirasi yang tidak membutuhkan oksigen disebut respirasi anaerob
(Rahmat, 2007: 189). Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik
kompleks menjadi senyawa-senyawa yang sederhana. Sebagian besar proses
respirasi berlangsung didalam mitokondria. Adapun sebagian proses yang lain
berlangsung dalam sitosol (Dartius,1999:29).
b. Faring (Tenggorokan)
e. Paru-paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat.Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri
atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan
selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis).
Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru.Cairan pleura berasal dari plasma darah yang
masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan
zat-zat lain.
g. Alveolus
Cabang bronkiolus yang paling kecil masuk ke dalam
gelembung paru-paru yang disebut alveolus. Menurut tempat
terjadinya pertukaran gas pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis,
yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam:
Pernapasan luar (ekspirasi) adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara
dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam
(inspirasi) adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-
sel tubuh.Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan
di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila
tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar (Kurnia. 2008).
3. Suhu tubuh, Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan
akan semakin cepat
V. Hasil Pengamatan
Jumlah
No Nama Berat Perlakuan Denyut Keterangan
1 I Ketut Ary A 54 Awal 147 Bening
Jalan ditempat 2 menit 166 Bening
Lari ditempat 2 menit 179 Agak keruh
Lari bolak balik 3 menit 212 Agak keruh
Muterin meja 2 menit 220 Agak keruh
2 Gina Tasya.G 52 Awal 155 Bening
Jalan ditempat 2 menit 175 Bening
Lari ditempat 2 menit 198 Agak keruh
Lari bolak balik 3 menit 201 Agak keruh
Muterin meja 2 menit 197 Agak keruh
3 Galih X.P 42 Biasa 145 Bening
Jalan ditempat 2 menit 164 Bening
Lari ditempat 2 menit 178 Agak keruh
Lari bolak balik 3 menit 210 Agak keruh
Muterin meja 2 menit 221 Agak keruh
4 Hafidz Dwi N 60 Biasa 120 Bening
Jalan ditempat(2 menit) 135 Bening
Lari ditempat 2 menit 145 Agak keruh
Lari bolak balik 3 menit 150 Agak keruh
Muterin meja 2 menit 165 Agak keruh
5 Gebby Audry 50 Biasa 151 Bening
Jalan ditempat 2 menit 158 Bening
Lari ditempat 2 menit 168 Agak keruh
Lari bolak balik 3 menit 193 Agak keruh
Muterin meja 2 menit 201 Agak keruh
Untuk jumlah denyut dihitungnya tiap 1 menit setelah melakukan aktivitas
Perbandingannya :
VI. Pertanyaan & Jawaban
Jawaban
1. Karena air kapur yang ditiup dengan sedotan akan menjadi keruh. Hal
tersebut membuktikan adanya karbondioksida yang dilepaskan saat
kita menghembuskan nafas. Ini karena karbondioksida akan bereaksi
dengan air kapur membentuk endapan kalsium karbonat.
2. Karena air terpengaruh dari kegiatan udara yang dialirkan secara
langsung kedalam air, sehingga warna air menjadi semakin keruh di
setiap kegiatannya.
VII. Kesimpulan