Anda di halaman 1dari 3

Pathway

Faktor Janin Faktor Plasenta Faktor Ibu Faktor Lingkungan

Janin kembar Kehamilan kembar Keadaan social


Terpapar asap
ekonomi kurang
rokok di masa hamil
(terus-menerus)
Perbedaan nutrisi Peningkatan
yang didapat oleh peregangan uterus Makanan tidak
janin bergizi
Zat zat dalam rokok
Memicu sekresi mempengaruhi
Keterlambatan prostaglandin-> Gizi tidak perkembangan janin
tumbuh kembang persalinan prematur terpenuhi

Perkembangan janin
terganggu

Perkembngan Janin terhamabat

BBLR Organ-Organ belum matur

Sindrom aspirasi Hipoglikemia Organ Hepar belum Paru :defisiensi


meconium simtomatik sempurna surfaktan otot
pernapasan lemah

Cadangan glikogen Kmampuan mngikat


Kerusakan paru
kurang albumin menurun
Asfiksia neonatorum
dimana
Distress Transpor bilirubin->
pernapasan Kadar gula darah
kurang dari Hepar menurun
Janin kekurangan O2
20mg/dL dan kadar CO2
meningkat
Obstruksi jalan Kadar bilirubin di
nafas darah > normal
Tubuh kekurangan
nutrisi Mngakibatkan
Hipoksemia
Sistem pernapasan Hiperbilirubinemia
terganggu neonatal
Ketidakseimbangan
nutrisi:kurang dari Potensi kerusakan
kebutuhan tubuh otak
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas

Resiko cidera
DEFINISI PATOFISIOLOGI
Bayi BBLR adalah bayi yang lahir dengan
berat badan kurang dari 2500 gram tanpa Terjadinya BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) disebabkan oleh beberapa etiologi. Untuk etiologi yang pertama yakini faktor
memandang masa kehamilan. Bayi yang berada janin seperti pada janin kembar akan menimbulkan perbedaan nutrisi yang didapat oleh kedua janin. Sehingga hal tersebut
di bawah persentil 10 dinamakan ringan untuk dapat mengakibatkan keterlambatan tumbuh kembang. Terjadinya keterlambatan tumbuh kembang pada janin bila bertahan
umur kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat hingga masa persalinan mengakibatkan BBLR. ETIOLOGI
badan lahir kurang dari 2500 gram atau sama 13.ETIOLOGI
Faktor janin
9. ETIOLOGI
14. Faktor
Pada etiologi yang kedua, faktor plasenta seperti kehamilan kembar akan mengakibatkan peningkatan peregangan janinyang
uterus
Factor plasenta
dengan 2500 disebut premature. Pembagian
berlebihan,sehingga memicu sekresi prostaglandin yang dapat mengakibatkan persalinan prematur. 5.
10. Faktor
Factor
ETIOLOGI
15.Adanya janin
plasenta
Factor persalinan
ibu
menurut berat badan ini sangat mudah tetapi
1.
6. Faktor
Factor
11. Factor janin
plasenta
ibu
prematur menyebabkan perkembangan janin yang terhambat karena lahir belum cukup bulan. Sehingga 16. pada persalinan
Factor lingkungan
tidak memuaskan. Sehingga lambat laun
2.
7. Factor plasenta
diketahui bahwa tingkat morbiditas dan prematur sering diiringi BBLR. 12. Factor ibu
Factor lingkungan
3. Factor ibu
mortalitas pada neonatus tidak hanya
8. Factor lingkungan
Pada etiologi yang ketiga, faktor ibu. Pada masyarakat yang memiliki keadaan sosial ekonomi kurang mampu akan berdampak
4. Factor lingkungan
bergantung pada berat badan saja, tetapi juga
pada konsumsi makanan yang kurang bergizi. Bila hal tersebut terjadi pada ibu hamil akan berpotensi pada gizi janin yang tak
pada tingkat maturitas bayi itu sendiri.
tercukupi. Sehingga menghambat perkembangan janin dan dapat mengakibatkan BBLR.

Pada etiologi yang keempat, faktor lingkungan. Sering terpapar asap rokok pada masa kehamilan secara terus-menerus dapat
ETIOLOGI menganggu perkembangan janin. Hal tersebut dikarenakan kandungan zat-zat dalam rokok tersebut mempengaruhi

1. Faktor janin perkembangan janin dan dapat mengakibatkan kelahiram BBLR.

2. Factor plasenta
Terjadinya BBLR berakibat pada beberapa organ yang belum matur (matang). di organ Paru dapat berakibat defisiensi
3. Factor ibu
surfaktan dan otot-otot pernapasan yang lemah sehingga dapat mengakibatkan Asfiksia Neonatum, dimana janin kekurangan
4. Factor lingkungan
O2 dan kadar CO2 meningkat. Hal tersebut menyebabkan hipoksemia dan berpotensi memicu kerusakan otak sehingga dapat
diterapkan diagnosa resiko cedera.

MANIFESTASI Pada organ hati yang belum sempurna (matur) dapat menyebabkan penurunan kemampuan mengikat albumin, sehingga
transpor bilirubin ke hati untuk konjugasi menurun, dan berdampak pada peningkatan kadar bilirubin dalam darah yang dapat
1. Berat kurang dari 2500 gram
dimbil diagnosa hiperbilirubinemia neonatal.
2. Panjang kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm Pada kelahiran BBLR yang disebabkan karena prematur, sebelum masa persalinan bila janin mengalami
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
hipoksia intrauterin akan mengakibatkan janin mengalami gasping dalam uterus dan mekonium dapat masuk ke
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
saluran pernapasan janin karena proses inhalasi dan merusak paru. hal terebut dapat mengakibatkan distres janin
6. Kepala lebih besar
dan menimbulkan obstruksi jalan napas. Adanya obstruksi menggangu sistem pernapasan, sehingga dapat
7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo
banyak, lemak kurang diambil diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan napas.
8. Otot hipotonik lemah
Imaturitas organ-organ akibat BBLR juga dapat mengakibatkan hipoglikemia simtomatik. Hal tersebut terjadi karena
9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
cadangan glikogen yang kurang dan ditandai dengan kadar gula darah kuran dari 20 mg/dL. Akibatnya tubuh bayi mengalami
10. Eksremitas: pada abduksi, sendi lutut/
penurunan nutrisi sehingga dapat diambil diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
kaki fleksi-lurus
11. Kepala tidak mampu tegak
12. Pernapasan 40-50 kali/menit

13. Nadi 100-140 kali/menit.


ETIOLOGI
17. Faktor janin
18. Factor plasenta
19. Factor ibu
INTERVENSI 20. Factor lingkungan

Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari Hiperbilirubinemia neonatal berhubungan
sindrom aspirasi meconium kebutuhan b.d hipoglikemia simtomatik dengan nutrisi bayi tidak adekuat.

NOC NOC
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Setelah dilakukan tindakan keperawatan
2x24 jam diharapkan bersihan jalan nafas efektif
2x24 jam diharapkan nutrisi dapat teratasi selama 2x24 jam diharapkan
kriteria hasil :
dengan kriteria hasil: Hiperbilirubinemia neonatal dapat teratasi
Status pernapasan : kepatenan jalan napas (0410)
dengan kriteria hasil :
- Frekuensi pernafasan 40x per menit Status nutrisi (1004)
- Irama pernafasan normal Adaptasi Bayi Baru Lahir (0118)
- Asupan gizi tercukupi
NIC - Kadar Bilirubin tidak lebih dari 5
- BB bertambah
mg/dl
Manajemen jalan napas (3140)
NIC - Warna kulit dan sklera bayi tidak
- Buka jalan napas dengan teknik chin lift
lagi menguning
atau jaw thrust Bantuan peningkatan Berat Badan (1240)
NIC
- Identifikasi kebutuhan pasien untuk - Jika diperlukan pemeriksaan
Fototerapi: Neonatus (6924)
memasukkan alat membuka jalan napas diagnostic untuk mengetahui
- Periksa kadar serum bilirubin,sesuai
penyebab penurunan berat badan
Monitor pernapasan (3350) kebutuhan,sesuai protokol, atau
- Timbang pasien pada jam yang sama
permintaan dokter (misalnya,
setiap hari
- Monitor kecepatan, irama, kedalaman, [refleks]
- Monitor asupan kalori setiap hari
dan kesulitan bernapas - Tempatkan lampu fototerapi di atas
- Monitor peningkatan kelelahan, bayi dengan tinggi sesuai
kecemasan, dan kekurangan udara pada
pasien - Observasi tanda-tanda dehidrasi

Resiko cidera b.d asfiksia neonaturium

NOC NIC

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama Manajemen jalan nafas (3140)


3X24 jam diharapkan cidera teratasi dengan
kriteria hasil : - Auskutasi suara nafas, catat area yang
ventilasinya menurun atau tidak ada
Status imunitas (0702) suara afas tambahan
- Regulasi asupan cairan untuk
- Fungsi respirasi dapat kembali
mengoptimalkan keseimbangan cairan
membaik
- Monitor status pernafasan dan
- Integritas kulit dan mukossa kembali
oksigenasi
normal

Resusitasi : Neonatus (6974)


Integrase jaringan : Kulit dan membrane mukosa
(1101) - Posisikan bayi pada punggung dengan
leher exstensi untuk membuka jalan
- Suhu kulit normal
nafas
- Cairan terhidrasi
- Monitor pernafasan
- Perfusi jaringan kembali normal
- Monitor denyut jantung

Anda mungkin juga menyukai